Jumat, 26 Desember 2008

Dragonball Evolution (trailer)




Eugh... something awful to watch to end the year. Is this a sign for a bleak future? I hope not. I still hope after the godawfulness that is this movie, someone with a sense of fanboyism (or a sense at all) will still treat this franchise a good movie translation it deserves. Three time's a charm, maybe?

It's decided. Straight to (pirated) DVD then....

Senin, 01 Desember 2008

"Hidup baru berarti kalau ada cinta dan teman sejati"

Itu kata-kata yang gue curi dari pajangan meja di ruangan bagian keuangan kantor gue. Terdengar klise, tapi ada benarnya juga. Udah sekian lama gue dilaunching di dunia ini, Alhamdulillah udah begitu banyak yang gue lewatin, dan semakin lama semakin kelihatan hal-hal yang belum gue capai. Siapa bilang semakin tua kita semangkin bisa bersantai? Mesti makin banyak kerja keras karna tanggung jawab mangkin besar, huhuhuhuhuh...

Alhamdulillah lagi, gue gak sendirian. Ada teman-teman baik yang selalu memberi gue semangat dan menyunggingkan senyum di saat gue sedang sekarat. Tanpa mereka, gue pasti masihlah anak introvert yang sibuk hidup di dunia gue sendiri. Dan terutama, cahaya hati gue, Dewi dan Aidan (sementara baru segitu :D), rumah gue, tempat gue pulang dan menumpahkan kasih sayang gue. Pipi-pipi empuk yang mampu mengusir penat dan resah (dengan efek mengembalikan HP, MP, sekaligus Phoenix Down kalau gue tewas di tengah pertarungan :D). Apalah gue tanpa mereka.

Terima kasih buat doa-doa kalian di usia gue yang sudah kepala tiga (ya, gue udah berumur tiga belas tahun :D) hari ini. Kadonya masih ditunggu sampai tahun depan, gue orangnya sabar kok... :D Dan seperti masbobi selalu bilang,

"Biar Tuhan yang balas!"

Love you guys!

Jumat, 10 Oktober 2008

Kidum 8002 (part.4)




Karena sudah dekat, dari Jetis kita berpisah dengan rombongan yang lain dan terus menuju pertigaan Salaman belok kiri menuju Candi Borobudur. Tujuan yang diniatkan dari Jakarta ini tak lain dan tak bukan adalah karena kita ingin si Alif punya foto masa kecil dia pernah ke Borobudur seperti bapaknya dulu :D

Dan ternyata, penumpang gelap untuk perjalanan pulang, yaitu adiknya Dewi yang satu lagi, belum pernah ke Borobudur juga. Huh, pemudi Indonesia macam apa kau!

Dan seperti juga Yogya, Candi Borobudur dipenuhi orang-orang yang datang dari Jakarta, Bandung, maupun Bogor. Dan di sinilah gue merasakan beratnya jadi orang tua. Terutama pada saat anak gue tertidur pas kita udah ada di atas, dan gue harus menggendongnya sampe tempat parkiran. Beuraaattt.. :D

Besok paginya, kita kembali ke Jakarta, berangkat habis subuh, dan sampai 12 jam kemudian, perjalanan mudik taun ini melelahkan sekali buat supir antar kota baru seperti gue ini. Target tahun ini yaitu lebih banyak tujuan wisata termasuk wisata kuliner sudah cukup tercapai. Target dua tahun lagi, gue mesti mudik sambil membawa kamera yang lebih bagus, dan belajar teknik menjepret (pake karet kali) supaya laporan perjalanannya lebih ciamik... Ayo nabung dari sekarang, Haris!

Sampai jumpa di acara mudik dua tahun lagi!*






*taun depan gak mudik karena acaranya di Jakarta :P

Kamis, 09 Oktober 2008

Kidum 8002 (part.3)




Hari keempat, diisi dengan berjalan-jalan di Yogya. Sungguh menyesal! Di hari yang sudah merupakan hari kerja bagi sebagian orang itu, ternyata Yogya masih dibanjiri oleh pelancong dari Jakarta. Luberan itu membuat gue gak berselera masuk Pasar Beringharjo, cukup mencium aromanya saja dari luaran. Akhirnya kita cukup puas berenang di lautan manusia di sepanjang Malioboro, dengan hasil pampasan perang yang kurang maksimal. Capek-capeknya agak terobati dengan acara makan gudeg lesehan yang konon sohor di kalangan selebritis. Yang punya masih kerabat lagi, jadi sepertinya digratisin.. Asik :D

Besok paginya, kita balik lagi ke Magelang, lalu bertandang ke rumah salah seorang Bulik di dusun Jetis. Benar-benar dusun suasananya, bahkan di rumahnya yang masih berdinding gedhek itu, kamar mandi hanya berupa sumur yang dipartisi ukuran semeter lebih dikit. Untuk mencari kakus yang berair mengalir pun mesti ke rumah tetangga. Tapi di pekarangan rumah, berdiri kokoh musholla berukuran lumayan dari bata yang baru saja dipugar :D. Jalan aksesnya yang hanya pas satu mobil dikelilingi sawah menghijau begitu menyegarkan mata.

Kidum 8002 (part.2)




Hari kedua, pagi-pagi balik dari Yogya ke Magelang, tak lupa membawa oleh-oleh gudeg Wijilan karena kebetulan rumah sepupunya Dewi di daerah situ. Sesampainya di Magelang kita hanya leyeh-leyeh sampai keesokan harinya. Hari ketiga diisi dengan pertemuan trah Bani Falil di Secang. Kakak gue yang sebelumnya mudik ke kampung mertuanya di Bantul, bergabung dan menginap semalam di Magelang...

Mbesoknya, pagi-pagi sekali gue, Dewi, dan Alif meluncur ke Yogya buat mengikuti acara trah keluarganya Dewi (lupa namanya :D) di daerah Brosot, Bantul. Sungguh daerah perkampungan yang cantik, sayang gue keburu dehidrasi jadi lupa mengambil banyak foto...

Kidum 8002 (part.1)




Akhirnya niatan untuk kembali menyeksa mobil tua milik bapak kesampaian juga. Di hari lebaran kedua kemarin, gue, Dewi, Alif, dan Bapak, juga membawa penumpang gelap adiknya Dewi, bertolak ke Magelang untuk kembali bersua dengan sanak saudara. Alhamdulillah perjalannya lancar jaya. Lha bagaimana tidak, kita berangkat dari Jakarta jam tiga pagi, dan sholat subuh sudah di Cirebon. Asik kan? :D

Di tengah jalan, sempat mampir sebentar buat sarapan di sebuah restoran yang ternyata selain mahal, rasanya pun gak sukses. Setelah itu, seperti sudah menjadi kebiasaan, kita mampir di SPBU pemecah rekor Muri untuk sekedar menuntaskan keinginan ke kamar mandi yang bersih :D

Sekitar jam setengah dua siang akhirnya sampai juga di Magelang karena sempat terkena macet dari Secang. Kita mampir ke rumah Bude dan Pakde di pinggir jalan raya Magelang yang paling dekat. Bersilaturahmi, sambil bertualang ke sekeliling rumah, melihat di balik pintu-pintu misterius yang dulu waktu kecil gue gak pernah tau isinya karena suasananya spooky :D. Tadinya mau menginap dulu semalam, tapi karena si penumpang gelap itu cukup menyusahkan dengan mesti balik ke Jakarta tanggal 5, akhirnya setelah ngaso sebentar, malamnya langsung dilanjutkan ke Yogya, tentu saja disambut mancret di jembatan tempel yang sedang dibangun...

Selamat datang!

Seperti halnya matahari yang baru pulang dari mudik yang membawa sodara-sodaranya ke ibukota, gue pun baru semalam tiba di Jakarta.

Ya, akhirnya niatan mudik tahun ini kesampaian juga. Berangkat hari lebaran kedua, langsung menuju Magelang dan Yogya, dan kembali enam hari kemudian, acaranya diisi jalanan macet, cuaca yang panas, pusat perbelanjaan yang diisi orang-orang Jakarta lagi, dan jalanan macet (lagi). Lebih baik dari tahun lalu, tapi sekaligus lebih menjengkelkan...

Kelihatannya capeknya bakal awet selama setahun, jadi baru mudik lagi dua tahun ke depan :D. Cerita-ceritanya nanti deh, kalo dah sempet nyusun foto-fotonya :P

Maaf Lahir Batin, semuanya!




Jumat, 19 September 2008

Berpuasa di Indonesia...

Kalo lagi ingat-ingat teman-teman gue yang sedang berpuasa di luar negeri, gue jadi kebayang betapa jomplang suasananya, mengingat seumur hidup gue selalu berpuasa di Endonesa. Sebenernya apa sih yang bikin berpuasa di Indonesia begitu khas? Menurut gue sih diantaranya;

- Adzan
- Kolak pisang dan makanan musiman sejenis
- Berbelanja pakaian diiringi lagu-lagu Bimbo
- Baju koko
- Makan sahur sambil nonton tafsir Al Mishbah-nya Quraish Shihab
- Lagu-lagu memuja Tuhan dari band-band yang biasanya memuja cinta...

Kalo menurut kalian apa?

Menganggur?

It's not the end of the world.

(Itu juga yang gue katakan pada teman-teman gue yang patah hati :D)

Akhir-akhir ini gue sedang banyak menemukan kasus kasus kepengangguran. Adik sendiri yang kantornya bubar, teman yang terkena perampingan di kantornya (emang dia agak gemuk sih, tapi...),  teman yang tidak lulus probation, teman yang baru saja pindah kota buat mengejar cita-cita dan teman yang baru saja pindah negara buat mensupport istrinya mengejar cita-cita.

Lima orang yang gue kenal tiba-tiba menganggur pada saat yang bersamaan! Ini bikin gue jadi berpikir banyak. Yang pertama, bersyukur bahwa gue masih diberi pekerjaan yang halal. Yang kedua, apa jadinya kalo itu terjadi pada gue ya?

Panik yang jelas, karena meskipun estriku bekerja, gue tetap yang berkewajiban mencari nafkah. Pada saat tiba-tiba terjebak pada keadaan menganggur tanpa penghasilan, apa yang bisa gue lakukan? Pertama tentu saja mengumumkan kondisi darurat merah, dan melaksanakan protokol gawat darurat 7 - secepatnya mendayagunakan skill untuk mencari pekerjaan baru. Sayangnya protokol ini mempunyai satu kelemahan mendasar. Di Jakarta, mencari pekerjaan tidak semudah mencari parkiran motor di mall eksklusif. Bahkan kelihatannya lebih sulit dari mencari baju distro ukuran XXXL.

Lalu pada poin ini, biasanya kita akan merasa stuck, menyangkut, dan kalau berkepanjangan, ya putus asa. Di sinilah hidup menguji kesabaran kita. Kalau kata salah satu karakter terkeren di serial teve, "It's a war out there, and you're a soldier. Soldiers adapt. When things aren't going as planned, you compromise and get the job done." Apakah kita mau bersabar dan terus menunggu panggilan interview, atau melaksanakan protokol gawat darurat 8 - berkompromi.

Untuk yang satu ini gue salut pada adik gue. Terbiasa menjadi pekerja di sepanjang karirnya, beberapa bulan menganggur ternyata membuatnya berubah dari yang biasanya manja jadi terus berpikir. Apa yang bisa dilakukannya dengan modal dan waktunya. Segala opsi wirausaha dijajaki kemungkinannya, dipelajari tekniknya. Dan akhirnya ia sudah menemukan ide yang cocok dengan berwirausaha memprodukdsi dan menjual pakaian anak yang aneh. Seberapa aneh? Yah lihat saja kalau sudah jadi. Tapi menurut gue ide itu brilian. Mudah-mudahan jadi (amin!)..

Betapa kagumnya gue bahwa kreativitas bisa datang dari keterpaksaan. Tapi apa mesti datang dari keterpepetan?

Tidak digaji bukan akhir dari segalanya. Dan tidak perlu menunggu dipecat atau dipaksa resign buat menjadi kreatip. Aa Ogie adalah buktinya. Dari pertama kali gue mengunjungi kantor desainnya yang tidak besar tapi mutakhir, gue sudah merasakan semangat kekreatipan dari Aa Ogie ini. Memang lebih sulit dan lebih beresiko menjalankannya, tapi kelihatannya terbayar. Hasilnya, kecil maupun besar, lebih memuaskan karena benar-benar hasil keringat sendiri. Sungguh menginspirasi cuma berada seruangan sama Aa Ogie yang MEMANG ini. Bonus lagi, punya mobil sendiri dan masih bujangan lagi.. ckckck

*kabur dari kejaran Ogie*

Tapi betulan, dua kejadian itu membuat gue berpikir bahwa pada akhirnya, kita memang tidak harus menjadi orang kantoran. Ujung-ujungnya mesti berusaha sendiri, syukur-syukur bisa membuka lapangan kerja buat orang lain. Meskipun ini memang butuh segunung keberanian. Makanya gue salut sama orang-orang yang akhirnya sukses menjalankannya. Seperti seorang teman SMA yang seumur-umur tidak pernah merasakan kerja kantoran. Meski kantor bikinannya kecil, tapi dia bisa sukses. Lebih sukses dan lebih merdeka dari yang pernah gue rasakan...

