Minggu, 25 Maret 2007

"Muka anaknya mirip siapa?"

"Hah?" jawab gue dan Dewi. Baru kali ini ada dokter anak yang menanyakan itu ke kita. "Ya, mirip bapaknya sih." kata Dewi kemudian dengan agak gak rela ^_^. "Oo.." lanjut Pak Dokter. "Berarti pasti bapaknya alergian juga."

Huhuhuhuhuh...

Ya, wiken kemarin akhirnya kita membawa Alif ke dokter anak lain buat cari opini lain. Kalo ke dokter biasanya kita menanyakan kenapa kulitnya Alif sering merah-merah selalu dijawab dengan. "Ah, gapapa. Kalo anaknya gak rewel sih biarin aja." Dan kita tidak PUAS!! Akhirnya untuk mencari kepuasan tersebut kita datang ke dokter anak yang katanya ahli alergi juga. Kali ini pertanyaan yang sama dijawab Pak dokter dengan pertanyaan balasan:

1. Apakah anaknya sering muntah/gumoh?
2. Apakah anaknya sering berbunyi nafasnya *grok-grok*?
3. Apakah anaknya mudah kaget kalau ada suara keras?
4. Apakah anaknya sering menggigit ketika menyusui?
5. Apakah anaknya sering mengeluarkan keringat berlebihan?
6. Apakah berat badan anaknya naik lebih sedikit setelah berusia 4-6 bulan?

Berhubung semua pertanyaan tersebut kami jawab dengan ya, Pak dokter mengatakan bahwa Alif kemungkinan besar mengalami alergi. Dan indikasi alergi pada kulit biasanya menunjukkan juga kalau alerginya terjadi pada pencernaan, karena mereka berdua biasanya seiring sejalan *duh, mesranya*.

"Tapi jangan kuatir." kata Pak Dokter. "Ini terjadi pada 40% anak, jadi masih terhitung gejala yang wajar." Terangnya lagi. "Alergi tidak bisa dihilangkan, tapi yang bisa kita lakukan adalah menguranginya sehingga tidak menggangu, meskipun gejala alergi ini akan berkurang dengan sendirinya pada saat anak berusia 2-7 tahun."

Untungnya Alif gak sampai menderita komplikasi dari alergi ini. Tapi ternyata alergi pencernaan ini bisa mempengaruhi perilaku anak. Pak dokter bilang lagi, misalnya:

1. Gerakan motorik berlebihan. Sering berguling2 kalau sedang tidur, senang posisi berdiri bila digendong, tomboy pada anak perempuan (untung Alif bukan perempuan :D). Gejala ini sebenernya bisa dideteksi dari sebelum lahir dengan melihat waktu di kandungan dia sering menendang-nendang apa gak. Huhuhuhuh, padahal karena semangatnya itu kita beri naman dia Aidan, ternyata karena alergi.
2. Gangguan tidur malam. Sering gelisah/bolak balik kalau tidur.
3. Agresif meningkat. Sering menggigit dan mencubit. Juga menjambak. Kemaren di rumah sakit satu lagi mbak-mbak tak bersalah menjadi korban. Maaf ya mbak :D
4. Gangguan konsentrasi. Cepat bosan segala aktifitas kecuali menonton TV, main game, dan baca komik. Mengerjakan sesuatu tidak bisa lama, pelupa, suka bengong, padahal anak tampak cerdas. Pas sampe poin ini Pak dokter nanya ke gue, "Dulu di sekolah suka rengking gak?" Gue jadi geli sendiri mengingat nilai-nilai rapor gue.
5. Emosi tinggi
6. Gangguan sensoris dan koordinasi motor. Bolak-balik, duduk, dan merangkak tidak sesuai usia. Terlambat berjalan.
7. Gangguan oral/motor. Terlambat bicara, cadel,
8. Impulsif.

Melihat daftar di atas, Dewi langsung bilang, "Idih, kamu banget nih, semuanya." :D Sekarang kita jadi tau kenapa gue sering sakit kepala dan suka komik, huhuhuhuhu...

Jadi setelah ini, penanganannya adalah dengan menjaga makanan Alif dengan mulai membatasi makanan2 relatif aman dulu. Kalau udah terbiasa, baru mulai makanan kadang penyebab alergi, makanan sering penyebab alergi, dsb. Dan ini sepertinya  akan diberlakukan pada gue juga, karena pada anak dan dewasa sebenernya sama aja caranya.

Gue kemarin juga menanyakan apakah ada penyebab lain alergi selain makanan, dan kata Pak Dokter ada, misalnya hirupan debu, serbuk bunga, kontak dengan karet dan logam, atau AC. Tapi biasanya pada jumlah yang besar baru bisa memicu alergi. Sedangkan infeksi dan udara panas/dingin, minuman dingin/es, aktifitas meningkat (ooo...makanya gue gak suka olahraga ^_^), dan gangguan hormonal juga bisa memicu alergi terjadi.

