Jumat, 22 Desember 2006

Alif World Tour 2006


venue: RS Graha Medika Permata Hijau

Tur yang berjudul "Hormati Yang Lebih Tua World Tour 2006" ini adalah perjalanan Alif menyambangi kakak-kakaknya sesama angkatan 2006 yang sudah lebih banyak makan asam garam kehidupan dunia. Dengan jurus andalan "tatapan melongo pelumer hati", Alif menjajal kemampuan rival-rivalnya tersebut dengan harapan dapat mencuri ilmu mereka.

*keterangan : dalam tanda kurung adalah kira-kira perbedaan usia dengan Alif

Kamis, 21 Desember 2006

300 (2nd trailer)




Trailer kedua dari film 300 yang terinspirasi dari komik karya Frank Miller (lihat trailer pertamanya di beberapa halaman sebelumnya) yang baru akan tayang tahun depan. Tetap dramatis. Tetap stylish. Bikin makin pengen nonton...

Selasa, 19 Desember 2006

Are we doughnut crazy or are we just crazy?

Minggu kemarin (atau udah sebelumnya ya..), sebuah gerai Krispy Kreme dibuka di deket kantor. Gue dan bos yang kebetulan lagi lewat di depannya langsung menyambut dengan antusias. Apalagi diiming2i 'harga promosi' *dasar murahan :P*, padahal kita sendiri kurang tau harga pasaran...

Singkat cerita, kita kembali ke kantor dengan tiga dus donat. Dua dus dibeli oleh si bos karena dia tergiur hadiah tasnya. Yang satu gue beli sebagai oleh-oleh buat istri tercinta. Belakangan gue baru tau bahwa bos gue gak terlalu suka donat. Lha kok sampe dua dus? Gue sendiri sebenernya gak gitu-gitu amat sama Krispy Kreme setelah beberapa waktu lalu sempet nyicipin. Tapi gue tetep beli satu dus. Kan bukan buat gue, buat istri gue, heheheh...

Makan Krispy Kreme tidak bisa tidak bikin kita membandingkan dengan pelopor donat gaul sebelumnya, J.co. Sebagai orang yang sering beli roti karena istrinya hobi makan roti, sensasi makan donat gaul ini tidak ada bedanya dengan makan roti lainnya. Kalo empuk dan harum ya enak. Toppingnya pasti ya itu lagi-itu lagi. Kata Dewi, original glazed-nya lebih enak Krispy Kreme tapi yang macam2nya kayana lebih enak J.co. Wah, buat gue sih sama aja. Sama-sama muanissssss banget.

Orang Sunda mengenalnya dengan kata 'giung' *eh bener gak sih nulisnya*. Manis banget yang yang sampe bikin pusing. Tapi enak. Di masyarakat sunda kata ini dikenal setelah ditemukannya dodol garut Picnic. Apakah makan Krispy Kreme ini sama sensasinya dengan makan dodol garut Picnic? Entah ya, saya kan bukan orang Sunda...

Eniwei, satu hal yang sama dengan roti dan donat gaul ini. Harganya signifikan lebih mahal dari makanan sejenis. Gue jadi inget sebuah acara tivi yang membahas si Krispy Kreme ini jauh sebelum rotinya ngepul di Indonesia. Konon katanya resep yang dari taun 1930-something itu disimpan di sebuah lemari besi di kantor pusat. Dan di seluruh dunia hanya empat orang yang mempunyai akses ke lemari tersebut. Dan tau isinya. Waktu itu gue membayangkan Krispy Kreme itu enaknya sampe bikin melayang kaya roti Japan bikinannya Kazuma Azuma di komik Yakitate Japan! Cuman ya ternyata harapan tak selalu seindah kenyataan.  Enak sih, tapi apa mesti beli selusin 75 rebu  untuk kepuasan yang sama dengan kita makan donat kocok*) di deket pasar Tebet?

Ya mungkin sekali-sekali kalo lagi pengen nyicipin yang gak biasa. Tapi amit-amit deh kalo mesti sampe ngantri kaya waktu booming J.co dulu. Meskipun katanya sepuluh pengantri pertama di gerai Krispy Kreme pada saat launching akan mendapatkan 52 lusin donat dalam setaun.. Hooo.. ngebayanginnya aja dah bikin gigi senut-senut...

*) tau donat kocok kan? Yang polos, trus dimasukin ke dalam plastik berisi gula bubuk, lalu dikocok2 biar merata.. itu lhooo...


Panutan baru ibu-ibu...




Beberapa hari ini, gue terlibat dalam sebuah diskusi seru mengenai poligami. Ini bermula ketika teman gue Ahmed (vokal) menyaksikan acara debat tentang poligami di teve. Setelah itu dia menanyakan kepada gue (drum) apa pendapatnya. Lalu terjadilah diskusi seru yang berlangsung selama seminggu (betul! gak boong!) yang hari ini diakhiri dengan kesepakatan bahwa vokal dan drum sebenarnya berada pada posisi tengah, namun masing2 bergerak dari arah yang berlawanan (apa sih..)

Setelah pembahasan selesai, kita sepakat menanyakannya kepada teman gue yang satu lagi yaitu Agung (gitar) yang terkenal berpendirian keras dan baginya tiada musik selain classic rock. Menduga diskusi akan berlangsung seru, gue dan Ahmed yang sudah mulai adem ini mengajak Agung untuk conference lewat YM. Berikut petikannya:

ahmed : gung haris nanya2 ttg hukum poligami tuh

agung : poligami halal
tapi allah tidak menganjurkan

agung : karena manusia tidak mungkin adil

haris : oo seperti perceraian ya?

agung : betul sekali

ahmed : jadi gimana kelanjutannya pak ustadz?
kalo aa gym gimana tuch
ente pro apa kontra?

agung : gini ya, sejarahnya nabi harap dipahami
waktu nabi menikahi 8 perempuan, rata-rata semua janda dan anaknya banyak
kenapa nabi menikahi mereka?

agung : karena dalam masyarakat arab keberadaan seorang ayah (abi) bagi seorang anak adalah sebuah pride atau kebanggaan

haris : trus?

agung : maka nabi menikahi perempuan2 itu untuk mengangkat derajat anak2 nya
sekarang ini nikah poligami tidak begitu
rata2 landasannya syahwat
padahal poligami pada dasarnya adalah pemberdayaan
nah sekarang kalau mau memberdayakan umat, kan gak perlu dinikah orang tuanya
cukup ambil anaknya, dididik biar maju dan mandiri
sekarang siapa yang melakukan itu?
gak ada kan?
apa mau aa gym, nur iskandar sq, dll menikahi janda kisut demi menyelamatkan anak2 mereka?

haris :
janda kisuuuutttttt

agung : makanya
dalam hal ini gue kontra

ahmed : tebang pilih dong...kata mereka

agung : bukan kontra poligaminya
karena hukumnya jelas halal

ahmed : kontra thd apanya?

agung : tapi perilaku orang2 yang mengatasnamakan kehalalan poligami untuk memuaskan syahwat

ahmed : kan kasian janda beranak tiga...nanti susah ngabisin hartanya...

haris : kayanya Aa gung calon panutan ibu2 yang kehilangan figur nih :D

agung : sekarang ibu2 bisa punya panutan baru
namanya Aa Boxer *)

haris : =))

agung : biar suami yang mata keranjang bisa dibal-bal sekalian

...*lalu seperti sudah diduga, diskusi berlangsung seru dan kadang-kadang menjadi tidak penting*

*) keterangan = buat yang belum tau, Aa Boxer adalah nama 'kesayangan' dari GH.Achmad Derajat pendiri olahraga Olahraga Tarung Drajat 'Boxer', olahraga beladiri full body contact :D





Senin, 18 Desember 2006

Waku sedang ingiin bercintaaahhhaaa....karenaaaahh..

Minggu pagi kemarin, gue membrowsing acara tivi yang gak ada bagus2nya... *ke mana perginya kartun2 minggu pagi yang menggairahkan? huhuhuh* ketika remot tivi gue nyangkut di acara salah satu tivi swasta yang sedang menayangkan siaran langsung pergelaran musik Dewa entah di mana gitu...

Mereka sedang membawakan lagu "Aku sedang ingin bercinta" dari album terbaru mereka *tersedia dalam CD dan kaset, dapatkan di toko-toko kesayangan anda :P*

Lalu tiba-tiba gue teringat habis membaca ini dan bertanya pada Dewi yang kebetulan lewat,

"Wi, menurutmu kalau seseorang sudah merasa ibadahnya dah bener, menjalankan syariat dengan benar, menjadi orang yang meniru nabi, tapi orang seluruh Indonesia mau nonjok dia, kira2 di akhirat nanti Tuhan akan membiarkannya masuk surga begitu saja, atau membiarkan orang se-Indonesia menonjok mukanya dulu baru menimbang amal ibadahnya?"

Dewi yang sedang dalam perjalanan mau memandikan Alif jadi duduk di sebelah gue. Mikir sebentar, lalu nyengir.

Satu hal yang gue setujui dari tulisan itu, gue percaya bahwa ibadah itu tidak hanya persoalan personal apapun agamanya. Mestinya nilai dari ibadah itu berdampak pada perbuatan seseorang pada sesamanya. Seimbang hubungan vertikal dan horizontal. Mestinya tidak pongah dan jumawa. Apalagi sampai menyakiti hati orang lain...

Setelah lagunya berakhir, Dhani Ahmad bertanya kepada penonton:

"Siapa yang ingin bercintaaaaaa???"

Lalu penonton menyambutnya dengan riuh rendah.

"Boleh." Kata Dhani lagi. "Tapi harus menikah dulu."

Penonton tertawa.

"Kalau yang sudah menikah. Boleh kok menikah lagi." Tambah Dhani sambil nyengir.

Penonton tertawa. Gue dan Dewi yang "Hah?.."

Lalu Dhani masih menambahkan, "Aa tidak menganjurkan lho..."

......

Untung Dewi yang saat itu bersenjatakan peralatan mandinya Alif masih ingat kalo tivinya cicilannya belum lunas....



Rabu, 13 Desember 2006

menurut gue Batman emang keren sih, tapi...




ini cuplikan dari film seri Batman taun 60-an yang dibintangi Adam West. Batman paling ca'ur tapi paling terkenal sepanjang masa (duh!). Menampilkan senjata rahasia Batman yang lagi-lagi berasal dari pinggangnya. Bukan dari utility beltnya, tapi dari goyangannya... Edan! Konon si Adam West adalah womanizer handal. Mungkin gara-gara ngeliat ini cewe-cewe jaman itu jadi tergila-gila pada Batman gendut ini. Si Robin juga bukannya ngebantu malah bikin tambah ganggu.

Semoga anak cucu kita tidak perlu melihat hal-hal absurd seperti ini lagi...

iklan Playstation 3 di Amrik sono...




apa emang gue dah terlalu tua buat tau apa yang 'cool' buat anak2 sekarang ya.. Menurut gue iklan ini menyeramkan. Kalo gue gak tau apa itu PS3, gue gak kebayang buat mau beli setelah liat iklan ini...

Hiiiih, apa sih yang ada di pikiran orang yang bikin...

Selasa, 12 Desember 2006

Oleh-oleh dari wiken kemaren...


(keterangan foto: seorang yokozuna yang sedang naik daun *ngarang, emang gendut gitu bisa naik daun*, dan geisha langganannya asal indonesia, bersama anak hasil pernikahan mereka yang sah, yang mempunyai sifat cepat bosan....)



Senin, 11 Desember 2006

Si gundul ngangenin...




Lagi-lagi si anak gundul ini. Di usianya yang nyaris keenam bulan, ibunya sudah berencana untuk cuti ngantor demi merayakan kelulusan asi eksklusifnya. Sekarang Alif udah bisa apa? Tentu saja masih baru bisa tengkurap dan marah2. Belum bisa merangkak atau merangkai komputer seperti anak-anak lainnya. Tapi giginya baru tumbuh, dan dia sukses menciderai ibunya. Herannya setiap dimarahi, dia pasti tertawa lebar-lebar... dasar.

Selasa, 05 Desember 2006

terbayar lunas!

Udah agak lama sejak pekerjaan di kantor berada dalam status 'badai'. Dan kini akibat kebodohan pihak-pihak tertentu, kami harus melembur dua buah pekerjaan yang 'kebetulan' deadlinenya jatuh pada hari yang sama. Disebut kebetulan karena sebenarnya salah satu pekerjaan pada awal request diberi waktu tiga hari, ternyata setelah sehari diralat menjadi dua hari sahaja 

Pekerjaan yang tadinya sudah sulit dikerjakan dalam waktu tiga hari, tak juga dipermudah dengan hadirnya revisi2 di tengah pekerjaan. Kabar bahwa pekerjaan ini juga bernilai tengkyu alias digratiskan untuk si klien membuat moral bekerja kita makin jatuh. Belum lagi request pekerjaan baru berdatangan dengan deadline yang menempel ketat seakan kita adalah pemuda Indonesia jaman penjajahan jepang. Putus asa? hampir, tapi belum.

