Ingin berlibur tapi bosan ke tempat wisata yang itu-itu saja? Menurut dinas pariwisata Jepang (kelihatannya sih), tempat tujuan wisata paling mutakhir di dunia tentu saja di Hakodate, Jepang. Karena menurut video berikut, "Berdasarkan survei terhadap 100 aliens, Hakodate adalah kota nomor satu yang paling ingin mereka invasi"
Ya, jadi kalau anda ingin merasakan ketegangan berlari-lari di antara gedung-gedung yang runtuh, nyaris terinjak monster raksasa, atau mengelak dari tembakan sinar dari langit, silakan datang ke Hakodate. Kota ini sepertinya lebih dari siap dengan angkatan bersenjata yang siaga, dan meriam raksasa yang disembunyikan dalam gunung. Sayangnya pasukan ranger tidak terlihat, mungkin karena sedang sibuk di Bandung. Tapi salah satu situs kota, menara Goryokaku kelihatannya bisa berubah jadi robot raksasa. Sepertinya itu cukup. Tentu sangat cocok bagi penggemar kisah-kisah science fiction, maupun tokusatsu.
Sumber: dari sini
Senin, 30 Maret 2009
Ada apa di ujung pelangi?

dari Gizmodo
Rabu, 25 Maret 2009
Somebody should make a movie of this guy...
Sering merasa mengalami hari yang sial? Atau menjadi orang termalang sedunia dan gak ada orang lain yang mungkin lebih sial dari elu?
Seorang pria Jepang berusia 93 tahun, Tsutomu Yamaguchi, baru saja dianugerahi sertifikat sebagai 'hibakusha', yaitu korban selamat dari radiasi pada saat Jepang dibom atom pada tahun 1945. Yang luar biasa, dia adalah korban selamat dari KEDUA bom yang dijatuhkan Amerika itu.
Pada 6 Agustus 1945, Yamaguchi sedang berada di Hiroshima dalam perjalanan bisnis, ketika Amerika menjatuhkan bom atomnya yang pertama. Saat itu ia menderita luka bakar parah di tubuh bagian atasnya, dan setelah menginap semalam, ia langsung pulang ke rumahnya di Nagasaki, tepat saat Amerika menjatuhkan bom atomnya yang kedua.
Dan nasibnya yang malang saat itu pun masuk sejarah saat ia menjadi orang pertama yang tercatat selamat dari dua bom atom itu. Sertifikasi hibakusha diberikan berikut kompensasi dari pemerintah Jepang, termasuk tunjangan bulanan, checkup kesehatan gratis, dan biaya pemakaman gratis, namun tunjangan tersebut tidak akan diberikan dobel. Ah, ternyata ia pun masih bisa mengalami kesialan untuk hal yang sama setelah puluhan tahun kemudian :D
Apa yang bisa kita petik dari kisah ini? Pertama, orang seperti Yamaguchi ini adalah bukti hidup bahwa bisa jadi segala kesialan yang kita alami tidak ada apa-apanya. Putus cinta? Masih menganggur? Mending mana daripada kena bom nuklir? Dua kali pula? Yang kedua, bahwa nuklir pun tak bisa mengalahkan pria biasa dari Jepang, jadi kenapa sih orang-orang mesti meributkan nuklir sampai menyerang negara lain?
:P
berita dari sini
Seorang pria Jepang berusia 93 tahun, Tsutomu Yamaguchi, baru saja dianugerahi sertifikat sebagai 'hibakusha', yaitu korban selamat dari radiasi pada saat Jepang dibom atom pada tahun 1945. Yang luar biasa, dia adalah korban selamat dari KEDUA bom yang dijatuhkan Amerika itu.
Pada 6 Agustus 1945, Yamaguchi sedang berada di Hiroshima dalam perjalanan bisnis, ketika Amerika menjatuhkan bom atomnya yang pertama. Saat itu ia menderita luka bakar parah di tubuh bagian atasnya, dan setelah menginap semalam, ia langsung pulang ke rumahnya di Nagasaki, tepat saat Amerika menjatuhkan bom atomnya yang kedua.
Dan nasibnya yang malang saat itu pun masuk sejarah saat ia menjadi orang pertama yang tercatat selamat dari dua bom atom itu. Sertifikasi hibakusha diberikan berikut kompensasi dari pemerintah Jepang, termasuk tunjangan bulanan, checkup kesehatan gratis, dan biaya pemakaman gratis, namun tunjangan tersebut tidak akan diberikan dobel. Ah, ternyata ia pun masih bisa mengalami kesialan untuk hal yang sama setelah puluhan tahun kemudian :D
Apa yang bisa kita petik dari kisah ini? Pertama, orang seperti Yamaguchi ini adalah bukti hidup bahwa bisa jadi segala kesialan yang kita alami tidak ada apa-apanya. Putus cinta? Masih menganggur? Mending mana daripada kena bom nuklir? Dua kali pula? Yang kedua, bahwa nuklir pun tak bisa mengalahkan pria biasa dari Jepang, jadi kenapa sih orang-orang mesti meributkan nuklir sampai menyerang negara lain?
:P
berita dari sini
Selasa, 24 Maret 2009
Ayo pergi ke Jerman!
Senin, 16 Maret 2009
Haris banget dah!
Setelah sukses mengurus NPWP sendiri bulan Desember lalu, seperti biasa terjadilah hal yang gue banget, yaitu kartu NPWP beserta amplop-amplopnya hilang, pas sebelum sempat melaporkan nomornya ke bagian keuangan kantor. Setelah membolak-balik rumah dua kali dan berusaha membereskan meja kantor yang malah membuatnya lebih berantakan, akhirnya sudah diputuskan; gue harus membuat kartu NPWP baru.
