Minggu, 26 Maret 2006

Hari senin membasahi jaket dan mukaku...

Hujan lagi dari pagi. Berhubung berangkat dari rumah mertua, motor tetap keluar. Pertama kalinya menjajal jaket apakah tahan air atau tidak. Ternyata tahan. Sepatu yang tidak. Untung motorku berbentuk skuter. Sepatu tetap kering tak kena hujan. Hanya saja tinggal beberapa meter dari kantor, sebuah kijang kapsul silver melintas di sebelah dan... CEPROT! Akhirnya sepatu basah juga....

Wiken kemarin diisi dengan hal-hal biasa. Berhubung baru sampai rumah jam setengah enam pagi hari sabtunya, langsung tertidur pulas sampai jam satu. Terbangun dan merebut komputer dari tangan istriku buat menyetel Zipang. Anime yang baru saja kudonlot, bercerita tentang kapal perang jepang yang terlempar ke masa lalu, tepat ke tengah-tengah perang pasifik. Kelihatannya ceritanya menjanjikan. Baru nonton satu episod karena keburu digulingkan dari kursi komputer oleh istriku. Sorenya belanja bulanan di Carrefour lebak bulus. Hampir saja tergiur membeli WD-40 versi spidol. Bukan karena butuh, tapi karena tertarik bentuknya :D. Sorenya menginap di rumah mertua sambil menghabiskan Samurai Deeper Kyo 29. Kayanya dah mau tamat nih.

Minggu. Seorang teman yang rumahnya baru mau akan diasapi menelpon dengan panik. Dia mengajak nonton untuk mencari alasan dia bisa keluar rumah. Keputusan harus diambil cepat karena si tukang asap sudah semakin mendekat. Akhirnya diputuskan. Nonton V for Vendetta siang itu juga. Kita mandi langsung berangkat. Janjian di Plaza Semanggi, akhirnya nontonnya di Planet Hollywood karena di Semanggi dah gak ada. Ternyata Planet Hollywood dah menurunkan harga tiketnya. Sekarang dah sami mawon sama Plaza Semanggi. Asik. Filmnya sendiri lumayan cenderung keren. Cuman penyakitnya masih sama dengan kebanyakan film dari komik lain, tidak berhasil membangun background cerita yang utuh karena keterbatasan durasi. Ada yang hilang, ada yang kurang terasa. Tapi overall sukses lah. Penuh aksi dan gaya. The movie ended with a big bang. Gue dan teman gue keluar dengan perasaan puas. Dewi istrikyu keluar dengan meringis karena menahan pegal. Filmnya dua jam lebih. Bisa jadi ini jalan-jalan ke bioskop terakhir gue dan Dewi sebelum dia melahirkan.

Pulangnya tidur dengan nyenyak setelah menghabiskan H2 nomer 19. Beberapa hari lalu ke Kinokuniya melihat H2 sudah sampai nomer 34. Still a long way to go. Btw, Eternal Blue Sky habis di edisi ke lima. Ending yang gantung dan aneh, khas Mitsuru Adachi. Dan sebagai gantinya, gue membeli Ranma 1/2 yang baru saja terbit nomer satunya...

Semangat! Minggu ini cuma tiga hari!

Rabu, 22 Maret 2006

Bokurano (Vol.1) - Mohiro Kitoh

Rating:★★★
Category:Other
Saat pertama kali membaca komik ini, pasti pikiran gak bisa lepas dari bayang-bayang Neon Genesis Evangelion. Terlepas dari plot robot-raksasa-yang-cuma-bisa-disupiri-anak-anak-sakit-jiwa-melawan-monster-raksasa-entah-dari-mana yang udah berulang kali dibuat, gue tetap tertarik buat menghabiskan buku ini. Mungkin salah satunya adalah kenyataan bahwa komik ini dibuat tahun 2004, yang bisa jadi mendahului Evangelion. Atau karena komik ini punya desain mecha yang lebih absurd dengan cerita yang punya potensi mengagetkan di episod-episod berikutnya..