Akhirnya pagi tadi gue baru sampe rumah jam setengah lima. Masuk kamar, gue lihat Dewi sedang bangun menyusui Alif. Mendengar ayahnya datang, Alif menghentikan minumnya, menoleh, dan memberikan senyumnya yang paling manis sedunia.

Seketika itu lelah dan frustasi hilang sudah. Terbayar lunas!

Jam delapan lima belas pagi, sudah sampai kantor lagi. Gak sabar pengen cepat-cepat pulang. Itupun kalau bisa...


Rabu, 29 November 2006

Turut berduka cita...

"Berhubung menuai banyak kontroversi, maka terhitung malam ini (29/11) tayangan SPORTAINMENT (ECW, RAW, Smackdown) tidak akan ditayangkan lagi"

Begitu running text yang gue lihat semalem waktu lagi nonton Lativi. Apakah gue sebal? Gak juga sih, gue gak segitu hobinya sama acara2 itu. Apakah gue senang? Gak juga sih. Kalo langkah ini cuma untuk meredam 'kontroversi' di masyarakat, gue gak sepenuhnya setuju, Karena buat gue masalah anak-anak meniru tayangan di media bukan sepenuhnya tanggung jawab media. Memang media mesti punya standar dan kontrol kualitas tayangan-tayangannya. Tapi bahwa mereka siaran untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, itu juga bukan rahasia lagi. Kalau dicari jalan tengahnya, mendidik sama jualan memang sulit ketemunya. Contoh lainnya lagi ya bisa dilihat dari sekolah yang kurikulumnya dibilang bagus, mesti mahal.

Kalau gelagatnya begini terus, nanti tiap tayangan yang memberikan dampak buruk tinggal dicabut dari media, masalah dianggap selesai. Sementara inti permasalahannya sendiri dilupakan, yaitu anak-anak yang dibebaskan mengkonsumsi media yang bukan porsi mereka. Ini tanggung jawab siapa? Ya mestinya sih orang tua, atau siapapun yang bertanggung jawab mengasuh si anak. Mereka juga mesti punya standar dan kontrol kedewasaan juga sih. Dan sadar akan fungsi mendidik mereka.

Tapi yang menarik setelah gue pikir-pikir, dengan bersenjatakan 'kontroversi' saja, masyarakat sebenarnya masih punya kekuatan untuk menolak acara televisi lho. Tapi kenapa acara-acara yang lebih merusaknya dari Smackdown masih berseliweran di tivi kita ya? Apa karena belum ada anak yang terbunuh karena mencoba meniru adegan dalam sinetron? Belum ada anak yang bunuh diri menangisi artis kesayangannya yang baru saja putus cinta? Apa mesti dibayar nyawa dulu para petinggi media sadar akan buruknya kualitas sebagian besar tayangan mereka?

Yah, semoga pemenggalan tayangan ini diikuti juga oleh sinetron-sinetron tidak mendidik, dan acara-acara 'mari menggungjingkan artis' a.k.a infotainment juga...

Rabu, 22 November 2006

There's a financial planner in each and everyone of us...

Setiap pagi, sebelum berangkat ke kantor, biasanya gue dan Dewi menyempatkan diri menonton Spongebob. Biasanya Dewi sambil menyusui Alif, dan gue mengganggu Alif yang sedang menyusu :P. Setelah itu Alif baru dititipkan ke neneknya sementara kita berganti pakaian.

Pada saat berganti pakaian, acara tivi dipindah ke acara Selamat Pagi Jakarta di O Channel. Kemaren itu kebetulan membicarakan masalah merencanakan keuangan dengan bintang tamu seorang financial planner yang gue lupa namanya.

Lalu sang pembawa acara, sebut saja namanya Erwin Parengkuan (memang itu namanya :P) berujar kira-kira seperti ini,

"Jadi gimana caraya memanage uang untuk yang penghasilannya pas-pasan... Misalnya dibawah sepuluh juta.."

*GDUBRAK! suara gue yang lagi pake singlet terjungkal*

"... atau malah misalnya dibawah lima juta sebulan.."

*GDUBRAK! suara Dewi yang lagi bedakan ikut-ikutan terjungkal*

"... pasti bakal lebih sulit mengatur keuangannya."

Trus gue dan Dewi berpandang-pandangan sambil ketawa. Kita ini termasuk yang penghasilannya pas-pasan ya?

Kalo soal kesulitan mengatur keuangan, gue rasa sih setiap orang pasti mengalami, berapapun penghasilannya. Teori investasi aman yang hanya boleh maksimal 30 persen gaji pun semua orang tahu, tapi kenapa tetap aja orang gak pernah ngerasa cukup?

Cukup. Itu kuncinya. Meskipun gaji gue dan Dewi masih jauh dari batas pas-pasan yang sepuluh juta per bulan *standar siapa sih ni?*, Alhamdulillah kita gak pernah ngerasa kekurangan. Alhamdulillah kita masih bisa makan tiga kali sehari, masih bisa jajan yang enggak-enggak, masih bisa menghidupi Alif anak kita yang rakus *thank God for breastfeeding! GOD, THANK YOU! ^_^*, masih bisa menabung, membeli komik, dan sebagainya.

Mungkin memang kita belum bisa mencicil rumah sendiri, mencicil kendaraan pun masih beroda dua (bisa sih ditambahin dua lagi, tapi akan terlihat sangat culun), tapi buat kita itu proses dan ada masanya. Apalagi kalo inget masih banyak yang bekerja gak kalah keras dari kita, bahkan lebih keras, dan penghasilannya masih di bawah kita. Itu semua bikin kita bersyukur. Ya, bersyukur. Itu kunci ke dua.

Cukup dan tidak itu masalah cara berpikir kita. Manusia diberi anugrah untuk berpikir dan bertahan dalam situasi apapun, dan untuk itulah kita mesti bersyukur. Selama kita yakin bahwa usaha kita sudah maksimal dan gak lupa meminta dan berterima kasih kepada Sang Pemberi, mestinya sih kita gak merasa kekurangan. Kecuali kalo kita orangnya iri dan dengki :P

Jadi inget kemaren temen gue cerita ngelihat iklan sebuah apartemen di daerah Utara Jakarta yang konon sangat eksklusif, diiklankan bahwa cicilannya hanya 20 juta sebulan.

HANYA 20 juta? Orang yang mencicil itu gajinya seberapa? Pasti mereka yang merasa gaji sepuluh juta sebulan itu pas-pasan.. ^_^


Selasa, 21 November 2006

Adam Hughes - Ni orang makan apaan sih gambarnya bagus banget...




Adam Hughes adalah salah satu comic artist favorit gue. Dulu gue menikmati karya-karyanya di banyak komik-komik Wildstorm. Ternyata dia juga banyak menggambar untuk Marvel dan DC. Salah satu ciri khas karyanya adalah kalo gambar cewe cuanteeeeekkkk banget! Saksikan bagaimana sket dan gambar jadinya. Baru sket pensil aja udah keren. Kalo ketemu orangnya kayanya mau gue isep ubun-ubunnya biar gue ketularan skillnya.. :P

Look what Smackdown is cooking!

Membaca Republika hari ini, ada berita di halaman depan yang menarik perhatian gue.

Seorang anak berumur 9 tahun bernama Reza Ikhsan Fadillah meninggal setelah sempat dirawat di RS setelah mengeluh tangannya sakit. Dari hasil rontgen, diketahui tulang pangkal
lengan kiri Reza terpisah. Urat di tangan kirinya pun diketahui
terjepit tulang. Selain itu, Reza juga mengalami cedera di bagian dalam
kepala.

Dan semua itu bermula dari permainan SmackDown yang dilakukan Reza dan teman-temannya.

With all due respect kepada seluruh penggemar Smackdown, gue memang merasa acara itu bermasalah.

Dulu gue termasuk orang yang menikmati acara itu. Gue yang haus hiburan ini ternyata cukup terhibur melihat laki-laki berbadan kekar dan bercawat saling memukul dan menindih satu sama lain. Yang gue sukai adalah bagaimana masing-masing fighter hadir dengan konsepnya masing-masing, yang dipresentasikan lewat lagu pengiring masuk ke arena sampai jurus andalan.

Sekarang pun gue masih suka menonton acara itu bersama adik gue, sekedar untuk lucu-lucuan. Ya, memang karena menurut gue acara Smackdown lebih banyak lucunya daripada serunya.

Gue paham bahwa acara itu adalah untuk tujuan 'hiburan' semata. Itu terlihat dari teknik 'gulat' yang dikeluarkan banyak yang tidak serius dan cenderung hanya untuk 'keindahan' semata. Cuman terlepas dari itu, kemasan hiburan itulah yang sebenarnya agak menjebak.

Dan itu yang tiba-tiba gue sadari semalam. Pada saat gue melihat petarung Smackdown bisa saling memukul di luar ring. Mengeroyok satu petarung yang tidak berdaya. Memakai alat bantu kursi, tongkat, tangga, bahkan meja untuk melumpuhkan lawannya. Dan itu disaksikan oleh penonton yang bersorak.

Pada saat gue melihat Arnold Suasanazegar menghajar musuhnya, gue tidak menyoraki untuk menyemangatinya. Karena menurut gue meskipun terlihat keren dan sadis, itu sesuai konteks filmnya. Gue tidak melihat itu sebagai kenyataan, dan hanya hiburan semata. Pada saat gue melihat seorang anggota polisi menghajar demonstran di berita, gue marah terhadap si polisi arogan itu meskipun mungkin gayanya menghajar sama kerennya dengan Arnold. Karena konteksnya adalah kenyataan. Dan acara semacam Smackdown mengaburkan konteks tersebut. Apakah ini olahraga? Kenapa begitu sadis dan lepas kontrol? Apakah ini fiksi? Kenapa ada ring dan wasit? Kalo bohongan kenapa bisa berdarah-darah?

Bahkan meskipun gue mulai menikmati Smackdown pada saat gue dewasa, gue selalu sulit menahan keinginan untuk mengsmackdown laki-laki yang gue temukan sedang berbaring tanpa curiga (jangan-jangan emang guenya bermasalah :P). Bagaimana pengaruhnya buat penonton anak-anak? Apa acara tersebut bukan buat anak-anak? Kok mainannya bisa ditemukan dengan mudah di toko mainan? Apa sebenarnya yang kita dapatkan dari menonton Smackdown? Buat gue gak ada. Selain budaya kekerasan khas Amerika Serikat. Apakah gue terhibur dengan itu? Kok gue sekarang jadi sedih ya kalo gue merasa terhibur dengan tontonan vulgar brutalisme macam itu. Kayanya gue jadi bagian orang brutal semacam itu.

Siapa yang salah dalam kasus kematian Reza? Mungkin yang salah adalah ketidakdewasaan kita dalam (lagi-lagi) menyikapi media, terutama televisi. Pihak Lativi mestinya lebih dewasa dalam menayangkan acara kekerasan macam ini dengan mempertimbangkan lagi jam tayangnya. Orang tua Reza dan mungkin banyak anak di seluruh Indonesia mestinya lebih bisa mengawasi porsi menonton tivi anak-anaknya. Dan terlebih lagi, mungkin memang mestinya lembaga pengawasan penyiaran mesti lebih selektif menyaring materi-materi layak tayang di media.


Senin, 20 November 2006

Pulang jam berapa?


Jam lima sore tepat, istriku menelpon.

"Pulang jam berapa, mas?"
"Gak tau nih, aku dilema."
"Napa?
"Ada kerjaan deadline hari ini, kalo diturutin bisa sampe malem banget. Padahal bapak titip supaya baju ibu dibawain ke rumah sakit. Kalo nunggu aku selesai mau ke sana jam berapa. Tapi kalo kerjaan ditinggal mau selesai kapan?"
"Udah, pulang aja, biar aku ada barengan."
"Ih, gak bantu deh.. Gimana yah?"
"Ya udah, aku duluan ya... Ati2 pulangnya, jangan ngebut2."

Lalu aku meneruskan kerja. Ah, tiba2 komputerku rasanya lama banget. Ngebuka file aja lelet banget. Mana ma...

*pret* listrik mati.

Aaargh! Belum disave lagi! Aaarrgghhh.. kenapa mesti sekarang, Ya Tuhan? Apa pulang aja ya? Tapi kerjaan ini bakal selesai kapan?

Listrik menyala lagi, dengan bersungut2 aku menyalakan lagi komputer.

Sampe jam delapan aja deh. Biar masih gak kemaleman ke rumah sakit. Mudah-mudahan bisa selesai. Lalu aku mulai kerja lagi, Ah, sekarang mesti sering-sering ngesave. Buset, file gue gede banget apa yak? Masa ngesave aja jalannya lama... Awas aja lagi ngesave gini tiba-ti...

*pret* listrik mati lagi.

Setelah membalikkan meja, kursi, partisi dan memecahkan kaca jendela juga membakar ban sebagai bentuk protes, aku bergegas pergi ke rumah sakit....