Kembali ke teman-teman gue yang sedang menganggur. Seingat gue, mereka semua punya banyak kelebihan. Banyak sekali malah. Apalah gue dibandingkan mereka *halah*. Kalau mau berbuwat sesuatu, tinggal butuh niat sahaja. Mungkin tinggal butuh keberanian tadi. Ato jangan-jangan, seperti pembicaraan gue dengan teman yang lain, ini saatnya supaya semua teman-teman gue tadi berubah ke mode gattai, bergabung menjadi satu dan bekerja bersama dengan serius? Mana tau bisa lebih berani kalo rame-rame....

Kalo iya terjadi, pasti akan sangat menarik sekali...

Minggu, 14 September 2008

hepi hepi joy joy




Alif tertawa-tawa dengan girangnya bermain sama Lightning McQueen kesayangannya setelah capek ketakutan dalam perjalanan ke sini

Semalam di Grand Endonesa..




Acara buka puasa bersama sekaligus syukuran ulang tahun estriku yang cantik jelita :D

Senin, 08 September 2008

Yearbook yourself...




http://www.yearbookyourself.com/

Pernah kebayang pengen sekolah di luar negeri? Pernah ngebayang sekolah di luar negeri pada tahun 70-an? Secara itu tidak mungkin, sekarang minimal kalian bisa ngebayangin gimana rasanya ada di buku tahunan sekolah di luar negeri, tahun berapa pun kalian suka (asal di bawah tahun 2000 tentunya :D). Caranya, tinggal masukkan foto kalian, dan lihat wajah kalian dengan template gaya ala tahun tersebut. Asyiknya lagi, fotonya bisa disave ke komputer meskipun berukuran kecil. Cukup lah buat avatar messenger :D Sayangnya lagi, pengaturannya kurang fleksibel dengan tidak adanya opsi buat memflip gambar, jadinya gak semua template bisa pas dengan foto kita.

Ayo coba! Dan kasih tau kalo sudah jadi ya... Favorit gue di sini tentu saja tahun 1970 dan 1982 :D

Minggu, 07 September 2008

Hellboy II : The Golden Army

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Yesterday, I was fortunate enough to be asked by a friend to accompany him watching the screening for Hellboy II: The Golden Army. If I was to watch this on my own, I must have given it second thought first since the first one, while not bad, didn't actually make want to crave for more. It's something lacking that I couldn't point out, I don't know.

Now, being directed by the famous Guillermo Del Toro, I'd say that the sequel actually managed to surpass my expectations. First of all, the short haired Selma Blair is HAWT! And other cast also performs well, with a nice addition of Johann Krauss (voiced by John Alexander), another weird but fun character as a new liaison for the FBI.

It is told that long ago, a war erupted between man and the invisible realm of the fantastic. The long time war was won by the mythical creatures, thanks to their ultimate weapon, the golden army, the seventy times seventy mechanical indestructible soldiers. But the king of the invisible creatures was wise enough not to slaughter mankind, and therefore offered truce between the two. The royal crown, controller of the golden army, was separated into three, one of them was given to man. Humans will stay in the cities while the invisibles will keep themselves to the forest. The golden army was hidden in a secret place. Thus begin hundreds of years of peace.

But heir to the invisibles kingdom, Prince Nuada (played convincingly vicious but cool by Luke Goss), thought that mankind has broken the truce by destroying the forests and the earth so he, killing the rightful king that is his own father seek to unite the golden crown and resurrect the golden army once again to punish the humans and take over the world.

Compared to the first movie, I'd say that this time the makers has successfully infuse more style and action, making it a much more fun movie to watch. And Guillermo's touch also evident in the designs of many of the fantastic creatures in this movie. It was amazing, bordering to surrealistic. The effects are nice too. Liz Sherman's power of fire manifested beautifully deadly. And that makes Selma Blair looks hotter than ever. The final battle between Hellboy and the Golden Army was well animated and exciting. It was actually creepy to see how indestructible they are.

The story is a bit on the light side. Not that it's bad because that's common in comic book movies, and I think not every comic book movie should be as head-splittingly intense as The Dark Knight. It was fun and let us enjoy all the magnificent things happened on screen easily. The humor was there and right on spot. Adding a bit of refreshing light in the dark tone of this movie.

Del Toro has already proven that he was the man when it comes to fantasy movie. I recommend this movie to whoever looking for a fun action movie, although you might not want to bring your little one along as this movie can get a bit violent at times.


Oh, and have I told you that Selma Blair is FREAKING HAWT???!!

Another stroll through the mall...

It turns out that the mall was haunted... Or at least that was what Alif might think.

Sabtu kemarin, sekalian syukuran ulang tahun istriku yang cantik jelita itu :D, kita sekeluarga pergi berbuka puasa bersama. Dengan tergesa-gesa kita memutuskan untuk pergi ke Grand Indonesia karena:

1. Kita mau ngajak si Alif ngeliat air mancur menari secara si Alif sungguh horny kalo ngeliat air mancur (dan juga balon).
2. Kelihatannya pengunjung mall tersebut bukan tipe orang-orang yang rela berdesak-desakan buat mengantri makan saat berbuka puasa.

Ternyata anggapan nomer dua salah besar, dan rencana mau makan di food court lantai empat akhirnya gagal karena tempatnya penuh orang sampe meluber berserakan di mana-mana :D. Akhirnya kita memutuskan buat mencari makan di lantai lima.

Kali ketiga kita datang ke mall ini, baru kali ini gue nyampe ke lantai lima. Ternyata lantai ini didekorasi sedemikian rupa sehingga menyerupai suasana luar ruang di kota new york (kata tulisannya, gak tau bener apa gak soalnya gue belum pernah ke new york :P). Lengkap dengan jalan beraspal dengan lubang manhole bercap departemen pekerjaan umum new york, tiang-tiang rel kereta subway, langit-langit bergambar bintang, dan pohon-pohon plastik. Di satu pojok menyerupai suasana di Jepang dengan jalan setapak dari batu, taman pasir dan pohon bunga sakura yang tentu saja plastik :D. Cukup lucu dibanding suasana di lantai bawahnya yang dingin dan minimalis.

Kita lalu berputar-putar mengelilingi lantai itu mencari tempat makan yang kosong. Si Alif kita dorong di keretanya sambil melihat-lihat suasana sekelilingnya.

Tiba-tiba kita melihat dia menelungkupkan dua telapak tangannya menutupi matanya. Kita yang menyangka dia sudah mengantuk lalu bertanya,

"Abang kenapa? Ngantuk ya?"

Tidak menjawab seperti biasanya. Alif diam saja sambil terus menutupi matanya.

Gue berusaha membuka tangannya, tapi dia sangat tegang dan memaksa terus menutupi matanya. Akhirnya gue menggendongnya dan membawa pergi sambil mulai berpikir yang tidak-tidak :D. Sesampainya di tempat makan dia kembali seperti biasa, tertawa-tawa girang. Dan gue pikir semua baik-baik saja.

Lalu selesai makan, kita bergegas menuju air mancur menari yang memang main setiap jamnya. Karena melewati tempat tadi, gue yang kuwatir menggendong si Alif. Dan benar saja. Selama digendong, Alif mendadak diam dan sibuk melihat-lihat ke arah atas. Sesampainya di pohon-pohon plastik itu, dia seperti kaget dan menyembunyikan mukanya di bahu gue, gak mau menengok meskipun kita panggil. Pikiran enggak-enggak gue makin menjadi dan gue bergegas melewati tempat itu.

Lalu tibalah pertunjukan yang dinanti-nantikan. Lampu-lampu dimatikan dan air mancur menari dimulai di jam delapan tepat diiringi lagu New York New York-nya Frank Sinatra (?). Si Alif yang tadinya masih takut mulai mengangkat kepalanya dengan penasaran. Dia takjub juga dengan permainan air dan lampu diiringi musik yang memang atraktif. Gue lalu menawarkannya buat duduk di atas pundak gue supaya melihatnya bisa lebih jelas. Si Alif mau dan gue menaikkannya ke atas.

Sambil melihat ke arah air mancur, Alif juga melihat-lihat ke atas dengan air muka cemas. Tak sampai dua menit kemudian, dia melihat ke arah atap di ujung ruangan, dan sontak minta turun. Gue kembali menggendongnya dan dia menyembunyikan mukanya lagi di bahu gue. Akhirnya sampai pertunjukan berakhir dia cuma mengintip dari gendongan gue. Setelah itu kita mengajaknya bermain ke Fun World supaya dia bisa melupakan rasa takutnya.

Sepanjang pulang, gue dan Dewi bertanya-tanya kenapa si Alif bersikap begitu. Baru kali ini kita melihat dia seperti itu. Si Alif gak takut gelap, itu pasti. Karena dia sudah terbiasa dengan gelap. Dan biasanya kalau dia takut, dia bakal menangis. Tapi ini dia cuma menutupi mukanya dan diam saja. Gue udah nyoba nanya apa yang dia liat, dia cuma bengong gak bisa menjawab.

Gue emang awam soal beginia, tapi mungkin dia memang melihat sesuatu di sana. Mungkin juga enggak, siapa yang tau. Si Alif sebelumnya datang ke situ juga biasa ajah, meskipun emang gak sampe lantai lima. Tapi mungkin gue gak bakal ngajak dia ke sana dalam waktu dekat ini. Sebagai gantinya gue mau mengajak temen gue yang katanya bisa melihat makhluk halus, mungkin akan lebih seru :D

PS.
Dan kekatro'an gue berulang. Gue mengajak dewi, ibu mertua dan adik ipar berputar-putar mall karena gue gak bisa menemukan tempat parkirnya :D

Kamis, 04 September 2008

A stroll through the mall...

Last night, as usual, I picked up Dewi on my way home. But since she's having a farewell party for a colleague, I met her not at her office, but in a shopping mall nearby.

It's one of the recently built exclusive malls in Jakarta, and Dewi told me just to wait there because she couldn't be precise as when her party will finish. I hesitated. Those exclusive malls were never felt welcoming, especially to motorbiker like me. But since I had no better choice, I went there anyway.

Fortunately, this mall provided a decent motorcycle park area. Even if I have to circle the huge building twice to find the entrance (motorbike was not allowed to pass the lobby of a exclusive mall; it's a sin). From the lowest basement, I went straight to the lobby. And then there I was, standing there not knowing where to go.

I looked around and all I found was an array of stores which name I can't even pronounced. I decided to go to a place I recognize the most; a book store. It was one or two floors up, I wasn't sure. So I followed the direction signs.

Then one thing I never thought would happen, happened. I got lost. In a freaking mall! It turns out that there's no "go on" sign. The arrows only indicated "left", "right", and "go up" without even bothered to tell me the floors it was on. So I walked around like headless chicken, occasionally turn around in confusion, and since the mall was quite empty, I must be looked like a complete idiot.

And the place was HUGE! I walked and walked and the bookstore was nowhere to be found. If I was a game designer, I could make a first person shooter game a la Doom here, complete with cosmetic salesgirls who turns to zombies, and make it last around 60 or 70 hours of gameplay, located inside the malls alone.  That was practically eternity in real life time. I walked just to find more exclusive stores where I never dare to enter. It all looked the same. So clean, even from customers. I walked so far I wasn't surprised if I ended up in France. And still I couldn't find the damn bookstore.

After days of walking :D, I finally arrived at the store I was looking for. It was quite empty like any other store in the building. And big too. The nice thing about it is that they didn't ask me to deposit my bag. I guess all customers here are rich enough they can't be shoplifters. Or maybe I accidentally passed the bags depository somewhere between Spain and France back there. I don't care.

It took me only a few minutes in the store just to make me rush out in panic. There's so many things I wanna buy! I can't possibly afford them all. Dewi called, she said she'll be coming. So I waited at the outside of the bookstore.

I sat down and thinking. Why I was never felt comfortable in big exclusive malls like this. I felt intimidated, and bored at the same time. The stuff they're selling is so expensive I can smell their expensiveness hundreds of meters away. Why would I go inside? I can't believe I'm this kampungan.

Then Dewi found me. As we walked to the basement again, I held her hand. Not that I was in the romantic mood, but I feared that I may get lost again. And that night, I admired her ability to navigate through that maze. And I looked around. I saw coffee shop sharing the same entrance with a furniture store. A bookstore inside a food court. Maybe I'm just not rich enough to comprehend it all. 

Bike to confusion

Beberapa waktu lalu gue mengutarakan niat gue yang sudah gue simpan sejak lama ke Dewi. Gue pengen punya sepedah. Selain lemak di tubuh ini sudah semangkin mengkhawatirkan, gue pengen acara jalan pagi sewaktu wiken bersama Dewi dan Aidan kembali dimulai. Tapi kali ini dengan sepeda. Sepertinya menyenangkan, dan pasti si Alif senang.

