Kamis, 09 Oktober 2008

Kidum 8002 (part.3)




Hari keempat, diisi dengan berjalan-jalan di Yogya. Sungguh menyesal! Di hari yang sudah merupakan hari kerja bagi sebagian orang itu, ternyata Yogya masih dibanjiri oleh pelancong dari Jakarta. Luberan itu membuat gue gak berselera masuk Pasar Beringharjo, cukup mencium aromanya saja dari luaran. Akhirnya kita cukup puas berenang di lautan manusia di sepanjang Malioboro, dengan hasil pampasan perang yang kurang maksimal. Capek-capeknya agak terobati dengan acara makan gudeg lesehan yang konon sohor di kalangan selebritis. Yang punya masih kerabat lagi, jadi sepertinya digratisin.. Asik :D

Besok paginya, kita balik lagi ke Magelang, lalu bertandang ke rumah salah seorang Bulik di dusun Jetis. Benar-benar dusun suasananya, bahkan di rumahnya yang masih berdinding gedhek itu, kamar mandi hanya berupa sumur yang dipartisi ukuran semeter lebih dikit. Untuk mencari kakus yang berair mengalir pun mesti ke rumah tetangga. Tapi di pekarangan rumah, berdiri kokoh musholla berukuran lumayan dari bata yang baru saja dipugar :D. Jalan aksesnya yang hanya pas satu mobil dikelilingi sawah menghijau begitu menyegarkan mata.

8 komentar:

  1. Punya Oom gue. Masih dalam kondisi oke, baru sahaja dibetulin... :D

    BalasHapus
  2. sip.... titip pesen sama om lo supaya dirawat dengan baik mobil nya ......

    BalasHapus
  3. Gilleeee kl malem kebelet kaya apa nii rasanya??... mana bekgronnya pohon bambu smua gituu duuhhhh :|
    Ditahan aja kaleee yaaa hehehhe

    BalasHapus
  4. wah parah.. mestinya disensor nih hehe

    BalasHapus