"Hah?" jawab gue dan Dewi. Baru kali ini ada dokter anak yang menanyakan itu ke kita. "Ya, mirip bapaknya sih." kata Dewi kemudian dengan agak gak rela ^_^. "Oo.." lanjut Pak Dokter. "Berarti pasti bapaknya alergian juga."
Huhuhuhuhuh...
Ya, wiken kemarin akhirnya kita membawa Alif ke dokter anak lain buat cari opini lain. Kalo ke dokter biasanya kita menanyakan kenapa kulitnya Alif sering merah-merah selalu dijawab dengan. "Ah, gapapa. Kalo anaknya gak rewel sih biarin aja." Dan kita tidak PUAS!! Akhirnya untuk mencari kepuasan tersebut kita datang ke dokter anak yang katanya ahli alergi juga. Kali ini pertanyaan yang sama dijawab Pak dokter dengan pertanyaan balasan:
1. Apakah anaknya sering muntah/gumoh?
2. Apakah anaknya sering berbunyi nafasnya *grok-grok*?
3. Apakah anaknya mudah kaget kalau ada suara keras?
4. Apakah anaknya sering menggigit ketika menyusui?
5. Apakah anaknya sering mengeluarkan keringat berlebihan?
6. Apakah berat badan anaknya naik lebih sedikit setelah berusia 4-6 bulan?
Berhubung semua pertanyaan tersebut kami jawab dengan ya, Pak dokter mengatakan bahwa Alif kemungkinan besar mengalami alergi. Dan indikasi alergi pada kulit biasanya menunjukkan juga kalau alerginya terjadi pada pencernaan, karena mereka berdua biasanya seiring sejalan *duh, mesranya*.
"Tapi jangan kuatir." kata Pak Dokter. "Ini terjadi pada 40% anak, jadi masih terhitung gejala yang wajar." Terangnya lagi. "Alergi tidak bisa dihilangkan, tapi yang bisa kita lakukan adalah menguranginya sehingga tidak menggangu, meskipun gejala alergi ini akan berkurang dengan sendirinya pada saat anak berusia 2-7 tahun."
Untungnya Alif gak sampai menderita komplikasi dari alergi ini. Tapi ternyata alergi pencernaan ini bisa mempengaruhi perilaku anak. Pak dokter bilang lagi, misalnya:
1. Gerakan motorik berlebihan. Sering berguling2 kalau sedang tidur, senang posisi berdiri bila digendong, tomboy pada anak perempuan (untung Alif bukan perempuan :D). Gejala ini sebenernya bisa dideteksi dari sebelum lahir dengan melihat waktu di kandungan dia sering menendang-nendang apa gak. Huhuhuhuh, padahal karena semangatnya itu kita beri naman dia Aidan, ternyata karena alergi.
2. Gangguan tidur malam. Sering gelisah/bolak balik kalau tidur.
3. Agresif meningkat. Sering menggigit dan mencubit. Juga menjambak. Kemaren di rumah sakit satu lagi mbak-mbak tak bersalah menjadi korban. Maaf ya mbak :D
4. Gangguan konsentrasi. Cepat bosan segala aktifitas kecuali menonton TV, main game, dan baca komik. Mengerjakan sesuatu tidak bisa lama, pelupa, suka bengong, padahal anak tampak cerdas. Pas sampe poin ini Pak dokter nanya ke gue, "Dulu di sekolah suka rengking gak?" Gue jadi geli sendiri mengingat nilai-nilai rapor gue.
5. Emosi tinggi
6. Gangguan sensoris dan koordinasi motor. Bolak-balik, duduk, dan merangkak tidak sesuai usia. Terlambat berjalan.
7. Gangguan oral/motor. Terlambat bicara, cadel,
8. Impulsif.
Melihat daftar di atas, Dewi langsung bilang, "Idih, kamu banget nih, semuanya." :D Sekarang kita jadi tau kenapa gue sering sakit kepala dan suka komik, huhuhuhuhu...
