"All,
Ini kelihatannya agak serius menanggapi hasil kita nih. Bisa-bisa kita akan di pitch dari pack design seperti halnya [brand X]. Siapa bisa dia dapet ATLnya. Cari waktu yuk supaya lebih serius nanganinya kalo nggak mau keilangan account ini. Ngak ada alasan ada kerjaan lain. Semua ada kerjaan lain.
Txs."
Email ini disebarkan kepada semua anggota tim yang menangani account yang dimaksud. Ini setelah si klien memberi tanggapan atas desain yang kita ajukan. Bukan gue yang buat karena pada waktu itu gue sedang mengerjakan pekerjaan lain yang sama urgentnya. Yang bikin desain seorang freelance yang sampe sekarang gue belum pernah lihat batang hidungnya. Dan ternyata klien tidak puas.
Gue paham bahwa ini salah satu account yang penting. Tapi begitu bapak pimpinan sampai pada:
"Ngak ada alasan ada kerjaan lain. Semua ada kerjaan lain."
Gue naik darah. Pada saat gue membaca imel, jam menunjukkan waktu 9 malam dan gue lagi mengerjakan pekerjaan klien lain yang akhirnya membuat gue baru bisa pulang jam setengah lima pagi. Dan gue tau pekerjaan yang dimaksud. Gue dulu pernah menanganinya, berbulan-bulan hanya untuk desain packaging karena klien selalu berubah pikiran. Apa bapak pimpinan segitu menutup mata terhadap load pekerjaan kita di belakang? Apa memang bapak pimpinan menganggap kita suka mencari-cari alasan untuk menghindari pekerjaan? Apa bapak pimpinan pernah meluangkan waktu untuk melihat bagaimana kita selalu kurang koordinasi dalam banyak hal dan pernah mencari solusinya? Apa bapak pimpinan pernah merasa cukup punya wibawa di hadapan klien untuk mencari solusi rasional dan efektif untuk kebutuhan klien daripada harus mengerjakan semua permintaan klien, seabsurd apapun itu? Apa bapak pimpinan menyadari bahwa morale karyawan sudah begitu rendah dan ngin segera hengkang dari perusahaan?
Mungkin tidak. Bisa jadi karena bapak tidak ada waktu untuk itu karena banyak pekerjaan.
Ngak ada alasan ada kerjaan lain, pak. Semua ada kerjaan lain.
tragis..
BalasHapusMungkin itu satu clue bahwa bos sedang tidak melihat proses... tapi lebih kepada hasil... tragic indeed!
BalasHapusHeheheheheh, strategi pitching yang oke menurut dia:
BalasHapus"bawa sebanyak mungkin desain, banjiri presentasi dengan layout, sehingga calon klien akan merasa overwhelmed dan terkesan dengan kita."
untung pimpinan gue ga gitu...
BalasHapustp kok yg di bawah pimpinan lebih merasa pimpinan ya??
sabar ris...sabaaaar...
oooh.. pimpinan lu tuh menerapkan strategi sepak bola "kick & rush" pada karyawannya.. maksudnya "cekik & peras" !! huehe.. sing tabah ris..
BalasHapusehem..
BalasHapuskalo lagi banyak kerjaan ngapain nge-MP dong?
*kabur*
:P
Ini semata-mata kerana aku sudah tak kuasa....
BalasHapushik..hik... *kabur menyusul harley*