-------

Epilog:

Pak Dokter gila itu ternyata membuat kita mesti nunggu lima jam baru bisa masuk! Dan selama lima jam itu kita iseng gak puguh aja keliling rumah sakit. Dan iseng kita kumat waktu ngeliat sesuaut di pojok.

"Eh, Wi, timbangan digital tuh."

"Ah, ya. Keren. Cobain gih."

"Kok aku? kamu aja sana."

"Ya, kamu duluan."

Trus dengan ogah-ogahan tapi penasaran gue naik timbangan.

"Ohmaigad!" kata Dewi. "Udah tiga digit tuh Mas! Tidaaakkkkkk" *dengan nada penuh keputusasaan*

"Tapi kamu kayanya gak keberatan, Wi." kata gue.

"Grrrmmbbll.."


Kamis, 22 Maret 2007

It's been awhile...

Udah agak lama juga gue gak pulang sepagi ini.

Biasanya, kalo gue pulang jam segini, begitu sampe rumah dan buka pintu. Selalu ketemu ibu yang masih setengah ngantuk keluar dari kamarnya ke kamar mandi..

....

*Ya Allah, tempatkanlah Ibu di tempat yang baik ya, kalo bisa ada kamar mandi di dalam kamarnya...*


Menyesal!

Sumpe menyesal gue melongok ke websitenya American Idol. Gue jadi tau siapa yang tersingkir minggu ini..

..DAN ITU BUKAN SANJAYA!!

Oh Dear God, please save us.

*kok gue jadi inget samson betawi ya? Cuman kali ini ganti samson dengan Sanjaya dan bulu ketek dengan rambut...*


Terjebak...

Akhir-akhir ini gue sering merasa terjebak.

Dulu sewaktu gue muda, gue membiarkan semua terjadi begitu saja. Tanpa rencana. Menurut gue itu bagian dari kesenangan menghadapi hidup.

Dan setelah mulai beranjak dewasa, gue dituntut untuk lebih bersikap sesuai usia, dan ternyata salah satunya adalah dengan membuat rencana akan masa depan.

Sekarang, jangankan masa depan, gue melihat satu wiken ke depan aja, gue jadi menyadari begitu banyak hal-hal yang harus gue kerjakan, kewajiban yang harus gue penuhi, janji yang mesti ditepati, dan gue menyadari kalau waktu 'senggang' itu tidak akan menjadi senggang dan akan berlalu begitu saja seperti kentut, sampai gue mesti kembali ke kantor.

Ini sudah terjadi beberapa lama dan mulai membuat gue menjadi sangat, sangat pegel...

Ow, cape deh*...






*iya, gue tau istilah ini udah kampungan banget. Tapi gue rasa kali ini, KALI INI AJA, kayanya pas dengan suasana hati gue... boleh ya? :D

Selasa, 20 Maret 2007

Lagi tentang dua bahasa...

Gue baru aja terima forwardan e-mail dari seorang teman, dan jadi inget tulisan gue yang ini.

Dear All,
 
Ini ada artikel bagus yang ditulis Gene Netto , seorang guru dan mualaf dari Australia yang mengajar di Jakarta, dalm blog-nya. Menurut
saya, bukannya tidak mau mendukung globalisasi, tapi kadang kita lupa
melihat kenyataan betapa menyedihkan kemampuan berbahasa Indonesia yang
baik dan benar pada diri anak-anak Indonesia dewasa ini (apalagi kalau
nantinya mau jadi copywriter Indonesia )
Selamat membaca. Semoga bermanfaat!

