
Karena sudah dekat, dari Jetis kita berpisah dengan rombongan yang lain dan terus menuju pertigaan Salaman belok kiri menuju Candi Borobudur. Tujuan yang diniatkan dari Jakarta ini tak lain dan tak bukan adalah karena kita ingin si Alif punya foto masa kecil dia pernah ke Borobudur seperti bapaknya dulu :D
Dan ternyata, penumpang gelap untuk perjalanan pulang, yaitu adiknya Dewi yang satu lagi, belum pernah ke Borobudur juga. Huh, pemudi Indonesia macam apa kau!
Dan seperti juga Yogya, Candi Borobudur dipenuhi orang-orang yang datang dari Jakarta, Bandung, maupun Bogor. Dan di sinilah gue merasakan beratnya jadi orang tua. Terutama pada saat anak gue tertidur pas kita udah ada di atas, dan gue harus menggendongnya sampe tempat parkiran. Beuraaattt.. :D
Besok paginya, kita kembali ke Jakarta, berangkat habis subuh, dan sampai 12 jam kemudian, perjalanan mudik taun ini melelahkan sekali buat supir antar kota baru seperti gue ini. Target tahun ini yaitu lebih banyak tujuan wisata termasuk wisata kuliner sudah cukup tercapai. Target dua tahun lagi, gue mesti mudik sambil membawa kamera yang lebih bagus, dan belajar teknik menjepret (pake karet kali) supaya laporan perjalanannya lebih ciamik... Ayo nabung dari sekarang, Haris!
Sampai jumpa di acara mudik dua tahun lagi!*
*taun depan gak mudik karena acaranya di Jakarta :P