Kamis, 16 November 2006

OK GO-A Million Ways




Siapa bilang bikin video klip mesti mahal? Dengan biaya yang konon hanya sepuluh dolar, kamera pinjaman, dan adik salah satu personil yang kreatif, jadilah satu video klip unik yang lumayan ngetop di Amerika sana....

Rabu, 15 November 2006

ketika kehilangan...

Pernah ngerasa kehilangan teman?

Atau lebih dari itu, pernah ngerasa kehilangan sahabat?

Gue pernah. Dan ini bukan merasa kehilangan karena sang teman pergi ke luar kota kemudian tak tentu rimbanya. Tapi kehilangan pertemanan karena hal-hal insidental. Seperti bertengkar untuk hal yang (sepertinya) prinsip. Seperti ternyata si teman membohongi kita. Seperti ternyata si teman memutuskan buat berubah sifat dan kita tidak bisa menerimanya. Sampai hal seperti si teman bermasalah dengan salah satu sahabat kita yang lain, dan mau tidak mau kita jadi terseret ke dalam posisi 'pilih aku atau dia'...

Rasanya gak enak banget. Dan setiap kali habis ngalamin itu, gue selalu berpikir lagi sebenernya siapa sahabat-sahabat gue. Apa itu arti sahabat. Dan apakah gue sendiri sebaik itu terhadap teman dan sahabat gue (huhuh, biasanya ini yang paling bikin sedih)...

Dan gue selalu mengalami ketakutan akan hal itu setiap kali menemui salah seorang teman gue yang 'berubah'. Berubah tiba-tiba omongan kita gak nyambung lagi. Berubah tiba-tiba dia jadi makin sensitif terhadap becandaan gue (padahal biasanya bercanda sadis biasa-biasa sahaja). Jadi sering bertengkar. Jadi sering emosi terhadap kelakuan satu sama lain. Jadi sering tahu kalau dia mulai menyembunyikan hal-hal terhadap gue. Dan tiba-tiba gue sadar bahwa frekuensi komunikasi kita makin jarang dan makin jarang....

Gue berpikir namanya pertemanan atau persahabatan, apalagi kalau sudah berlangsung lama, mestinya bisa bertahan dari segala badai dan perubahan. Tentu saja orang berubah setiap saat, tapi pada saat itu terjadi pada seorang sahabat yang kita sudah merasa mengenalnya luar dalam, seharusnya kita bisa lebih paham dan otomatis mengendurkan syaraf toleransi kita bukan?

Gue merasa orang yang tidak begitu cerdas dalam masalah kehidupan sosial. Kalau hal itu terjadi pada kalian, apa yang bakal kalian lakukan?


Selasa, 14 November 2006

Nintendo Wii




Pada saat kompetisi konsol game masa depan sudah dimulai oleh Microsoft dan Sony dengan konsol super canggih mereka, ternyata Nintendo malah mencoba berpikir out of the box. Konsol paling mutakhir mereka, Wii, tidak akan dijejali perangkat high-end yang bisa menampilkan grafis realistis yang bisa dinikmati hinggal resolusi 1080p atau harddisk superbesar yang bisa menyimpan file save game atau apapun itu, atau pemutar Blu-Ray disc yang bisa memainkan format cakram 50 GB yang baru.

Yang dilakukan Nintendo adalah memperbaiki spek konsolnya sehingga lebih baik dari pendahulunya, Gamecube, namun cukup saja supaya harganya tidak terlalu mahal (mengingat tidak semua gamer mampu beli HDTV). Lalu apa yang menarik? Gameplay sodara-sodara! Nintendo memutuskan untuk membuat konsol yang dimainkan dengan controller motion sensor yang kalau dilihat sepintas lebih mirip remote AC daripada pengendali game. Bagaimana cara mainnya? Lihat film ini dan temukan kenapa menurut gue Wii lebih membuat penasaran dibanding konsol game lainnya...

Tenacious D - Tribute




Video klip buat single 'Tribute' dari album pertama Tenacious D. Keren, menceritakan isi lagunya, dan ngerock abis padahal penyanyinya penampilannya gak meyakinkan.

Buat yang belum tau, hayo tebak siapa yang jadi setannya? ^_^

Senin, 13 November 2006

Spiderman 3 Trailer




Setelah berbulan-bulan dibikin penasaran sama teasernya, akhirnya keluar juga trailer salah satu film yang paling diantisipasi tahun 2007 ini. Tidak ada tanda-tanda Topher Grace berubah menjadi Venom. Atau apakah memang ini masih menceritakan asal-usul kostum hitam Spiderman? Kenapa udah jadi symbiote ya? Aneh...

Rabu, 08 November 2006

Ini kenapa ya?

Kenapa sekarang kalo mau upload lagu ke multiply ini syusyehnya minta ampun. Baru sebagian, ngehang aja gitu... Gak selesai-selesai... Gimana gue mau upload albeum '100 greatest guitar solos' ini? ckckckckckck...


Syukurlah...


Huh, syukurlah... gue pikir gue ketangkep di Medan... ^_^

"Miliki 10,7 Gram Shabu-Shabu, Kopda Haris Dicokok di Medan"
Medan - Kopral Dua Haris Fadilah, anggota Batalyon Kavaleri XI/Serbu yang bermarkas di Jantho, Aceh Besar, NAD 
ditangkap di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Dari tangan Haris, disita 10,7 gram shabu-shabu yang dikemas dalam 12 paket.
Haris yang saat itu berpakaian sipil dibekuk aparat Polda Sumut di kediamannya di Jalan Irian, Tanjung Morawa,
Kabupaten Deli Serdang, pada 7 November 2006 pukul 10.30 WIB. Selain shabu-shabu, polisi menyita 27 butir amunisi jenis FN
dan 3 butir jenis FNC serta 1 unit magazin jenis FN serta timbangan elektronik, 2 handphone, 4 korek api gas dan alumunium foil.
Haris kini mendekam di tahanan Polda Sumut, Jalan Medan-Tanjung Mowara.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Aspan Nainggolan mengatakan, penangkapan Haris dilakukan atas laporan
masyarakat sekitar dan ditindaklanjuti jajarannya. "Tersangka terancam pasal 62 subsider pasal 60 UU 5/1990 tentang Psikotropika,"
kata Aspan di kantornya pada Rabu (8/11/2006)

berita diambil dari : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/08/time/170959/idnews/705605/idkanal/10




Selasa, 07 November 2006

Mules...



Pengen komplen, tapi kemaren-kemaren udah sering komplen dan gak didenger...

Sementara kalo gak komplen gue malah bisa gila...

Tapi kalo komplen gak didenger lagi buat apa? Bikin makin sakit hati juga bukan?




Senin, 06 November 2006

Don't smile like that!

Beberapa waktu lalu gue ngeliat tivi pas acara apa gitu lupa. Acara itu berbintang tamu salah seorang selebritis infotainment Indonesia dan anaknya yang kira2 baru berusia 1 tahun. Di situ, si seleb berbicara dengan anaknya dengan bahasa Inggris. Otak gue yang bodoh berpikir, wah hebat, pasti bapaknya orang luar negeri jadi anaknya diajar dengan bahasa bapak (bukan bahasa ibu..).

Lalu dua hari yang lalu waktu gue ke dokter, gue menemukan hal serupa.. Seorang bapak memarahi dua anaknya yang berlari-larian dengan bahasa Inggris, "Stop it! You go there and don't smile!" *ya, itu adalah kata2 yang diucapkan si bapak ^_^*. Otak bodoh gue celingak celinguk mencari si ibu yang gue curigai bule. Ternyata tidak, wajahnya sangat melayu. Mungkin orang Singapura. Haris, kamu selalu berprasangka baik ya... ^_^

Eniwei, setelah itu gue bertanya pada Dewi, apakah dia ingin mendidik anaknya (yang kebetulan anak gue juga) dengan cara mengajaknya berbahasa Inggris sejak kecil seperti itu? Dewi jawab iya. Trus gue tanya, buat apa? Kata Dewi, biar faseh berbahasa Inggris. Trus gue tanya lagi, buat apa? Apa kita segitu desperatenya mau mengekspor anak kita ke luar negeri?

Gue selalu berpikir bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya. Terutama setelah banyak bertemu dengan para penulis kopi dan sedikit-sedikit membaca buku tak bergambar karya asli penulis Indonesia. Itu kemampuan berbahasa yang gue pengen punya, yang sayangnya gak  gue dapat padahal sedari lahir gue berbahasa Indonesia. Dan gue ingin anak gue memiliki kemampuan itu. Gue ingin anak gue tumbuh jadi anak yang cerdas, berpikir global, tapi juga gak meninggalkan identitasnya sebagai orang Indonesia. Gue pengen anak gue bisa berkomunikasi dengan semua orang, baik orang luar negeri, sampai rakyat jelata bangsanya sendiri. Gue pengen anak gue ngerasain sekolah di sekolah negeri yang muridnya dari macam strata sosial. Gue pengen anak gue berpikir dan bermimpi dalam bahasa Indonesia, dan menguasai  bahasa lain sebagai skill, bukan bahasa 'asli' mereka. Mungkin gue gak bakal memasukkan anak gue ke Tk atau preschool yang belum2 kurikulumnya sudah dua bahasa. Bukan apa-apa, emang gak mampu sih, heheheheheh....

Gue bilang sama Dewi, gue agak kesel ngeliat orang2 berwajah Indonesia asli yang kalau berbicara sok2 berbahasa Inggris atau dengan logat 'luar negeri' yang kental. Plis deh... Jangan sampe anak gue kaya gitu. Berkaca pada pengalaman gue sendiri, gue dikenalkan pada bahasa Inggris. Sekarang skill bahasa Inggris gue lumayan lah, kalo buat ngerti-ngerti aja. Kalo misalnya gue dulu lebih rajin belajar pasti bisa lebih jago dari gue. Dan gue pikir dengan patokan itu, cukup lah buat anak gue nanti. Kalo anak gue lebih rajin belajar dari gue, pasti bisa lebih jago dari gue, malah bisa belajar bahasa lain juga kalau dia mau...

Gue gak meremehkan kapasitas belajar anak gue, tapi gue pikir pada usia semuda itu, gue pengen dia belajar pada hal-hal yang penting. Hal-hal yang bisa mendasari belajarnya nanti. Dan untuk urusan berbahasa, kayanya gue lebih kepengen dia belajar logika berbahasa dengan bahasanya sendiri dulu. Dan juga memancing minat dia buat

Gue jadi ingat dulu terinspirasi sama Jupiter Jones, salah satu tokoh novel Trio Detektif yang selalu berbahasa rumit. Mottonya, "Buat apa memakai kata-kata mudah kalau ada kata-kata yang lebih sulit?" Heheheh, gue selalu ketawa kalo inget itu. Tapi gara-gara itu gue jadi pengen tahu kata-kata bahasa Indonesia yang gak umum yang ternyata sering dilupakan orang. Mungkin cara berpikir seperti itu yang pengen gue tularin ke anak gue.

Tapi kan, itu kata otak bodoh gue, ada pendapat lain?

Senin, 30 Oktober 2006

Lebaran dan airsoft gun...


Beberapa hari setelah gue bertemu dengan beberapa teman SMA. Ini sebagai pembalasan karena kita tidak sempat bertemu selama bulan puasa kemarin. Acara pertemuan diisi dengan acara favorit kita.. makan!

Dan siang itu kita makan siang di warung sate kiloan di Sentul. Mengingat jarak yang cukup jauh dan kebiasaan ngaret yang kelewatan, akhirnya acara makan siang baru bisa kita adakan jam empat sore.

Sepulangnya kita memulangkan salah seorang teman ke rumahnya di Depok. Di sana si teman memamerkan mainan barunya, sebuah senapan mainan replika AK 47 buatan Cina. Katanya berharga hanya 600 ribu rupiah, tapi mesti ngambil minimal enam. Udah gitu ngambilnya diem2 lagi, kaya transaksi narkoba. Kita mengagumi senapan yang bentuknya lumayan itu dengan noraknya. Karena sebagian besar bodinya terbuat dari logam, jadi kelihatan mirip asli. Mumpung norak, beberapa meminta difoto dengan henpon masing2 sambil berpose memegang senapan. Malah ada yang pake topeng sarung biar mirip pejuang2 Taliban. Sayangnya gak ada bendera Taliban sebagai background foto, yang ada poster pemain bola. Hancurlah keotentikan foto tersebut.

Sesi norak kemudian dilanjutkan dengan sesi uji coba. Dengan memasang sebotol aqua di atas pohon di seberang jalan, kita mencoba kekuatan tembak senapan itu. Gak terlalu kencang ternyata. Tapi karena bunyinya saja udah keren kami tetap norak. Tentu saja sambil berjaga2 kalau ada yang tiba-tiba lewat di tengah jalan.

Trus mulai deh, ada yang kepengen punya juga. Pas kita berenam, kalau mau ngambil bisa. Gue mikir-mikir, apa Dewi ngebolehin gue beli barang gak penting ini ya? Pasti gak. Mungkin boleh asal gunanya penting. Tapi buat apa senapan airsoft gun selain buat nembak tikus dan main bersama teman-teman?