Dewi juga kelihatannya tertarik, lalu mulailah menyusun budget yang dibutuhkan. Kayanya pengen beli sepeda yang murah-murah aja. Tapi sepeda murah mana yang bagus? Lalu mulailah kita kebingungan.

Kebetulan ada seorang teman yang pesepeda handal. Di rumahnya dia punya lima sepeda dengan merk-merk yang terdengar mahal. Kepadanyalah gue bertanya.

"Sepeda yang agak lumayan itu harganya tiga jutaan lah, ris." katanya.

Gue tercekat. Budget gue, tiga jutaan udah dapet dua :D

Gue lalu menanyakan kenapa bisa semahal itu dan si teman yang sedang berada di Palembang langsung menelepon dengan antusias. Inti penjelasannya, meskipun sama-sama sepeda, ada perbedaan dari kualitas materi frame, geometri, daya tahan dan sebagainya. Dan sepeda seharga satu jutaan gak ada yang memenuhi itu semua.

Gue jadi ragu-ragu lagi. Emang sih ada uang ada kualitas. Tapi gue gak nyangka ternyata serumit itu. Buat gue duit segitu lumayan besar, dan kalo nekat gue beli ternyata onderdilnya tiap tiga bulan mesti ganti seperti cerita teman gue itu, gue agak males juga.

Sepertinya gue mesti bersahabat dengan lemak gue agak sedikit lebih lama lagi...

Jumat, 29 Agustus 2008

Numpang ngacay...

Bukannya karna mau beli sih. Eh mau ding.. tapi belum mampu... Tapi mau...Amin..

Tambahan:
Ternyata gambarnya gak bisa diklik gede, jadi liat di sini aja deh..

Kamis, 28 Agustus 2008

Lupa, pt.2

Kantor Dewi istri gue membatasi akses internet bagi karyawannya. Akibatnya, selain tidak bisa browsing yang enggak-enggak pada jam kerja, ia juga tidak bisa melakukan kegiatan favorit yang dulu mempertemukan kita berdua (ca'ilah!) yaitu chatting.

Lalu setelah kita tercerahkan dengan teknologi mobile internet, akhirnya Dewi bisa terhubung lagi dengan kawan-kawan chattingnya menggunakan program IM di henponnya.

Pada saat dia membuka account Messengernya, dia agak bingung karena menemukan beberapa nama yang dia tidak bisa ingat orangnya.

"Kamu panggil aja, tanya namanya." usul gue.

"Ih, gak ah. Seakan-akan kita jahat karena ngelupain teman."

Padahal iya. Bukan jahat, padahal emang iya melupakan teman :D

Sebagai pelupa akut, gue sangat memaklumi masalah lupa-lupa sama orang ini. Jangankan teman masa kecil, teman SMA, ato teman kuliah. Sodara sendiri pun kalo gak ketemu sering-sering pasti gue lupa namanya.

Lalu gue mengecek account IM gue sendiri dan ternyata kontak-kontak yang gue gak tau atau memang lupa, jauh lebih banyak :D. Salah satunya tadi pagi sempat mengganti avatarnya dengan foto dirinya (kayanya sih..) dan sepagian ini gue memandangi foto itu sambil berpikir keras...

"Gue kenal orang ini di mana yaaaa?"

:D maaf ya teman-teman...

Berpikir yang terburuk..

Dragon Ball adalah salah satu manga kesukaan gue. Gue dulu sangat suka bagaimana Akira Toriyama sang pengarang membuat cerita yang fun, penuh aksi, juga kocak dalam waktu bersamaan. Dalam visinya, dunia adalah tempat di mana manusia dan monster bisa hidup berdampingan.

Salah satu bagian cerita yang gue ingat adalah pada saat cyborg jahat bernama Cell muncul ke dunia. Alih-alih langsung membinasakan manusia dan menguasai bumi, ia menerima tantangan Songoku yang sebenernya saat itu sudah tewas. Jadi hantu Songoku ini meminta Cell menunggu seminggu lagi. Dalam waktu tersebut, para pembela bumi akan menantangnya dalam pertarungan satu lawan satu, dan Songoku berjanji akan ada yang cukup kuat untuk mengalahkan Cell.

Cell yang saat itu memang sangat kuat, bahkan jauh lebih kuat dari Songoku sendiri, tertarik karena penasaran. Dan ia pun menyetujui tantangan itu.

Masalahnya sekarang, siapa yang cukup kuat menghadapi Cell? Songoku sebagai yang terkuat saat itu yakin bahwa anaknya, Songohan, punya potensi untuk menjadi lebih kuat darinya. Hanya saja ia tidak mengetahui itu. Saat itu, para bangsa Saiya seperti Songoku baru saja menemukan cara untuk mengubah diri mereka menjadi kuat, yaitu dengan berubah menjadi Super Saiya berambut emas seperti pisang. Hanya orang Saiya terlatih yang bisa mengeluarkan kekuatan terpendamnya untuk berubah menjadi Super Saiya, karena itu jurus tersebut tidak bisa digunakan sembarangan. Saingan Songoku, Bejita, langsung mengambil kesempatan waktu seminggu itu untuk berlatih sekeras-kerasnya. Ia ingin menjadi orang Saiya terkuat di bumi dan mengalahkan Cell sebagai pembuktian superioritasnya dari Songoku.

Lalu apa yang dilakukan Songoku? Ia pergi berpiknik bersama keluarganya.

Semua orang heran melihat kelakuan Songoku yang begitu santai ini. Hanya saja, Songoku bukannya tidak memiliki rencana. Selama seminggu itu ia melakukan kegiatan sehari-hari, bahkan bersenang-senang bersama keluarganya dalam bentuk Super Saiya. Ia menyuruh Songohan melakukan hal serupa. Tujuannya satu, ia ingin Songohan terbiasa dalam bentuk Super Saiya yang sebenarnya melelahkan itu. Dengan begitu, jika saatnya tiba, ia tidak perlu lagi berpikir bagaimana mengeluarkan kekuatannya menjadi Super Saiya, tapi bagaimana berbuat lebih dari itu.

Kenapa tiba-tiba gue teringat cerita ini?

Adalah beberapa teman gue yang sedang merasa hidupnya rumit, yang menjadi penyebabnya. Gue merasa kurang bisa berempati karena memang tidak pernah mengalami apa yang sedang mereka alami sekarang. Hanya satu yang gue ingat pernah bilang sama mereka, jangan anggap keadaan sekarang itu akhir dari segalanya. Anggap saja besok-besok hidup akan lebih rumit lagi, karena memang kenyataannya begitu. Dengan membiasakan diri pada kerumitan hari ini, tanpa sadar kita akan lebih kuat buat menghadapi lebih banyak kerumitan di kemudian hari. Dan kalau kita bisa beradaptasi menghadapi apapun yang dilempar hidup pada kita, niscaya kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat. Naik level, seperti kata bapak dan iburanger. Seperti halnya Songohan muda yang akhirnya berhasil mengalahkan Cell dan menjadi orang Saiya terkuat, bahkan lebih kuat dari Songoku dan Bejita yang seumur hidupnya bertarung untuk memperkuat diri.

Ah, gue gak bisa menjadi sebijak Aa Ogie memang...
Ogieee,... beri pencerahaaan!



Rabu, 27 Agustus 2008

Lupa..

Dengan kampungannya, baru tadi pagi gue mendengarkan lagu 'Oh Baby'-nya Cincha Laura. Itupun karena kebetulan terputar di stasiun radio yang sedang gue dengarkan. Padahal sudah beberapa hari lalu gue mencuri unduh dari internet karena penasaran. Eh, malah lupa disetel dan dengernya malah gak sengaja.

Dan kesan yang gue dapat dari mendengarkan lagu itu adalah. It's just another Britney rip-offs. Gue gak tau Cincha sebenernya bisa nyanyi atau enggak. Tapi logat kebule-bulean buat bernyanyi itu sangat tidak penting. Buat gue lagunya sangat mudah dilupakan. Nggak catchy apalagi enak, kecuali pengen cari sesuatu buat diingat-ingat kalau lain kali mau bikin joke tentang Cincha Laura.

Dan gue jadi teringat Mulan Jameela. Karena (mungkin) salah satu pencapaian Cincha ini dia bisa lebih Britney dari Mulan. Selamat ya Cincha!

Ngomong-ngomong lupa dan selamat. Hari ini tepat tiga tahun ulang tahun pernikahan gue dan Dewi. Tadi pagi ucapan selamat dilayangkan dihiasi cemberutnya Dewi karena berpikir gue lupa. Sebenernya gak lupa sih, tapi gue dan Dewi memang punya cara yang berbeda dalam menyikapi hari ulang tahun. Gue terbiasa sama Bapak yang cuek dan gak peduli dengan ulang tahun, sementara Dewi hobi bergadang sampe jam 12 malem buat mengucapkan selamat yang pertama kali.

Dan berhubung semalam jalanan sungguh macet, gue yang capek sukses tertidur agak awal. Dan Dewi pun cemberut karena cita-citanya bersalam-salaman tak tercapai.

Maaf ya, istriku. Semoga, kita masih bisa saling bertengkar, saling memaklumi, dan saling bersayang-sayang sampe tua. Dan beneran aku gak lupa harijadi kita, karena tepat bersamaan dengan hari aku gajian...

Minggu, 24 Agustus 2008

Pempek dan janji yang belum ditepati..

Kemarin, setelah sibuk mengantar kesana dan kemari, rombongan yang teridiri dari Dewi, Dina kakaknya Dewi, dan ibu mertua, mengajak makan siang. Dan kita pun mampir ke kedai pempek 161 di daerah radio dalam.

Gue pertama mengenal restoran ini dulu sekali waktu kakak gue berpacaran dengan seorang laki-laki berdarah Palembang. Sebagai restoran pempek yang diapprove oleh orang Palembang, ternyata memang enak. Lalu promosi berlanjut ke almarhumah ibu yang sempat menghabiskan masa kecilnya di Palembang. Cap approval kedua pun didapat, dan tempat itu didaulat menjadi tempat makan pempek favorit. Ibu suka karena di sana varian pempeknya lumayan lengkap, sesuatu yang jarang beliau temui selama di Jakarta.

Pesanan meja kita kemarin cukup beragam dari pempek lenggang goreng, adaan, kapal selam, dan tekwan buat si Alif. Gue juga memesan pangsit ikan buat di bawa pulang. Sebelumnya tak lupa kita terkena jebakan rutin yaitu sepuluh potong otak otak yang selalu habis sebelum pesanan kita datang :D

"Aku iki dadi kelingan ibu, Ris." kata ibu mertua sambil makan.

"Waktu itu pas lamaran ya, ibu bawa tekwan ke rumah? Ibu heran kok ada orang Jawa pinter masak tekwan."

Gue dan Dewi tersenyum berusaha mengingat-ingat waktu itu.

"Dulu bu," timpal gue. "Waktu Ibu udah mulai sakit, kan ibu gak bisa makan apa-apa. Semua yang ibu makan mesti keluar, bahkan air putih sekalipun. Ibu pernah mengeluh begini ke aku. "Duh, Ris... rasanya ibu pengen makan apa gitu yang enak, biar masuknya gampang..""

"Trus aku tanya, ibu emang mau makan apa?"

"Apa ya? tanya Ibu waktu itu. Apa aja deh, asal enak."

"Pempek radio dalem mau? tanya gue sambil nyengir."

"Ya mau aja sih. Tapi Ibu perutnya lagi kaya gini mana bisa..."

"Ya udah, nanti kalo Ibu sembuh kita ke sana ya.. Aku juga udah lama gak ke sana." Dan Ibu pun mengiyakan.

Tapi ternyata ibu tidak sempat sembuh. Dan kemarin itu adalah pertama kalinya gue mengunjungi tempat itu setelah janji gue ke Ibu.

Kemarin, pempeknya rasanya agak berbeda. Enak sih, tapi agak lebih sedih...

Kamis, 21 Agustus 2008

Duh, ngapain sih Jumat-Jumat mikirin beginian?

Halaman depan koran Sindo kemarin memuat berita tentang kecenderungan masih banyaknya politik dinasti dilihat dari daftar caleg pada Pemilu 2009. Anak-anak dari politisi senior seperti SBY, AM Fatwa, Amien Rais, dan banyak lagi tampak dicalonkan sebagai caleg untuk berbagai daerah pilihan. Disinyalir (ck... resmi banget bahasa gue :D) fenomena ini disebabkan karena parpol mulai kehilangan akal untuk mengikat konstituen, sehingga mencari nama-nama caleg yang mudah dijual. Jadilah caleg-caleg karbitan yang oleh koran Sindo tersebut dipertanyakan kredibilitas dan kapabilitasnya....

Tapi bukan itu yang menarik perhatian gue.

Yang mengherankan gue adalah pada saat melihat daftar caleg-caleg itu, begitu banyak nama yang gue kenal. Bagus? Enggak juga, karena gue mengenal nama-nama itu sebagai artis. Begitu banyak artis yang dipasang sebagai caleg dari berbagai parpol membuat gue berpikir ini masalah yang lebih serius daripada caleg kroni tadi. Pastinya alasannya sama; parpol mencari nama-nama yang mudah dijual untuk menarik rakyat. Dan berhubung sebagian besar rakyat Indonesia berkiblat pada sinetron dan infotainment, jadilah para artis seperti ramai-ramai terjun di politik.

