Kamis, 21 Agustus 2008

Duh, ngapain sih Jumat-Jumat mikirin beginian?

Halaman depan koran Sindo kemarin memuat berita tentang kecenderungan masih banyaknya politik dinasti dilihat dari daftar caleg pada Pemilu 2009. Anak-anak dari politisi senior seperti SBY, AM Fatwa, Amien Rais, dan banyak lagi tampak dicalonkan sebagai caleg untuk berbagai daerah pilihan. Disinyalir (ck... resmi banget bahasa gue :D) fenomena ini disebabkan karena parpol mulai kehilangan akal untuk mengikat konstituen, sehingga mencari nama-nama caleg yang mudah dijual. Jadilah caleg-caleg karbitan yang oleh koran Sindo tersebut dipertanyakan kredibilitas dan kapabilitasnya....

Tapi bukan itu yang menarik perhatian gue.

Yang mengherankan gue adalah pada saat melihat daftar caleg-caleg itu, begitu banyak nama yang gue kenal. Bagus? Enggak juga, karena gue mengenal nama-nama itu sebagai artis. Begitu banyak artis yang dipasang sebagai caleg dari berbagai parpol membuat gue berpikir ini masalah yang lebih serius daripada caleg kroni tadi. Pastinya alasannya sama; parpol mencari nama-nama yang mudah dijual untuk menarik rakyat. Dan berhubung sebagian besar rakyat Indonesia berkiblat pada sinetron dan infotainment, jadilah para artis seperti ramai-ramai terjun di politik.

Sebenernya keberadaan caleg kroni maupun artis itu bisa dimaklumi kalau saja memang mereka dicalonkan dengan melalui proses yang obyektif, mempertimbangkan kapabilitas, kredibilitas, maupun track recordnya. Kalau mampu, gak ada salahnya. Kalau gak mampu, meskipun anak politisi senior ataupun artis ngetop buat apa? Gue gak mau menghakimi dan menyamaratakan bahwa mereka-mereka itu gak punya kemampuan. Tapi kalau melihat politisi 'betulan' yang sekarang menjabat pun masih banyak yang ngawur, gue jadi kuatir kalau posisi legislatif itu diisi oleh orang-orang yang masih harus membagi waktu mereka dengan kegiatan di bidang 'entertain' :D.

Dan tidak bisa tidak gue makin ragu-ragu setelah melihat nama-nama yang dicalonkan. Denada? Adrian Maulana? Venna Melinda? really? VENNA MELINDA? Emang sih dia mantan none Jakarta yang mestinya pintar. Tapi gue gak yakin dia bisa membagi waktu antara melayani publik dan kursus salsa, ke salon, dan berbelanja lingerie..

Gue jadi memikirkan hal yang lebih bikin sakit kepala lagi, gimana sih caranya parpol mensosialisasikan calegnya pada calon pemilihnya? yang layak? Apa tidak ada penjelasan kenapa dia dipilih, atas dasar apa, dan sebagainya dan sebagainya? Apa tidak ada pertimbangan citra caleg yang bersih sebagai salah satu poin kelayakan? Kalau seorang artis yang dikenal gara-gara berbulan-bulan menghiasi infotainment karena kasus perceraiannya yang bebelit, apa dinilai bercitra baik untuk menjadi calon bupati misalnya? Atau memang para parpol ini cuma berpikir jangka pendek untuk menarik massa dari penggemar masing-masing artis saja?

Gue jadi ingat beberapa tahun lalu saat Presiden akan mengumumkan jajaran menterinya. Para wartawan sudah bersiap-siap di rumah tokoh-tokoh yang dianggap potensial. Dan begitu sang tokoh mendapat telepon dari bapak presiden, sontak mereka bersujud syukur.

Syukur? Bukannya pejabat publik itu berat ya? Karena rakyat gak pernah abis minta dipikirin dan diurusin. Kira-kira para artis yang jadi caleg itu ngerti gak ya?

Ngomong-ngomong, kita masih butuh parpol gak sih? Benernya, ada yang pernah merasa keberadaan parpol ini menguntungkan rakyat (kecuali saat mereka menjadi dermawan menjelang pemilu)?

15 komentar:

  1. beraaad...tapi bikin gue ketawa...hahahaha

    BalasHapus
  2. harusnya pingsan tuh.... kayak ulama2 jaman dulu ketika ditunjuk sebagai pejabat, minimal istighfar.... berat ris...

    BalasHapus
  3. ris...bukannya ini detik2 menjelang wiken? harusnya lu mikirin gmn cara menghabiskan wiken lu sedamai dan semenyenangkan mungkin dengan anak-istri lu secara lu lembur mulu.... :D

    **maaf, lagi egois abis ga pengen mikir parpol**

    BalasHapus
  4. artis = public figure. itu mereka sendiri yang mengamini. jadi ya, cociks kali ya jadi caleg. aiiihh.. asik, jadi ada program salsa di kementrian negara setiap wiken. lalalala.. dumdumdum..

    BalasHapus
  5. Di sekolah-sekolah negeri akan digalakkan lagi SKJ = Salsa Kesegaran Jasmani :D

    BalasHapus
  6. ris, udah liat blog dia di detik...
    mi te amor bloggers... wakakakaka

    BalasHapus
  7. iya... makin mantep kan mau mendukung dia jadi caleg? Bahasa asingnya jago banget :D (meskipun bahasa Indonesianya belepotan--atau jangan-jangan lagi trend ya di kalangan artis?)

    BalasHapus
  8. sepertinya mereka cuma jadi "pemanis" aja, Ris... nggak ditaruh di urutan "bakal jadi". sekedar buat narik massa aja pas kampanye nanti.

    BalasHapus
  9. primus si manusia milenium itu ikutan jugak yah ??

    BalasHapus
  10. sejauh gue liat fisik seleb dari dekat maupun kelakuannya nggak ada yg bener2 bagus dan simpatik....

    BalasHapus
  11. hehe pusing ya? dah ga usah dipikirin tar sakit kepala lagi..:D

    BalasHapus
  12. Iya, tentu saja bang Ogie sebagai fans berat tau... :D

    BalasHapus