Jadi setelah ini, penanganannya adalah dengan menjaga makanan Alif dengan mulai membatasi makanan2 relatif aman dulu. Kalau udah terbiasa, baru mulai makanan kadang penyebab alergi, makanan sering penyebab alergi, dsb. Dan ini sepertinya akan diberlakukan pada gue juga, karena pada anak dan dewasa sebenernya sama aja caranya.
Gue kemarin juga menanyakan apakah ada penyebab lain alergi selain makanan, dan kata Pak Dokter ada, misalnya hirupan debu, serbuk bunga, kontak dengan karet dan logam, atau AC. Tapi biasanya pada jumlah yang besar baru bisa memicu alergi. Sedangkan infeksi dan udara panas/dingin, minuman dingin/es, aktifitas meningkat (ooo...makanya gue gak suka olahraga ^_^), dan gangguan hormonal juga bisa memicu alergi terjadi.
-------
Epilog:
Pak Dokter gila itu ternyata membuat kita mesti nunggu lima jam baru bisa masuk! Dan selama lima jam itu kita iseng gak puguh aja keliling rumah sakit. Dan iseng kita kumat waktu ngeliat sesuaut di pojok.
"Eh, Wi, timbangan digital tuh."
"Ah, ya. Keren. Cobain gih."
"Kok aku? kamu aja sana."
"Ya, kamu duluan."
Trus dengan ogah-ogahan tapi penasaran gue naik timbangan.
"Ohmaigad!" kata Dewi. "Udah tiga digit tuh Mas! Tidaaakkkkkk" *dengan nada penuh keputusasaan*
"Tapi kamu kayanya gak keberatan, Wi." kata gue.
"Grrrmmbbll.."
3 Digit? makxutnya ada komanya? :D
BalasHapuskesannya dari tulisan ini baca komik itu buruk,ya?
Mengenai mirip nggak mungkin ada tulisan yang bisa nambah wawasan permiripan:
Mirip siapa anakmu?
Gak buruk sih Roel. Kayanya membaca komik itu termasuk kegiatan yang bisa menuntut konsentrasi pada orang-orang berdaya konsentrasi rendah... Mungkin karena daya keterlibatan yang lebih rendah secara semua sudah disediakan secara visual. Tidak seperti baca buku teks.
BalasHapuskyahahahahaha.. hauhauahuauuahahahaha
BalasHapushuuhauauhahauhuahuaau.... si bapak kayaknya nggak berkualitas banget yah.. tapi untungnya udah laku... ^__^
BalasHapus*PEACE*
Aaron juga 3 digit... kkekekekkeke cuek aja lah selama sehat mah..
BalasHapusupik:
BalasHapuspuas lo?
andi:
biar gak berkualitas yang penting ngangenin...
mari:
ya tapi kan gue dulu gak segitu, huhuhuhu..
betul kangen ama komik goresan pak haris yang keren itu!
BalasHapushihihihihih, jijik....
BalasHapusWah menarik ni, jadi ada hubungannya kemiripan wajah ama penyakit yang diwariskan.. hngg, cukup menjelaskan kenapa gue dan adik gue penyakitan kayak Nyokap sementara kakak gue yang mirip Bokap tangguh dan perkasa hehehe..
BalasHapusiya vie.. gue juga baru tau kalo bisa keliatan dari cara itu. Dan secara gue dan adik-kakak gue lebih mirip nyokap, makanya sepertinya penyakitnya mirip2...
BalasHapusMasa iya sih kemiripan bisa mengindikasikan penyakit yang mirip ....?? *nda percaya ...
BalasHapusHalahhh itu dokter sentimen aja kali Mas sama komik, game & nonton tv ....*gak relaaaaaaaa
Hehehehhehe .... Istrinya superwoman juga yah Mas.
Hah? Jadi kita suka komik dan game karena alergi? Uh oh.