Dan tiba-tiba lewatlah seorang pengendara motor. Gue jadi teringat, akhir-akhir ini gue lagi sebel banget sama banyaknya sepeda motor yang lewat di depan rumah gue. Motornya sih gapapa, yang nyebelin itu suara motornya pada cempreng2 gitu. Anak gue sampe kebangun terus kalo lagi tidur. Mestinya pemerintah gak cuma membuat peraturan batasan emisi buang, tapi juga polusi suara! Jadinya beginilah, semua orang pengen jadi pembalap, motornya kencang, suaranya bak motor balap. Peduli amat mereka tinggalnya di kampung yang jalannya kecil dan rapat. Gue sering banget berpikir buat memberi keparat-keparat egois itu pelajaran. Yang menyakitkan, supaya jera.

Aha! Itulah gunanya airsoft gun!



Minggu, 29 Oktober 2006

In all 80's glory...


Beberapa waktu yang lalu gue dan istri gue membeli sebuah TV. Agak-agak impulsif sih belinya secara sebenernya kita gak butuh-butuh amat TV dan lebih butuh mesin cuci. Cuman waktu itu kita tergoda oleh harganya yang agak miring. Yah, tv flat 21-inci dengan harga miring dilengkapi built in DVD player DAN VHS player/recorder memang membuat kita mupeng. Padahal gak jelas buat apa VHS player. Buat ngerekam acara TV paling. Tapi acara TV apa yang bagus direkam? Nanti mungkin kalo gue berhasil ikut super deal 2 milyar (disuruh ikut oleh istri biar cicilan TVnya cepet lunas :P).

Eniwei, setelah beberapa lama dipakai, VHS playernya praktis belum pernah dicoba. Dikasih sih kaset kosong sebagai bonus, tapi masa mau nonton kaset kosong? Mau dibuat ngerekam masih sayang-sayang. Tapi kemudian gue teringat sesuatu....

Salah seorang tante gue dulu pernah bersekolah di Amerika. Dengan bakat alamiah sebagai putera bangsa, dia berhasil mengkadali beberapa toko video dan cd di Amerika dan pulang membawa dua tas penuh CD dan video original. Seperti orang kaya. Ternyata kaset2 video tersebut kini tak terurus karena VHS player punya tante gue dah rusak. Beberapa keadaannya malah sudah menyedihkan karena terserang jamur. Nah, berhubung pas lebaran kemaren acara kumpul keluarganya di rumah tante gue itu, gue pulang membawa beberapa kaset video yang masih bisa diselamatkan. Ternyata beberapa malah belum dibuka dari plastiknya. Wah, kaya nemu harta karun terpendam, norak deh...

Dan malam itu gue seperti kembali ke masa lalu. Menonton film-film lawas dengan kualitas gambar begitulah. Gue membawa pulang When Harry Met Sally, ET, Robocop, Look Who's
Talking, Ghostbusters, St.Elmo's Fire, Young Guns, Three Men and A Baby, dan dua film gak
benar yang ternyata untuk standar sekarang gak ada apa-apanya....Dengan kresek-kresek, garis-garis, khas video. Jadi inget jaman video beta dulu... Sayang gak ada VHS film Goggle V atau Megaloman..huh dasar sentimentil...

Sekarang yang membuat gue bertanya-tanya, mungkin ada yang bisa bantu;
- Gimana ya caranya ngebersihin jamur pada pita kaset video?
- Dimana cari kaset head cleaner buat vhs?
- Dimana cari rewinder buat vhs? berapa harganya ya?




Who Wants To Be A Superhero? - season 1 -

Rating:★★★★
Category:Other
Dalam mengisi waktu gue yang tidak mudik lebaran ini, secara kebetulan gue menemukan dvd ini...

Inilah reality show keluaran sci-fi channel yang menurut gue agak aneh dan kocak. Ribuan mendaftar, tapi hanya 11 orang yang akhirnya terpilih untuk mengikuti kompetisi mencari 'the next great superhero' yang akan dipilih langsung oleh legenda komik Amerika, Stan Lee. Superhero? Ya. Ini reality show yang konon berhadiah paling dahsyat dalam sejarah pertelevisian. Yaitu immortality alias keabadian. Pemenang akan dibuatkan komiknya sendiri, ditulis oleh Stan Lee dan diterbitkan oleh Dark Horse Comics, juga dibuatkan film originalnya yang bakal ditayangin di sci-fi channel.

Peserta tentu saja harus menjadi karakter superhero karangan mereka sendiri, dari kostum, nama, kekuatan, sampai catchphrase. Kesebelas superhero itu mulai dari yang serius sampai yang ajaib (Fat Momma - single mother berusia 42 tahun yang bisa membesar 5 kali ukuran sebenarnya bila makan donat). Dan jalan menuju keabadian ternyata tidak semudah yang dikira. Selain mereka diharuskan tetap dalam karakter sepanjang waktu, mereka juga diberikan tugas-tugas yang kelihatannya mudah tapi ternyata sangat menjebak karena kamera ada di mana-mana....

Dan seperti halnya reality show, acara ini juga penuh dengan emosi dan tangis air mata tiap eliminasi peserta. Cuman saja melihat laki2 dan perempuan menangis berpelukan sambil memakai baju ketat warna-warni memang jadinya tidak membuat sedih. Memang sebagian besar acara ini isinya kesenangan yang tidak penting. Sangat cocok untuk ditonton kalau lagi malas nonton acara seriyus. Istri gue penggemar film menye-menye aja betah penasaran nonton sampe abis ^_^

Kamis, 19 Oktober 2006

sedikit review menjelang Syawal...

Apa ya?

Oh iya, apakah puasa Ramadhan gue tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya?

Dengan miris akan gue jawab, "..Sayangnya tidak!" Kenapa? Karena tahun ini gue merasa gagal mengendalikan diri dari godaan yang paling berat, yaitu esmosi. Entah kenapa kalo dibandingkan dengan diri gue tahun lalu, gue yang tahun ini lebih naik darah, mudah tersinggung, dan mudah erosi jiwa. Gue mesti introspeksi nih... Kan gue gak mau jadi bapak yang pemarah, meskipun gue belum pernah marah sama anak gue juga. Tapi kalo sama orang laen, huuu sering ^_^... sering ada tendensi ke arah pertumpahan darah juga lagi, huhuhuhuhuh....

Ibadah, ya kira-kira sama dengan tahun lalu deh... Sama-sama belangnya, huhuhuhuhuhh... Udah lama gue gak teraweh sebulan penuh, apalagi bisa teraweh berjamaah. Mudah-mudahan masih dikasih Allah waktu sampe ramadhan depan.. Mesti udah mulai ngajarin anak gue sholat nih....

Menyadari kekurangan kita aja gak cukup. Yang penting adalah bagaimana kita mau berniat dan berusaha buat memperbaiki kekurangan itu.... Ampun Ya Allah, ternyata hambaMu ini teramat lemah...


Selasa, 17 Oktober 2006

Jadilah freelancer yang bertanggung jawab...

Alkisah di sebuah agensi adpertensi di bilangan Jakarta Selatan, duduklah seorang pengarah seni yang sedang kebingungan. Sebut saja namanya Haris. Haris sedang kebingungan, pasalnya ada pekerjaan mendesain packaging dengan deadline segera. Padahal pada saat yang bersamaan ia sedang disibukkan dengan kampanye promosi kliennya yang lain. Dua-duanya sama-sama penting, tapi ia tidak bisa menyelesaikan keduanya bersamaan.

Tiba-tiba turun putusan dari atas, panggil freelancer! Sang direktur kreatif langsung mengajukan satu nama; panggil Sukoco (bukan nama sebenarnya)! Haris dan yang lain mengerenyitkan kening, Sukoco pernah mereka gunakan tenaganya, dan waktu itu cukup mengecewakan. Untuk mencari kandidat lain, jadilah satu kantor sibuk mencari freelancer yang cakap mendesain packaging. Sekali lagi ini account penting, jika kita gagal, kemungkinan account ini bisa dioper ke agensi lain. Hah? Seenaknya sekali! Memang begitulah klien penting, always act as delicious as his belly (selalu seenak perutnya sendiri-red)....

Beberapa nama disortir hingga tinggal dua nama, dari dua nama itu salah satu dipanggil untuk dibrief. Wah, meyakinkan sekali. Diluar portfolionya, si calon ini meyakinkan kita untuk terima beres saja. Mereka akan mengurus desain dan alternatifnya, revisinya, hingga printing dan mockupnya untuk menjaga kualitas. Alhamdulillah, akhirnya Haris merasa lega. Sore it si calon dibrief mengenai pekerjaan desain packaging yang penting tersebut...

Tapi memang, dunia memang tidak pernah berlaku adil....

Sorenya sehabis si calon freelancer pulang, Haris dikabari lewat SMS bahwa harganya tidak masuk. Sehingga diputuskanlah, panggil Sukoco (bukan nama sebenarnya)! Membayangkannya saja membuat Haris terkena migrain kiri dan kanan sekaligus. Ya ampun, nekat sekali! pikirnya. Tapi ya sudah lah, keputusan dari bapak pimpinan sudah demikian. Mana tau Sukoco sudah lebih baik dari terakhir dia bekerja dengan kita.

SALAH!! Sukoco adalah Sukoco. Sekali lagi dia mendeliver pekerjaan yang mengecewakan. Haris berpikir, desainnya sendiri juga gak bagus bagus amat, tapi apa salah dia berharap seorang freelancer seperti Sukoco bisa bekerja sesuai bayarannya, which is menurut Haris sudah cukup lumayan...  Review pertama,  jelek. Review kedua, gak lebih bagus juga. Padahal hari presentasi semakin dekat. Bahkan membuat logo prodak pun sangat amatiran. Kesalahan typo yang fatal masih terjadi. Warnanya tidak menggairahkan. Dan parahnya, dia selalu membawa hasil kerjanya dalam format pdf yang dikompres tinggi sehingga kualitas cetaknya  kabur. Perasaan Haris makin gak enak. Lalu ia teringat dulu pernah memulai pekerjaan ini tapi tidak selesai. Setidaknya sempat bikin logo dan background. Haris mencetaknya dan menunjukkannya pada bapak pimpinan. Bapak pimpinan setuju dan file itu dipakai untuk kemudian dilengkapi oleh Sukoco sesuai briefnya...

Sehari sebelum presentasi, Sukoco kembali datang ke kantor. Kali ini menitipkan CD, lalu pulang. Begitu dibuka, ternyata oh my dogness, warna yang sudah dibuat benar jadi salah lagi, pembuatan perspektifnya ngawur, dan pemilihan tipografinya masih acak-acakan... Lalu sebuah kabar tersiar, bahwa jadwal presentasi dimundurkan sehari. Apa yang dikatakan bapak pimpinan?

"Alhamdulillah, kita jadi masih ada waktu untuk memperbaiki desain yang dibuat Sukoco."

Kok Alhamdulillah? Kita yang dimaksud tentu saja Haris si pengarah seni. Jadilah dia lembur (lagi) hingga malam untuk memperbaiki desain Sukoco, setelah itu selesai kemudian mesti dicetak dan dimockup untuk dipresentasikan besok...

Sambil bekerja, Haris berpikir keras. Desain logo dan background buatan dia, layout dibongkar lagi oleh dia. Dia yang mencetak. Dia yang memock-up. Kenapa jadi Haris yang mengerjakan hampir semuanya? Lalu Sukoco dibayar buat apa? Kok ya bapak pimpinan pengarah kreatif tidak mempush Sukoco buat menyelesaikan tanggung jawabnya? Padahal dia kenal betul Sukoco, ingat dialah alasan utama Sukoco bisa mendapat job ini...

Benar-benar kantor yang aneh...


Pergi ke prom? Waspadalah! Waspadalah!

http://www.stpetersburgtimes.com/2004/04/26/prompictures/page1.shtml
Salah satu bukti bahwa tiada yang abadi, apalagi fashion. Berasa udah dandan abis-abisan dan paling keren sedunia waktu mau prom night ternyata bisa kelihatan bodoh beberapa tahun kemudian...

Senin, 16 Oktober 2006

Balada seorang pelupa...


Setelah lama gak buka frenster, gue iseng2 buka account gue. Eh, ada message. Dari seseorang yang gue gak kenal mukanya. Siapa ya? Setelah gue baca emailnya ternyata, dia pernah sebangku sama gue waktu esde dulu di Bandung.

Ya ampun... temen esde gue! Perasaan gue bercampur aduk antara senang ada yang masih inget gue, *dan bahwa dia bisa mengenali gue dari foto frenster gue yang gak karuan itu :P* dan lebih banyak sedih karena ternyata gue gak ingat sama hampir semua teman masa kecil gue...

