Rabu, 23 Juli 2008

Oh ternyata

Diingatkan oleh Oom Danu, ternyata hari ini adalah Hari Anak Nasional. Sejujurnya gue tidak begitu peduli, karena apalah arti perayaan kalau sampai saat ini masih banyak anak Indonesa tidak mendapat haknya untuk hidup layak. Memikirkan mereka akan tumbuh jadi apa pun gue tidak berani.

Cuman gue jadi teringat beberapa hari lalu. Dalam perjalanan pulang, jam setengah dua belas malam. Di lampu merah Pancoran gue memperhatikan sekelompok anak jalanan yang asik bersenda gurau. Beberapa di antara mereka membawa gitar kecil, menyatakan bahwa mereka pengamen. Meskipun begitu saat itu saat lampu sedang merah, mereka tidak juga bergerak. Sepertinya sedang asyik bermain.

Seperti standarnya, gue berpikir kenapa anak-anak itu ada di situ dan bukannya beristirahat dengan tenang di rumah menghadapi sekolah esok hari. Teringatlah gue masalah kemiskinan negeri ini yang membuat hidup jutaan anak mesti bekerja lebih keras dari kebanyakan orang dewasa. Dan seperti biasa, pikiran gue berakhir ke rasa prihatin.

Lalu ada salah satu yang menarik perhatian gue. Salah seorang anak yang berpenampilan tidak seperti kawan-kawannya. Memakai jaket dengan motif yang trendi di atas kaos dan celana jeans tiga perempat. Kulitnya pun bersih dengan rambut berwarna terang karena diwarnai. Dan dia memegang henpon yang menyala terang di gelapnya perempatan itu.

Lalu gue tidak ingat lagi kenapa anak-anak itu mesti ada di situ.

9 komentar:

  1. yang kita omongin anak2 umur berapa nih Ris?

    BalasHapus
  2. lampu merahnya lumayan lama juga...

    BalasHapus
  3. bu lia:
    esde lah. kelas lima atau enam palingan.

    BalasHapus
  4. Sebelumnya gue pernah liat sore-sore, ya ngamen juga...

    BalasHapus
  5. Iya. sama yang lain. Waktu itu gue emang keinget banget soalnya anak ini keliatan lebih trendi. Perempuan pulak. Apa gak berbahaya ya hidupnya? :P

    BalasHapus
  6. perempuaaan??
    dari tadi gw pikir anak cowok..

    duh... benar2 mengkhawatirkan.. T_T

    BalasHapus