Alkisah 15 anak SMP dari sekolah yang sama tengah mengikuti program karyawisata ke sebuah pantai untuk sebuah tugas pelajaran ilmu pengetahuan. Di pantai tersebut secara tidak sengaja mereka menemukan sebuah gua yang berujung pada ruangan kecil yang dipenuhi komputer. Ruangan itu tempat seorang laki-laki bernama Kokopelli. Laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai seorang pembuat game dan mengajak kelimabelas anak tersebut mengikuti sebuah permainan. Permainannya simpel, mereka harus mengemudikan sebuah robot raksasa dan memusnahkan 15 musuh yang akan datang menyerang bumi. Sebelum ikut bermain mereka harus meneken kontrak dulu, yang kemudian diikuti oleh empat belas anak.

'Permainan' dimulai pada saat 'musuh' yang berupa monster raksasa tiba-tiba datang bersamaan dengan datangnya robot hitam raksasa. Tiba-tiba kelimabelas anak tersebut sudah berada di dalam kokpit robot hitam tersebut yang berupa angkasa hampa dengan 15 bentuk kursi yang berbeda-beda, sesuai keadaan pikiran mereka masing-masing. Mereka menyaksikan Kokopelli mengambil giliran pertama menghancurkan musuh raksasa tersebut, dan menyadari bahwa 'permainan' tersebut bukanlah permainan biasa. Bumi benar-benar hancur. Manusia tak berdosa benar-benar tewas menjadi korban dari pertempuran dahsyat tersebut. Dan mereka tidak pernah mendapat jawabannya karena sejak itu mereka tidak pernah lagi melihat Kokopelli.

Misteri asal-usul robot dan monster raksasa sepertinya akan diceritakan belakangan karena pengarang keburu mengajak pembaca menyelami kondisi psikologis masing2 dari lima belas anak tersebut pada saat mereka mendapat giliran menyetir robot tersebut. Dan ini menjadi menarik karena si robot hitam dikendalikan oleh pikiran, yang berarti dipengaruhi oleh kondisi psikologis tersebut. Itu belum ditambah misteri nasib tragis yang menunggu siapa yang mendapat giliran mengendalikan si robot. Semua diceritakan dengan cepat, namun tidak terasa terburu-buru. Kelihatannya memang komik yang bakal bikin pusing yang menyenangkan. Lumayan bikin penasaran...

Senin, 20 Maret 2006

Spirit of The Sun (vol.1) - Kaiji Kawaguchi

Rating:★★★★
Category:Other
10 Agustus 2002 menjadi hari yang tidak akan dilupakan warga Jepang. Pada jam 10.20 pagi, gempa berkekuatan 8.8 skala Reichter mengguncang daerah Tokyo/Yokohama, menciptakan tsunami besar yang menenggelamkan kota Tokyo. Gempa itu sendiri membuat Gunung Fuji yang masih aktif meletus, yang asap dan abunya menghapus matahari dari langit Jepang pada hari itu. Tidak cuma itu, tiga gempa susulan di daerah timur, tenggara, dan selatan laut Jepang mengakibatkan hal yang tidak pernah dialami bangsa Jepang sebelumnya... terbelahnya kepulauan Jepang menjadi dua!

Komik yang (katanya) sudah terbit sebanyak 10 volume dan masih berlanjut ini bercerita tentang perjuangan Genichiro Ryu, anak laki-laki murid kelas 5 SD, untuk bertahan hidup dan kembali ke keluarganya. Genichiro bukan anak biasa. Ia adalah keturunan politisi kenamaan Jepang, dan di dalam dirinya tersimpan potensi besar untuk menjadi pemimpin besar. Yang istimewa, komik ini tidak hanya bercerita tentang bencana dan perjuangan untuk hidup. Di dalamnya diselipkan intrik politik yang sangat masuk akal dan menarik. Kemana Jepang yang kolaps harus mengharapkan bantuan untuk bangkit? China dan Amerika datang dengan tentara dan pasukannya, tentu dengan maksud tersendiri. Pemimpin Jepang dihadapkan pada keputusan yang sulit? Akankah Jepang yang terbagi dua akan menjadi obyek perebutan China dan Amerika? Bagaimana peran Genichiro nanti di dalamnya?