Apakah anak anda membutuhkan program bilingual di sekolah? Menurut saya, program bilingual ini tidak begitu utama.
Dari semua yang saya bahas di dalam artikel ini, insya Allah sudah jelas bagi orang
tua bahwa terlalu banyak sekolah swasta (bukan semuanya) menyediakan
program bilingual melalui proses ?asal?! Mereka tidak memiliki
kurikulum yang terbentuk untuk mewujudkan anak bilingual dengan cara
terbaik, guru mereka tidak terlatih (terutama yang Bule), bantuan
seperti Pull Out Program tidak ada karena sekolah tidak mengerti betapa
pentingnya program itu untuk membantu anak baru, dan seterusnya.
Sekolah ini hanya buru-buru menyediakan 'barang' yang ingin dibeli oleh 'customer' mereka.
Sekarang saya ingin memberikan dua pilihan kepada orang tua:
  1. Utamakan ilmu akademis dan perkembangan kognitif (daya pikir) anak yang tinggi di dalam bahasa Ibunya, atau
  2. Utamakan bahasa Inggris.
Saya
dengan sengaja tidak memberikan pilihan ketiga yaitu ilmu akademis yang
tinggi dan sekaligus mendapat bahasa Inggris. Kenapa? Karena dari semua
yang telah saya jelaskan di atas, saya sangat meragukan kemampuan dari
sebgaian besar sekolah swasta baru di sini untuk mewujudkan kedua skil
tersebut pada saat yang sama. Karena program bilingual dibentuk dengan
cara 'asal bikin' supaya mendapat customer, maka secara automatis ada
dampak negatif terhadap ilmu akademisnya. Kalau bahasa anak tidak baik,
bagaimana mungkin dia bisa memahami konsep yang rumit, yang di dalam
bahasa Ibunya sudah cukup berat?
Karena
sistem sekolah swasta di sini sudah sedemikian rusak (karena terpusat
pada bisnis dan profit), maka saya hanya melihat dua pilihan nyata bagi
orang tua: bahasa Inggris, atau ilmu akademis!
Bahasa asing bisa didapatkan nanti di SMP dan SMA, dan walaupun ada
kemungkinan anak tidak akan menjadi selancar Native Speaker, sebagai
imbalan, dia bisa menjadi pintar sekali di dalam bahasa Ibunya.
Terus-terang
saja, saya lebih ingin bertukar pikiran dengan seseorang yang kurang
lancar dalam bahasa Inggris dan memiliki logat tebal, tetapi dari apa
yang dia bicarakan langsung jelas bahwa dia adalah orang yang sangat
pintar, daripada saya harus berbicara dengan seseorang yang sangat
lancar, tetapi mohon maaf, dia agak bodoh dan pikiran dia terlalu
sederhana!
Anda ingin mendapat anak seperti apa? Lancar dengan risiko kurang pintar, atau pintar dengan risiko kurang lancar dalam sebuah bahasa asing?? Silahkan berfikir sendiri.
Kalau seandainya kita berada di negara lain, seperti Kanada,
dan sekolah yang kita bicarakan adalah sekolah negeri dan bukan swasta,
dan ada ahli dari Diknas dan universitas yang terus2an memantau
perkembangan program bilingual ini, maka saya akan hapus 90% dari
artikel ini karena sudah tidak tepat lagi. Tetapi kita tidak berada di
Kanada. Dan anak anda bukan dijaga dan diajar dengan sebaik
mungkin, melainkan dijadikan sebuah kelinci percobaan di dalam sebuah
program bahasa asing yang diadakan oleh sekelompok pengusaha.
Untuk
kepentingan masa depan anak anda, saya mohon orang tua berfikir lagi
tentang keutamaan program bilingual di sekolah swasta anak anda.

