Senin, 17 September 2007

Suatu sabtu di kelas sebelah...

Sabtu kemarin seperti biasanya gue mengajar. Karna kelas gue selesai (tepatnya, gue selesaikan) lebih awal, gue main sebentar ke kelas satu lagi yang dipegang oleh Vanessa karena kak Epietnya sedang mudik.

Di kelas itu ada beberapa anak yang gue udah kenal karena sempet gue ajar juga. Sisanya banyak anak baru. Tepatnya 12 orang anak. Kelasnya begitu riuh rendah, beda banget sama kelas gue yang diisi dua orang, yang satu si pendiam yang sedang puasa, yang satu lagi sedang hari pertama haid :P Gue iseng2 melihat sedang apa mereka.

Saat itu Vanessa membagi kelasnya menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok disuruh mengarang sebuah karakter, lengkap dengan nama dan latar belakangnya. Setelah itu mereka disuruh mempresentasikan di depan kelas, dengan catatan si penggambar tidak boleh ikut bicara, giliran teman-temannya yang lain.

Kelompok pertama maju, mereka mempresentasikan karakter mereka yang diberi nama 'Gatot Sarung' yang kelihatan seperti tentara berbaju zirah tradisional Jepang tapi memakai sarung..

Pertanyaan pertama dari Nessa; "Kenapa kok namanya Gatot Sarung?"

"Eng, soalnya dia pake sarung kak"

Trus Nessa nanya lagi, "Dia bawa apa itu?"

"Itu senjatanya, kak, setengah keris dan setengah katana"

"Ooo, kenapa dia bawa senjata?"

Mereka sibuk berembuk, lalu salah seorang angkat bicara, "Dia bertugas melindungi keluarga sultan hamengkubuwono." katanya agak gak yakin. Gue dan Nessa udah mulai senyum-senyum...

Trus gue nanya, "Gatot Sarung itu nama asli apa nama panggilan?"

Sebagian dari mereka jawab "Asli", ada juga yang bilang "Nama panggilan"

"Lho, kok gak kompak, yang bener nih.. nama asli apa nama panggilan?"

"Nama panggilan kak", kata salah seorang.

"Kalo Gatot Sarung nama panggilan, nama aslinya apa?"

Mereka kelihatan bingung, trus salah satu jawab lagi, "Gatot."

Gue dan Nessa mulai ketawa geli. Trus gue nanya lagi,

"Kenapa dia pake sarung? Kan buat bertarung jadi repot tuh.."

Mereka kasak kusuk bingung. Lalu Verrell, salah satu murid favorit gue yang baru berumur 10 tahun menjawab,

"Abis dia saking jagonya, menurut dia celana itu cupu..."

Gue dan Nessa ketawa ngakak.

Ini hal yang gue suka dari mengajari anak-anak kecil. Kadang hal yang mereka ungkapkan secara spontan lebih sinting dari pikiran gue. Rasanya gue jadi belajar dari mereka juga kalo lagi begini...

Kelompok lainnya mempresentasikan karakter mereka bernama 'Super Jamban', yang bertugas menolong orang-orang yang sakit perut, "Kalau ada yang sakit perut si Super Jamban ini akan datang menolong." Oh iya, Super Jamban ini berbentuk jamban berbentuk berkacamata, berkaki, tangan, jubah, dan berambut model punk. Pas gue tanya buat apa jamban pake rambut? Mereka jawab, "Biar keren ajah.." :)). Waktu ditanya lagi gimana ceritanya si jamban ini bisa jadi hidup? Salah satu anggota kelompok yang namanya Reza menjawab,

"Eng.. suatu hari dia disihir gitu, kak"

"Disihir? Sama siapa?" tanya gue dan Nessa.

"Eng... sama... orang Jepang?" kata Reza dengan sangat ragu-ragu.

=))

17 komentar:

  1. maju tuh kelasnya...disebelah mana?

    BalasHapus
  2. Kelas yang waktu itu Roel. Isinya sekarang anak2 baru sama dua orang anak dari kelas lama...

    BalasHapus
  3. masih lanjut...kirain udahan ...

    BalasHapus
  4. Apanya yang udahan? Kelasnya ato guenya? :P

    BalasHapus
  5. Yah sampe sekarang sih masih lanjut... Kalo kata Epiet, tanggung udah kecemplung :P

    BalasHapus
  6. Becanda lu, kan gue bilang itu bukan kelas gue :P

    BalasHapus
  7. Lah ini nggak ada hubungannya sama kelas elu atau bukan...
    Ini mah emang elunya aja yang jago ngajar!

    BalasHapus
  8. here we go again?
    maksudnya yang Haris MEMANG?

    tapi kan Haris memang MEMANG?

    memang begitu, kan?

    BalasHapus
  9. mulei deh.. mulei deh... hihihihi.. tapi anak-anak kecil itu memang !!! penuh kejutan dan kepolosan campur aduk...

    BalasHapus
  10. Weheheh. Aku lagi tobat lho, Riiiiis. (Soalnya baru disuntik dokter kulit--ini kejadian nyata yang tidak relevan.)

    BalasHapus
  11. Belum pada tau fatwa MUI terbaru bahwa ngatain orang lain MEMANG di bulan ramadhan bisa membatalkan puasa?

    BalasHapus