Sebenernya keberadaan caleg kroni maupun artis itu bisa dimaklumi kalau saja memang mereka dicalonkan dengan melalui proses yang obyektif, mempertimbangkan kapabilitas, kredibilitas, maupun track recordnya. Kalau mampu, gak ada salahnya. Kalau gak mampu, meskipun anak politisi senior ataupun artis ngetop buat apa? Gue gak mau menghakimi dan menyamaratakan bahwa mereka-mereka itu gak punya kemampuan. Tapi kalau melihat politisi 'betulan' yang sekarang menjabat pun masih banyak yang ngawur, gue jadi kuatir kalau posisi legislatif itu diisi oleh orang-orang yang masih harus membagi waktu mereka dengan kegiatan di bidang 'entertain' :D.

Dan tidak bisa tidak gue makin ragu-ragu setelah melihat nama-nama yang dicalonkan. Denada? Adrian Maulana? Venna Melinda? really? VENNA MELINDA? Emang sih dia mantan none Jakarta yang mestinya pintar. Tapi gue gak yakin dia bisa membagi waktu antara melayani publik dan kursus salsa, ke salon, dan berbelanja lingerie..

Gue jadi memikirkan hal yang lebih bikin sakit kepala lagi, gimana sih caranya parpol mensosialisasikan calegnya pada calon pemilihnya? yang layak? Apa tidak ada penjelasan kenapa dia dipilih, atas dasar apa, dan sebagainya dan sebagainya? Apa tidak ada pertimbangan citra caleg yang bersih sebagai salah satu poin kelayakan? Kalau seorang artis yang dikenal gara-gara berbulan-bulan menghiasi infotainment karena kasus perceraiannya yang bebelit, apa dinilai bercitra baik untuk menjadi calon bupati misalnya? Atau memang para parpol ini cuma berpikir jangka pendek untuk menarik massa dari penggemar masing-masing artis saja?

Gue jadi ingat beberapa tahun lalu saat Presiden akan mengumumkan jajaran menterinya. Para wartawan sudah bersiap-siap di rumah tokoh-tokoh yang dianggap potensial. Dan begitu sang tokoh mendapat telepon dari bapak presiden, sontak mereka bersujud syukur.

Syukur? Bukannya pejabat publik itu berat ya? Karena rakyat gak pernah abis minta dipikirin dan diurusin. Kira-kira para artis yang jadi caleg itu ngerti gak ya?

Ngomong-ngomong, kita masih butuh parpol gak sih? Benernya, ada yang pernah merasa keberadaan parpol ini menguntungkan rakyat (kecuali saat mereka menjadi dermawan menjelang pemilu)?

Jumat, 15 Agustus 2008

Guilty pleasure bernama Peterpan...

"Wi, kalo aku kepengen beli CD Peterpan yang baru, kamu bakal berpikir aku cemen gak?" tanya gue suatu siang.

Dewi tertawa geli, "Hihihihihi, emang kenapa kamu kok tumben mau denger Peterpan?"

Bener juga ya? kenapa ya?

Padahal dibilang ngefans pun enggak. Bahkan gue dulu suka menertawai bang Ardie kalo dia lagi sewot mencela-cela Peterpan. Tapi dibilang gue benci juga enggak.

Peterpan mesti diakui jadi bagian sejarah musik Indonesia. Pada akhirnya mereka bisa terkenal, bisa dimaklumi. Musiknya yang ngepop, catchy, sampe penampakan vokalis utamanya yang digilai para perempuan. Mungkin karena terlalu terkenal itu gue jadi sempat tidak peduli sama mereka. Semua orang mendengar Peterpan dan semua orang ingin jadi seperti Peterpan.

Tapi di luar itu, sebenarnya tidak ada yang terlalu salah sama mereka. Ya itu kalo juga mau mengesampingkan selera. Tokh gue memang mendengarkan musik dari yang pelan sampe kencang, dari yang cemen sampe keren. Kesalahan mereka buat gue adalah karena ikut hanyut dalam arus hingar bingar gosip buatan infotainment. Itu dan menurut gue Peterpan adalah nama yang buruk buat sebuah band.

Tapi apakah Peterpan cemen? Kalo iya, pasti gue gak bakal sampe kepengen beli CD-nya. Apakah gue akhirnya mengakui kalo Peterpan itu keren? Enggak juga sih. Gue jadi bingung sendiri. Keinginan ini tiba-tiba muncul waktu gue ada di toko kaset dan melihat CD kumpulan lagu-lagu hits mereka ini dan berpikir, "Hey, sepertinya lucu juga punya ini." Gue merasa CD ini adalah semacam rekaman momen tertentu musik Indonesa. Mungkin nanti bisa didengarkan anak cucu gue buat tau musik apaan yang ngetop taun 2000-an. Juga karena gue berjanji untuk berusaha membeli CD aseli kalo emang artis Indonesa. Dan senggaknya, lagu-lagunya cukup gampang buat dinyanyikan kalo lagi pengen ugal-ugalan gak mau mikir yang rumit-rumit di mobil.

Dan kalo dipikir-pikir lagi, kalo dibandingkan dengan band-band jaman sekarang yang bernyanyi merintih-rintih menghiba-hiba cinta, Peterpan terdengar lebih lumayan. Senggaknya mereka masih punya harga diri dengan menelurkan hits-hits berirama tidak melulu slow.

(Bangardie yang mandi besar tujuh kali kalau mendengar Peterpan pasti bakal mencibir gue kalo baca ini :D)

Lalu apa jawab Dewi?

"Ya gapapa sih. Aku juga pengen kok."

"O ya? bagus deh. kalo gitu kamu aja yang beliin besok ya? ya? ya?"

Dan walhasil gue jadi gak terlalu merasa bersalah karena akhirnya Dewi yang beli CD Peterpan dan gue cuma "kebetulan numpang dengar"..

:D

Selasa, 12 Agustus 2008

Alif uses HEADBUTT! SUPER EFFECTIVE!

Tadi pagi sekitar jam tiga gue terbangun dengan nyeri yang amat sangat. Bahu kiri gue sepertinya nyeri karena berusaha menahan badan gue yang berada di pinggir tempat tidur, nyaris terjatuh. Sedangkan uluhati gue nyeri karena si Alif yang tidur melintang menghabiskan setengah tempat tidur sendiri menyodokkan kepalanya ke situ. Sambil tidur tentunya.

Dan setelah itu mulailah kira-kira setengah jam penderitaan saat gue mencoba meringankan sakit bahu gue dengan counterpain. Sakit gak hilang, kulit rasanya udah mulai seperti terbakar. Sementara sakit di uluhati membuat gue merasa mual dan agak sesak.

Dan akhirnya hingga pagi gue gak bisa tidur lagi dan walhasil sekarang ngantuk berat sambil masih agak sesak. Dan bahu gue mulai kambuh nyerinya..... Ada saran? 

Selasa, 05 Agustus 2008

Determinasi

Beberapa minggu terakhir ini, gue mencoba mengakali load pekerjaan gue dengan mencicil di rumah pekerjaan yang dibrief jumat (dan deadlinenya Senin, huhuhuhu). Pikir gue, daripada mesti ngelembur di kantor, tentu lebih nyaman bekerja di rumah. Meskipun gue gak punya mac yang mengakibatkan gue mesti lebih repot menyesuaikan lagi begitu filenya dipindahkan ke kantor, tapi setidaknya kerja lebih semangat karena ditemani keluarga tercinta. Bukan begitu?

Bukan.

Ternyata tidak mudah bekerja di rumah dengan tenang. Tentu saja selain si Alif dengan semangatnya selalu minta main puzzle Dora begitu melihat gue menyalakan komputer, masalah terbesarnya adalah dari gue sendiri. Apalagi kalau bukan rasa malas. Sudah seminggu lima hari kerja, masa sabtu minggu masih dipake kerja? Gak rela rasanya. Tapi harus dikerjakan, karena kalau tidak yang lima hari itu akan semakin sengsara. Belum lagi kalau ternyata pada sabtu dan minggu itu gue dibutuhkan untuk menyupiri ke acara keluarga. Ujung-ujungnya gue mesti bergadang juga buat mencicil pekerjaan. Di hari libur pula.

Dan gue seringkali menemukan diri gue berada dalam pertempuran dengan rasa enggan gue itu. Perlu setidaknya tiga settingan alarm buat membangunkan gue di tengah malam untuk melanjutkan kerja. Sepertinya dalam hal willpower, gue memang agak payah, kecuali mungkin kalau berhubungan dengan main dan makan. Kalau misalnya ada perekrutan anggota Green Lantern corps untuk sektor 2814 (bumi dan sekitarnya), misalnya, bisa dipastikan gue gak akan terpilih karena gue lebih memilih tidur siang. Inilah juga kenapa nasehat favorit Bapak buat gue adalah, "Never put up till tomorrow what you can do today" :D seperti yang bapak baru bilang kemarin saat melihat motor gue tidak dicuci selama sebulan..

Dan sepertinya tekad gue akan diuji lagi. Kali ini dalam hal yang gue pikir selama ini bisa gue hindari. Yaitu olahraga :D Ya, selama ini gue bisa bersembunyi di balik alasan 'tidak suka olahraga' untuk menutupi kemalasan gue bergerak. Dan kebetulan teman-teman dekat gue tidak ada yang hobi berolahraga selain sepak bola (ugh..). Bukannya gue gak pernah mencoba. Bersepeda gue pernah mencoba, sampai akhirnya jatuh terguling-guling di sebuah tanah kosong di daerah Jagakarsa. Berenang gue gak bisa. Bisa sih, tapi itu kalau berenang diagonal (ke arah dasar kolam) dihitung bisa berenang. Dulu gue sepertinya agak tertolong karena sering berolahraga colongan dengan berjalan kaki. Gue gak masalah berjalan kaki jauh. Dulu seorang kawan pernah heran karena untuk ukuran orang yang tidak pernah olahraga, kecepatan jalan gue lumayan. Sekarang, sejak sudah bermotor, porsi berjalan gue sudah jauh berkurang. Apalagi gue udah jarang punya waktu buat jalan-jalan di mall, misalnya.

Sepertinya ini perlu dipikirkan lebih serius karena gue butuh stamina kalau si Alif mau dikasih adik, misalnya. Dan juga karena beberapa hari yang lalu si Alif asik tiduran di pangkuan gue, menepuk-nepuk perut gue sambil berkata,

"Ada adik bayinya...."

Kamis, 31 Juli 2008

Oh, bisakah kita hidup tanpanyaaaa....

Tanpa sebab yang diketahui, sudah dua hari ini gue gagal mengakses yahoo! messenger. Gue dah coba pake Adium dan YM! tetap gak bisa konek. Anehnya internetnya baik-baik saja meskipun lambat, dan teman-teman di sekeliling gue tetap bisa chatting dengan riangnya.

Ada yang tau solusinya? Sementara itu ngapain pula gue seharian ini? Apa gue kerja aja ya... :D

Rabu, 23 Juli 2008

A Spoiler-Free Review of THE DARK KNIGHT

http://www.the-isb.com/?p=433
Belum menonton The Dark Knight? Takut melihat review yang penuh dengan spoiler? Ini adalah review terbaik untuk film terbaik tahun ini. Bebas spoiler dan menggambarkan dengan tepat filmnya.. :D

Laki-laki layak..

Seorang kawan dekat semasa kuliah tiba-tiba menelepon. Menanyakan soal pekerjaan sih, tapi ujung-ujungnya jadi bertukar kabar satu sama lain. Dan tentu saja seperti biasa dua orang kawan yang sudah lama tidak bertegur sapa, pembicaraan menyinggung masalah asmara :D

"Ris, cariin gue calon suami dong!"

Gue, yang mengingat teman gue ini sebagai perempuan yang cukup cantik menarik dan menyenangkan, bertanya heran,

"Emang lu mau yang kaya apa?" *pertanyaan standar"

"Gue mau yang lebih tua dari gue, dan KAYA!"

"Kaya?"

"Iya, dulu gue gak pernah matre. Ternyata selama ini gue salah. Telat banget gue matrenya. Ternyata lebih masuk akal buat matre. Ayo carikan gue calon suami kaya"

Gue jadi geli sendiri dan jadi teringat kata-kata salah satu adik ipar gue beberapa hari sebelumnya,

"Eng, bukannya matre ya, cuman kalo aku lagi lembur dan pacarku mau jemput, kalo gak naik mobil kayanya mendingan gak usah deh. Bukannya kenapa-kenapa, malem-malem gitu naek motor aku gak tahan, nanti masuk angin." :P

Hmm, meskipun adalah kewajiban bagi laki-laki untuk menjadi kaya dan mensejahterakan keluarganya, gue merasa sepertinya tuntutan kekayaan ini semakin menjadi keutamaan syarat  layaknya seorang laki-laki. Sekarang, jadi laki-laki ganteng pemberontak yang hobinya naik motor trail ke puncak untuk menulis puisi ternyata tidak cukup untuk memesona perempuan Indonesia :D

Bersyukurnya gue sudah mempunyai istri yang mau menerima gue padahal saat itu gue tidak kaya (sekarang pun belum sih :D). Dan si istri ini sampai sekarang dengan tabahnya siap mendengarkan pertanyaan retoris gue dan selalu bisa menjawabnya dengan pantas,

"Wi, kamu pernah menyesal gak punya suami miskin kaya aku?"