Setelah membaca komik-komik tentang remaja calon pemimpin macam Shanaou Yoshitsune, Spirit of The Sun ini memang punya daya tarik tersendiri. Tidak berdasarkan sejarah, tapi mengambil setting modern, membuat komik ini jadi lebih believable. Gambarnya lumayan detil, apalagi pas adegan hancur2an. Plotnya menarik, padahal baru baca buku pertama. Konon nanti perkembangan ceritanya mengambil rujukan kepada cerita klasik The Three Kingdoms.

Komik keren ini baru gue dapet volume pertamanya. Mudah2an masi bakalan ada terusannya. Kalo sampe diterbitin di sini, gue beli dah!

Minggu, 19 Maret 2006

Today's words of wisdom by Calvin & Hobbes


Selamat hari Isnin...

Wiken kemarin tergolong biasah biasah sahajah... Yang tidak biasa adalah gue ke Plaza Senayan setelah tidak mengunjunginya semenjak krisis moneter tahun 1997 (enggak ding.. :P). As always, yang belanja hanya mata. Imac 17" dengan Intel Core Duo - 17juta, ipod Phoyo 20 GB - 3 juta sekian, Mythology, the comic art of Alex Ross (updated edition) - 400 ribu, Liberty Meadows: Eden - 250 ribu (sebelum diskon), The 24 hour Comics (2004) - 320 ribu (sebelum diskon) *btw, lagi banyak grafik novel didiskon loh*, Lego Racers: Ferrari Pit Stop - berapa juta gitu lah, Gameboy Micro special edition (warnanya kaya Game & Watch lama, keren abis!) - 1,5 juta, The Cream of Clapton - 50 ribu (edisi murmer), STEALTH, Soundtrack - 50 ribu (lagi diskon juga).. dan masih banyak lagi...

Sebelumnya istriku mengajak menonton film menye-menye, In Her Shoes, yang dibintangi Cameron Diaz, Toni Colette, dan Shirley MacLaine.. Diawali dengan kekhawatirannya bahwa gue bakal tidur begitu opening creditnya.. ternyata gue bisa nonton film itu sampai habis (sambil sesekali menjahili Dewi kalo dah mulai ngantuk :D). Gue mulai menonton dengan harapan bakal menyaksikan Cameron Diaz beradegan panas agak kecewa karena dia kini terlihat begitu kurus.. Ah kurang makankah kau, Cameron? But in the end, gue mengakui film itu cukup lumayan, menghibur.. ceritanya gak terlalu lurus meskipun akhirnya semua karakternya hidup bahagia selamanya. Not bad, gue masih bisa menikmati film yang gak ada adegan kejar-kejaran mobil dan ledakan di dasar jurang, ternyata...

Kamis, 16 Maret 2006

Misteri kartu laknat di malam Jumat....

Semalam, pada saat gue sudah bercita-cita mau pulang (dah berhubung Dewi sudah menunggu di samping gue..), datanglah satu pekerjaan maha penting yang karena super urgentnya harus selesai besok sebelum makan siang, which is pekerjaan gue yang lain harus menunggu...

Kartu ulang taun buat salah satu boss klien...

Huhuhuhh, males banget.. Sebenernya boss gue menyuruh Bapak Creative Director gue yang terhormat untuk mengerjakannya, karena beliau tau gue dan kawan AD gue yang satu lagi kerjaannya lagi agak penuh. Namun apa nyana, Bapak Creative Director gue membuat sebuah mock up dan meletakkannya di meja traffic gue dengan pesan yang amat manja: "Ini saya sudah bikinkan mock upnya, tolong siapa bisa follow up.." Dan beliau pulang...