Kalau anda merasa sangat yakin bahwa anak anda memang membutuhkan
bahasa asing itu, silahkan saja daftarkan di sekolah bilingual, tetapi
saya mohon agar anak dipantau terus untuk tanda2 stres, ganguan
terhadap perkembangan daya pikir dan perkembangan ilmu akademisnya. Ini
harus dilakukan oleh orang
tua (walaupun barangkali tidak merasa sanggup) karena anda tidak bisa
percaya kepada pihak sekolah untuk melakukannya dengan benar.
Kalau
anda merasa ragu2 dan tidak bisa memutsukan antara Bilingual atau
tidak, saya sarankan lebih baik untuk ditinggalkan saja untuk saat ini.
Bahasa
bisa didapatkan nanti (saya dapat bahasa Indonesia dari umur 20 tahun
ke atas), tetapi gangguan terhadap emosi anak, rasa percaya diri, citra
diri, daya pikir, dan ilmu akademisnya akan jauh lebih sulit untuk
diperbaiki nanti kalau memang ada masalah yang muncul. Apalagi kalau
baik sekolah maupun orang tua tidak menyadari ada masalah.
SELESAI
Tujuan saya membuat artikel tentang pendidikan hanya untuk membuka mata orang tua. Saya merasa sedih ketika ada orang
tua bertemu dengan saya dan menyatakan ada niat mencabut anak dari Al
Azhar (padahal tidak ada masalah) dan memindahkannya ke sebuah sekolah
swasta yang baru yang memiliki gedung mewah, Bilingual, Multiple
Intelligences, guru Bule, sangat mahal, dsb. Kalau saya bertanya kepada
orang tua, Multiple Intelligences itu apa, atau program Bilingual disusun seperti apa, rata2 mereka tidak bisa menjawab. Karena
sering mendengar istilah tersebut, mereka membuat asumsi bahwa sekolah
yang mengadakan ?barang? ini adalah sebuah sekolah yang jauh lebih maju
daripada yang lain. Sayangnya, persepsi itu tidak benar.
Dan
menurut saya anak itu akan lebih baik kalau tetap pada Al Azhar saja,
karena walaupun tidak sempurna, sudah jelas ada banyak lulusan yang
berkualitas dan pihak sekolah itu tidak terbiasa melakukan 'eksperimen'
terhadap program pendidikan anak. (Sebuah sekolah swasta yang
bilingual, tetapi tidak memiliki program yang benar, guru yang
terlatih, dsb., justru sedang melakukan eksperimen pendidikan terhadap
anak2 itu karena hasil yang diharapkan merupakan sebuah 'tebakan').
Bisa
jadi ada sebuah sekolah swasta baru yang memang bagus sekali dan semua
anak menjadi bilingual tanpa masalah. Pertanyaan saya adalah: apakah
hal itu terjadi karena rencana sekolah memang terbentuk untuk
mewujudkan hasil seperti itu? Atau apakah hal itu terjadi secara
kebetulan saja? Dan apakah ada data yang menjelaskan nasib anak yang
tidak berhasil?
Orang
tua harus waspada karena dalam hal ini, pemilik sekolah adalah
pengusaha di atas segala2nya dan dia akan siap mengatakan apa saja yang
ingin didengarkan orang tua supaya orang
tua menjadi siap bayar! Pemilik sekolah belum tentu merupakan 'teman'
anda. Bisa jadi dia tergolong orang yang tidak jujur dan licik.
Masalahnya adalah kita sulit untuk membedakan antara pemilik sekolah
yang sungguh2 ingin mendidik anak anda dengan sebaik mungkin dan
pemilik yang siap berbohong asal terima uang.
Apakah
anda masih ingat kasus tukang ikan di Jakarta yang mengoleskan ikannya
dengan 'formalin'? Yang penting bagi dia adalah menjual ikan.
Dia sama sekali tidak peduli pada kesehatan kita. Bisa jadi pemilik
sekolah anak anda menyediakan Multiple Intelligences, Bilingual, guru
Bule, Kurikulum IB dsb. dengan niat yang sama: yang penting hanya 'menjual kursi' di dalam kelas! Barangkali dia tidak peduli pada apa
yang terjadi pada anak anda pada 10-20 tahun mendatang! Tetapi kalau
dia ditanyakan, dia pasti mengatakan 'peduli'. Dan kalau si tukang ikan
ditanyakan, dia pasti mengatakan bahwa ikannya 'segar'. Orang tua harus tetap bertindak dengan waspada dan bijaksana, dan harus selalu siap menganalisa dan
mengritik apa yang terjadi di sekolah.
Kalau
saya mendapat informasi tentang satu atau beberapa sekolah swasta yang
saya yakini bagus, saya akan membuat laporan di Blog/email dan membagi
informasi itu dengan orang tua.
Tetapi kalau sekolah itu benar2 'diserang' oleh orang tua yang ingin daftarkan anaknya, maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi sesudahnya.
Setelah ini, saya berniat menulis artikel lagi tentang anak autis di kelas (sudah ketik beberapa halaman) dan juga tentang Multiple Intelligences dan hubungannya dengan program Bilingual (sudah mulai dibahas dengan rekan). Tetapi adik saya Lukman mengatakan bahwa saya tidak boleh menulis
artikel pendidikan lagi sampai saya selesai menulis buku saya tentang Islam (Judulnya: Mencari Tuhan, Menemukan Allah).
Sekarang buku itu sudah selesai 80%, insya Allah, dan dikerjakan hampir
setiap hari supaya segera selesai. Saya ingin mengucapakan terima kasih
kepada semua teman di MUC Consulting Group (kantor saya) yang mendukung
semua kegiatan saya menulis buku dan artikel, baik tentang Islam dan
juga tentang pendidikan. Bantuan, saran dan tanggapan dari mereka
sangat membantu saya. Insya Allah buku saya akan selesai di dalam 1-2
bulan mendatang ini dan saya bisa menulis artikel pendidikan lagi.
Terima
kasih kepada semua orang tua atas waktunya untuk membaca tulisan saya,
dan semua email positif yang telah dikirim kepada saya. Semuanya
langsung dibaca, tetapi saya mohon waktu untuk membalas semuaya satu
per satu. Semoga anak anda mendapatkan pendidikan yang baik dan bermutu
di salah satu sekolah swasta, dengan pemantauan secukupnya dari anda.
Amin amin ya robbal alamin.

Wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamu?alaikum wr.wb.,

Gene Netto

Jakarta, March 18, 2007

Senin, 19 Maret 2007

Percakapan seorang bapak dan anak laki-lakinya sepulang kondangan...

Bapak: "...yang punya hajat ini sekeluarga berapa bersaudara gak diurusin sama bapaknya, tapi hebatnya pada jadi sukses semua."

Anak: "Wah, hebat."

Bapak: "Iya."

Anak: "Aku jadi inget, kemarin habis ngobrol sama temenku. Katanya, "Elu mesti bersyukur Ris, nyokap masih sempet menikahkan elu semua sama sodara2 elu, sempet nggendong anak lu juga," Temenku itu, akad nikah gak ada orang tuanya dua-duanya."

Bapak: "Iya, itu emang mesti disyukuri banget. Ibu udah sempet ngerasain semua cucu-cucu. Kalo dipikir-pikir, gak semua orang bisa ngerasain itu."

"Cuman ya itu, yang kadang-kadang rasanya masih susah, kangennya banget itu lho..."

Anak: "......"




ketika nyawa tak lagi berharga...

kemarin gue menyaksikan kejadian yang bisa jadi salah satu yang paling horor yang pernah gue saksikan...