BalasHapuslho.. itu kata pak dokter lho.. Aku gak tau kalau untuk penyakit lain ya, tapi dalam kasus alergi, itu memang diturunkan. Dan cara ngeliat yang paling gampang ya itu. Sebelum dikasih tau ini, aku emang udah ngerasain gejala2 yang disebutin di atas, tapi aku gak pernah tau apa sebabnya. Setelah ketemu pak dokter pun, Bapakku baru bilang kalau aku waktu kecil emang alergian banget, cuman karena menjelang besar udah gak (terlalu) keliatan, jadi gak pernah disinggung2 lagi...
BalasHapusndak begitu lah kak Isman :D. Kecenderungan anak yang alergi itu sulit berkonsentrasi melakukan apapun kecuali tiga hal itu diatas... Yang gak alergi juga boleh suka kok, sambil tetap rajin belajar :D
BalasHapusNah pertanyaannya klo sianak gak mirip sama Ibu maupun Bapaknya gimana Mas ..?? ehehheh
BalasHapusAku masih tetep gak rela klo komik, nonton tv ma ngegame dianggap indikasi alergi ...hikss teganya ... teganya ...dirinya.
Trus Alif alergi makanan apa Mas ?? Mas Haris juga alergi makanan apa ??
bukan indikasi alergi :D, cuman hubungannya dengan kesulitan berkonsentrasi itu lho. Liat jawabanku buat kak Isman di atas...
BalasHapusNah, apa pemicu alerginya memang belum ketahuan. Makanya mesti kita liat satu2 apa yang bikin alergi, caranya dengan ngejaga makanan sesuai kategori relatif aman-kadang pemicu alergi-sering memicu alergi-dst. itu. Aku sih dikasi daftarnya...
Ooohh belum pasti toh ..... *manggut-manggut
BalasHapusMemang timbangan digital itu kurang ramah bagi orang-orang bermassa besar. Bagaimana kalau kita bikin produk baru, Ris? Timbangan digital dengan angka romawi. Jadi yang paling bisa jelas tahu angkanya berapa itu yang nimbang. Dari jauh kan nggak jelas berapa. Dan nggak ngaruh berapa digit. (Cuman kalau udah ada "M"--1000--sih nggak bisa ngeles lagi, huheuhe. Emang nimbang mobil?)
BalasHapus'orang-orang bermassa besar' :)) akan kuingat-ingat istilah itu...
BalasHapusKonon kabarnya, Mas Haris alergi makanan yg harus bayar mahal...
BalasHapusSalah mbake.. saya alergi makanan yang MESTI bayar.. :D
BalasHapusselain itu saya juga alergi makan ati, makan tulang kawan, dan makan bangku sekolahan...
ckckckckck.... no wonder beratnya udah 3 digit ckckckckck...
BalasHapusbentar... bentar... jangan2 Hari alergi juga?
BalasHapus*masih mempelajari tulisan Haris*
Pasti masalah susah tidurnya Dek Hari ya Mba .... Hehehehe tapi kok beratnya nambah banyak yah ??
BalasHapusyahh...kan like father like son!
BalasHapus** I am your father luke...**
1. Apakah anaknya sering muntah/gumoh?
BalasHapusya... tapi sekarang udah kurang (muntah kalo kebanyakan makan trus masih nyusu juga... ^; )
2. Apakah anaknya sering berbunyi nafasnya *grok-grok*?
ya
3. Apakah anaknya mudah kaget kalau ada suara keras?
ya... tapi nggak banget
4. Apakah anaknya sering menggigit ketika menyusui?
agak ya... maksudnya nggak segitu seringnya.. tapi iya.. suka nggigit
5. Apakah anaknya sering mengeluarkan keringat berlebihan?
tidak
6. Apakah berat badan anaknya naik lebih sedikit setelah berusia 4-6 bulan?
iya...
nah... jadi Hari termasuk alergi gak ya?
kalo dilanjutin ke ciri2nya..
1. Gerakan motorik berlebihan.
Ya... dan emang pas hamil dia bergerak mlulu
2. Gangguan tidur malam. Sering gelisah/bolak balik kalau tidur.
ya.. bangettt!!