Traffic gue bingung bukan kepalang.. Karena bukan saja dia mengerti load pekerjaan kita, juga dia mengerti kemalasan kita mengerjakan pekerjaan itu. Kelihatan dari setiap dia berjalan membawa mock up kartu laknat itu, gue dan temen AD gue langsung ngumpet di bawah meja (gak ding... :D) Kenapa gue bilang laknat adalah.. kalo misalnya kartunya jelas gitu sih 'follow up'nya paling gak lumayan enak... Tapi lha ini, secara yang buat seorang Creative Director perusahaan adpertensi multinasional, dia membuat sebuah kartu lipat dua yang kalau dibuka ada huruf2 nama perusahaan klien tegak berdiri (owh..). Kartunya sendiri berbentuk absurd tajam-tajam gitu. Sempat lama gue dan teman-teman gue berdebat itu sebenarnya bentuk apa. Menurut gue itu bentuk mata pena. Traffic gue bilang itu bentuk mahkota. Ada lagi yang bilang itu bentuk piauw ninja. Apapun itu, maksutnya apaaaa?? Huhuhuhuhuhuhuh....

Akhirnya gue berinisiatip membuat kartunya. Tentu saja tidak dengan bentuk pena/mahkota/shuriken itu. Meskipun kadang2 kliennya suka ngeselin, gue gak sampai hati memberi benda tajam sebagai hadiah ulang tahunnya. Apakah nanti gue akan dicap sebagai karyawan pembangkang oleh Bapak Creative Director yang terhormat? Entahlah... Gue sendiri gak yakin bikinan jauh lebih gue bagus. Secara gue lagi gak beride dan udah bertahun2 gue gak bikin kartu ucapan (maap ya, Wi.. :D). Tapi paling gak lebih jelas dan sederhana lah... Kalo lagi gini kayanya gue mau minjem otaknya Ardie Anak Punk neh.. Dia paling gape bikin beginian... Sambil merem dan ngupil satu tangan lagi.. Huhuhuhuh...

Senin, 13 Maret 2006

Oh iya, ada yang lupa...Ini juga aneh...

Kemaren, sekitar jam 3 dinihari, Dewi membangunkan gue untuk menemani dia nonton pertandingan AC Milan vs Juventus yang ditayangkan langsung di Indosiar. Sebagai bukan penggemar bola, akhirnya gue cuma bangun untuk ke kamar mandi, dan ke bawah mengambil segelas susu dan membuat dua tangkap roti isi meisjes untuk Dewi (daripada dia makan gue..). Dan sebelum gue akhirnya jatuh tertidur lagi, tiba-tiba di kepala gue terngiang-ngiang lagu 'This Time I'll Be Sweeter'. Gue gak inget yang nyanyi siapa, tapi pokoknya cewek deh. Gue saat itu membayangkan gimana kalo lagu itu dinyanyikan oleh cowok. Lebih spesifik lagi, gimana kalo lagu itu dinyanyikan oleh Bo Bice si runner up American Idol taun lalu. Kayanya pasti jadinya aneh. Tapi kalo si Bo Bice bisa, pasti jadinya keren. Kenapa gue tiba-tiba ingat lagu itu gue sendiri heran. Kenapa tiba-tiba gue inget Bo Bice gue juga heran. Dan lagu itu masih nempel di kepala gue sampe sekarang gak bisa hilang...

Ada yang punya mp3nya gak? Mau dong.. Gue cuma punya yang versi Roberta Flack, tapi bukan itu yang gue maksut...

Aneh nih...

Dah berapa hari ini otak gue buntu. Bahkan mau nulis yang gak penting di multiply aja gue gak ada ide. Padahal hari-hari gue penuh dengan ketidakpentingan. Dan ketiduran. Ya, gue baru menyadari bahwa pada saat hari libur, gue selalu horny melihat kasur gue. Selalu ingin menidurinya terus.. dan terus... dan terus...

Apakah ini tandanya gue lagi jenuh? Ah basi. Ayo menonton film. Ah, gak semangat, meskipun katanya Fun With Dick and Jane, juga Firewall lumayan, kok gue gak seraya bergegas ke bioskop ya? Oh, dompet gue menahan gue... nonton dvd aja gitu di rumah. Bosen... palingan film belon selesai udah keburu tidur. Padahal ada film2 yang belum sempet ditonton, dari yang kayanya penting (The Constant Gardener), sampe yang sama sekali gak penting (Dukes of Hazzard). Apa nemenin Dewi nonton film drama romantisnya dia? Wah, baru opening credit bakalan dah pingsan gue...Palingan akhir-akhir ini sebelum tidur nonton Neon Genesis Evangelion (lagi, kini dalam kualitas gambar dan suara digital, wooho!), herannya meskipun gue dah berapa kali nonton, gak pernah bosan mengamati detail-detail kecilnya.. Nah kalo lagi gini giliran Dewi yang ketiduran :D

