
Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Action & Adventure |
Wolverine adalah salah satu tokoh Marvel paling populer. Dia juga salah satu tokoh komik terpopuler. Salah satu hal yang membuatnya digemari adalah karakternya yang anti-hero, yang pada saat pemunculannya itu menjadi alternatif yang menarik buat karakter superhero tipikal macam Superman atau Batman. Wolverine adalah karakter yang tidak takut membunuh. Dan apa yang membuatnya menjadi seperti itu dibungkus rapat-rapat oleh masa lalunya yang misterius. Itu sampai setelah 27 tahun kemudian Marvel memutuskan untuk menceritakan misteri di balik masa lalunya itu.
Dan cerita itu bukan yang gue tonton di bioskop saat itu.
Emang agak muluk kalo gue berharap si penulis skrip menuruti cerita yang sudah digariskan di komiknya. Tapi yang gue lihat di film ini adalah rangkuman cerita yang dibikin dengan berusaha memasukkan sebanyak mungkin aksi dan karakter baru. Akhirnya jadilah film yang penuh ledakan dan efek spesial, tapi dengan cerita yang sangat mudah ditebak dan banyak momen-momen gak pentingnya.
Konflik yang diceritakan, kisah cintanya, sampai lupa ingatannya yang seharusnya menjadi hal krusial yang membentuk pribadinya sehingga jadi seperti sekarang, kelihatannya hanya ditempel begitu saja supaya bisa diselesaikan di lima menit terakhir.
Tapu gue jadi ingat lagi, Wolverine sekarang sudah menjadi household name, dan Marvel kelihatannya memang mengharapkan film ini jadi tontonan keluarga. Dengan alasan kompromi gue jadi bisa mengerti kenapa 'sisi gelap' Wolverine digambarkan dengan ceteknya. Kehadiran Gambit, meskipun keren, sebenarnya tidak perlu ada di sini. Begitu juga Scott Summers/Cyclops dan Emma Frost/White Queen. Ah, semestinya professor X pun tidak perlu muncul di sini.. Mereka cuma mengalihkan penonton dari cerita yang seharusnya lebih bisa dieksplor. Jennifer dan James Hudson digambarkan 'cuma' sebagai petani tua di pedalaman Kanada, sementara kehadiran Victor Creed/Sabretooth dibikin membingungkan sehingga setelah nonton film ini, dua dari tiga orang yang nonton sama gue bertanya pertanyaan yang sama, "Emang Victor itu kakaknya Logan ya?"
Tapi yang paling mengganggu gue, tentu saja penggambaran Deadpool di film ini. Gue udah melihatnya di trailer, dan review yang banyak beredar, dan saat itu gue kecewa. Setelah nonton film ini, gue jadi benar-benar membenci keputusan Marvel yang rela membiarkan tokoh sekeren ini diperkosa sedemikian rupa. Menyebalkan.
Dan spesial efeknya, jujur aja buat gue gak terlalu istimewa. Tapi senggaknya di film ini Hugh Jackman menjadi Wolverine yang lebih meyakinkan setelah gagal membuat gue terkesan di tiga film X-Men sebelumnya. Aktingnya tetep gitu-gitu aja sih, tapinya :P.
Buat gue film ini nilainya 2,5 bintang lah...
setuju deh mas... kenapa yah wolverinenya jadi cemen gini sih, harusnya yg namanya "origin" harus lebih kasar dan brutal dari film x-men sebelumnya... tambahin rambut dan bulu kek di tubuhnya... biar jadi kayak binatang beneran... sabretoothnya juga kok ya gimana gituu... gambitnya sok ganteng, deadpoolnya lumayan lah meski yg versi weapon X terlalu over dan mengada-ada... :(
BalasHapustemen2 gue dikantor sih pada seneng ntn film ini... u know lah kenapa.. hiks...
karna Gambitnya ganteng? :))
BalasHapuskarena lebih dominan aktor cowoknya, ya ganteng2 semua, dan wolverinenya bugil ahahah...
BalasHapusLah, Gambit juga di komik emang sok ganteng, huehue.
BalasHapusya sih, logatnya juga ganggu abis.. :P
BalasHapusya sih, logatnya juga ganggu abis.. :P
BalasHapusganteng2 dan wolverine bugil?
BalasHapuswah.. harus segera nonton dong?! :P
untuk bisa jadi prequel spt casino royale yah, masih lama kali
BalasHapusjames bond aja baru berani skrg
skrg masih nguatin franchise dulu, batman pun perlu 4 title dulu
dan dijembatani begins dulu sblm sampe ke dark knight
asal jgn smp kepleset kaya the nipple-bat schumacher aja...
yg last stand kmaren udah cukup kepleset
pertimbangan lain, ada watchmen dg tone yg lebih keras di timing yg sama
nanti bisa head to head ato penonton jd depresi berat sama hero2an
sudah lah bu wataru di bak mandi saja sudah cukup... gyahaha
BalasHapuskira2 ada adegan wolverine berendam bareng2 di bak mandinya wataru gak ya? :D :D
BalasHapusHariissss... pinjem dong komiknya yang kenapa wolverine bisa jadi gituuuu... gue nonton filmnya soooo typical, cuma terhibur karena melihat otot2 bertonjolan si hugh jackman (btw aktingnya kurang menyentuh)... pinjem pinjem pinjeeeemmmm
BalasHapusokeh. Nanti gue kumpulin dulu ya :D
BalasHapussusah ris, kalo ngarepin film sama original plotnya mirip. gua sendiri sih bahagia karena sampe sekarang awareness orang-orang akan keberadaan komik jadi lebih tinggi. puncaknya ya heroes pas pertama kali keluar. dampaknya bagus banget kalo pendapat gue sih ke industri kreatif, jadi gua cukup menikmati x-men origins adaptasi filmnya ini. hehehe. yah, pendapat aja sih..
BalasHapussekarang pertanyaan gue adalah, kenapa kalo bikin film komik (atau dari manapun) si penulis naskah seneng banget ngerubah-ubah plot aselinya ya?
BalasHapusTrying to give something different?
BalasHapusNggak tuh, Ris. Aku baca 300. Persis ama filmnya, sampe banyak banget dialog yang ngambil utuh. (Erangan dan aduhan tidak termasuk dialog.)
BalasHapusMenikmati kan belum berarti filmnya bagus, Bun. :p
BalasHapusGua menikmati nonton film-film seperti The Creepies II justru karena amburadul. Pas nonton ngakak terus.
er... jangan bilang siapa-siapa ya.
BalasHapusGue belum nonton 300. Dulu sih karena perasaan gue terlalu slow motion dan terlalu sephia. Nanti gue nonton lagi deh :D
Kabarnya Watchmen juga lumayan menurut material aselinya ya? Dua film itu bisa jadi contoh bahwa masih bisa bikin film bagus tanpa iseng banyak mengubah2 kan ya?
Gua belum nonton Watchmen, Ris. Jadwal tayang di bioskop Bandung ndak jelas. Padahal di Blitz Megaplex Jakarta, jadwal tayang Transformers kedua aja dah dikasih tahu dari sekarang: tanggal 24 Juni.
BalasHapusPertanyaan filosofis: kalau "belum nonton" kok bisa "nonton lagi"?
BalasHapuspertanyaan bagus. Sayangnya saya bukan ahli di bidang filosofi..
BalasHapuskarena Haris MEMANG !!
BalasHapushanya itu penjelasan logisnya..
SETUJU! *tanda tangan deklarasi*
BalasHapus