Rabu, 04 Juli 2007

Transformers

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Other
Tadinya gue gak mau bikin review film ini, mengingat dah banyak banget temen-temen gue yang bikin. Tapi berhubung gue lagi bete dan butuh pelampiasan sambil nunggu file powerpoint ini kebuka, gue mau ngeluarin unek-unek ajah yang gue rasain sejak gue nonton film ini...

Pertama, film ini memang menyenangkan untuk ditonton. Cerita yang accessible buat semua umur, selipan humor yang pas, karakter-karakter yang membumi, terutama buat robot-robotnya. Si pembuat film berhasil membuat robot-robot itu terlihat bersahabat secara masuk akal. Bahkan dialog-dialog para robot yang terdengar klise pun jadi termaafkan kalau melihat logika bagaimana mereka belajar bahasa bumi :D. Jiwa dari banyak film aksi adalah adegan kejar-kejaran mobil. Dan film ini menawarkan adegan tersebut, hanya saja, mobil-mobilnya juga bisa berubah menjadi robot raksasa dan berkelahi layaknya manusia. Seru!
Hanya saja, ternyata sindrom kepusingan yang dialami beberapa orang yang menonton film ini juga menghinggap di gue. Dan gue gak habis pikir kenapa. Efek yang dihadirkan Industrial Light and Magic begitu canggih dan luwes. Terlihat nyata. Tapi kenapa memusingkan buat ditonton ya?

Dan gue menemukan kambing hitamnya. Yaitu desain para robot-robot itu sendiri. Memang sih desain yang detil berhasil mengejar kesan 'alien' dari para robot tersebut. Tapi seringkali gue mesti berusaha keras buat mengenali bentuk-bentuk masing-masing robot. Bagian facia yang biasanya menjadi alat paling mudah buat mencirikan suatu bentuk jadi sulit ditemukan ditengah rumitnya detil masing-masing robot. Dan belum lagi kalau lagi bergerak. Gue lebih sering menangkap adegan pertarungan mereka tak lebih dari dua onggok benda yang berguling-guling. Sulit sekali melihat apa yang sedang mereka lakukan, padahal ada adegan-adegan yang bakalan lebih nendang (seperti ketika dua autobots men-team tackle sebuah decepticon) kalau bisa kita perhatikan. Sepertinya nanti kalau gue punya DVD-nya, gue akan lebih sering mempause di tengah-tengah film buat ngerti dulu apa yang sebenernya terjadi di layar :P

Dan desain para robot yang sedang berubah pun tidak kalah meyebalkannya. Jangan salah, mobil-mobil itu ganteng-ganteng *kecuali truk-nya Optimus yang tetep aja menurut gue kampung*, tapi keputusan untuk mengamerikanisasi semua kendaraan tersebut tidak saja menghina akar dari Transformers itu sendiri, tapi mengurangi wow factor dari beberapa adegan-adegan film. Coba bayangkan, adegan mobil-mobil yang melesat di jalan raya tapi diisi oleh mobil-mobil orisinil Transformers. Pasti akan membuat para fanboy menitikkan air mata saking terharunya mengingat impian masa kecil yang nyata di depan mata. Hey, senggaknya di film kartunnya kita bisa dengan mudah mengenali mana yang jagoan dan mana yang musuh karena di atas kap mobil atau dadanya selalu ada logo mereka, merah yang jagoan, ungu yang musuh.

Ah, memang jangan percayakan pada orang Amerika buat merancang mecha..

Eniwei, ini satu dari sedikit film yang pengen gue tonton lagi, tapi sepertinya lain kali gue mesti bawa Antimo...

13 komentar:

  1. Kreatiiiiiiiip juga yak.. padahal bete gara2 lemburan..... untung site Multiply bisa dibuka.. lumayan hiburan buat Bang Haris!

    BalasHapus
  2. haiyah bener khan, gue aja mabox waktu nonton film ini pertama kali..

    BalasHapus
  3. Sebel memang bumble bee nggak jadi VW ...

    BalasHapus
  4. Speaking frankly... gw masih demen sama yang satu ini




    nggak bilang2 kalo punya versi rilis pertamanya...

    BalasHapus
  5. padahal jadi ini keren kali ye...


    BalasHapus
  6. Ya, coba gak kita diliatin vw beetle warna kuning dengan cap autobot merah di kap lagi jalan aja, itu udah WOW...

    BalasHapus
  7. diawal film aja si VW udah dihina waktu sam beli camaro

    BalasHapus
  8. tapi FXnya emang sinjing ya, gua gak brenti nyumpah dari awal sampe ahir film hihihihi XD

    BalasHapus
  9. teuuteuuuup gue belum nongtoooon

    BalasHapus
  10. eh mana review update iron man bang haris?

    BalasHapus