Baca? Hmmm.. ini dia puncak keanehannya. Tiba-tiba gue merasa agak mual dengan komik. Dan secara gue gak minat baca bacaan yang gak bergambar karena menyulitkan gue mengingat isinya (terakhir baca Confessions of an Economic Hitman, baru setengah..), ini berarti bencana besar.. Baca majalah bosan. Wizard terbaru berlalu tanpa kesan (kecuali bahwa konfirmasi bahwa musuhnya di Spiderman 3 adalah Sandman, mirip!), komik-komik berlalu begitu saja (meskipun The Four Warriors edisi terakhir keren abis...). Masih ada Shonen Magz dan Prince of Tennis yang masih belum dibuka. Tapi daripada membuka dua buku itu, gue kok malah merasa terlalu berada di dunia khayal. Tapi kenyataan sendiri gak terlalu menggembirakan. Baca koran, beritanya *hoek*... Pengen gue kumpulkan gaji anggota DPR yang puluhan juta itu, gue tuker jadi koin cepekan, dan gue jejalkan satu-satu ke dalam perut anggota dewan yang terhormat *cuih* sampai koin terakhir. Lewat hidung. Dan anus. Makan tuh gaji! Apa ini gara-gara gue kemaren beli buku Awas Penguasa Tipu Rakyat terbitan Resist Book? Buku yang lumayan berat dan sadis *untuk ukuran otak gue* tentang politik, penguasa dan Orde Baru *gak pernah baca buku politik*.. Trus kenapa gue beli? Karna bentuknya komik *halah*.... (lucu lho, ada lembar aktivitasnya, belajar mewarnai, melengkapi kalimat, belajar jadi penguasa, belajar jadi kejam, dsb. :P)

Hal yang lumayan menggembirakan gue, donlotan Chicago gue dah selesai. Ternyata lebih cepat dua tahun dari yang gue perkirakan :D. 28 album Chicago termasuk komplikasi greatest hits dari tahun 1969 saat masih bernama Chicago Transit Authority sampe album natalnya taun 2003. Juga donlotan komik... Lagi-lagi komik, huhuhuhuhuh...

Kamis, 09 Maret 2006

Linking Park (atau kebun link-link :P)

Sebagai salah satu hiburan utama di kantor, internet bisa jadi hal yang pertama gue nyalain begitu datang dan yang paling terakhir gue matiin. Internetlah yang seringkali jadi sumber material pekerjaan sampai penyelamat gue dari ketidakwarasan. Berikut link-link favorit yang sering gue akses (in no particular order):

1. http://www.imagebank.com/ , http://www.punchstock.com/, http://www.indexstock.com/ buat cari gambar
2. http://www.vgcats.com/ , http://www.ctrlaltdel-online.com/ , http://www.penny-arcade.com - komik strip dan blog yang diapdet mingguan, tentang game
3. http://www.wordsandpicturesonline.com - idem sama yang diatas, cuman tentang kehidupan di dunia advertising yang (katanya) based on real events..
4. http://www.zcultfm.com - buat forum tentang komik dan mencari donlotan komik2 terkini
5. http://www.grammy.ru - buat donlot mp3. Lagu2nya agak basi sih, tapi sekali upload satu albeum dan bisa donlot langsung tanpa program p2p
6. http://gombal.blogdrive.com/ , http://the-fool-found-a.blogspot.com - bisa dibilang blog yang paling gue sering kunjungi.
7. http://www.batmobilehistory.com/ - kalo pengen tau macam2 Batmobile.
8. http://www.kaskus.com/ - akhir2 ini gue sering mengunjungi forum kendaraan roda duanya, lebih sering lagi cari donlotan komik Amerikah. Kalo lagi gak ada orang ya buat cari yang enggak-enggak :D
9. http://www.multiply.com/ - Lho kok ditaro di bawah? Iya, abisnya suka bikin error browser gue. Jadi gue buka kalo gue gak lagi liat situs lain ato lagi donlot...
10. http://www.cartoonland.de/ - Buat donlot video ajaib dan iklan tv dari berbagai negara.
11. http://www.jurassicpunk.com - buat donlot trailer2 film terbaru.