Jawabannya tentu saja sebuah tamparan penuh cinta. (Kata siapa cinta tidak menyakitkan?)

Akan jadi perbincangan tanpa ujung kalau membicarakan soal kekayaan. Belum kalo berujung pada irihati. Istriku yang tabah itu mengajarkan gue bahwa (bermimpi) menjadi kaya bersama-sama ternyata tidak kalah enaknya. Tapi memang sulit ya buat tidak irihati :D

Padahal kalo dipikir lagi, permasalahan menjadi seorang laki-laki tidak hanya itu. Setidaknya menurut majalah Esquire edisi onlinenya, setidaknya ada 75 skill yang harus dikuasai laki-laki (selain menjadi kaya tentunya :D). Sarena seorang laki-laki tidak perlu menjadi ahli dalam satu hal, tapi dia harus bisa melakukan banyak hal, karena akan tiba saatnya di mana laki-laki akan diharapkan mampu memecahkan persoalan yang tidak terduga (seperti mencuri hati calon mertua yang berselera spesifik, misalnya :D)

Membaca artikel itu, bisa diduga bahwa itu tidak ditulis buat laki-laki Indonesia.  Memasak bacon, membuat jump shot dalam permainan bilyar, menebang pohon, atau menebak kondisi segelas wine dengan tepat mungkin kurang relevan. Tapi siapa yang tahu kapan kita akan tiba-tiba merasa berjodoh dengan seorang pecinta alam dan dia mengajak kita kemping (atau tiba-tiba rumah kita tertimpa pesawat alien yang sedang mencari jeans murah dan terpaksa kita harus menghabiskan malam dengan berkemah di pekarangan?)? Tentu keahlian membuat api unggun akan berguna. Bagaimana kalau kita tersesat saat kemping tersebut? Tentu skill keluar dari hutan saat tersesat akan berguna. Atau minimal bisa menunjuk ke arah utara tanpa bantuan kompas.

Artikel itu memang ditulis dengan semangat bercanda, tapi sangat mungkin dipikirkan secara serius. Sebagian besar hal di situ tidak bisa gue lakukan, padahal kelihatannya sangat umum. Berenang dengan tiga macam gaya (tidak termasuk ngetrap)? Membereskan tempat tidur (yang rapih)? atau menebak ukuran baju seorang perempuan? Bukannya gue gak pernah mencoba. Tapi setiap saat gue melakukannya, selalu terjadi kekacauan dunia. Gue tidak cukup aerodinamis untuk berenang. Setiap membereskan tempat tidur, yang ada tempat tidurnya mangkin berantakan. Dan sampai sekarang gue belum pernah memberi kado pakaian buat Dewi tanpa dia tau (karena gue selalu bertanya dulu ukurannya :D).

Tapi memang ada beberapa skill interpersonal yang ingin gue kuasai tanpa gue sadar sampe gue membaca artikel ini. Memberi nasehat yang tepat dalam satu kalimat, misalnya. Gue selalu melantur kalau mau menasehati orang. Mengetahui kalau orang lain berbohong juga gue tidak begitu pandai, atau yang paling gue butuhkan, skill untuk menawar harga. Ah, begitu banyak yang gue gak bisa ternyata. Sepertinya perlu banyak latihan.

Seperti yang ditulis di situ. Tidak perlu menguasai semuanya dalam waktu yang singkat. Mungkin juga sebenernya tidak penting buat menguasai semuanya. Tapi bayangkan kalau semua itu bisa kita lakukan. Pasti kita akan begitu percaya diri karena merasakan dikagumi laki-laki lain, dan atau yang paling pol; kita akan tambah menarik di mata perempuan lain. Gue kenal perempuan yang mensyaratkan laki-laki yang bisa bicara berbagai bahasa, apalagi kalau juga hapal sebuah puisi di luar kepala. Gue jadi berpikir kalau bisa semua skill ini dikuasai, mungkin, - mungkin - kita tidak perlu menjadi kaya dahulu untuk bisa menarik di mata perempuan Indonesia.

----------------------

Sehabis menutup telepon dari teman kuliah tadi, gue berpaling pada laki-laki di sebelah gue. Seorang teman lajang yang kelihatannya mendengarkan percakapan gue barusan.

"Tuh, mau gak sama temen gue. Anaknya cantik lho, asik pula."

Lalu dia menjawab sambil mencibir,

"Lah elu lagi, gue juga mau cari istri yang kaya. Malah ngasi gue cewe yang mau cari suami kaya."

"Set dah, laki-laki kok matre."

"Ya iyalaaaah. Kalo gak gitu, gue gak bisa ke luar negeri."

".............."



Oh ternyata

Diingatkan oleh Oom Danu, ternyata hari ini adalah Hari Anak Nasional. Sejujurnya gue tidak begitu peduli, karena apalah arti perayaan kalau sampai saat ini masih banyak anak Indonesa tidak mendapat haknya untuk hidup layak. Memikirkan mereka akan tumbuh jadi apa pun gue tidak berani.

Cuman gue jadi teringat beberapa hari lalu. Dalam perjalanan pulang, jam setengah dua belas malam. Di lampu merah Pancoran gue memperhatikan sekelompok anak jalanan yang asik bersenda gurau. Beberapa di antara mereka membawa gitar kecil, menyatakan bahwa mereka pengamen. Meskipun begitu saat itu saat lampu sedang merah, mereka tidak juga bergerak. Sepertinya sedang asyik bermain.

Seperti standarnya, gue berpikir kenapa anak-anak itu ada di situ dan bukannya beristirahat dengan tenang di rumah menghadapi sekolah esok hari. Teringatlah gue masalah kemiskinan negeri ini yang membuat hidup jutaan anak mesti bekerja lebih keras dari kebanyakan orang dewasa. Dan seperti biasa, pikiran gue berakhir ke rasa prihatin.

Lalu ada salah satu yang menarik perhatian gue. Salah seorang anak yang berpenampilan tidak seperti kawan-kawannya. Memakai jaket dengan motif yang trendi di atas kaos dan celana jeans tiga perempat. Kulitnya pun bersih dengan rambut berwarna terang karena diwarnai. Dan dia memegang henpon yang menyala terang di gelapnya perempatan itu.

Lalu gue tidak ingat lagi kenapa anak-anak itu mesti ada di situ.

Senin, 30 Juni 2008

Hyde - Careless Whisper




Vokalis L'arc En Ciel ini ternyata pernah bermenye-menye ria dengan lagu milik grup vokal Wham ini. Dengan bahasa inggris yang belepotan, tetap saja dia pede bernyanyi lagu pop tanpa ditemani tiga rekannya yang lain. Namun karna dia Hyde, kita boleh menganggap dia keren...

Pesan moral:
Jangan takut terlihat cupu, atau tertangkap basah menyanyikan lagu Careless Whisper, karena Hyde yang keren pun pernah cupu... :D

Senin, 23 Juni 2008

9999-Hit SUPER COMBO FINIIISSHHH!! PERFECT!

kurang tidur + bangun bangun diare + sarapannya ternyata sudah agak basi + minum kopi + deadline mepet + komputer hang tiap mau ngeprint...

Bonus:
setelah semua diprint, ternyata kelupaan ngerjain satu..

:((

Kamis, 19 Juni 2008

Paprika

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Sebenernya gue dah agak lama nonton film ini, tapi baru gue review sekarang karena baru kemaren gue nemu DVD originalnya. Ya! Dengan harga tidak sampai seratus ribu rupiah kita bisa mendapatkan DVD edisi koleksi dua keping dengan bungkus yang cantik ini. Sayang gak ada booklet atau sejenisnya, tapi ini saja udah cukup bikin gue bahagia :D

Eniwei, gue termasuk penggemar karya-karya Satoshi Kon, yang ciri khasnya adalah anime-anime dengan karakter kondisi psikologis yang rumit, dengan background yang realistis, dan penggambaran dunia impian dan kenyataan dengan batas yang amat blur. Dibandingkan Perfect Blue, Millenium Actress, atau Tokyo Godfathers, Paprika bisa dibilang agak kurang realistis karena memasukkan unsur fiksi ilmiah. Namun unsur inilah yang kemudian memblow up 'impian dan kenyataan dalam batas tipis' yang jadi ciri khas Satoshi Kon tadi.

Paprika bercerita tentang dunia masa depan yang tidak terlalu jauh, dimana sudah ditemukan alat untuk masuk ke dalam mimpi dan berinteraksi dengan pikiran dibawah sadar seseorang. Alat bernama DC Mini ini digunakan dalam hal medis untuk psikoterapi. Dokter Atsuko Chiba yang mengepalai proyek terapi ini mulai secara ilegal menggunakan DC Mini ini untuk mengobati pasien gangguan jiwa di luar fasilitas risetnya. Dengan alter egonya yang bernama Paprika, Atsuko bertualang di dalam pikiran para pasiennya, sambil berhati-hati supaya keberadaan alat ini tidak diketahui karena terapi semacam ini belum disetujui oleh publik.

Suatu hari, disadari bahwa salah satu alat DC Mini yang masih berupa prototipe itu hilang dicuri, dan keanehan-keanehan mulai terjadi karena alat itu membuat si pencuri mampu memasuki mimpi siapa saja. Dan yang lebih buruk, mimpi orang-orang mulai muncul menjadi kenyataan.

Melihat Paprika, kita seperti dibawa melihat visi Satoshi Kon yang imajinatif mengenai dunia mimpi. Namanya juga mimpi, semua bisa tidak menjadi logis. Semua absurd dan aneh, penuh warna-warni. Belum pernah gue menikmati visual surealis seasyik ini. Dan seperti film-filmnya Satoshi Kon yang lain, mungkin perlu dua atau tiga kali nonton buat menikmati setiap detil film ini, karena ceritanya yang tidak ringan.

Untuk versi DVDnya tidak ada kekurangan berarti (gue belum liat disc-2nya sih). Cuman yang agak kurang, subtitel hanya ada Indonesia, dan menu utamanya layoutnya buruk. Selain itu, filmnya jempolan! :D

Gue rekomendasikan sekali. Asik!

..dan bahagiaaaa!

Sudah hampir jam enam pagi. Si anak masih lelap tertidur.

"Nak, bangun nak... Kamu kan hari ini berulang tahun" panggil ibunya.

Si anak tak juga membuka matanya, dia hanya mengulet dan membalikkan badannya.

Si ibu mencium anaknya dengan gemas, "Iiih, bangun dong, itu liat tuh ada yang udah ngasih kamu kado."

Si anak terus tidur dengan cueknya.

Lalu si ibu mulai bernyanyi, diikuti si ayah.

"Selamat ulang tahun, kami ucapkan
Selamat ulang tahun, kita kan doakan
Selamat bahagia, sehat sentosa
Selamat panjang umur dan baha...."

Si ayah dan ibu terdiam menunggu respon si anak.

"...giaaaaa." sambung si anak, masih dengan mata terpejam.

Ya, hari ini Alif anak (yang baru) semata wayang gue berulang tahun. Sudah dua tahun umurnya dia. Klise banget, tapi emang gue merasa waktu berlalu begitu cepat. Dia sudah tumbuh jadi anak yang sehat (meskipun kata orang-orang kurus :P), aktif, dan terutama cukup pintar. Otaknya sudah cukup canggih menghapal banyak kata, dan menyusunnya jadi kalimat panjang dengan logika berbahasa yang cukup bagus. Kadang, kalo lagi ngobrol sama dia, gue suka lupa kalo dia baru berumur dua tahun. Udah bisa baca surat Al-Fathihah dan doa sebelum makan dan sebelum tidur. Belum lagi koleksi lagu-lagunya yang buanyak, sampe ada beberapa yang mesti gue hapus dari ingatannya saking banyaknya :D

Duh, jangan buru-buru besar ya nak. Semoga kamu jadi anak yang sehat dan sholeh. Dan yang juga penting, jadi manusia yang bahagia seperti selama ini kamu menularkan kebahagiaan buat kami semua...

 

Rabu, 18 Juni 2008

Genius!

.. or after seeing the ingredients, maybe it's pure evil. Or maybe it's evil genius.

I can't wait to build my block house, and then in a Godzilla manner, eat it. Not that Godzilla ever eaten a house (or has it?), but still It'd be cool.. :D

This is not for kids, I guess.. because as adults we are obliged to tell kids not to eat Lego bricks. Only adults eat Lego bricks. Imagine the envy you'll see in their eyes...

