Senin, 18 Oktober 2010

30 Day Drawing Challenge: Day 07 - Draw a picture of your favorit movie

Sebagai penggemar film aksi dan science fiction, film bertema dokumenter hadir belakangan dalam daftar favorit gue. Baru setelah gue menonton Bowling for Columbine, mata gue terbuka akan adanya film-film dokumenter yang menghibur, dan bukan sekedar film tentang hewan dengan dubbing berganda seperti yang sering diputar di TVRI saat gue kecil.Selain Bowling.. , tentu saja gue tidak melewatkan Fahrenheit 9/11, Sicko, Capitalism: A Love Story, Who Killed The Electric Car?, Just For Kicks, Supersize Me, Earth yang indah, hingga Inconvenient Truth yang fenomenal itu.

Namun yang paling nancep di otak gue mungkin yang satu ini: Collapse. Film ini adalah wawancara si pembuat film, Chris Smith dengan Michael Ruppert, seorang penulis/jurnalis independen tentang satu hal yang mungkin pernah mampir di pikiran semua orang, tapi rasanya enggan untuk dibicarakan.Yaitu bagaimana dunia umat manusia ini akan mengalami kehancuran.Michael Ruppert adalah seorang mantan polisi yang pernah terlibat dalam skandal penjualan narkoba oleh CIA untuk membiayai perang dingin. Ruppert yang menolak bekerjasama dengan CIA tersebut akhirnya sempat mengalami kehidupan yang terancam, dan cara dia untuk melindungi dirinya adalah mencoba selalu up to date dengan memetakan bagaimana dunia ini berjalan. Dengan analisis berita, dan data-data pemerintah, ia juga meramalkan hal-hal politik, ekonomi, dan sosial budaya. Namanya terangkat begitu ia memeberikan peringatan pada tahun 2005-2006 bahwa akan terjadi krisis ekonomi akibat sistem hutang perbankan di Amerika saat itu. Namun saat itu tak ada yang mempercayainya. Dan yang seperti kita ketahui, tahun 2008 krisis benar-benar terjadi.

Kini, dengan metode yang sama, Ruppert mengungkapkan hal yang lebih mencekam dari krisis ekonomi. Yang menyedihkan, apa yang ia ungkapkan adalah potret kehidupan kita yang dengan mudah kita temui sehari-hari. Pergerakan politik, ekonomi, kebiasan konsumsi umat manusia, budaya, keabaian kita terhadap 'tanda-tanda', semua sudah mengarah ke sana. Terlepas dari kontroversi tentang apa yang dikatakannya (atau bagaimana Ruppert lebih terlihat sebagai orang tua kesepian yang paranoid daripada narasumber yang kredibel), akan sulit untuk tidak mendengar apa yang dia katakan. Ruppert mengatakan, dia bukanlah nabi dan dia hanya menyampaikan fakta. Fakta lain adalah dia tidak tahu adakah cara lain untuk mencegah itu kecuali jika umat manusia mencapai kesadaran yang sama dan bahu membahu mengubah cara hidupnya. Pada akhirnya, Ruppert mengungkapkan sebuah analogi:

"When you were in a camp that was attacked by a bear, you don't have to be the fastest guy running. You just have to run faster than the slowest guy"

Akankah saat manusia kembali ke hukum rimba segera tiba? *sesuatu yang gue sering pikirkan akhir-akhir ini melihat trend kekerasan yang semakin meningkat.

16 komentar:

  1. wah...film yang bikin ngerenung sangat-sangat dalam :(
    tapi gak pernah tau film itu *digaplok*

    btw, gambarnya (seperti biasa) ciamik

    BalasHapus
  2. wohooo black and white drawing... keren sekali... *menyembah*

    BalasHapus
  3. @darnia, @andy: terima kasih lho, sebenernya gue gak terbiasa gambar begini, karena soal shadow dan lighting gue agak parah. Ini aja tadi gambar sambil nyontek filmnya :)) Lagian gak B/W kok. Tuh ujung rokoknya ada warnanya :))

    BalasHapus
  4. woaah... gambar b/w dengan tambahan warna nyala rokok..
    haris MEMANG!!

    :p

    BalasHapus
  5. najong deh yey, cyin!

    *mencoba gak sama dengan ogie*

    BalasHapus
  6. woooww... jawaban yang beda dengan ogie..

    haris sungguh berkepribadian!!

    *tersepona*

    MEMANG !!

    BalasHapus
  7. conspiracy theorist si rupert ini.

    BalasHapus
  8. memang. Itu sebenernya yang membuat gue tertarik nonton film ini pertama kali. Tapi ya seperti yang gue bilang, yang dia paparkan buat gue logis. Dan dia mengajak orang buat mendalami dokumen-dokumen pemerintah yang terbuka buat publik (kayanya di Amerika setelah beberapa tahun, dokumen jadi bisa diakses publik) buat memahami apa yang dia omongin. Terlepas dari itu pun, emang kebanyakan kejadian sih apa yang dia omongin :P

    BalasHapus
  9. terima kasih, rekan Lala. Apa kabar jemaah kita di Kuwait?

    BalasHapus
  10. Belum nonton filmnya... Gambar hitam-putihnya jadi keliatan jadul banget.. :)

    BalasHapus
  11. sebenernya mas.. item putih gini saya jadi kepikiran colonel sanders *laper* XD XD

    BalasHapus
  12. sebenernya emang mood filmnya yang bikin gue gambarnya item putih begini. Itu dan emang gue lagi males ngewarnain aja :))

    BalasHapus
  13. dengan skill photosopmu yang mumpuni, silakan gambar rokok di tangannya diganti dengan ayam goreng :D

    BalasHapus