Sedang dalam perjalanan ke arah Pondok Indah, gue melewati jalan Ampera untuk belok ke arah Jeruk Purut. Di pertigaan Ampera persis di depan rumah makan Sederhana gue tertahan di lampu merah. Baru sebentar gue berhenti, sesuatu merebut perhatian gue. Dari arah depan gue, beberapa orang dewasa terlihat berlari di tengah jalan, beberapa terlihat membawa sesuatu. Di belakangnya gue melihat beberapa motor ikut mengejar. Perasaan gue gak enak, gue curiga ini tawuran. Tapi gue gak melihat batu-batu berterbangan. Dan lagi gue terjebak di tengah lampu merah jadi gue gak bisa kemana-mana, gue berusaha tetap tenang.

Salah satu pelari dihadang oleh sepeda motor yang menghadang dari arah depan. Mereka bertabrakan. Si pengendara motor terpelanting dengan kerasnya. Si pelari yang juga terjatuh ditunjuk-tunjuk oleh salah satu pengejar sebelum kemudian kepalanya dihajar oleh tongkat golf. Ya, tongkat golf berujung besi itu berkali-kali menghujam si pelari yang cuma bisa meringkuk di aspal. Teman-teman si pengejar lalu ikut menendang dan menghajar si pelari dengan tongkat dan besi. Semuanya mengincar badan dan kepala.

Dewi yang duduk di samping gue melihat itu semua sambil tercekat. Kita semua shock sesaat dan cuma bisa bengong karna kagetnya. Pelari yang lain berhasil lolos dari kejaran dan lari melewati mobil gue. Di belakangnya sebuah motor yang pengendaranya mukanya merah padam mengejar. Dia tertangkap di sebelah kanan mobil gue, tepat di parkiran rumah makan Sederhana. Posisinya yang terjepit membuat dia tidak bisa lari lagi. Sekali ia dihajar dengan tongkat golf dan tersungkur. Belum cukup, si pengendara motor menjalankan motornya dan dengan sengaja melindas si pelari. Astaghfirullah!... Dia melindas si pelari yang tersungkur tepat di perutnya, dan mengerem motornya tepat di atas tubuh si pelari sehingga beban motornya terus menindihnya. Sementara itu pengejar yang lain yang baru sampai menghujami tubuh dan kepalanya dengan pukulan bertubi-tubi dengan tongkat golf yang dibawanya sampai tongkatnya bengkok.

Sementara lampu tak juga hijau. Dewi dan kakanya yang ikut dalam mobil gue mulai menangis. Pengendara motor di depan gue sepertinya sama shocknya sehingga dia terdiam saja. Gue mengklakson supaya dia cepat maju karena gue ingin cepat pergi dari situ, tapi klakson mobil gue gak mau bunyi (kok ya, bisa... sekali2nya gue butuh klakson malah gak mau bunyi). Untung akhirnya si pengendara motor yang membonceng seorang perempuan memajukan motornya sebelum sehingga kita bisa cepat-cepat kabur dari situ.

Sampai beberapa saat, kita bertiga masih shock, kaki terasa lemas. Dan sampe sekarang kejadian itu masih terbayang di mata gue. Bagaimana nasib korban pemukulan itu ya? Gue gak tau alasannya apa, mungkin mereka memang perampok. Mungkin juga bukan. Tapi apapun itu tidak bisa membenarkan perlakuan biadab yang mereka terima. Mereka juga manusia.

Jakarta memang kota yang brutal dan melelahkan. Bagaimana gue bisa membesarkan anak gue di tempat seperti ini?


Kamis, 15 Maret 2007

expert advice needed...

Beberapa hari ini Yahoo! Messenger gue mengalami keanehan. Gue gak bisa mengubah status gue, kecuali mengubahnya menjadi playing song di iTunes. Gue juga gak bisa menambah contact baru, dan yang mengesalkan.. gak ada tanda-tanda atau protes kenapa gak bisa. Cuma bunyi 'cenut' dan gak bisa aja.

Oh iya, gue menjalankan Yahoo Messenger 3.0 Beta release 1 di Mac OS X 10.3.9 di G4 katro gue... Ada yang bisa membantu?


Lho, udah nongol lagi?




Hari selasa kemarin, Alif mendapat undangan ulang tahun pertamanya dari kak Rafi tetangga di ujung jalan. Dewi dengan niatnya pulang setengah hari demi mengantarkan Alif ke pesta pertamanya. Sambil niat bergaul sama ibu-ibu sekitar tentunya.

Namun acara yang dinanti-nanti ternyata berlalu begitu cepat. Datang, kasih kado, nyanyi slamat ulang taun, bagi kueh, trus bubar. Gak ada setengah jam! Alhasil niatan bergaul tak jadi terlaksana, meskipun kueh pembagiannya lumayaaan...

The many faces of Optimus Prime




Menjelang kehadiran film Transformers versi live-action, akan gue tampilkan salah satu transformer paporit gue. Tidak lain dan tidak bukan adalah pemimpin para Autobot, Optimus Prime!