What's My Blog Rated?

http://www.oneplusyou.com/bb/blog_rating
Situs yang secara asal merating isi blog kita. Bekerja baik dengan berbagai macam situs blog. Dan hasil rating untuk blog gue ini adalah:
OnePlusYou Quizzes and Widgets

OnePlusYou Quizzes and Widgets


Kesimpulannya, blog gue aman buat segala umur karena hanya terdapat satu penampakan kata yang berbahaya, yaitu 'zombie' =))

kebangaan semu, part 2

Setelah ini, internet sekali lagi memberi gue satu alasan bego buat gue banggakan.

Ceritanya, sesuai peluncuran Firefox 3, Mozilla mengadakan event untuk memecahkan rekor Guiness Book of Record untuk entry donlod software paling banyak dalam 24 jam. Waktunya sendiri akan berakhir mbesok tanggal 19 Juni waktu Jakarta jam 1.15 pagi. Mozilla sampai menyiapkan websitenya untuk mengadakan perhitungan realtime dari donlodnya seluruh dunia yang dibagi berdasarkan negara.

Berhubung gue penggemar firefox, jadilah gue antusias buat ikutan. Sampai saat gue nulis ini, dari Indonesia sudah terjadi 17,654 download dan terus bertambah. Serunya sampe negara macam Greenland yang kirain isinya es doang, Irak yang sedang perang, sampai Ethiopia yang katanya negara miskin pun ada yang mendonlod (mungkin di Greenland yang mendonlod beruang kutub). Yang tidak ikutan donlod antara lain Korea Utara dan West Sahara dan negara yang ternyata ada yang bernama Svalbard And Jan Mayen :D

Dan akhirnya, dengan bangga gue bisa tunjukkan ke kalian semua:

:))

Selasa, 17 Juni 2008

Official Punisher War Zone Trailer




To be honest, I thought the previous The Punisher movie is not that good. Not only because it had John Travolta in it, but to me Thomas Jane, while convincingly brutal, didn't have enough bulkiness to match the comic book version of Frank Castle. The 1994 Dolph Lundgren version looks more comic book like. But Lundgren is blonde and looked nowhere like an Italian. And he's fatally flawed by not wearing the skull insignia of his chest.

Now, seeing this trailer, I'd say that Ray Stevenson is not doing any better in this department. He looked nothing like Frank Castle. However, this movie looked like it packed more action and violence than the watered-down previous movie. And you know that action and violence means awesomeness. And awesome is good. And to make it even better, this movie doesn't have John Travolta. So let's see..

Senin, 16 Juni 2008

Malu bertanya, sesat di kota...

Pagi ini, salah seorang sahabat gue melangsungkan akad nikah. Berhubung di hari kerja, jadi agak sulit mencari barengan karena teman-teman yang lain pada gak bisa datang *mengingat gue juga dapet undangannya baru kemaren, gak heran sih :P* Jadilah gue berniat datang meskipun mesti sendirian..

Gue liat alamatnya, Oh di kediaman penganten perempuan: Gambir.

Wah, deket lah, abis ngedrop Dewi di kantornya di Thamrin, Gambir sih dah deket. Bisa dateng kepagian gue.

Trus gue liat petanya. Lho, ini bukan Gambir deket stasiun kereta api itu. Ini Gambir daerah Kampung Duri Barat, deket Roxi sana. Wedew... blank abis gue daerah itu. Meskipun dengan noraknya temen gue mencantumkan koordinat latitude dan longitude tempat acara di undangannya, tapi menurut gue itu sama sekali gak membantu :D

Tapi berhubung ini sahabat gue, tak ayal gue berangkat juga. Salah satu kebiasaan (kadang-kadang jelek) gue adalah, kalo mencari alamat, gue cenderung lebih suka sok tau daripada bertanya. Dan berhubung secara sok tau gue lebih gampang ke Roxi lewat tanahabang, jadilah gue lewat tanahabang.

Padahal petanya menunjukkan arah lewat gatot subroto.

Yang terjadi kemudian adalah petualangan gue menyasar ke berbagai tempat. Dengan berbekal 'feeling' gue belok di sana sini. Dan ternyata salah. Gue malah masuk di daerah agak-agak bronx dengan jalan berbatu dan becek, dan rumah berdempetan penuh orang di kiri kanan jalan. Sebelah kiri gue rel kereta api. Bagus lah, pikir gue. Soalnya di petanya ada gambar rel kereta api. Betul-betul pemikiran yang bodoh, karena semakin gue menyusuri rel, suasananya semakin bronx. Gue mencoba mencari jalan besar. Akhirnya ketemu, dengan feeling lagi gue belok kanan. Eh, jalannya mengecil lagi. Karena gak mau nyasar lagi (padahal udah nyasar), gue ikutin aja taksi di depan gue. Eh, ternyata taksinya minggir mau nurunin orang. Gue terus, keukeuh ngikutin jalan sampe ketemu jalan besar sambil berdoa gue gak nyenggol orang atau ngelindes anak kecil. Yang gue pikirin waktu itu, kalo Dewi ikut sama gue, dia pasti bete banget. Seperti biasanya.. :D

Sampai di jalan besar. Asik! Belok kanan lah gue (kenapa gak belok kiri juga gue gak tau). Lalu ketemu ATM BCA. Lalu dengan gaya sok asik gue parkir di ATM dan ngambil duit di ATM. Pas mau keluar, dengan gaya alami gue nanya ke tukang parkir,

"Mas, kalo mau ke Roxi ke mana ya?"

Mas tukang parkirnya yang ramah menjawab, "Oh, ini mas lurus aja, nanti ada lampu merah belok kanan. Kalo lampu merah yang satu lagi kan verboden. Begitu ketemu lampu merah belok kir... eh, kanan aja."

"Oh, oke. Makasih ya mas!" sahut gue girang.

Lalu sesuai perkataannya, setelah lampu merah, gue belok kanan. Trus gue menemukan keganjilan. Gue kan buta daerah sini, tapi kok jalannya rasanya familiar ya?

Bodoh! Ini kan jalan menuju bronx yang gue lewatin tadi :((

Akhirnya gue berbalik arah dan mulai mengendus-endus buat mencari jalan. Walhasil sejam kemudian sampai ke tempat tujuan... Alhamdulillah :D

PS.
Ternyata kenapa akadnya dilaksanakan di hari kerja jam sepuluh pagi pula, karena itu adalah hari baik bulan baik menurut petunjuk eyangnya... ealaaahh...

20th Century Boys trailer




A more lengthy (and revealing) trailer for the 20th Century Boys movie (supposedly) out this August.

Sorry for the size guys, but I think it's worth the 3 minutes :D

Special thanks to dibot for sharing this...

Minggu, 15 Juni 2008

The Incredible Hulk Trailer (again)




This time, with Tony Stark in it! :D

PS.
Letterier said that originally there was a scene that Bruce Banner met a still iced Captain America, but they cut it. Let's hope that it'll find its way to the internet..

Senin, 02 Juni 2008

Bagaimana memprogram ulang anak dua tahun?

Beberapa siang yang lalu. Bapak sedang sibuk channel browsing di TV dan tidak menemukan sesuatu yang menarik untuk dilihat. Lalu beliau nyangkut di channel-nya si Alif, Disney Playground. Kebetulan Little Einsteins sedang tayang.

"Aidan! Nih film kamu!" teriak Bapak.

si Alif yang sedang sibuk menjungkir balikkan kulkas dan kompor langsung melesat ke arah TV. Bapak langsung memangkunya mereka pun nonton bersama.

Alkisah, para Little Einsteins terkena alat pengecil ukuran yang membuat mereka jadi sangat kecil. Ketika sedang mencari jalan untuk mengembalikan lagi diri mereka ke ukuran semula, mereka berhadapan dengan seekor semut, yang kini menjadi berukuran raksasa di hadapan mereka.

"O-oow!" seru para Little Einsteins terkejut.

"O-oow!" tiru Bapak.

"...kamu ketahuaaan... pacaran lagiii..." sambung si Alif.

Minggu, 01 Juni 2008

Menjijikkan!

Bubarkan FPI dan ormas preman sejenis berkedok Islam!

Jangan bawa-bawa Islam buat menghalalkan aksi anarkis tak berotak! Rasulullah tercinta tidak mengajarkan umatnya buat menjadi barbar!

Siapapun pemimpinnya harus bertanggung jawab atas semua kerugian moral maupun material yang selama ini sudah terjadi. Anda benci Ahmadiyah karena mengaku mempunyai Rasul sendiri, tapi kelakuan anda lebih hina karena berlagak seperti Tuhan dengan seenaknya menghalalkan darah manusia lain.

*maaf lagi esmosi*

PS.
Oh ya, MUI juga sekalian dibubarin deh...

Selasa, 27 Mei 2008

Sori ya, tapi gue gak percaya....

Dari detik.com, dikabarkan pemerintah akan melengkapi paket ke(tidak)bijakan kompensasi kenaikan haga BBM dengan memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada mahasiswa tidak mampu sebanyak Rp.500.000,- per semester.

Teknisnya, para rektor, universitas negeri maupun swasta, akan menyediakan data-data mahasiswa tidak mampu tersebut pada pemerintah. Ini akan berlaku mulai semester ganjil tahun ajaran 2008-2009 yang jatuh pada Juli-Agustus besok. Sebelumnya pemerintah juga memberikan bantuan tunjangan pendidikan bagi PNS/Polri/TNI sebanyak Rp.150.000,-

Tentu saja banyak yang langsung menanggapi dengan tuduhan paling bisa ditebak; ini adalah usaha pemerintah untuk meredam aksi demo mahasiswa yang makin marak akhir-akhir ini. Dan itu bisa dimaklumi karena menurut gue, apapun alasannya, langkah ini rasanya punya banyak keganjilan.

Pertama, penyaluran BLT bagi rakyat miskin pun sampai sekarang tidak berjalan lancar. Dengan dalih kesulitan/kesalahan/kemalasan pendataan, BLT banyak dibagikan salah sasaran. Belum lagi yang lewat pemotongan oleh oknum pelaksana pembagian. Berkaca dari sini, sudah semestinya pemerintah membenahi dulu sistem pembagian BLT daripada menambah kerjaan (yang pastinya menambah juga kekacauan) dengan menambah jumlah penerima bantuan.

Kedua, sasaran mahasiswa yang kurang mampu pun agak aneh. Dengan tidak menghilangkan rasa hormat gue pada para mahasiswa kurang mampu, seharusnya pemerintah sesuai janjinya menggratiskan pendidikan, atau paling tidak meningkatkan dana pendidikan sampai 20 persen sesuai amanat undang-undang. Kenyataannya, masih sangat banyak anak-anak diluar mahasiswa yang boro-boro berstatus siswa, mimpi bisa sekolah pun tidak karena BOS tidak serta merta menggratiskan biaya sekolah. Yang bisa bersekolah pun banyak yang belajar dengan kualitas fasilitas di bawah standar, dan ini terjadi tidak jauh dari ibukota kita yang megah ini.

Ketiga, kalau memang pemerintah punya anggaran untuk dibagikan, kenapa tidak buat menyubsidi BBM saja biar tidak usah naik? Ini memang pertanyaan bodoh, tapi terus terang jawaban yang ada tidak bisa membuat gue puas. Gue masih percaya Indonesia negara penghasil minyak besar, tapi pada saat Singapura yang disuplai gasnya dari Indonesia bisa makmur sentosa sementara Batam yang dilewati jalurnya mesti menghadapi resiko pemadaman bergilir karena kekurangan gas, gue mau gak mau merasa sepertinya memang kita sedang mengalami pembodohan bertingkat.

Akhirnya gue memang percaya dengan akal sehat gue, dan dia berkata, "Sepertinya tuduhan itu lebih bisa dipercaya."

Senin, 26 Mei 2008

Mah...Mamah, apa sih S.H.I.E.L.D itu?

Menjawab pertanyaan dik Andy di postingan sebelumnya tentang makhluk apakah SHIELD itu dan mengapa keberadaannya di film Iron-Man kemarin (mungkin) akan membuka sejarah baru perfilman, khususnya yang bergenre film superhero komik, mamah akan coba jelaskan...

