Rabu, 22 Maret 2006

Bokurano (Vol.1) - Mohiro Kitoh

Rating:★★★
Category:Other
Saat pertama kali membaca komik ini, pasti pikiran gak bisa lepas dari bayang-bayang Neon Genesis Evangelion. Terlepas dari plot robot-raksasa-yang-cuma-bisa-disupiri-anak-anak-sakit-jiwa-melawan-monster-raksasa-entah-dari-mana yang udah berulang kali dibuat, gue tetap tertarik buat menghabiskan buku ini. Mungkin salah satunya adalah kenyataan bahwa komik ini dibuat tahun 2004, yang bisa jadi mendahului Evangelion. Atau karena komik ini punya desain mecha yang lebih absurd dengan cerita yang punya potensi mengagetkan di episod-episod berikutnya..

Alkisah 15 anak SMP dari sekolah yang sama tengah mengikuti program karyawisata ke sebuah pantai untuk sebuah tugas pelajaran ilmu pengetahuan. Di pantai tersebut secara tidak sengaja mereka menemukan sebuah gua yang berujung pada ruangan kecil yang dipenuhi komputer. Ruangan itu tempat seorang laki-laki bernama Kokopelli. Laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai seorang pembuat game dan mengajak kelimabelas anak tersebut mengikuti sebuah permainan. Permainannya simpel, mereka harus mengemudikan sebuah robot raksasa dan memusnahkan 15 musuh yang akan datang menyerang bumi. Sebelum ikut bermain mereka harus meneken kontrak dulu, yang kemudian diikuti oleh empat belas anak.

'Permainan' dimulai pada saat 'musuh' yang berupa monster raksasa tiba-tiba datang bersamaan dengan datangnya robot hitam raksasa. Tiba-tiba kelimabelas anak tersebut sudah berada di dalam kokpit robot hitam tersebut yang berupa angkasa hampa dengan 15 bentuk kursi yang berbeda-beda, sesuai keadaan pikiran mereka masing-masing. Mereka menyaksikan Kokopelli mengambil giliran pertama menghancurkan musuh raksasa tersebut, dan menyadari bahwa 'permainan' tersebut bukanlah permainan biasa. Bumi benar-benar hancur. Manusia tak berdosa benar-benar tewas menjadi korban dari pertempuran dahsyat tersebut. Dan mereka tidak pernah mendapat jawabannya karena sejak itu mereka tidak pernah lagi melihat Kokopelli.

Misteri asal-usul robot dan monster raksasa sepertinya akan diceritakan belakangan karena pengarang keburu mengajak pembaca menyelami kondisi psikologis masing2 dari lima belas anak tersebut pada saat mereka mendapat giliran menyetir robot tersebut. Dan ini menjadi menarik karena si robot hitam dikendalikan oleh pikiran, yang berarti dipengaruhi oleh kondisi psikologis tersebut. Itu belum ditambah misteri nasib tragis yang menunggu siapa yang mendapat giliran mengendalikan si robot. Semua diceritakan dengan cepat, namun tidak terasa terburu-buru. Kelihatannya memang komik yang bakal bikin pusing yang menyenangkan. Lumayan bikin penasaran...

2 komentar:

  1. jadi udah sembuh dari penyakit jenuh baca komik? ^^;

    BalasHapus
  2. Ternyata obantnya mesti baca komik yang agak 'gimana' gitu :D

    BalasHapus