Sejak pemunculannya pertama kali, Optimus telah hadir dalam berbagai versi, dari yang paling keren (yang klasik dong..) sampai yang paling norak (jadi monyet?). Mungkin posisi paling norak ini akan digeser sebentar lagi oleh versi filmnya yang menampilkan Optimus berwarna biru dengan cat jilatan api.... Huhuhuhuh, kenapa sih, if it ain't broken, don't fix it!

Senin, 12 Maret 2007

Hey! Lama gak ketemu.. kemana aja?




Setelah lama bertapa untuk mempelajari trik baru buat dipamerkan, kali ini Alif datang kembali dengan kemampuan baru... eng... gak ada ^_^. Ya, di usianya yang nyaris 9 bulan ini, nyaris belum ada skill baru Alif kecuali jeritannya yang makin nyaring dan ilernya yang makin banyak.
Sebenernya dah bisa duduk sendiri sih, tapi selalu gagal diabadikan karena sepertinya dia hanya mau melakukannya kalau tidak ada yang memperhatikan. Duduknya gak pake ngerambat lagi, lagsung bangun gaya sit-up. Wah, pasti otot perutnya nanti akan lebih menggairahkan dari bapaknya...

Minggu, 11 Maret 2007

Hal teraneh yang pernah gue alami dengan game komputer...

Sebagai penggemar game, gue termasuk sangat gak gaul. Gue suka dengan game, tapi buta soal game-game terbaru atau yang lagi populer. Dan penyebabnya adalah, gue cuma ngegame pake komputer gue yang speknya udah agak uzur buat maen game. Walhasil kalo ada game baru gue cuma bisa ngilerin covernya aja. Beli game? huhuhuh, sudah lupa tuh...

Game Call of Duty 2 termasuk game yang gue penasaran pengen maen (ugh, jadul amat..). Berhubung gue sangat terkesan sama Call of Duty yang pertama yang begitu serunya, maka sakawlah gue melihat ada sekuelnya. Tapi lagi-lagi gue ragu-ragu untuk membeli karena takut komputer gue gak kuat maeninnya, kan sayang duitnya... Mau minjem temen, eh, temen malah nyuruh gue beli nanti dia yang pinjem, huhuh, teman macam apa itu?

Kemarin waktu sedang membereskan dvd gue yang terserak di atas tivi, gue melihat bungkus dvd yang tidak seharusnya ada di situ. DVD Call of Duty 2! Woohooo!! gue girang banget. Tapi, lholholholholho... ini punya siapa? Kok tiba-tiba ada di rumah gue? Ditarohnya di atas tivi lagi. Apakah:
a. Kakak ipar gue? Udah gue tanyain katanya dia gak tau.
b. Adik ipar gue? Dia gak suka maen game.
c. Kakak/adik gue? boro-boro maen game. Paling adek gue maen Zuma doang.
d. Bokap gue? Hmm, komputer tidak terlalu bersahabat sama bokap gue...
e. Pembokat gue? massaaaaaaa........

Walhasil sampe sekarang gue gak tau darimana dvd itu berasal. Untungnya gamenya sendiri masih cukup rendah hati buat bisa dimaenin di komputer gue. Meskipun sekarang serunya sambil gue bertanya-tanya, ini game darimana ya?



Kamis, 08 Maret 2007

pelajaran yang dapat kita petik dari infotainment...

Rommy Rafael Kagumi Belahan Dada Rahma Azhari

Meski bukan suami Rahma Azhari, Rommy Rafael mengagumi belahan dada adik Ayu Azhari itu. Apalagi dengan pose tidur menelungkup. Syurrr!

Wanita klan Azhari memang terkenal dengan keseksiannya. Sebut saja Ayu Azhari dan Sarah Azhari. Meski juga mendapat cap minus dari masyarakat, namun soal daya tarik seks mereka cukup mendapatkan pengakuan.

Rommy Rafael mengungkapkan kekagumannya pada Rahma Azhari. Ketimbang Julia Perez, dia lebih memilih ibu satu anak itu untuk menjadi teman kencan. Alasannya? Ya, karena belahan dada.

"Karena posisinya itu yang menarik. Saya tahu ukurannya," kelakar pesulap itu saat menjadi bintang tamu di acara talkshow bertemakan TTM di Olala Cafe, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2006) malam.

Selain Rahma, Rommy juga menyukai keseksian Yurike Prastika ketimbang Eva Arnaz. Katanya, bom seks tahun '80-an itu terlihat menarik dengan pakaian renangnya.

Nah, kalau disuruh memilih wanita dengan berat berlebih, dia menunjuk Pretty Asmara ketimbang Oki Lukman. Alasannya cukup simple, "Nanti saya ansuransikan dan saya kiloin". Walah!! (ana/dit)

Suka Kumis Bambang Tri, Rahma Azhari Takut Ditembak Mayangsari


Dalam acara talkshow yang membahas tentang TTM (Teman Tapi Mesra) di Olala Cafe, Jl. MH. Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2006) malam, Rahma mengungkapkan kekagumannya pada putra mantan Presiden Soeharto itu. Saat itu dia diberi kesempatan memilih pria yang mau dikencaninya.