Berdasarkan namanya, gue ingat dulu pernah tabrakan pas waktu maen bola lempar dengan seorang teman gue. Dia anaknya kurus dan lebih kecil dari gue, berambut keriting. Setelah tabrakan itu dia masuk UKS dan menderita luka2 cukup serius sementara gue hanya lecet saja. Dan orang ini yang memanggil gue lewat frenster. Sekarang dia tinggi besar, dan kemungkinan lebih gemuk dari gue.. Kalo gue tabrakan sama dia sekarang kayanya gue yang bakalan pingsan... Manglingin banget...

Kalo ada satu hal yang bisa gue rubah dari diri gue, gue pengen mengubah daya ingat gue. Gue pengen ingat semua teman2 gue dari jaman gue kecil. Padahal gue orangnya sentimentil banget. Gampang inget sama kejadian2 lama. Tapi herannya gak sama orang2nya.. Jadi kalo ingatan gue itu kaya film, muka para pemerannya rata2 blur semua... Aneh. Sekarang jangankan temen esde, temen kuliah aja ada yang gue udah lupa...

PS.
Dengan ini saya mencari rekan-rekan saya yang dahulu:
- Bersekolah di TK Islam Aisyiyah Busthanul Athfal Pejompongan kelas nol kecil (tahun 1982)
- Bersekolah di SDN Banjarsari IV Bandung kelas 1 sampai 4 (tahun 1983-1987)
- Bersekolah di SDN Bendungan Hilir 07 Pagi Jakarta kelas 5 sampai 6 (tahun 1987-1989)
- Bersekolah di SMPN 40 Pejompongan Jakarta kelas 1 sampai 3 (tahun 1989-1992)
- Bersekolah di SMAN 28 Pasar Minggu Jakarta Selatan kelas 1 sampai 3 (tahun 1993-1995)

Ayo sapa saya!



Minggu, 15 Oktober 2006

Duh...

Beberapa hari terakhir ini ada hal yang selalu terjadi setiap hari...

Gue dateng pagi di kantor, suasana masih sepi banget. Belum ada orang. AC buat gue sendiri. Gue nyalain komputer, meriksa email2 gak penting. Buka multiply, mikir mau posting apaan ya... browsing postingan orang-orang sambil ditemani musik pilihan sendiri. Bisa nyetel keras-keras pulak...

Ah, saat tenang yang menyenangkan.

Lalu orang itu datang, membawa segepok kertas dan mulai nyerocos di samping gue. Sebagian besar kalimatnya gue gak bisa nangkep ato emang gue udah gak peduli. Tiba-tiba gue ngerasa jantung gue berdebar lebih kencang, muka gue memerah, tangan gue berkeringat. Jari-jari membuka dan mengepal, gatal ingin mencengkeram sesuatu. Pada saat orang itu mengakhiri cerocosannya dengan kalimat andalan, "Plis, buat besok sebelum jam 12 ya.." mata gue udah mulai gelap dan hampir gue terkam orang itu buat gue cabik-cabik mulutnya... Eh, ternyata gue masih sadar....

Kenapa mesti marah-marah terus begini tiap pagi ya? Cape deh, cape....


Kamis, 12 Oktober 2006

300 - Satu lagi karya Frank Miller difilmkan...




Setelah sukses dengan karya visionernya, Sin City, Frank Miller kembali dimanja dengan dibuatkan film dari salah satu graphic novelnya, 300. Bercerita tentang pertempuran Thermopylae dan kejadian2 yang mengakibatkannya dari perspektif Leonidas, raja Sparta. Graphic novel karya Frank Miller ini konon terinspirasi oleh film lawas The 300 Spartans yang pernah ditontonnya semasa kecil.

Hmmm... nonton film --> dibikin komik --> dibikin film lagi? Ada-ada saja...

Seperti halnya Sin City, film 300 ini secara visual artistik banget. Sama seperti komiknya yang aslinya setiap panel dibuat spread dua halaman. Megah. Dramatis. Dan tentu saja ngeblok khas Frank Miller. Liat deh! Keren!!

*jadi inget kayanya dulu pernah dapet komiknya, ada di mana ya?*

Rabu, 11 Oktober 2006

Semua aja berubah! part 13- Michael Jackson




Edisi spesial! Apakah Michael Jackson berubah jadi robot? Gak sih, meskipun anehnya sama. Lihat dia berubah dari the biggest talent of the century jadi the biggest joke of the century....

Semua aja berubah! part 12- Eh, ada sepatu Nike lagi...




Nike seneng banget sih bikin sepatunya bisa berubah. Kali ini gak jadi robot, tapi jadi... sepatu.. ^_^

Semua aja berubah! part 11- Ini baru mobil segala medan..




Tapi geli ah, ngeliatnya...

Semua aja berubah! part 10- VW Beetle yang gak lucu...




Lagi-lagi kerjaan iseng seseorang bernama Michael Smith. Lumayan....

Semua aja berubah! part 9 - Pantesan, dicari-cari...




Optimus Prime, pejuang legendaris planet Cybertron, pemimpin para Autobots, setelah pamornya meredup tahun 80-an ternyata sekarang... dijual di tempat penjualan mobil bekas? Tragis...

Semua aja berubah! part 8 - Perasaan tau deh...




Sempet diisyukan sebagai test animasi film Transformers yang bakal keluar taun depan, ternyata cuma kerjaan iseng seorang fan. Hmm.. iseng aja kaya gini...

Semua aja berubah! part 7 - Sepatu paling keren sedunia..




Ini iklan Nike Air Max Q di Jepang. Meskipun terlihat keren, sepertinya sepatunya jadi sakit kalau dipake...

Semua aja berubah! part 6 - Gak usah pusing mikir parkir




Hmmm.. asik juga ya kalo gini. Kemana-mana bisa bawa mobil, rumah, suami, istri....

Semua aja berubah! part 5 - Senjata rahasia AL Singapura




Heibat... AL Amerika aja gak ada apa-apanya ^_^

Semua aja berubah! part 4 - Sayangilah mesin fotokopimu..




Karna kalo kasar, nanti dia bisa ngamuk kaya gini nih...

Semua aja berubah! part 3 - Parodinya Citroen C4 TVC




Ini parodi dari TV commercial Citroel C4 di part 1. Kali ini yang ditampilkan adalah Citroen 2CV lama. Memang masih kelihatan funky, sayang udah uzur...

Semua aja berubah! part 2 - Lagi-lagi Citroen C4 TVC




Ini TV commercial terbaru Citroen C4. Masih berubah jadi robot, tapi sekarang lebih 'sporti' ^_^

Semua aja berubah! part 1 - Citroen C4 TVC




Ini adalah seri postingan yang akan menampilkan video-video benda-benda (atau orang, kalau ada ^_^) yang berubah menjadi mecha. Karena mecha itu cool abiesz.. (plis deh.) Kali ini, TV commercial Citroen C4 yang legendaris. Siapa bilang robot itu kaku?

Selasa, 10 Oktober 2006

Street Fighter The Later Years




Buat penggemar game Street Fighter, film iseng2 dari college humour ini lumayan bikin penasaran.. Entah ada terusannya apa gak, tapi ngeliat muka pemaennya aja bikin pengen ketawa..

Apalagi supir taksinya ^_^

Lha, anak ini nongol lagi di sini...




Lagi-lagi si gundul permen loli rasa kopi muncul di sini. Inilah foto-foto yang akan menghiasi henpon gue beberapa saat ke depan...

Para pemenang kontes kostum Halloween majalah Wizard 2006 (a.k.a orang-orang Amerika kurang kerjaan)




Salah satu hal menyenangkan dari membaca Wizard (yang edisi Amrik sih..), adalah melihat 'kreativitas' dan keberanian orang-orang sono membuat kostum superhero dan memotretnya untuk dipajang di majalah internasional. Beberapa emang keren, coba liat pemenang utamanya! Sadis!

Kamis, 05 Oktober 2006

Lagi-lagi...

..menjadi manusia terakhir di kantor ini.

Sudah jam segini, tapi batu besar yang menyumbat otakku gak juga pergi.

Aku benci kantor ini! Bukan ini kehidupan yang kubayangkan!

Tidak, adpertensi! Bukannya aku patah arang padamu.

Sesungguhnya kerja sampai pagi kurelakan bila itu untuk sesuatu yang bermanfaat.

Bukan pekerjaan eek seperti ini.

Aaargh! Pengen pulang!!!

Ini lagu apa lagi yang keluar dari speaker gue....


"Cita-citaku ingin menjadi polwan
Apa mungkin aku hanya lelaki
Oh Tuhan, tolong hambaMu
Aku tak sudi jadi bapak polwan..."

("Cita-citaku" oleh The Panasdalam)




Rabu, 04 Oktober 2006

Robert Downey Jr. is Iron Man!




Satu lagi film komik produksi Marvel telah diumumkan. Robert Downey Jr. telah ditunjuk sebagai pemeran utama dari film layar lebar Iron Man, salah seorang superhero keluaran Marvel Comics. Film yang baru bakal mulai produksi bulan Februari 2007 ini bercerita tentang Anthony Stark, jutawan dan ilmuwan yang diculik dan dipaksa membuat senjata mematikan, namun dengan kepandaiannya ia membangun baju tempur canggih yang bisa membuatnya lolos dari sekapan si penculik dan akhirnya memakai baju tempur tersebut untuk menyelamatkan dunia (ca'ilah klise amat...^_^)

Kalau di komik aselinya, baju tempur Iron Man ini awalnya dibuat Stark sebagai penunjang hidupnya yang sekarat akibat terluka terkena serangan bom. Secara Stark adalah seorang jutawan, baju tempur Iron Man yang dimiliki Stark tidak hanya satu, tapi banyak sesuai kebutuhan dan perkembangan. Padahal menurut gue mah, emang yang gambar gak konsisten ajah ^_^

Lion Maru G Berubaaahhkkg!!




Ini scene dimana pertama kali 'Shishimaru' Germo berubah menjadi Lion Maru G. Lho, mukanya sudah gak kaya Simba, tapi pake topeng?

*maap ya rada gelap, cuma ada ini...*

Lion Maru G Opening




Ini adalah opening dari film remake dari salah satu film masa kecil gue; Lion Maru. Dulu film ini gue tonton dalam bentuk video betamax bersama2 Megaloman, Goggle V, Zabogar, dsb.

Kini, versi taun 2006 dibuat lebih kinclong, dengan setting yang lebih modern. Dengar saja lagunya yang masih pake theme klasiknya, tapi sekarang diremix. Yang kelihatannya absen adalah si anak kecil dan pegasus putihnya (keliatannya diganti sama motor besar deh.. *HOEK*). Sempat gue bertanya, kenapa judulnya Lion Maru G?

Trus gue liat tulisan di opening ini:
"LION-MARU, the Beast Transformed Gigolo Warrior"

WOOOTTT??? Jadi dia Gigolo? Pantes pemerannya agak 'gimana' gitu... ^_^

Selasa, 03 Oktober 2006

Jangan kau sandarkan kepalamu di bahuku...

Jangan dulu kau sandarkan kepalamu di bahuku.
Karena tadi pagi anakku muntah di situ.
Dan aku sudah tak sempat lagi berganti baju.

Jakarta, 3 Oktober 2006
*karena puisi di koran KOMPAS biasanya pake tanggal*



Senin, 02 Oktober 2006

Siapa bilang hanya harimau yang tega memakan anaknya?




Buktinya, kalau gue liat anak gundul yang satu ini, rasanya pengen makan pipinya, huhuhuhuhuh, tayaaannngggg.... ^0^

Pas imunisasi DPaT kemaren, tepat usia 3 bulan 3 hari, beratnya sudah mencapai 6,7 kg. Alhamdulillah kata dokter termasuk ideal. Dan lagi2 dituduh anaknya dikasih susu formula. Dengan hidung kembang kempis karna bangganya, kita jelaskan bahwa sampai sekarang anaknya masih ASI eksklusif. Alhamdulillah...

Yellow Matter Custard - I am The Walrus




Dulu pernah gue singgung di sini, dan akhirnya berhasil menemukan satu videonya. Enjoy!

Jumat, 29 September 2006

Kantor macam apa ini? *puih!*


Sabar bang... sabaaarrrr...

Lagi enak-enak kerja, tiba-tiba.. pett! listrik mati.

Terdengar teriakan histeris dimana-mana. Orang-orang menendang partisi yang berada di dekatnya. Sebagian lagi menendang siapa saja yang lewat di dekatnya.

Tak lama kemudian listrik menyala lagi. Gue yang sedang mencoba mengingat-ingat apa file yang tadi lagi dikerjain udah disave apa belon, buka lagi aplikasinya.

Sip, kebuka!

pett!! listrik mati lagi.

Terdengar lagi gerutuan dimana-mana. Sebagian yang belum sempat menyalakan komputer sibuk mentertawakan temannya yang udah terlanjur menyalakan komputer. Tapi apa daya, pekerjaan mesti tetap diselesaikan.