S.H.I.E.L.D adalah organisasi intelijen fiktif yang dibuat oleh Stan Lee (liat gak di Iron-Man doi jadi Hugh Hefner? :D) dan Jack Kirby di tahun 1965. Di dunia Marvel, S.H.I.E.L.D ini punya wewenang sangat tinggi, di atas FBI, CIA, atau bahkan Angkatan Bersenjata. Kenapa bisa begitu? Karena S.H.I.E.L.D ini didirikan di bawah wewenang PBB untuk menangkal ancaman yang lebih besar dari yang biasa ditangani tentara biasa, yaitu ancaman dari manusia berkekuatan super, yang jumlahnya di dunia Marvel tidak sedikit.

nama S.H.I.E.L.D sendiri dibuat mengikuti trend masa itu dimana banyak cerita mengenai organisasi rahasia dengan akronim yang catchy (seperti film The Man from U.N.C.L.E, atau organisasi S.P.E.C.T.R.E musuhnya James Bond) . Kepanjangannya sendiri tidak begitu penting karena sepanjang sejarah sudah berubah beberapa kali dan sepertinya memang agak malesin buat diingat. Awalnya S.H.I.E.L.D merupakan kependekan dari  Supreme Headquarters, International Espionage, Law-Enforcement Division, lalu di tahun 1991 berubah jadi Strategic Hazard Intervention, Espionage Logistics Directorate, dan di film Iron-Man kemarin berubah lagi jadi Strategic Homeland Intervention, Enforcement, and Logistics Division, heheheheh... Dan trend membuat singkatan ini sepertinya tidak akan berhenti karena kemudan Marvel membuat S.T.R.I.K.E. (Special Tactical Response for International Key Emergencies) sebagai sister agency dari S.H.I.E.L.D yang beroperasi di Eropa, dan yang paling mutakhir adalah S.W.O.R.D. (Sentient World Observation and Response Department) sebagai organisasi seperti S.H.I.E.L.D tapi speliasisasinya menangkal ancaman dari luar angkasa (yang jumlahnya di dunia Marvel juga tidak sedikit :D)

Eniwei, ngomongin S.H.I.E.L.D tidak bisa tidak mesti ngomongin Nick Fury. Karakter bertutup mata sebelah ini aselinya muncul di komik bertema perang dunia ke II, Sgt. Fury and the Howling Commandos. Ceritanya setelah perang berakhir, si Fury inilah yang beride membentuk organisasi S.H.I.E.L.D ini tapi mengurungkan niatnya karena sepertinya tidak akan disetujui oleh pemerintah Amerika. Belakangan rencananya itu malah dijalankan oleh PBB dan dia ditunjuk sebagai executive director. Nick Fury inilah otak dari semua operasi S.H.I.E.L.D, ditambah S.H.I.E.L.D adalah organisasi intelijen dengan sumber daya yang kelihatannya tak terbatas, terutama dari segi teknologi, Nick Fury menjadi salah satu manusia tanpa kekuatan super yang paling disegani di dunia Marvel.

Kecanggihan teknologi S.H.I.E.L.D ini dimaklumi mengingat mereka harus selalu up to date dengan perkembangan manusia super di dunia Marvel. Mereka punya data-data (hampir) semua manusia super, baik yang baik maupun yang jahat, dan terlatih untuk melumpuhkan mereka jika mereka melanggar hukum. Saking canggihnya, S.H.I.E.L.D ini bermarkas di sebuah kapal induk raksasa, tapi terbang di udara, bernama helicarrier yang sekaligus menjadi pangkalan udara dan peluncur misil antar benua. Dan supaya gak kalah keren, Nick Fury kemana-mana naik mobil yang bisa terbang :D

"Panjang ya Mah... padahal Mamah belum cerita hubungannya S.H.I.E.L.D dengan The Avengers.."

Nah, di komiknya sendiri, hubungan S.H.I.E.L.D dengan The Avengers sendiri awalnya adalah hubungan kerjasama. Tak jarang S.H.I.E.L.D meminta bantuan The Avengers untuk mengatasi masalah dengan manusia super jahat, begitu juga sebaliknya. Stark Enterprise pimpinan Tony Stark pun menjadi salah satu supplier teknologi yang dipakai para agen S.H.I.E.L.D. Di tahun 2006, Tony Stark diangkat menjadi director S.H.I.E.L.D karena Nick Fury menghilang. Dan di tahun yang sama pecah perang antara manusia super di dunia Marvel karena pemerintah Amerika Serikat, (lewat S.H.I.E.L.D pimpinan Tony Stark itu) ingin semua manusia super mendaftarkan identitasnya dan bekerja untuk pemerintah. Saat itu dunia Marvel terpecah jadi dua pihak. Satu pihak pemerintah lewat Iron-Man (Tony Stark), dan di pihak lain yang menentang rencana itu dipimpin oleh Captain America. Perang kemudian berakhir setelah Captain America menyerah. S.H.I.E.L.D kemudian menjadi agen program 50 -State Initiative, program pengaturan manusia super yang melatih dan merelokasi para manusia super yang mendaftar, dan menangkap manusia super yang menolak registrasi. Sejak ini, The Avengers menjadi pegawai pemerintah resmi yang bekerja untuk S.H.I.E.L.D. Sepertinya, dari sinilah kata 'Avengers Initiative' yang diucapkan Samuel L Jackson itu berasal.

Kenapa Samuel L. Jackson adalah Nick Fury?

Di tahun 2000, Marvel membuat lini produk Ultimate Universe yang terlepas dari cerita komik yang sedang berjalan. Di lini ini semua komik Marvel diceritakan ulang, sehingga mudah diikuti oleh pembaca baru, selain itu untuk dibuat lebih realistis dan lebih kontemporer. Sejarah S.H.I.E.L.D kembali dirombak. Yang paling mengejutkan adalah perubahan karakter Nick Fury dari laki-laki garang setengah tua berkulit putih, menjadi laki-laki garang berkulit hitam! Dan tidak cuma itu saja, model mukanya pun dibuat sangat persis seperti Samuel L. Jackson. Di sini Nick Fury adalah orang yang bengis yang tidak segan-segan menghalalkan segala cara demi keamanan nasional Amerika Serikat. Di cerita ini, misi awal S.H.I.E.L.D adalah menghentikan program Weapon X (yang sudah menciptakan Wolverine), mencoba membuat ulang serum super soldier yang dulu menciptakan Captain America, (ditugaskan pada Bruce Banner, yang mencobakan serum itu pada dirinya sendiri dan malah mengubahnya menjadi The Hulk), dan akhirnya membentuk The Ultimates, versi lain dari The Avengers yang beranggotakan Captain America, Iron-Man, Thor, Giant-Man, The Wasp, Scarlet Witch, Hawkeye, dan Quicksilver.

Akhir cerita, dengan dimasukkannya S.H.I.E.L.D ini dalan film Iron-Man kemarin, ini berarti Marvel sudah mencicil menceritakan asal-usul Avengers mulai dari sekarang. Ini berarti juga bahwa jalan dibuatnya film The Avengers akan lebih mudah karena ini adalah cerita crossover, yang menggabungkan beberapa karakter dengan sejarahnya sendiri-sendiri. Ini akan menjadi payoff yang manis buat para penonton yang sudah setia menonton tiap film Marvel, dan lebih membuat dunia fiksi Marvel terasa lebih 'nyata'. Di komiknya sendiri The Avengers mempunyai tiga anggota inti, Captain America, Iron-Man, dan Thor. Sedangkan anggota sekundernya (atau yang pernah jadi anggota) meliputi The Beast-nya X-Men, Wolverine-nya X-Men, Spider-Man, sampai The Hulk (waktu dia lagi waras). Ini artinya bukan tidak mungkin Marvel akan memasukkan semua karakter superheronya yang pernah tampil di layar perak di dalam cerita The Avengers ini. Kalau benar begitu, pasti filmnya akan spektakuler!

Nah, demikianlah cerita mamah ten... lho Nak.. Nak.. bangun!

"Ngoookk...zzzz....Ngoookk...zzzzz"

12:20 a.m - Kisah orang terakhir di Jakarta yang menonton Iron-Man di bioskop...

Tony Stark memasuki ruang tengah villanya di Malibu yang megah.

"Jarvis." panggilnya

"Welcome home, sir." jawab komputer rumah yang dipanggil namanya tadi. Namun kali ini suaranya terdengar aneh. Dan lampu-lampu tak serta merta menyala.

Langkah Tony terhenti. Di ujung ruangan, tepat di depan jendela besar yang menampakkan pemandangan pantai Malibu yang indah, ia melihat sesosok siluet.

"I am Iron-Man", kata siluet tersebut mengutip perkataan Tony yang menghebohkan di depan para wartawan.

"You think you're the only super hero in the world?" sambung orang itu lagi. "Mr. Stark, you become part of a bigger universe. You just don't know it yet."

"Who are you?" tanya Tony.

Sosok bayangan itu mendekat. Tony bisa melihat raut wajahnya yang keras. Wajah yang cocok disandingkan dengan suaranya yang mengintimidasi.

Dia adalah Samuel L. Jackson.  Dan dia menggunakan tutup mata sebelah.

"Nick Fury, director of S.H.I.E.L.D" kata orang tersebut memperkenalkan diri.

"Oh" tukas Tony Stark tanpa bisa menyembunyikan kegugupannya.

"I'm here to talk to you about the Avenger Initiative."

--------------

Dan gue spontan bersorak dan bertepuk tangan di bioskop yang sudah sepi itu sambil Dewi sibuk menenangkan gue...

Kamis, 22 Mei 2008

Red Cliff (trailer)




Dari dua film bertemakan Kisah Tiga Kerajaan yang rilis di tahun 2008 ini (yang satu lagi adalah Three Kingdoms: Ressurection of The Dragon-nya Andy Lau yang sudah tayang di bioskop beberapa waktu lalu), film Red Cliff ini terasa lebih ambisius.

Pertama, film ini ditangani oleh John Woo, sutradara yang sudah berkiprah di Hollywood dengan ciri khas pistol terbang dan burung merpati beterbangan. Jadi tunggu saja film ini dihiasi pedang terbang dan burung merpati beterbangan. Kedua, dengan budget sekitar 80 juta dolar amerika uang semua itu, para aktor dan aktrisnya pun tidak dipilih sembarangan, sebut saja Tony Leung (sebagai Zhou Yu), Takeshi Kaneshiro (sebagai Zhuge Liang), Zhang Fengyi (sebagai Cao Cao), Chang Chen (sebagai Sun Quan), Vicki Zhao (sebagai Sun Shang Xiang), Shidou Nakamura (sebagai Gan Xing), dan masih banyak lagi.

Film yang akan dibuat dalam dua episod ini direncanakan akan rilis episod pertamanya Juli 2008 ini. Ceritanya sendiri seperti kata judulnya, akan berkisar pada pertempuran bersejarah The Battle of Redd Cliff (The Battle of Chibi) antara pasukan gabungan Liu Bei dan Sun Quan dengan armada besar pimpinan Cao Cao untuk memperebutkan kekuasaan atas sungai Yangtze (cmiiw). John Woo berkata bahwa cerita film ini akan lebih mengambil referensi dari catatan sejarah Chronicle of the Three Kingdoms daripada novel Romance of The Three Kingdoms yang lebih roman dan didramatisir, sehingga tokoh-tokoh yang 'biasanya' terlihat jahat seperti Cao Cao dan Zhou Yu akan digambarkan lebih akurat.

Film kolosal ini sepertinya harus ditonton buat yang selama ini menikmati cerita Three Kingdoms versi Koei saja lewat game strategi Romance of The Three Kingdoms maupun seri Dynasty Warriors. Meskipun gue sebenernya kepengen desain karakter dari Dynasty Warriors dibikin film, pasti keren banget!

Jumat, 16 Mei 2008

Alif's pillow talk...

Waktu sudah menunjukkan jam setengah sembilan malam. Sebentar lagi lampu-lampu dimatikan. Alif sudah berada di atas tempat tidur, sedang digantikan bajunya oleh Dewi.

"Ibu," kata Alif manja.

"Ya sayang.." jawab Dewi sambil tersenyum.

"Rambut ibu gondrong."



Dan bapaknya berusaha berpikir darimana dia dapat kosakata itu :D    

Kamis, 15 Mei 2008

Machine Girl (Trailer)




I know almost nothing about this movie, only that it's going to be released on DVD. But the trailer gives you a pretty good impression about what this was all about. A young girl, with an ordinary life and a seemingly loving family suddenly got her life completely fucked up when a bunch of ninja yakuza (or is that yakuza ninja) slaughtered her family, and let her survive, even with one less limb. What would an ordinary Japanese schoolgirl who just witnessed her family killed and one of her arms severed do? Why, put on a gatling gun to replace that arm, mind you!

Bloodfest at its best, this movie will present you mindless killing, stylish body decapitations, blood spraying, and a bunch of thugs literally got their face peeled off down to their skull by raining bullets of a machine gun. And did I mention yakuza ninja? That's twice the awesomeness. But there's one thing that I personally think that make this movie a must-see..

Two words. Drill bra.

Selasa, 13 Mei 2008

Baca..

"Ayah Aiiiissss..." Mukanya sumringah melihat gue turun sudah berganti pakaian.

"Ikuut." katanya lagi sambil menggelayut di kaki.

"Lho, Ayah mau ke kantor ini" jawab gue.

"Aidan mau ikut ke kantor!" Kata si Alif lagi sambil mengambil sendalnya :D

"Eh, Aidan, sini Ayah kasih tau..." Gue berhenti sebentar dan menggendongnya.

"Ayah mau pergi ke kantor mau kerja. Gak bisa ngajak Aidan. Aidan di rumah aja sama Eyang ya.. Nanti tunggu ayah sama ibu pulang nanti sore.."

"Aidan mau ikut kerja!" jawab si Alif gak mau kalah..