Dari kategori pengusaha, ibu satu anak itu diberi pilihan antara Bambang Tri dan Setiawan Djody. Tegas dia memilih Bambang.

"Saya suka dengan gayanya saat menembak. Juga kumisnya. Tapi nanti saya ditembak lagi sama Mayangsari," ujarnya berkelakar. "Tapi sesungguhnya saya tidak suka pria berkumis, tapi kalau Bambang saya suka."

Selain Bambang Tri, wanita klan Azhari itu juga memilih kencan dengan Deddy Dukun, Ian Kasela, dan Tukul. Pria yang tidak difavoritkannya untuk teman berkencan adalah Deddy Dores, Rhoma Irama dan Mandra. (ana/ana)

Sumber: detikhot.com


Rabu, 07 Maret 2007

Ex Machina - Inside The Machine




Ex Machina adalah komik karangan Brian K Vaughan dan digambar oleh Tony Harris yang pertama kali terbit taun 2004 di bawah Wildstorm Comics. Komik ini bercerita tentang Mitchell Hundred, seorang insinyur yang kebetulan menemukan artefak alien dan menjadi mempunyai kemampuan 'berbicara' dengan segala macam mesin. Dengan kemampuannya itu ia menjadi superhero maksa *karena ini dunia yang tidak pernah ada superhero' bernama The Great Machine. Prestasi terbesarnya adalah mencegah salah satu pesawat yang dibajak teroris menabrak World Trade Center pada peristiwa 9/11. Ya, di cerita ini, salah satu gedung WTC masih utuh, terima kasih kepada The Great Machine :P

Dengan popularitasnya, Mitchell Hundred memutuskan untuk melepas topengnya, membuka identitasnya ke publik, dan mencalonkan diri sebagai walikota New York. Dan komik ini bercerita tentang 'petualangannya' sebagai walikota New York dari kacamata Hundred yang orang sipil dan bukan politikus, hanya sukses karena kepopulerannya, tapi punya determinasi untuk berbuat yang terbaik sebagai walikota (sambil menghalau musuh-musuh lamanya yang ingin menyerangnya tentu saja..)

Komik ini digambar dengan bagusnya oleh Tony Harris. Gayanya yang realistis (ternyata dia pakai model orang) memang tidak terlihat seperti karyanya Alex Ross, tapi daya tariknya tidak kalah. Proporsi dan realismenya membuat kita percaya bahwa cerita ini sangat mungkin terjadi. Buku ini berisi proses kreatif pembuatan gambar di komik Ex Machina oleh si Tony Harris ini. Dari penerjemahan skrip ke gambar jadi, sampai pembuatan cover-cover yang biasanya dibantu oleh model supaya lebih meyakinkan...

Kalo belon pernah baca bukunya, baca deh... Buat yang suka komik superhero dan politik, pasti suka... :P

Selasa, 06 Maret 2007

non-sequitur rants


pengen beli dvd / kenapa H2 makin ke sini ceritanya jadi sedih canggung gitu ya / berapa ya harga adaptor mp3 player buat tape mobil / ngapain nanyain harga adaptor mp3 player buat tape mobil, kaya punya mp3 player aja :P / kenapa sekarang gue gak bisa ngupload ke multiply? Padahal pengen ngupload halaman-halaman buku The Art of Hellboy / sama lagu-lagu tulalitmetal / the inconvenience truth udah bagus belon ya subtitelnya / sepertinya kegiatan donlot mendonlot gue sudah mulai tercium aparat / pengen kursus main drum / Iron Man : Director of SHIT, hahahahah :)) / ada yang punya buku manualnya BMW 318i taun 1990? fotokopi dong.. / 4925 lagu di playlist dan gue bingung mau nyetel apaan / dah lama gak ke toko buku, padahal kalo ke sana akhirnya yang dibeli cuma komik / temen sebelah gue mau shooting di luar negeri / gue belon pernah ke luar negeri, kesian ya gue :P / bulan depan dapet bonus gak ya? *katanya dah putus asa ngarepin* / kapan gue bisa ngomik lagi ya? malesnya itu lhoo... / emang gue bisa ngajar? gimana kalo gue malah menjerumuskan calon penerus bangsa ke arah yang kurang baik? / si Alif kayanya demen mukul-mukul / harga car seat buat bayi yang bagus berapa ya? / takut...takut..takut... / serial desperate housewives mengancam kehidupan rumah tangga gue / feeling awfully lonely and bored / bosan, di rumah lagi sendirian, papa sibuk, mama asinan / di mana mencari sepatu kuat dan tahan lama ukuran 47 yang murah? / apakah gue cacingan?