Lho kok cuma sampe sebelas? Gantung gini... Iya, males nerusinnya (sebenernya banyak yang lupa sih). Jadi kalau kalian punya link2 ajaib, jangan ragu-ragu untuk kasi tau gue!

Gue benci gedung ini!

Bukan hanya warnanya yang kusam, gedung ini juga infested oleh kecoak. Rata-rata kecoak kecil yang dengan bergerilya tanpa rasa malu menampakkan diri di dinding toilet, di lemari pantry, bahkan kalau beruntung, bisa sampai meja (emang meja gue berantakan, tapi kan tetep aja...)

Udah gitu toiletnya. Kalo malam suka mengeluarkan aroma tidak sedap. Herannya cuma kalau malam. Buat yang hobi (ca'elah) ngelembur macam gue, itu adalah hal yang sangat fatal. Gue yakin berkurangnya gangguan makhluk gaib akhir2 ini di kantor gue sebagian diakibatkan karena mereka tidak tahan oleh bau toilet gue.

Jalan depan kantor gue pulak, meskipun baru diaspal ulang, teuteup aja kalo hujan besar dikit tergenang banjir. Parahnya, pintu keluar alternatip yang satu lagi adalah benteng pertahanan dari amukan banjir. Yang berarti kalo banjir semangkin dahsyat, pintu tersebut mesti ditutup rapat sehingga mau tidak mau kita harus berenang lewat pintu depan.

Dan yang terakhir... Satpamnya. DOOOHHH!! Bukan bermaksud mau sentimen sama orang, tapi satpam kantor gue itu dodol garut setengah mati. Dua hari yang lalu gue pulang jam setengah tiga pagi. Menemui gerbang bangunan parkir udah digembok, gue cari dong pak satpam yang megang kunci. Gak ketemu. Tiga orang satpam Graha MIK yang melihat gue berusaha meloloskan motor gue dengan susah payah cuma duduk duduk saja. Akhirnya datanglah dua satpam kantor gue. Gue minta tolong dong dibukain gerbangnya, berhubung biasanya kalo gue pulang pagi bawa mobil juga begitu. Dan jawaban yang gue terima adalah, "Wah gak bisa Pak, saya gak berani." Gue tanya dengan nada mulai tinggi, "Lah, masa buka sebentar aja gak mau, cuma biar saya bisa lewat?". Dia berujar lagi, "Bukannya gak mau Pak, gak berani.", tanpa memberi alasan yang jelas. Dalam hati gue mulai berpikir ini yang bikin peraturan siapa sih? Kalo takut gue maling, periksa aja STNK gue, lagian mereka dah sering ngeliat gue di sini. Lagi gue bingung gitu, si satpam yang satu lagi ngomong, "Lain kali kalo mau pulang pagi konfirmasi dulu Pak, kalo udah jam segini gak bisa dibuka, dilolosin aja motornya." Helloo? Sejak kapan lembur di kantor gue mesti konfirmasi sama satpam gedung? Abis itu mereka pergi meninggalkan gue yang berada antara pengen nginjak2 dua orang satpam sama bingung bagaimana cara 'meloloskan motor' di bawah gerbang yang sebenernya kalo dibuka 10 cm aja motor gue bisa lewat. Akhirnya bisa sih, cuman jadinya motor gue agak lecet dikit. Lumayan membakar emosi gue yang udah kadung ngantuk dan cape...

Besok paginya temen gue cerita kalo satpam2 itu menanyakan kepadanya siapakah pengendara motor Nouvo merah yang semalam keluar tanpa menutup lagi gerbangnya... Those bastards!

Pesan moral: Jangan mau kerja di advertising yang gedung kantornya bekas kantor bank.

Senin, 06 Maret 2006

Bandung (dulunya) kota kembang...

