Wiken kemaren gue ke Bandung dalam rangka menghadiri pernikahan seorang teman lama. Pernikahannya sendiri diadakan di komplek Daarut Tauhid Geger Kalong, karena (kebetulan) neneknya temen gue itu rumahnya di situ. Berhubung tetangga, tausiyah pernikahan pun diisi oleh Aa Gym himself... Beliau kelihatannya tidak beda dengan di tivi. Ramah, murah senyum, dan sering kepergok jalan2 keliling komplek naik sepeda bersama istrinya. Daerah sekitar komplek Daarut Tauhid sendiri memang luar biasa. Jarang banget gue ngeliat daerah yang tertata cukup rapi (meski selalu banyak banget orang), bersih, dan gue merasa aman dan tentram. Semalaman gue meninggalkan mobil tak terkunci, sendal di luar (iya, di penginapannya, sendal ditaro di luar, kaya di rumah..) dan gak pernah takut kenapa-kenapa. Sungguh suatu model yang ideal buat pengaturan kawasan yang lebih besar, kota misalnya, ato negara kalo mungkin. Tapi mungkin memang perlu seorang 'Aa Gym' yang menjadi semacam pengikat keteraturan itu. Presiden kita? Ah gak komen deh...
Setelah semua upacara adat dan pernikahan yang mengasyikkan, akhirnya gue dan Dewi baru berkesempatan jalan-jalan hari Minggunya. Sekalian check out dari penginapan, kita dengan optimisnya berencana bahwa semua tujuan akan selesai dikunjungi sore harinya, dan kita bisa langsung pulang ke Jakarta. Mencari oleh-oleh, mencari jaket bermotor (keren anjis..), mengunjungi seorang teman lama yang baru ditinggal wafat ayahnya, mampir mengantar barang ke seorang teman baru yang ternyata tinggal cuma beberapa rumah jaraknya, mengunjungi tantenya Dewi di Kopo, dan mengunjungi Uwak dan Aki di Soreang..
Bah, keder gue nyetir di Bandung... selain keruwetan yang menurut gue gak ada habisnya, ditambah banyak banget mobil Jakarta, deretan billboard yang tumpang tindih menyakitkan mata, dan satu lagi... slogan Bandung yang tak lagi Kota Kembang tapi menjadi Kota Bermartabat (entah apa artinya)... Apakah ini karena berarti masyarakat Bandung menjadi semangkin bermartabat? Belum tencu.. Yang jelas menurut gue ini karena Bandung tak lagi berbunga. Pembangunan jalan dan tempat usaha menghancurkan banyak kehijauan kota Bandung. Panas! Mal dimana-mana... Jalan Surapati melompong tak ada pohon.. Mau diapain kota ini sebenarnya?
Malamnya akhirnya gue menginap di rumah tantenya Dewi karena Dewi udah teler... Semalaman gue ngobrol dengan sepupunya Dewi yang mahasiswa arsitektur. Kita membicarakan betapa kacaunya tata kota Bandung ini. Dulu gue sempat berpikir kenapa pemda Jawa Barat itu pekerjaan tatakotanya selalu kacau. Lihat Bandung. Lihat Depok. Begitu banyak potensi terbuang sia-sia cuma buat mengejar keuntungan.. Masa gak bisa membangun sambil mempertahankan keasrian kota? Ah, gue rindu Bandung tahun 1984...
Baru hari Senin kemarin gue kembali ke Jakarta. Di Bandung kena macet karena banyak mobil Jakarta, sampe Jakarta kena macet juga karena banyak mobil Jakarta. Ada apa sih dengan mobil Jakarta? Kenapa begitu banyak?
karena nggak ada aturan kepemilikan kendaraan bermotor orang jakarta... kapitalisme murni adalah ciri perekonomian bangsa kita sekarang ini... liat aja pelanggaran UUD1945 perihal perangkat ekonomi yg menyangkut hidup orang banyak aja udah diambil swasta semua... air minum, jalan raya, listrik (ini belom ada swastanya ya?), telekomunikasi... kenapa? karena swasta (kapitalisme) menjanjikan kemandirian semu!... walhasil setiap orang kaya di Jakarta bisa punya mobil lebih dari jumlah anggota keluarganya... walhasil untuk berangkat pagi aja satu keluarga bisa keluar tujuh mobil untuk lima orang yg beraktifitas... bapak k kantor, ibu kerja, anak sekolah, belanja kepasar... belom buat kirim2 barang ke tante atau om siapa... huaaaahhhh... belom jumlah motor... ah jakarta... ah AA Gym ayo pimpin bangsa ini...
BalasHapusSetuju.. Setelah membaca (baru sebagian sih) Confession of an Economic Hitman, memang seharusnya figur seperti Aa Gym tampil ke muka dan mendorong pengurus PSSI untuk bertanggung jawab atas alpanya mendaftarkan Arema ke piala Champions Asia...
BalasHapusSaya juga SATUju kalo sang A'a memingpin karena apah?
BalasHapuskarena eh karena kota dan negara bisa AMANDEMEN(aman, adem, dan banyak temen)apa sih...
Hidup A'a..sosialisasikan negara berkendaraan tenaga manusia!!!!
SEsuaikan jam masuk kantor dengan jarak tempuh karyawan yang berkendaraan tenaga manusia tersebut!!!!
Hilangkan potongan Gajhi..(lho kok..)
Tingkatkan kesejahteraan mahluk halus dan kasar(lha....)
Hidup HAriiiiiiss...lho?!
berat nih.. topik..
BalasHapus(maksudnya... yg lagi ngobrol seru itu pada berat2... :p )
Apa maksutmu? Gue gak lebih berat dari Ardi kok...
BalasHapus..beserta motornya...