Sudah lama gue tidak menggunakan kata 'sontoloyo' dalam percakapan. Selain karna kurang trendy, agak sulit juga menemukan hal-hal yang menurut gue pantas dicap sebagai sontoloyo.
Sampai dua hari lalu saat gue sedang menonton TV, mulut gue tiba-tiba berujar, "SONTOLOYO!". Dan saat itu gue sedang tidak menonton sinetron.
Flashback beberapa tahun yang silam, saat itu kantor gue menerima pekerjaan pitching dari sebuah perusahaan baru yang akan mengeluarkan produk minuman kesehatan. Berbagai macam konsep dan layout kita tawarkan dan presentasikan. storyboard sampe desain packaging, dan pada akhirnya kita terdepak dengan sukses. Itu biasa. Bahwa kita tidak dibayar apapun untuk semua pekerjaan kita tadi pun itu biasa di Indonesia sini. Tapi yang mengagetkan adalah pada saat mereka kemudian melakukan launching produknya, kita dibuat terbengong-bengong melihat iklan satu halaman di harian ternama ibukota dengan layout yang mirip dengan yang kita presentasikan. Gak persis sih, tapi keliatan lah miripnya. Sampe kostum talentnya mirip... Hebat...
Saat itu kita mikir mungkin emang kita lagi sial berhubungan dengan orang yang salah. Karna sulit juga membuktikannya, kita akhirnya pasrah saja... (gak ding, gue masih agak dendam :D)
Lalu kita kembali ke tahun 2007. Beberapa bulan yang lalu kita mengikuti proses pitching untuk sebuah produk obat esek-esek. Setelah berapa lama, akhirnya diputuskan bahwa kita pemenangnya. Tumpengan ditunda sampai kontrak kerjasama ditandatangani. Sementara itu kita sudah diminta membuat materi-materi POS dan persiapan buat iklan televisi. Untuk yang satu ini agak alot karena ternyata mereka tidak punya cukup uang untuk membuat iklan yang mereka mau. Akhirnya penyesuaian dilakukan, dan beberapa storyboard kemudian, persiapannya sudah semakin matang.
Dan dua hari yang lalu, di televisi, gue melihat iklan televisi produk obat esek-esek tersebut sudah tayang, entah siapa yang membuat! Dan parahnya itu memakai cerita yang pernah kita ajukan tapi mereka tolak. Bos gue pun ternyata tidak tahu menahu dan pada saat gue tanyakan lebih lanjut, beliau tidak yakin bahwa kontrak kerjasama sudah ditandatangani. Padahal kita sudah melakukan begitu banyak pekerjaan buat mereka.
Sakit hati rasanya pada saat kita berusaha profesional dan memenuhi kebutuhan klien, kita diperlakukan seperti anak esema lagi cari sidejob. Ya itulah yang gue maksud dengan sontoloyo...
Di-mana2 biro iklan selalu mendapat perlakuan begitu kayanya deh.........Sementara klien banyak yg nggak punya etika.................
BalasHapusOrang Indonesia, ngakunya beradab, padahal biadab setengah mati...
BalasHapusSontoKEMPLO!!
klo pas nonton sinetron biasanya menggunakan kata apa?
BalasHapusInilah one of the reasons yang mbuat gue akhirnya capek ati kerja di dunia adpertensi... gue setuju banget dengan kudu diterapinnya pitching fee and perjanjian susu asma segala.. emang tuh... kampret.. sontoloyo pisan!
BalasHapusSeribu Juta Topan badai?
BalasHapusBorokokok! (Akhirnya aku juga bisa pake istilah zadul ini lagi, haha.)
BalasHapusIya tuh, Ris. Lagu lama, dengan lirik oleh Ebiet. Kliennya ndak mau nandatangan perjanjian pengakuan hak milik ide. Tapi kemudian mangkir dan pake juga idenya. Bah.
ikutan marah &^%#@%&*^%?*&%%&*)^%?><
BalasHapusnyebelin banget...
ih
ih
ih