Wiken kemaren gue ke Bandung dalam rangka menghadiri pernikahan seorang teman lama. Pernikahannya sendiri diadakan di komplek Daarut Tauhid Geger Kalong, karena (kebetulan) neneknya temen gue itu rumahnya di situ. Berhubung tetangga, tausiyah pernikahan pun diisi oleh Aa Gym himself... Beliau kelihatannya tidak beda dengan di tivi. Ramah, murah senyum, dan sering kepergok jalan2 keliling komplek naik sepeda bersama istrinya. Daerah sekitar komplek Daarut Tauhid sendiri memang luar biasa. Jarang banget gue ngeliat daerah yang tertata cukup rapi (meski selalu banyak banget orang), bersih, dan gue merasa aman dan tentram. Semalaman gue meninggalkan mobil tak terkunci, sendal di luar (iya, di penginapannya, sendal ditaro di luar, kaya di rumah..) dan gak pernah takut kenapa-kenapa. Sungguh suatu model yang ideal buat pengaturan kawasan yang lebih besar, kota misalnya, ato negara kalo mungkin. Tapi mungkin memang perlu seorang 'Aa Gym' yang menjadi semacam pengikat keteraturan itu. Presiden kita? Ah gak komen deh...

Setelah semua upacara adat dan pernikahan yang mengasyikkan, akhirnya gue dan Dewi baru berkesempatan jalan-jalan hari Minggunya. Sekalian check out dari penginapan, kita dengan optimisnya berencana bahwa semua tujuan akan selesai dikunjungi sore harinya, dan kita bisa langsung pulang ke Jakarta. Mencari oleh-oleh, mencari jaket bermotor (keren anjis..), mengunjungi seorang teman lama yang baru ditinggal wafat ayahnya, mampir mengantar barang ke seorang teman baru yang ternyata tinggal cuma beberapa rumah jaraknya, mengunjungi tantenya Dewi di Kopo, dan mengunjungi Uwak dan Aki di Soreang..

Bah, keder gue nyetir di Bandung... selain keruwetan yang menurut gue gak ada habisnya, ditambah banyak banget mobil Jakarta, deretan billboard yang tumpang tindih menyakitkan mata, dan satu lagi... slogan Bandung yang tak lagi Kota Kembang tapi menjadi Kota Bermartabat (entah apa artinya)... Apakah ini karena berarti masyarakat Bandung menjadi semangkin bermartabat? Belum tencu.. Yang jelas menurut gue ini karena Bandung tak lagi berbunga. Pembangunan jalan dan tempat usaha menghancurkan banyak kehijauan kota Bandung. Panas! Mal dimana-mana... Jalan Surapati melompong tak ada pohon.. Mau diapain kota ini sebenarnya?

Malamnya akhirnya gue menginap di rumah tantenya Dewi karena Dewi udah teler... Semalaman gue ngobrol dengan sepupunya Dewi yang mahasiswa arsitektur. Kita membicarakan betapa kacaunya tata kota Bandung ini. Dulu gue sempat berpikir kenapa pemda Jawa Barat itu pekerjaan tatakotanya selalu kacau. Lihat Bandung. Lihat Depok. Begitu banyak potensi terbuang sia-sia cuma buat mengejar keuntungan.. Masa gak bisa membangun sambil mempertahankan keasrian kota? Ah, gue rindu Bandung tahun 1984...

Baru hari Senin kemarin gue kembali ke Jakarta. Di Bandung kena macet karena banyak mobil Jakarta, sampe Jakarta kena macet juga karena banyak mobil Jakarta. Ada apa sih dengan mobil Jakarta? Kenapa begitu banyak?

Kamis, 02 Maret 2006

Argh...

Nguantuk banget... kerjaan masih banyak. Mbesok mau ke Bandung. Berangkat pagi, tapi packing aja belon... Buhuhuhuhuhuhu.... Kerjaannya ngawur lagi. Briefnya setengah2, tapi mau jadi sehari. Orang gak punya perasaan, kalo ngomong membingungkan, gak sadar kalo dia bikin susah orang lain... In a perfect world, I will kill her slowly and painfully and get away from it and get on with my life...

Kalo lagi kusut gini, gue suka wonder, sebenernya jalan hidup gue ini bagian dari masterplan yang kaya apa ya?