Akhir-akhir ini emang lagi sering mati listrik di kantor ini. Heran, apa gak ada genset ya? Mana kantor gak mau invest beli UPS biar komputer2 datanya gak ilang lagi. Biasanya kalo mati emang mesti dua kali. Gak tau kenapa.

Gue nyalain komputer lagi sambil bercandain manajemen kantor (*ih, puasa-puasa ngomongin orang*). Begitu mau buka aplikasi,... pett!! listrik mati lagi.

Oke deh, sholat aja dulu deh. Begitu listrik nyala, gue nyalain komputer. Trus gue tinggal sholat. Jangan lupa berdoa supaya listriknya gak mati lagi (do'a yang aneh..)

Selesai sholat listrik masih menyala. Alhamdulillah, bisa nerusin kerja deh, lagi tanggung juga, mau cabut juga abis maghrib soalnya.

Pett!! listrik mati lagi....

Sabang bar... sabaaannggg...

*abis ini kita mau mendaftarkan kantor kita ke MURI sebagai kantor yang paling sering mati listrik dalam sehari*





Kamis, 28 September 2006

Semua karna deterjen!

Hari ini kantor gue diundang acara pagelaran musik jazz oleh salah sebuah televisi swasta. Performernya sih gue gak kenal, tapi karena diadakan deket rumah gue jadi agak tertarik untuk datang. Ada Door prizenya lagi.

"Emang elu penggemar jazz, Ris?"
Eng... yang jelas gue penggemar door prize.. ^_^

Dress code sudah ditentukan. Tadi pagi udah disiapkan kemeja putih yang disetrika baik-baik dan dilipat oleh istriku tercinta (gue dari dulu gak bisa melipat baju dan bungkus kado, aneh deh..). Dibawa dengan rapih, sengaja gak dipake dulu takut lecek gue pake tidur siang di kantor.

Eh, tak diduga tak dinyana, ada pekerjaan datang. Briefing tadi pagi, deadline hari senin. Dan sepertinya gue mesti lembur malam ini kalau mau selesai karena besok ada acara lebih penting yang bikin gue gak bisa lembur.

Dan pekerjaan itu adalah melayout pack deterjen.. Oh MY GAAWD!! NOOOOoooooo.....!!! *efek jatuh dalam lubang tak berdasar*


Senin, 25 September 2006

Puasa, tapi kok...?

Semalam, di televisi tertayang sebuah berita. Di kota Padang, satpol pp merazia warung-warung makan yang masih buka di siang hari. Ibuku, yang juga menonton berita itu bilang, "Nah ini dia yang aku gak setuju. Orang puasa kok minta dihormati."

Trus gue pikir-pikir lagi, perkataan ibu ada benarnya juga ya. Lha puasa kan ibadah. Ibadah yang personal sebenarnya, yang mana kualitasnya bergantung pada pribadi masing-masing orang yang menjalankannya. Dan puasa juga bukan sekedar menahan lapar dan haus, tapi juga hawa nafsu lainnya. Jadi kalau misalnya ada orang makan di depan kita, apakah kita harus menghukum kita karena 'tidak menghormati' kita yang sedang beribadah, atau kita malah harus memperkuat iman kita dan menganggap itu sebagai cobaan dan bagian dari ibadah?

Gue percaya bahwa rasa hormat itu semestinya didapat, bukan dipaksakan. Seorang boss gak bakal dihormati karyawan semata-mata karena dia berjabatan tinggi, tapi mestinya karena dia mengayomi dan memberi contoh dan teladan yang baik. Bukankah akhlak yang baik itu salah satu tujuan kita berpuasa juga? Makan dan minum, termasuk melakukannya di muka umum, adalah hak setiap orang, terutama orang yang tidak berpuasa. Jika mereka memutuskan untuk tidak melakukannya di depan kita demi menghormati, itu baik. Itu toleransi, karena didasarkan pada kesadaran. Tapi pada saat toleransi itu dipaksakan, jadi apa namanya?

Ini termasuk juga razia terhadap tempat hiburan selama bulan puasa. Menurut gue ini aneh. Kenapa kok cuma pada bulan puasa? Kalo memang peraturannya jelas, dan tempat hiburan itu melanggar peraturan, ya mestinya gak bulan puasa pun bisa ditindak. Apa karena buka terlalu malam saja bisa mengakibatkan sebuah tempat hiburan dirusak massa? Apa Islam pernah mengajarkan itu ya?

Semestinya toleransi yang didasarkan kesadaran bisa timbul kalau itu berlaku dua arah. Apakah misalnya, kita bertoleransi dengan menghentikan semua kegiatan, termasuk kegiatan perekonomian pada saat umat Hindu merayakan Nyepi? Hindu termasuk agama yang diakui di negara kita lho... Nggak kan? Apa karena umat Islam adalah mayoritas (dibandingkan umat Hindu, misalnya) di negeri ini sehingga berhak memaksakan toleransi itu? Kok jadi masalah lebih banyak ummat siapa ya? Kirain tadi puasa itu ibadah, yang mestinya dilakukan dengan tawadlu...

Hmm...



Aneh? Gak juga ah...


Gara-gara ngeliat blognya Mari, gue jadi ditodong cerita keanehan2 gue. Keanehan? Susah euy... Gue berpikir keras dan gak bisa nemu, karena gue orangnya normal banget. Terlalu normal malah. Gue coba aja ya, tapi suwer... gak ada aneh-anehnya!

1. Gue suka banget ngupil. Biasa kan? Apalagi cuma ngupil di tengah mal yang ramai dan masih berpikir gak bakal ada yang liat. Biasaaa...
2. Gue gak suka sama tauge bukan karena rasanya, tapi karena bentuknya yang ngeselin. Iya lah, siapa yang gak kesel liat bentuk toge yang aneh gitu. Biasa kaann?
3. Gue selalu dengan refleks mengosongkan 'Recycle Bin' di komputer manapun yang gue temui. Komputer gue, komputer temen gue yang lagi gue pinjem, komputer bos gue, komputer warnet, komputer liat di pameran, komputer tukang software di mangga dua, komputer mana aja lah. Lha wong gue cinta kebersihan, wajar tokh?
4. Katanya ukuran kaki gue gak normal. Padahal terakhir gue beli sepatu gue beli nomer 47,5. Wajar aja kan? *meskipun gue selalu sebel karena Bata gak pernah punya ukuran sepatu buat gue, huh... Bata sucks!*
5. Masih tentang kaki gue, katanya kalo gue jalan, jempol kiri dan kanan gue musuhan. Jadi gak bisa jalan sambil kaki madep depan. Ah, itu masih wajar kaaannnn?
6. Gue hobi joged-joged mengikuti irama lagu, tapi gue anti sama yang namanya clubbing. Aneh? Gak juga ah, kalo di rumah ato di kantor gue dah gak perlu jaim sih ^_^
7. Oh, cuma ini deng yang gue anggep aneh. Gue gak bisa berenang. Padahal gue merasa udah melakukan tekniknya dengan benar. Tapi bagaimanapun gue mengayuh tangan dan kaki gue, selalu gue tenggelam makin dalam semakin jauh gue berenang.. Kenapa ya?
8. Eh, nambah satu lagi. Ini baru akhir-akhir ini gue perhatikan kalo gue lagi ngomong, perhatian gue gampang banget teralih. Akibatnya kalimat yang gue udah susun di otak gue buyar semua. Tapi, bukannya berhenti buat mikir, mulut gue suka terus nyerocos kata-kata random yang saat itu terlintas. Dan biasanya itu angka. Jadi misalnya, gini:
"Eh, tau gak, menurut gue teori fisika kuantum itu.."
*tukang mie tek-tek lewat, dan menurut gue kok suara tek-teknya lebih merdu dari biasanya*
"eng... menurut gue dua puluh enam."
Ternyata gue sering gitu. Ini baru beneran aneh...
Udah ah..



Minggu, 24 September 2006

Astaghfirullah...

Kaya begini ni, yang kalo puasa gak ada bekasnya begitu lewat Lebaran. Udah lama gak puasa, lupa deh caranya nahan hawa nafsu.

Hari pertama puasa diisi dengan banyak, ya sodara-sodara, banyak sekali letupan emosi. Mulai dari menghardik anak-anak yang main petasan selepas tarawih dan lanjut setelah subuh sampai anak gue terkaget-kaget, sampe 'ngrasani' orang sejalan Buncit Raya karena saling bahu membahu memperparah kemacetan.

Sedih ingetnya, Ya Allah... jadikan hambaMu ini orang yang sabar...


Jumat, 22 September 2006

Apa emang gue aja yang kaya pantat bayi ya?

Sensitip, maksutnya.

Gue punya teman, teman sepermainan (plis jangan dinyanyiin...). Gue udah kenal dia kira2 empat belas tahun deh. Meskipun terhitung awet, sebenernya hubungan gue dan dia menurut gue agak aneh.

Anehnya, kita bisa dibilang hampir gak pernah bercerita soal hal-hal pribadi. Gak tau kenapa, rasanya canggung aja gitu. Padahal temen lama. Padahal sering maen bareng. Tapi kalo ketemu hal yang diobrolin ya hal senang2 aja. Gak pernah yang dalem apa gimana gitu.

Pertama gue pikir karena dia emang orangnya gak terbuka. Gak ding. Dia terbuka, tapi milih-milih. Ada hal2 yang dia gak pernah mau share sama orang lain. Soal percintaan misalnya. Sebagai sesama cowok yang bersahabat empat belas tahun, hampir gak pernah kita bicara soal perempuan. Pada waktu dia menikah pun gue dikasih tau seminggu sebelumnya. Itu dari gue gak tau kalo dia punya punya hubungan dengan siapa-siapa.

Ternyata setelah gue perhatikan ada hal lain. Cara dia berbicara membuat gue gak nyaman. Aneh ya? Gue tau dia sering menyimpan banyak hal buat dirinya sendiri. Dan itu sering membuat gue jadi takut sharing ke dia. Karena gue jadi merasa dia suatu saat bakal menggunakan itu buat mencela gue. Mencela? Iya, sebenernya namanya temen kan sering cela-celaan. Tapi berhubung teman gue yang satu ini sering mengingat hal-hal yang kita katakan dan menggunakannya sebagai senjata pamungkas celaan, seringkali becandaannya jadi gak lucu lagi.

Gue jadi cenderung gampang naik darah kalo denger dia mulai 'becanda'. Gue jadi sering merasa diserang dengan omongannya dia. Gue sering merasa digurui. Salah seorang teman gue yang lain menyebut dia 'suka memanipulasi orang'. Dan gue ngerti kenapa. Tau kan, kaya orang yang pengen sesuatu, dan dia tau caranya gimana supaya orang lain menuruti kemauannya? Dulu gue agak gak perduli. Tapi sekarang gue udah gak bisa cuek lagi. Masa baru sekarang gue gak paham sama tabiat dia secara udah kenal lama? Nah, apa emang gue lagi sensitip ya? Gak ngerti ah... Kalopun dia sampe baca postingan ini, mudah2an dia ngarti sendiri yak. Meskipun gue gak yakin bakal ngubah apa-apa sih...

Pusing.. mau ramadhan bukannya maap2an malah ngomongin orang...


Senin, 18 September 2006

Ada apa sih dengan orang Indonesa?

Buat gue agak ironis, sebagai orang yang kerjaannya salah satunya membuat iklan tivi, gue jarang banget nonton tivi. Selama ini sih alasannya (sok) gak ada waktu. Padahal kan perlu juga biar tau perkembangan gitu.. Dan akhirnya wiken kemarin gue lumayan meniatkan diri buat nonton tivi...

Dan gue jadi inget kenapa gue jarang nonton tivi. Bukan karena gue gak ada waktu. Karena gue males banget liat acaranya. Buset dah, gosip, sinetron, berita kriminal, itu aja muter-muter. Kalo kita beruntung ada acara musik (yang manggung itu-itu lagi sih...), dan siaran langsung sepakbola. Tapi kan gue gak suka espakboal, jadi ya, huh....

Gue sempet membahas sama Dewi, apa sih artinya 'infotainment'? Menurut dia, infotainment itu 'informasi tentang dunia entertainment'. Kalo menurut gue kayanya lebih ke 'tayangan yang berisi informasi yang (seharusnya) menghibur'. Soalnya kalo 'edutainment' itu kayanya 'acara pendidikan yang (seharusnya) menghibur'. Btw, siapa sih yang bikin istilah ini? Bikin pusing aja. Namun demikian kayanya kita dua-duanya salah deh, soalnya infotainment yang gue liat di tivi itu tayangan yang berisi kabar mengenai artis (artis di sini apa sih?) yang biasanya mengenai kasus perceraian, kasus diambang cerai, dugaan pacaran, dugaan hamil, dst. Kenapa dugaan? Karena dalam pemberitaan, sering sekali kedengaran kata-kata 'kabarnya', 'disinyalir', 'katanya nih..". Lha wong gak jelas gitu kok ditayangkan di media. Apa itu gak menyebarkan isu namanya? Provokatif? Dan karena tayang di tivi, mestinya sih si stasiun memaksutkan hal itu menghibur... Berarti mereka berniat membuat kita terhibur dengan berita tak jelas kebenarannya yang sebagian besar merupakan aib pribadi orang lain? Astaghfirullah... Mana tayangnya pagi-pagi, siang, sore, dan malem sebelum tidur lagi...