"Yeee... Gak bisa kali. Aidan kalo mau kerja mesti sekolah dulu. Belajar baca dan berhitung baru bisa kerja. Emang Aidan udah bisa baca?" tanya gue sambil masih menggendongnya.

"Bisaaaa."

"Ngarang, gimana coba caranya baca.."


Dan si Alif membaca surat Al-Fatihah dari awal sampai selesai.....

Minggu, 11 Mei 2008

devide et impera :D

"Ibu, itu mobil apa?" tanya si Alif ketika bangun dan menemukan mobil-mobilan die-cast Tomica Pikachu yang masih di dalam cardnya di atas lemari.

"Euh, apa ya..." kata Dewi deg-degan, karena tau arah pembicaraannya. "Ini mobil Pikachu, nak."

"Buka" kata si Alif lagi.

"Euh... eng... tanya Ayah dulu ya boleh dibuka enggak." kata Dewi buang bodi...

Gue yang baru selesai mandi disambut oleh senyum manja dan kegirangan si Alif. "Ayaaaaaaahhh...!"

Tumben amat, pikir gue, biasanya pagi-pagi gini dia angot-angotan dan cuma pengen sama Dewi.

"Ayah, ini buka." kata si Alif sambil menyerahkan mobil-mobilan.

Eh? kaget juga gue.. kok bisa ketemu ya.. Pasti lupa disembunyiin waktu gue dan Dewi habis mengagumi barang aneh dan murah itu. Ya, buat maenan die-cast 1/64 yang berbentuk Pikachu dibikin dari model Toyota ist itu gue beli karna lagi diskon 30%. Kenapa kita kemudian ragu-ragu ngasihnya ke Alif soalnya beberapa mobil-mobilan yang kita kasih sudah hilang tanpa jejak. Dan lagi kayanya lucu juga buat koleksi, menemani bis sekolah berkuping kucing yang dibeli Dewi tempo hari...

"Emang kamu udah bilang sama ibu?" tanya gue curiga sambil berusaha buang bodi balik :D

"Udaahh.."

"Emang sama ibu boleh?"

"boleehh.."

Ya udah gue bukain. Apa boleh bikin kalo udah dijanjiin sama ibunya.

Lalu tersangka ibu masuk kamar dan berujar.

"Lhooooooooo.... kok?"

Sementara anaknya sibuk main mobil-mobilan sambil mencueki kedua orangtuanya...

Sedih juga...

Beberapa minggu ini, kelas komik gue tiap sabtu terasa agak sepi. Salah satu murid gue tidak masuk tanpa kabar. Yah, di kelas yang muridnya cuma dua orang, gak masuk satu aja pasti kerasa banget :D. Sabtu kemarin, gue datang ke bagian administrasi buat menanyakan apakah murid gue itu ada kabarnya, karena gue sendiri mencoba meng-sms tapi tak ada balasan.

"Iya, kak Haris. Agung kemaren udah konfirmasi. Dia udah keluar. Gak bilang sih alasannya kenapa"

Agak shock juga gue mendengar kabar itu, meskipun bukannya tidak pernah gue perkirakan sebelumnya. Agung ini salah satu dari segelintir murid yang masih bertahan belajar di tempat kursus gue. Dulu awalnya ada dua belas orang, dan yang bertahan tinggal empat. Dua diantaranya ada di kelas gue ini. Dan khusus Agung, gue sebenernya agak berharap banyak.

Di antara semua murid gue, dia yang paling oke. Dasar menggambarnya sudah bagus. Hanya saja masih terkesan ragu-ragu. Ini ditambah sifatnya yang pendiam. Agak sulit sepertinya membuatnya ekspresif, sehingga jika menggambar pun kadang idenya masih agak lurus. Makanya betapa gembiranya gue waktu mulai masuk di kelas gue, dia membuat ide cerita untuk komik yang menurut gue keren banget...

Alkisah di Indonesia di masa depan, masalah transportasi sudah sedemikian menggila. Lalu sebuah perusahaan multinasional membuat terobosan baru yang diharapkan dapat mengatasi masalah ini. Perusahaan tersebut membuat alternatif alat transportasi personal yang berbentuk payung! Ya, alat yang tak ubahnya seperti payung biasa ini dapat membawa penggunanya terbang. Payung-payung terbang ini kemudian menjadi trend dan pemakaiannya sudah semakin umum. Komik ini bercerita tentang Eri, seorang anak SMP dan sahabatnya yang sedang berkunjung ke sebuah mall karena mendengar di sana akan dijual payung transport model terbaru edisi terbatas. Acara belanja yang menyenangkan tiba-tiba berubah ketika rival si anak, yang merupakan anak seorang pengusaha kaya, juga bernafsu mendapatkan payung tersebut. Dan mall yang tenang itu tiba-tiba menjadi ajang pertempuran mereka...

Komik itu baru gue lihat jadi sampai taraf draft. Dari batasan 12 halaman, ternyata dia memintanya buat dijadikan 16 halaman. Draftnya terlihat sangat menjanjikan, fun, penuh aksi, dan seru. Sayang gue gak bakal melihat jadinya...

Yah, all good things must come to an end... Semoga ini tidak berarti karir menggambarnya berhenti sampai di sini. Semoga ini cuma gara-gara kak Haris ini memang kurang enak mengajarnya...Hmm, sepertinya memang mesti ada yang mengevaluasi gue....

Jumat, 09 Mei 2008

Renungan Jum'at

Menurut kalian, apa arti globalisasi dan perubahan yang diakibatkannya pada Indonesia jika dibandingkan dengan keadaan negara kita ini kira-kira 15 tahun yang lalu?

Buat gue, itu artinya lebih mudah melihat belahan dada sekarang daripada 15 tahun yang lalu. Belahan dada di koran. Belahan dada di layar kaca. Belahan dada di majalah. Belahan dada berserakan di jalanan. Belahan dada di pesta. Belahan dada di kantin. Belahan dada di tempat wisata. Belahan dada di kendaraan umum. Belahan dada di restoran. Belahan dada DIMANA-MANA!

Dan kadang-kadang, kita masih diberi bonus belahan pantat...

Hidup globalisasi! :D


Rabu, 07 Mei 2008

Legend of Zelda trailer




Apakah ini benar terjadi? Petualangan Link dan kawan-kawan di kerajaan Hyrule akan diangkat ke layar lebar? Akhirnya kita bisa melihat karakter kecintaan kita ini digambarkan seperti film fantasi live-action yang lagi trend belakangan ini?

Oh, ternyata memang tidak.

Trailer ini adalah kerjaan ign.com dalam rangka April Fool kemarin. Tapi buat sekedar ngerjain, ini mah terlalu niat. Gue gak heran kalo ada yang percaya. Sayangnya pemeran Link-nya terlalu kaku dan seperti robot. Kecuali kalo emang dia sedang menjiwai perannya seperti Link yang di game: tidak mengucapkan sepatah kata pun :D

(bukan) hanya permainan...

Sebagai gamer telat, wajar kalau baru beberapa hari ini gue mencicipi bermain Call of Duty 4: Modern Warfare (telat abis! :D), sebuah game FPS (temba'-temba'an) yang dahsyat. Di seri keempatnya ini, para pembuat Call of Duty membuat kejutan dengan tidak lagi berkutat di setting perang dunia ke 2, tapi membawa pengalaman menjadi anggota SAS Inggris dan Marinir Amerika.

Canggih banget. Suasana yang mencekam, koleksi persenjataan canggih, membuat bermain Call of Duty menjadi pengalaman yang mengasyikkan. Suasana perang terasa realistis dan hidup. Sungguh pantas menjadi game yang lahir di jaman sekarang (alasan kenapa gue baru main sekarang karena gue gak yakin kalo game ini kuat dimaenin PC gue :D)

Hanya satu masalahnya, setting itu tadi.

Di jaman modern begini, para tentara Amerika dan Inggris tentu saja tidak lagi menembaki tentara Jerman. Sebagai gantinya mereka menembaki para teroris yang berasal dari Arab (dan Rusia). Ini bukan hal yang baru juga. Sebelumnya sudah jutaan kali media hiburan menampilkan orang Arab sebagai musuh yang harus diperangi. Dan sudah jutaan kali pula gue mengacuhkan itu dengan berlindung di balik pikiran, "Ah, cuma film/game/komik ini.."

Tapi kali ini itu membuat gue muak. Semakin canggih teknologi, semakin realistislah dibuatnya film/game/komik tadi. Layar permainan semakin tidak ada bedanya dengan footage CNN. Bedanya setiap kali gue melihat CNN menampilkan pesawat Amerika membombardir sebuah bangunan di timur tengah, gue melihat miris kalau membayangkan ada orang tidak berdosa di bawah sana. Bedanya sekarang gue yang ada di pesawat itu membombardir sasaran tersebut.

Dan yang semakin membuat gue muak, betapa para teroris Arab itu digambarkan dengan stereotip yang norak. Bahkan di saat tidur pun mereka memakai topeng ski sehingga pantas kita tembak. Dengan setting game yang dibuat serealistis ini, kenorakan seperti ini gue anggap kesengajaan. Begitulah wajah orang-orang Arab di mata orang Amerika.

Gue jadi berpikir, kenapa gak ada yang membuat tandingannya ini? Al Jazeera ada untuk menandingi CNN. Kenapa tidak ada yang membuat film/komik/game dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari perlawanan orang-orang Arab yang tanahnya diinjak oleh Amerika yang jumawa?

Apa ini tandanya gue udah gak pantas bermain game temba'-temba'an?

Ah, gak rela juga kalo gue mesti meninggalkan game model begini. Main temba'-temba'an mesti gue akui sungguh menyenangkan. Pelarian gue buat otak yang stress karena ternyata membunuh musuh-musuh virtual itu terasa memuaskan. Tapi kalau boleh, lain kali sepertinya gue memilih buat membunuh alien dan zombie sahaja....

Gue jadi kepengen bisa bikin game temba'-temba'an gue sendiri. Idenya begini. Kita akan bermain sebagai pengendara sepeda motor yang dilengkapi oleh pistol penghilang masalah. Kita akan berjalan di jalan-jalan Jakarta sambil memburu para pengguna jalan yang melanggar peraturan. Dapatkan poin untuk menembak pengendara motor yang naik trotoar, pengendara motor yang berjalan melawan arus. Nyawa kita akan berkurang jika kita menembak orang yang tidak bersalah, atau kita sendiri melanggar peraturan lalu lintas. Keren kan?

Huhuhuhuhu, I think I need a break from this city...

PS.
Pernah keranjingan main Tetris/Minesweeper atau sejenisnya dan setiap kita bengong atau melihat bentuk yang mirip kotak-kotak, kita jadi kebayang-bayang blok-blok yang mesti dihancurkan?

Ya, gue sedang mengalami seperti itu sekarang :D, itu gara-gara game ini...


Sabtu, 03 Mei 2008

The Incredible Hulk Trailer




At final last! The official trailer of the supposedly another Marvel blockbuster, slated to hit the cinemas next month. Compared to the previous teaser, we can see more of the Hulk doing some serious smashing (sadly, no "Hulk Smash!" battlecry :D), and strangely, I can somehow feel I can sum up the story from this trailer...

Let's see... Bruce Banner being chased by the government while trying to find the cure to his gamma radiation. One of the government soldier is obsessed to catch the Hulk, but he's underpowered. So he's taking a biological experiment and turn himself to Abomination to match The Hulk. The Abomination is loose and wrecks havoc in the city, so the government must turn to The Hulk to stop him...

Tell me if I'm right if you see this movie, guys.. :D

Kamis, 24 April 2008

Tropic Thunder




Film yang bakal rilis pada Agustus 2008 ini bercerita tentang sebuah produksi film yang dicanangkan untuk menjadi 'film tentang perang vietnam berbujet terbesar'. Film yang dibintangi oleh bintang laga Tug Speedman (Ben Stiller), komedian yang juga pemabuk Jeff Portnoy (Jack Black), juga karakter heboh Kirk Lazarus (diperankan oleh Robert Downey Jr.)

Heboh karena di film ini dia memerankan seorang aktor pemenang oscar yang berdedikasi tinggi. Saking berdedikasinya, ia rela dioperasi untuk terlihat seperti orang kulit hitam karena perannya di film tersebut, Sgt. Osiris aselinya ditulis untuk aktor kulit hitam :D

Singkat cerita, penulis cerita film yang muak dengan tingkah para aktornya ini memutuskan untuk menjerumuskan mereka ke hutan. Niatnya supaya mereka sadar, tapi ternyata di hutan tersebut sedang terjadi perang betulan. Dan selanjutnya, tentu saja para aktor aneh tersebut terseret ke dalam konflik tanpa tahu bahwa perang yang mereka alami itu perang sebenarnya...

Dengan adanya Ben Stiller dan Jack Black di film ini, sudah bisa diketahui bahwa ini adalah film komedi. Tapi yang gue tunggu tentu saja penampilan Robert Downey Jr. yang 'meyakinkan' itu ("I KNOW WHO I AM! I'm a dude, playing a dude disguised as another dude..") =))

Looks like fun! :D