3. Agresif meningkat. Sering menggigit dan mencubit. Juga menjambak.
Ya.. tapi gigit, nyubit, & menjambak nggak terlalu... yang paling sering menggilas.. ^^;
4. Gangguan konsentrasi.
.. yang jelas, tingkat ketekunan Hari masih jauh di bawah abangnya
5. Emosi tinggi
ho'oh..... ^^;
6. Gangguan sensoris dan koordinasi motor. Bolak-balik, duduk, dan merangkak tidak sesuai usia. Terlambat berjalan.
Nggak.... kecuali lebih cepat dibanding yang lain termasuk dalam 'tidak sesuai usia'...
7. Gangguan oral/motor. Terlambat bicara, cadel,
nggak banget
8. Impulsif.
ngg.. impulsif ga ya?.. *mikir*
nah... gimana? ini kebetulan ciri2nya sama atau emang udah termasuk alergi?
waktu Hari sekitar 6bulan ke bawah dia emang sering dibilang alergi ama dokter, menunjuk ke bentol2 merahnya. Agak2 gw cuekin karena bentol2 itu gara2 dia digigit nyamuk yang asli gila banget... (buktinya setelah kawat nyamuk di pasang dia ggak bentol2 lagi...)
jadi? alergi bukan ya?
Kayaknya klo mau lebih jelas harus dicek kedokternya lagi deh Mba Lia ....
BalasHapusSupaya lebih yakin .... Btw foto Dek Hari-nya mana lagi ....huhuhuu kangen ...*loh kok malah OOT ^_^'
iya sih... tapi siapa tau pak haris yang bijaksana bisa memberi masukan... ^_^
BalasHapusfoto2 Hari? hihihi.. tunggu yah... ^^;
nah soal bintik2 merah itu, Alif juga sering bintik2 merah, meskipun kamarnya udah bebas nyamuk. Dokternya bilang, meskipun mirip jangan dikira itu bekas gigitan nyamuk, karena memang bukan. Liat juga bagian dahinya, apakah ada 'bruntusan', kalo iya berarti ada kemungkinan.
BalasHapusKalo liat ciri2 Hari, kayanya dia lebih ke enggak sih. Tapi gampangnya sih liat salah satu (atau dua2nya) orang tuanya punya sejarah alergi gak? Kalo iya, ada kemungkinan nurun ke Hari...
Lahhh klo gitu keponakanku juga kemungkinan alergi dong .... Gak kepikiran e ...*manggut-manggut
BalasHapusbruntusannya diikuti bercak2 merah di kulit gak? Kalo iya patut dicurigai...
BalasHapusIya .... Selama ini kita cuma berpikiran klo dia alergi debu. Masalah alergi menyebabkan komplikasi itu yang gwk terpikir .... Wahhh ternyata ...
BalasHapuspak dokter haris, kalo gatel2nya di hati artinya alergi apa pak?
BalasHapus:D
Artinya kamu perempuan gatal, nak Upik. Yak, pasien berikutnya!... ^_^
BalasHapuswaahh.. garuknya gimana tuh dokter? **saya kan bayar juga, harus tuntas dong :P**
BalasHapus"4. Apakah anaknya sering menggigit ketika menyusui?"
BalasHapus------------
Memangnya anaknya menyusui siapa mas? *curiga* jangan-jangan anak alergi karena dipaksa menyusui hahahaha
ya.. kadang2 dia suka salah menyusui ke saya yang berdada rendah ini...
BalasHapusMas Dokternya prakter di Cikini bukan ..???
BalasHapusDi rumah sakit Bunda, iyah...
BalasHapusOhhh tak pikir. Soalnya dokter anaknya temenku kok nanyanya sama. Dan kesimpulannya sama, cuma dia di Cikini.
BalasHapusRumah Sakit Bunda kan di Cikini... :D
BalasHapusGak ngeh ....... *anakkuperyanggakpernahjalan-jalan*
BalasHapus