Terus sinetron. Oh my gaawwddd!!! Waktu cuti hamil kemarin, Dewi sempat mengikuti sinetron 'Cincin' yang tayang di salah satu tivi swasta. Katanya sinetron itu agak beda dari sinetron kebanyakan. Cuman belakangan dia mulai kapok karena ternyata dugaannya salah. Ceritanya mulai dipanjang2in gak karuan dan akhirnya Dewi insyaf dan bertobat kembali ke jalan yang benar. Sebelumnya gue sempat menebak, apa tokoh utamanya ada yang ketabrak mobil lalu amnesia? tokoh utamanya ada yang disiram air keras lalu operasi plastik dan ganti pemeran? ada tokoh tante jahat buanget yang rambutnya warna-warni? ada tokoh anak kecil yang sering beradegan berdoa sambil menangis? ada tokoh yang gendut yang sering melakukan hal bodoh? ternyata tokoh utamanya kembar dan terpisah sejak lahir? ternyata tokoh utamanya anak orang kaya yang terpisah sejak lahir? tokoh utama laki-lakinya setidaknya sekali berperan menyamar sebagai bencong? udah ada lanjutan sinetron itu dengan judul yang sama tapi ditambah angka 2, 3, dst? Nah, tebakan2 gue tadi, tinggal diganti nama tokoh dan pemerannya dengan artis sinetron masa kini (bisa mix n match lho!), jadilah acara yang katanya paling digemari penonton Indonesa saat ini...

Haaahh, kalo mau diterusin, bisa gak abis abis gue ngomel. Jadi sampe sini aja. Eh, ada yang kelupaan deng..

Gue gak ngerti kenapa penonton tivi Indonesia seneng sekali dengan bencong. Entah itu bencong beneran, laki-laki yang berpura-pura jadi cewe, ato laki-laki yang berpura-pura jadi bencong. Di sinetron, di acara lawak, di iklan. Apa iya kita segitu menggemari bencong? Coba sekali-kali perhatiin nonton tivi dalam sehari trus liat ada berapa bencong yang tampil. Lu gak bakal percaya. Kalo begini terus gue gak heran kalo suatu saat yang bawa berita juga bencong. Buset dah! Dah pada gila apa ya?

Dah ah, mau minum dulu....

PS.
Kalo ada yang mau nerusin uneg-uneg gue, silakan di reply aja yah.. seru nih kayanya :P




Buset, kaya rumah di Cibubur aja mandi jam setengah enam...

Setelah menikmati tiga bulan berangkat kantor agak santai, mandi jam delapan pagi, sarapan, main-main sama anak gue baru berangkat, akhirnya hari ini datang juga. Hari dimana impian tak lagi seindah kenyataan. Hari dimana istri gue udah mulai masuk kerja. Istri gue yang kalo telat satu menit aja dipanggil HRD itu tuh... Ya, yang itu...

Seperti dalam simulasi sebelumnya (ta'elah..), kita bangun agak panik karena udah hampir setengah enam. Sholat subuh, trus kita berpencar. Dewi memproduksi asinya sementara Alif belum bangun, gue menyetrika baju. Habis itu Dewi mandi, disusul gue di tempat kedua. Setelah itu mencuci pompa asi, dan masak air buat Alif mandi. Trus setelah gue menyiapkan air, Alif dimandikan ibunya, sementara gue membersihkan sepatu gue dan ganti baju. Selesai mandi Alif langsung menyusu sama Dewi sementara gue mengassemble pompa asi yang tadi dicuci. Selesai menyusu, Alif gue serahterimakan sama nenek kakeknya sementara Dewi ganti baju dan gue memanaskan motor. Jam tujuh kurang sepuluh semuanya siap dan kita berpamitan. Air mata tak sempat tumpah karena kita sudah terlambat lima menit dari waktu deadline. Dan gue mengebut sejadi-jadinya untuk menghindari ada yang telat di hari pertama masuk.

"Enak ya mboncengin ibu-ibu yang udah gak hamil lagi, bisa ugal-ugalan...", Gitu kata Dewi di jalan.

Alhamdulillah meskipun jalan Kuningan lagi lebih macet dari biasanya, kita bisa sampai lebih cepat. Cuman ya itu, ternyata banyak yang kelupaan dibawa. Besok lebih baik lagi ya...


Kamis, 14 September 2006

What a nice surprise...


Barusan Dewi dan Alif mampir ke kantor. Senangnya bisa memamerkan 'hasil karya' ke teman-teman sekaligus membuktikan bahwa cerita-cerita gue soal bayi akhir-akhir ini adalah nyata dan bukan ilusi belaka ^_^. Tapi terutama, gue ternyata kangen banget sama Alif. Mencium baunya menghilangkan kepenatan dan kejenuhan yang tadinya gue rasain. Setelah mereka pulang, gue jadi pengen ikutan pulang.... (hmm, maunya...)

Rockstar Wannabe(s)...


Semalam, gue bertemu lagi dengen beberapa teman lama. Gue hampir gak jadi pergi karena hari itu tiba-tiba pekerjaan datang bertumpuk. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya gue putuskan. Gue memang peduli dengan deadline gue. Tapi peduli setan. Jadi gue tetap pergi.

Teman-teman lama ini bukan teman biasa. Namun teman ngeband gue. Dulu jaman kuliah gue sempat 'menemukan' beberapa teman dengan masalah sama, skill musik pas-pasan, kesenangan dengan musik rock, dan tidak ada teman seide buat bermusik. Akhirnya kita memutuskan buat ngeband iseng-iseng, sekedar mengisi waktu luang dan bergembira bersama.

Sebagai band yang lebih banyak bercanda, kita sama sekali tidak produktif. Selama dua tahun waktu kita bersama, praktis lagu yang sempat kita hapal diluar kepala cuma delapan lagu. Pas buat manggung di acara kampus dua kali. Emang cuma sempat manggung segitu. Mungkin kalo dikasi manggung sekali lagi, kita bisa apal 12 lagu. Benar-benar pas-pasan. Lagu yang kita bawakan juga agak ngacak, berhubung selera kita berempat emang beda-beda. Dari Led Zeppelin, Pearl Jam, Mr. Big, The Wonders, REO Speedwagon, Jimi Hendrix, sampai The Beatles. Lho kok lawas semua gini? Iya lah, yang penting kan maeninnya tetep cadas! *ngacung tiga jari*. Meskipun skillnya ngepas, untuk ukuran Jatinangor yang saat itu sangat kekurangan hiburan bermutu, kita sempat digila-gilai penonton panggung kampus (maksutnya ditunjuk-tunjuk sambil diteriakin, "Gila...gila.."). Aliran musik kita adalah aliran gembira. Maeninnya gembira, yang nonton (kalo ada) juga gembira.

Sayangnya band kita akhirnya vakum akibat kesibukan masing-masing. Karena cuma dua tahun dan delapan lagu itu juga kita belum sempat punya groupies, apalagi fanbase. Mimpi menjadi rockstar masa depan yang akan menyelamatkan umat manusia dengan musik kita pupus sudah.

Semalam, setelah hampir delapan tahun dan beberapa senti kemajuan di perut masing-masing kemudian, kita bertemu lagi. Meskipun dari berempat hanya gue yang masih cocok berpenampilan sebagai anak band, kita memutuskan buat main lagi. Dan kali ini lagi-lagi buat iseng-iseng (meskipun kabarnya skill bermainnya ada peningkatan, bukan gue tentunya :D). Karena kalo dipikir-pikir mau manggung di mana? Mungkin di pesta ulang tahun Warakawuri atau tujuh belasan RT mana gitu.. Tapi yang penting kita berkumpul lagi. Lagu-lagu baru (tapi lawas. teuteup :D) dipertukarkan, dan dua minggu lagi kita berkumpul buat mencoba ingatan kita membawakan alat musik. Kalo ada yang bisa bawain alat musik dan kira-kira senasib dan mau bergabung buat bergembira bersama, boleh lho... Syaratnya, jangan bercita-cita ngetop (kecuali efek samping aja), dan kalo bisa maennya jangan jago-jago amat, kesian ntar kita minder :P

Ahh, those heartwarming memories...

PS.
Nama band kita dulu adalah Frost Kibatodos. Ada yang tau darimana kita dapet nama itu? :D



Rabu, 06 September 2006

malam pertamaku... *blush*

Tadi malam aku mengalami suatu kejadian yang tak akan kulupakan seumur hidupku. Aku pun tak tahu mengapa ini bisa terjadi, karena baru pertama kalinya aku mengalami ini. Setelah semua itu selesai, masih dengan tubuh yang bermandikan peluh... aku berpikir dan aku merasa... menyesal. Aku merasa karena kebodohanku ini terjadi. Namun semuanya sudah terlambat. Semalam aku pulang dengan gundah bagaimana menceritakan kepada istriku aib yang terjadi... Aku tak ingin ia menyesal punya suami sebodoh aku... Maafkan aku, istriku... Aku menyesal, dan tak akan mengulanginya lagi...

Semalam, aku kehabisan bensin di jalan dan harus mendorong motorku hingga pom bensin terdekat...


Selasa, 05 September 2006

*garuk-garuk*

Sebagai seorang laki-laki, kadang gue merasa diri gue kurang komplit. Dan gue menyalahkan masa kecil gue yang sepertinya selalu menaruh gue di tengah-tengah pergaulan yang kurang bisa mengajarkan hal-hal penting sebagai seorang laki-laki...

Misalnya, gue gak bisa main kelereng. Herannya dari dulu gue gak pernah punya teman yang ngajak gue main kelereng. Paling main bulutangkis, robot-robotan, main sepeda, tapi gak pernah main kelereng. Dan layangan. Jadinya gue juga gak bisa main layangan. Gue pernah cari ikan di kali, tapi gak bisa main layangan.

Selain itu gue juga gak bisa bersiul. Gak pernah gue berada di tengah teman-teman yang menganggap bersiul itu suatu tanda pergaulan, atau kata sandi buat masuk markas rahasia. Gak ada juga yang bisa gue minta ajarkan karena bokap pun gak pernah gue liat bersiul. Nah karena ini juga gue jadi berkesimpulan makanya gue gak bisa main gitar sampe sekarang (meskipun sebenernya gue ikut les gitar aja kali ya? Ato les bersiul? Farabi atau Yamaha Music School buka kelas siul? Kenapa gak ya? Padahal kan itu bermusik juga...)

Gue juga gak bisa berenang. Padahal sepanjang sekolah selalu ada pelajaran renang. Dan gue berusaha menyerap semua elmu yang diajarkan bapak guru yang biasanya mesum dan lebih suka mengajarkan anak perempuan itu, tapi tetap sia-sia. Gue cuma bisa gaya bebas dan gaya katak. Itu pun mesti berhenti tiap berapa meter untuk ambil nafas. Gue juga mesti berenang pakai kaca mata, soalnya kalo gak bisa dipastikan gue berbelok dan nyasar karena gue gak tahan mata gue kena air. Gue juga udah berusaha belajar tiap ada kesempatan. Hasilnya, udah dua kali hampir hanyut ke laut lepas, dan gak terhitung berapa kali hampir tenggelam di kolam lima meter... Gimana nanti gue ngajarin anak gue ya?

Nah satu lagi masalah gue adalah gue gak bisa memberi kado. Ngasihnya bisa, belinya juga kadang-kadang bisa. Tapi menebak dan memilih kado apa yang tepat buat seseorang itu gue paling gawat. Kalo belanja buat sendiri gue bisa cepet, tapi gue bisa berjam2 di mall karena bingung mau beli kado apa buat orang. Gue gak masalah beli kado yang agak mahal, misalnya (itu juga kalo uangnya ada ^_^), tapi itu malah seringkali bikin gue beban. Kalo udah beli mahal ternyata yang dikasih gak suka gimana? Meskipun itu buat orang yang gue udah kenal lama, ternyata tetep aja gue gak bisa. Tandanya gue kurang perhatian? Mungkin juga ya... Tapi gue seringkali berusaha menyelidik dari jauh2 hari dan tetep aja clueles.... huhuhuhuhuh...

Hari ini istri gue berulang tahun, dan gue bingung mau kasih apa.....




Jumat, 01 September 2006

coba jelaskan!

Ada yang tau penjelasan ilmiahnya dari mata kedutan? Apa penyebabnya? Mengapa bisa terjadi? Bagaimana menanggulanginya?

Udah dua hari ini mata gue kedutan. Rasanya ganggu banget. Kata bos gue itu akibat kelelahan syaraf. Masa sih? Iya sih gue lagi ngerasa lumayan cape. Wiken kemaren dihiasi dengan mengerjakan pekerjaan kantor. Sampe hari ini rasanya kalo bangun pagi berat banget. Rasanya sampe pengen bolos kantor gitu istirahat di rumah. Tapi masa bolos kantor dengan alasan, "Maaf bos, kemaren mata saya kedutan.." Gak mungkin lah yaw...