Senin, 05 Maret 2007

Dijual! Punya adik sendiri. Barang oke, mudah2an dapet komisi :P

Dijual mobil Taruna type CL tahun 2000 , dengan spesifikasi sbb :
 
- STNK bulan Desember (atas nama sendiri)
- Warna Silver
- Lampu kabut (fog lamp)     
- Audio Head Unit PIONEER (CD/MP3) + remote + power
- Ban Bridgestone Potenza RE 711 (masih 85%)
- Velg racing 17”
- Jok kulit
- Knalpot racing
- AC dingin
- Body msh mulus
- Jarang dipake, paling sabtu/minggu doang, dijual karena BU :P
 
Harga 60 jeti (nego)
 
Klo ada yg minat (klo ga minat tp cuma mau kenalan atau foto bareng juga gpp..) hub Barnas ke 0816-4810461 atau 927-61167 atau 772-15727

ps. mohon maap fotonya cuma bokongnya. Foto lengkapnya menyusul. Tapi kalo mau afdol sih liat aja sendiri. Mana tau dapet bonus ketemu kakaknya yang punya, alias gue, hyakyakyakyak...^_^

Jumat, 02 Maret 2007

lagi-lagi sebuah selamat tinggal...

Hari ini, gue mesti mengucapkan selamat tinggal lagi.

Kali ini kepada Toyota Kijang Super 1988 B 2103 TZ yang sudah menjadi bagian dari keluarga kami selama, euh... sepuluh taun ada kayanya.

Berbagai kenangan manis gue habiskan bersama mobil itu. Belajar nyetir, nabrak orang pertama kali, pacaran, dari pacar yang ogah-ogahan naek mobil itu, sampe pacar yang menganggap  mobil itu asik karena jok depannya nyambung, bepergian bersama teman-teman dan keluarga, mogok berkali-kali, jalan-jalan sama Dewi dan Alif, sampai semua penyoknya gue tau dari mana asalnya...

Dan juga kenangan bepergian bersama ibu dan bapak, terutama obrolan-obrolan panjang bersama ibu, banyak terjadi di mobil itu.

Kemarin sepulang kantor, mobil itu sudah tidak ada di garasi. Semua barang isinya sudah dikeluarkan dan terlihat menumpuk di sudut. Kata bapak, orang yang siangnya datang menawar mobil itu dengan harga yang cukup bagus. Jadi langsung dilepas.

Belum sempat gue berpamitan sama si kijang biru itu, mendengarkan suara mesinnya yang khas, suara klaksonnya yang kalau dibunyikan dari ujung jalan bisa membuat orang rumah tergopoh-gopoh membuka pintu garasi, posisi nyetirnya yang 'gue banget' tanpa mesti disetel, lima buah payung yang pernah diketawain temen-temen kantor gue, sampe sepatu ibu yang sampe kemarin masih ada di bawah dasbor. Dulu ibu berkeras sepatu itu gak boleh diturunin, supaya beliau gampang kalo mau pergi-pergi, bisa naek mobil pake sendal aja. Sampe kemaren gue memang tidak berniat untuk menurunkannya...

Meskipun cuma mobil, mobil yang bobrok pula, gak urung gue jadi sedih. Gak pernah gue sesedih ini kehilangan sebuah barang. Cuma barang. Tapi dengan nilai historis luar biasa yang gak bakal bisa digantikan dengan uang seberapapun. Gue selalu berpikir bahwa mobil itu bakal jadi bagian dari hidup gue sampe tua nanti. Tapi Bapak ternyata berpikir lain. Beliau ngerasa gak sanggup kalo mesti mereparasi mobil itu. Gue juga belum sanggup sih, tapi tetep.. kenapa mesti buru-buru? Kenapa mesti sekarang?

Well, anyway.. Mudah-mudahan pemilik barumu menyayangimu sebagaimana kau menyayangi kami... So long, buddy...




Kamis, 01 Maret 2007

Gak penting tapi ganggu...

Beberapa hari yang lalu gue bermimpi.

Dalam mimpi itu, gue mengikuti acara outing kantor gue. Tampaknya acara tersebut bertempat di bumi perkemahan cibubur. Acara berformat perkemahan dengan pentas kebudayaan. Dan gue diperdaya oleh teman-teman gue untuk membawakan sebuah pertunjukan kesenian. Sendirian.

Dalam pertunjukan itu gue harus membacakan cerita, dan bermain klarinet yang mengiringi cerita tersebut. Dan berhubung gue belum pernah bermain klarinet, walhasil latihan dadakan itu menghasilkan pertunjukan yang hancur. Gue gagal memainkan lagu yang semestinya. Permainan klarinet gue sumbang. Dan gue menjadi bahan tertawaan teman-teman sekantor. That bastards.

Lalu gue terbangun, sambil irama lagu yang seharusnya gue mainkan itu terngiang-ngiang di kepala gue. Sambil pipis dan berwudhu, gue masih mendendangkan lagu itu, berulang-ulang, sambil berpikir keras, "Kayanya mirip lagu apa gitu, tapi kok gak inget ya..."

Lalu setelah selesai gue sholat subuh. Tiba-tiba ingatan itu hilang. Gue gak bisa mengingat lagu itu secuil pun. Padahal baru beberapa menit sebelumnya gue nyanyikan.

Dan herannya sampai hari ini otak gue masih berusaha mengingat-ingat, lagu apa yang mirip lagu apa itu sebenarnya?