Senin, 25 Januari 2010

Tertawa di akhir bulan...

Kemarin, Dewi duluan sampai di rumah membawa sebungkus otak-otak. Berhubung otak-otak adalah kesukaan Aidan, maka nyaris ludeslah semuanya dia sendiri yang makan. Bahkan tante-tantenya minta pun gak dikasih.

"Abis ibu sih, bawanya cuma sebungkus." kata Aidan sambil asik ngunyah.

"Iya, ibu beli cuma sebungkus. Soalnya ibu lagi bokek." jawab Dewi asal (tapi jujur :D)

Dan meledaklah tawa Aidan. Dia tertawa keras sekali tak henti-henti, "Hahahahahahahahahah! Ibu lagi bokek ya! Hahahahahahahahahahahahah!"

setelah tawanya reda, ia pun berujar,

"Bu, bokek itu apa sih?"

....

*sementara bapaknya masih di kantor dan migrain, sepertinya karena ketularan bokek dari ibu..*

fitur panorama di multiply ini menyenangkan sekali... jadi pengen ngeblog apa gitu.. :D

Sabtu, 02 Januari 2010

Raven

Tadi pagi, sambil komputeran, gue membaca majalah Parents edisi terbaru yang tergeletak di situ habis dibaca Dewi semalam. Di covernya tertulis: 685 Nama Bayi + trend, prediksi, inspirasi. Gue sedang membolak-balik majalah itu waktu Aidan yang baru bangun keluar kamar dan minta dipangku. Gue pun iseng membacakan isi artikel tersebut padanya.

Rupanya nama-nama yang ada di majalah itu rata-rata nama bule semua. Gue jadi inget waktu dulu mencari nama buat Aidan, gue pengen nama itu terdengar ngindonesia. Aidan dipilih karena diucapkan dengan lidah bule maupun Indonesia, tidak terdengar jauh berbeda. "Biar kalo dia nanti sekolah di luar negeri, teman-temannya gampang manggil namanya, daripada, eng... Supriyanto, misalnya.." begitu pikir gue dan Dewi dulu.

"Nih abang" kata gue ke Aidan. "Kalo adekbababa perempuan, mau dikasih nama apa?"

Aidan yang masih ngantuk kelihatan gak terlalu interest, tapi gue cuek aja.

"Iris? Calla? emm.. Ivy? Dahlia?" kata gue membaca nama-nama dibawah tabel 'pecinta alam"

Aidan tampak berpikir.

"Atau Dove? Lark? Robin? Robin kaya temennya Batman itu? atau Raven?" kata gue membaca nama-nama dibawah tabel 'pengamat burung'

"Ah, ya, Raven aja!" potong Aidan cepat.

Gue ketawa. Gue pun meneruskan membaca.

"Angie? Layla? Cecilia? Sadie? Olivia? Audrey? Jade?.."

"Enggaaaak! Raven ajaaa!" Aidan mulai ngotot.

Ehm, gue mulai panik, "Gwen? June? Kan lahirnya bulan Juni, dinamain June aja kaya yang di Little Einstein ituu?"

"ENGGAAAAAKKK!! YANG TADI AJA! Raven aja.. dedek Raven!" kata Aidan mantap.

Akhirnya diputuskan, manakala ia ingat, ia akan mengganti panggilan sayangnya selama ini yaitu adekbababa, menjadi adek Raven. Kalo dipikir-pikir lucu juga sih, seperti kata seorang temen, namanya berkesan gotik gitu.

Dan pagi ini kita dan Dewi kontrol kandungan seperti rencana. Waktu ditanya apakah jenis kelaminnya udah bisa kelihatan, dokter cuma bilang, "Wah, belum kelihatan nih pak, tapi sepertinya saya melihat "sesuatu", tunggu aja nanti waktu 20 minggu."

"Gak mauuu!! Maunya adek perempuan aja! Kan abang udah laki-laki" kata Aidan waktu kita tanya, gimana kalo adek Raven ternyata perempuan. Wedew, pe-er kita sekarang adalah meyakinkan dia buat menerima kalau ternyata adeknya tidak seperti pesanan. Btw, Raven buat anak laki-laki cocok gak sih? Raven tapi Fadhilah? kok rasanya gak nyambung ya :P

Hmm... sepertinya dibiarkan saja deh, mana tau nanti lama-lama si Aidan lupa :))