Untungnya ini udah hari terakhir kerja minggu ini. Meskipun tidak menjadi mudah juga gara-gara listriknya mati dua kali pagi ini. Tepat di saat gue baru mau ngesave pekerjaan gue. Selamat ya!..




Kamis, 31 Agustus 2006

Biar tidur asal gaya..


Lagi nyaman di bangku restoran sushi...

Di usianya yang udah dua bulan... berasa banget anak gue dah mulai berat. Meskipun kayanya gak segede anaknya ibu ranger, namun kayanya cukup lumayan buat bikin gue ngos-ngosan... Apa karena stamina gue yang mulai berumur ini sudah menurun ya.. Gimana mau olahraga, wong waktunya kayanya abis di kantor. Kalo ada waktu luang mending main sama anak.. padahal gaji gak naik-naik juga (lho, kok malah curhat sembarangan...)

Selasa, 15 Agustus 2006

Aaahhh benci aku sama multiply...

Dah nulis panjang-panjang, pas dipost keliatannya udah display, begitu dimatiin.. besoknya menghilang... MENGHILANG!!! KEMBALIKAN POSTINGANKUUUUUUU..!!!

Senin, 14 Agustus 2006

Tarik mang..! *perasaan pernah pake judul ini ya ^_^*

Hari jum'at kemarin secara mencengangkan gue ditunjuk mewakili kantor gue untuk ikut lomba tarik tambang untuk perayaan tujubelas agustusan yang diadain building management. "Gratis mas, kalo menang ada hadiahnya." begitu kata mas Nano sebagai manager *ca'ilah*. Gue sih gak peduli hadiahnya. Tapi terus terang gue malas ikut begituan. Apalagi penunjukan gue semata-mata didasarkan pada ukuran tubuh gue yang terbesar sekantor. Apa gak tau kalo gue bisa sebesar ini karna banyak makan ati? Huh....

Singkat cerita, pada jam lombanya, yang siap cuma gue. Empat orang lain yang sedianya ditunjuk secara ajaib menghilang semua (bayangin empat orang berbadan terbesar sekantor bisa menghilang dalam waktu yang bersamaan). Akhirnya gue menarik orang2 yang kebetulan ada dengan iming-iming hadiah jutaan rupiah. Dapatlah dua orang berbadan lumayan besar, dan bersama lima orang lain dari tenant gedung gue, tim gedung Grha FCB lengkap sudah.

Berhubung gue dan teman2 gue yang lain memang hanya bermodalkan badan besar karena banyak makan, kita langsung kalah di putaran pertama. Tim lawan beranggotakan orang-orang yang berbadan tidak begitu besar namun tegap dan berotot besar hampir tumpah menembus kaos ketat biru tua bertuliskan 'SECURITY' mereka hasil dari olahraga setiap harinya. Sungguh pertandingan yang timpang. Akhirnya tim Grha FCB pulang dalam kekalahan tapi tetap cengengesan...

Malamnya, lengan gue dua2nya sakit dan nyeri sampai hari ini. Siapa sih yang menciptakan permainan biadab ini? Apa dulu pejuang kemerdekaan kita sering tarik tambang setiap tanggal 17 Agustus? Hhhhh....

Pada hari Minggu gue dan Dewi berjalan2 ke PIM. Ini pertama kalinya kita trial berjalan2 dengan niat membawa Alif. Dipilih PIM karena itu tempat yang kita ingat ada nursery roomnya, supaya kalo mau menyusui jadi gampang. Betul saja, sebagian besar waktu kita di sana dihabiskan dengan menunggu Alif menyusui. Sampai disalip tiga ibu-ibu! Semoga sukses deh lain kali....


Senin, 07 Agustus 2006

Dua hal yang gue temukan secara tidak sengaja dan berharap ada orang lain yang mau berbaik hati membagi mp3 atau videonya ke gue...

1. Yellow Matter Custard
Sebuah band proyek yang beranggotakan Mike Portnoy (Dream Theater), Neal Morse (ex-Spock's Beard), Paul Gilbert (Racer X, ex-Mr. Big) dan Matt Bissonette. Band ini khusus membawakan cover lagu-lagu the Beatles dan tampil hanya dua kali di Amerika Serikat. Salah satu penampilannya di BB King's Blues Club New York dirilis dalam bentuk dobel CD audio dan DVD: One Night in New York City taun 2005

2. Extra Action Marching Band
Marching Band asal Oakland/San Fransisco yang sepertinya tidak pernah atau jarang sekali 'marching', senggaknya gak pernah berbaris dalam barisan rapih atau menuju arah yang sama. Marching Band yang jarang tampil berseragam ini lebih suka berbaur dengan penontonnya, dan berjoged masing-masing sesuka hati. Band 30-piece ini berisi musisi-musisi yang sepertinya bercita-cita sebagai rocker, dan barisan pembawa bendera yang provokatif dan lebih mirip penari erotis di bar. Seru!

Kalo pengen tau, liat ajah di www.youtube.com... Kalo udah tau dan punya dvd/video/mp3, bagi dooonngggkksszzz...


Jumat, 04 Agustus 2006

sakaw...

Pernah gak lu ngerasa gemas karena lo kepikiran sesuatu, kepengen sesuatu, banget, tapi orang lain gak ada yang peduli karena mereka gak ngerti apa yang lo pengen, dan lo juga gak bisa membuat mereka ngerti, karena itu emang kebetulan cuma lo sendiri yang tau. Lo sendiri yang ngebet.

Jadi jaman dulu gue ngefans abis sama manga terbitan Elex berjudul Ashura (judul aslinya Shura No Mon), bercerita tentang seorang pemuda bernama Mutsu Tsukumo (diterjemahkan secara ngawur oleh Elex menjadi Paddy) yang mengaku mewarisi teknik membunuh bernama Mutsuu Enmei Ryuu (diterjemahkan secara ngawur juga menjadi Karate Aliran Enmei). Konon teknik ini sudah berusia ribuan tahun dan dalam sejarahnya pewaris teknik ini belum pernah kalah oleh siapapun.

Jadi manga 31 buku ini bercerita tentang perjalanan Tsukumo melanglang buana keliling dunia mencari jago2 beladiri dunia untuk menjajal teknik bertarungnya. 31 buku berisi pertempuran demi pertempuran. Melawan karate, gulat, tinju, sampai judo brasil. 31 buku bertarung dan tidak pernah sekalipun kalah. Dan herannya gue gak sebal. Padahal superman aja di bukunya yang ke-31 paling gak pernah kalah. Tapi si Tsukumo ini tidak pernah. Teknik Mutsuu Enmei Ryuu andalannya memang heibat. Meskipun pengarangnya si Masatoshi Kawahara sering terlihat malas menggambar (terutama gambar background), tapi tiap adegan pertarungannya digambar secara detil.

Setelah itu terbit pula manga spin-offnya oleh Elex berjudul Samurai (padahal judul aslinya Shura no Toki - Mutsu Enmeiryu Gaiden, huhuhuh.. ngawur abis). Ini bercerita tentang nenek moyangnya si Tsukumo, yaitu anggota klan Mutsu yang berkelana mencari jago2 beladiri untuk membuktikan ketangguhan teknik Mutsu Enmei Ryuu. Nah, komik 11 buku ini gue belum pernah baca. Udah sulit banget nemuinnya secara manganya dah lama banget. Dan gue penasaran banget pengen baca. Tapi mesti mengadu ke siapa? huhuhuhuhu...

Kenapa tiba-tiba gue sakaw gini? Penyebabnya adalah gara2 kemarin gue menemukan versi animasi dari cerita Shura No Toki ini. Gue jadi inget juga kalo di Playstion jadul dulu pernah keluar gamenya Shura No Mon. Tapi berhubung jaman PS itu gue masi miskin (sekarang masih sih, hehehe...), jadinya gue gak pernah maen itu game. Sekarang cari CD gamenya aja susahnya minta ampuuunn.. padahal dah bisa maenin pake emulator di PC.

Huhuhuhuhuhuhuhuhuh... penasaran abis...

Selasa, 01 Agustus 2006

Perangko seri jagoan super DC


perangko

Perangko seri taun 2005 yang menggambarkan jagoan-jagoan super DC. Kalo lagi gini gue menyesal gak punya sahabat pena di Amerika...

Permen loli rasa kopi..




Hari minggu kemarin alhamdulillah sudah dilaksanakan akikah anak pertama gue si Alif. Diisi dengan pengajian dan pemotongan sejumput rambut. Berhubung yang motong ibu2 satu pengajian dan gue yakin gak ada yang kapster salon, jadinya rambut anak gue kacaw balaw. Mumpung ada eyang2nya, sekalian aja digundulin. Lihatlah kepalanya yang menggemaskan ini, bikin pengen jilat-jilat kan?

Senin, 31 Juli 2006

Planetary (story: Warren Ellis; art: Mike Cassaday)

Rating:★★★★
Category:Other
Perkenalkan Elijah Snow. Pria berambut putih yang kelihatannya berumur empat puluhan ini kehilangan sebagian ingatan akan masa lalunya. Masa kininya ia isi dengan luntang-lantung tak tentu arah. Itu sebelum ia direkrut untuk menjadi anggota tim lapangan Planetary, sebuah organisasi rahasia.

Planetary adalah sebuah organisasi arkeologi. Tugas para anggota tim adalah menemukan artefak-artefak, maupun mengungkap misteri-misteri di dunia. Sebagian besar misteri itu dikenal hanya sebagai mitos. Tapi Planetary punya sumber daya untuk mengungkap itu semua.

Kalau kamu mengira ceritanya akan seperti Indiana Jones atau Tomb Raider, kamu salah besar. Ceritanya lebih mirip The X-Files dengan bumbu aksi dan twist khayal yang lebih asik. Asyiknya referensi misteri yang disajikan dekat banget sama karakter atau cerita dalam fiksi populer. Misalnya asal-usul batu besar di Australia, keberadaan monster raksasa di Jepang (ingat Ultraman?), keberadaan seorang Eropa yang dibesarkan binatang di kota canggih di belantara Eropa (ingat Tarzan?), keberadaan seorang koboi yang bangkit dari kematian dan mempunyai kekuatan kegelapan (ingat Lone Ranger?), belum lagi misteri pesawat luar angkasa yang ternyata pernah menyambangi bumi 19 kali dan ditutup rapi oleh pemerintah (ingat X-Files?).

Elijah Snow sendiri bukan orang biasa. Ia adalah salah seorang dari century babies, yang lahir pada tanggal 1 Januari 1900 dan di usianya yang hampir seratus tahun, tidak ada tanda-tanda penuaan. Selain itu ia bisa menciptakan es dari udara dan air disekitarnya. Selain Snow, tim lapangan Planetary juga berisi Jakita Wagner, seorang perempuan berkekuatan dan kecepatan super, dan The Drummer (tidak ada yang tahu nama sebenarnya), seorang pemuda yang selalu memegang stik drum yang bisa menyerap sinyal informasi apapun bentuknya.

Bertiga mereka harus menyelesaikan tugas sambil melawan musuh Planetary, yaitu The Four. The Four ini berisi empat ilmuwan yang diyakini mendapat kekuatan setelah melemparkan diri ke dalam misi angkasa luar pertama di dunia (ingat Fantastic Four?). Tujuan The Four ini adalah mengumpulkan rahasia2 besar dunia dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Konon jika rahasia yang mereka simpan terungkap, manusia bisa mencapai kemajuan puluhan tahun ke depan.

Komik ini recommended banget. Gaya ceritanya yang gak biasa dijamin gak bikin bosan. Buat yang suka cerita sci-fi apalagi, realitas yang diciptakan Ellis dan Cassaday kelihatan begitu fantastis tapi juga nyata. Gaya gambar Cassaday juga kelihatan berubah-ubah tiap bukunya. Belum lagi cover2nya yang keren yang kadang-kadang mirip poster film. Asyik banget!!

Info gak penting (LAGI??)

Kalo suka nonton film2 animasinya Looney Tunes dan anak2nya, pasti sering melihat kata 'ACME'. Entah itu sebagai nama perusahaan, nama produk, pokoknya tersebar dimana-mana sebagai penama benda yang tak jelas asal usulnya. Apakah teman-teman tahu apa arti 'ACME' tersebud?

Kalo menurut kamus Webster, entry 'acme' merujuk pada kata benda yang berasal dari bahasa Yunani.

acme (plural 'acmes')

  1. The top or highest point; the culmination.

  2. (medicine) The crisis or height of a disease.
  3. Mature age; full bloom of life. 
Tidak nyambung bukan? Ternyata untuk film2 Looney Tunes ada entri khusus di istilah ACME, yang merupakan singkatan, di dalam kamus Wiktionary :

ACME


  1. A Company [that] Makes Everything: Wile E. Coyote's supplier of equipment and gadgets.
Begitulah...