Dan tadi pagi berangkatlah gue ke kantor pajak. Target gue adalah yang penting gue bisa dapet nomer gue. Kartunya sih kalo mesti nunggu apa boleh buat. Mesti bayar ato buat surat kehilangan kepolisian nanti dulu deh. Yang penting nomornya. Sampe di sana gue jam setengah sembilan kurang, langsung menuju loket NPWP yang tanpa mengantri. Setelah mengutarakan maksud gue (tak lupa dengan muka memelas tentunya :D), gue dipersilahkan masuk ke dalam. Di sana gue diminta KTPnya, diperiksa di komputer, dicek nama dan alamat lalu dikembalikan lagi ke gue. Beserta kartu NPWP baru.
Gue shock. Cepat sekali. Tanpa ba bi bu, tanpa lama, hanya lima menit, sayangnya mas pelayannya juga tanpa senyum :D, tapi gue terkesan dengan pelayanan cepat ini. Gitu dooong.. Coba bikin paspor secepat ini juga.
Pulangnya gue berpikir-pikir mau lewat mana ke arah kantor secara jalan buncit raya tadi gue lihat ramai betul. Keluar kantor pajak yang jalan satu arah itu, secara impulsif gue berbelok ke jalan kebagusan. Seingat gue jalan ini dulu nembus ke manaa gitu. Gue gak gitu ingat karena udah bertahun-tahun gue gak lewat situ.
Jadi kembali gue melakukan kebiasaan gue. Berjalan tak tentu arah, hanya mengikuti kendaraan di depan gue, berharap ia menuntun gue ke jalan yang benar. Dewi istri gue sering mengeluhkan kebiasaan sok tahu gue ini, tapi belakangan karena tingkat keberhasilannya cukup tinggi, ia jadi senang karena jadi tahu banyak jalan tikus yang ditemukan tidak sengaja pada saat jalan biasa sedang macet. Kali ini gue mengikuti beberapa sepeda motor menelusuri jalan kebagusan. Pas motornya berbelok, gue terus lurus mencari kendaraan lain buat diikuti. Terus begitu sampai akhirnya lama-lama gue kehabisan mobil/motor buat diikuti. Walhasil sampailah gue ... ke jalan buntu. Gue berbalik arah, dan mengikuti jalan besar sampai akhirnya menemukan motor lain yang gue bisa gue ikuti. Si motor masuk ke jalan yang makin lama makin mengecil dan berubah menjadi jalan tanah sampai ke daerah perkampungan agak bronx gitu. Karena kuatir, gue lagi-lagi berbalik arah. Kali ini mencari arah mobil, karena pikir gue, kalo ada mobil lewat berarti ada akses jalan yang cukup besar. Dan gue berhasil karena tak lama kemudian gue mendengar suara jalan raya. Benar saja, setelah itu sampailah gue ke jalan besar yang cukup gue kenal...
....tepat di depan kantor pajak yang gue tinggalkan tadi.
Untung gue sendirian, kalo sama Dewi, dia pasti udah misuh-misuh.
Dan tadi pagi berangkatlah gue ke kantor pajak. Target gue adalah yang penting gue bisa dapet nomer gue. Kartunya sih kalo mesti nunggu apa boleh buat. Mesti bayar ato buat surat kehilangan kepolisian nanti dulu deh. Yang penting nomornya. Sampe di sana gue jam setengah sembilan kurang, langsung menuju loket NPWP yang tanpa mengantri. Setelah mengutarakan maksud gue (tak lupa dengan muka memelas tentunya :D), gue dipersilahkan masuk ke dalam. Di sana gue diminta KTPnya, diperiksa di komputer, dicek nama dan alamat lalu dikembalikan lagi ke gue. Beserta kartu NPWP baru.
Gue shock. Cepat sekali. Tanpa ba bi bu, tanpa lama, hanya lima menit, sayangnya mas pelayannya juga tanpa senyum :D, tapi gue terkesan dengan pelayanan cepat ini. Gitu dooong.. Coba bikin paspor secepat ini juga.
Pulangnya gue berpikir-pikir mau lewat mana ke arah kantor secara jalan buncit raya tadi gue lihat ramai betul. Keluar kantor pajak yang jalan satu arah itu, secara impulsif gue berbelok ke jalan kebagusan. Seingat gue jalan ini dulu nembus ke manaa gitu. Gue gak gitu ingat karena udah bertahun-tahun gue gak lewat situ.
Jadi kembali gue melakukan kebiasaan gue. Berjalan tak tentu arah, hanya mengikuti kendaraan di depan gue, berharap ia menuntun gue ke jalan yang benar. Dewi istri gue sering mengeluhkan kebiasaan sok tahu gue ini, tapi belakangan karena tingkat keberhasilannya cukup tinggi, ia jadi senang karena jadi tahu banyak jalan tikus yang ditemukan tidak sengaja pada saat jalan biasa sedang macet. Kali ini gue mengikuti beberapa sepeda motor menelusuri jalan kebagusan. Pas motornya berbelok, gue terus lurus mencari kendaraan lain buat diikuti. Terus begitu sampai akhirnya lama-lama gue kehabisan mobil/motor buat diikuti. Walhasil sampailah gue ... ke jalan buntu. Gue berbalik arah, dan mengikuti jalan besar sampai akhirnya menemukan motor lain yang gue bisa gue ikuti. Si motor masuk ke jalan yang makin lama makin mengecil dan berubah menjadi jalan tanah sampai ke daerah perkampungan agak bronx gitu. Karena kuatir, gue lagi-lagi berbalik arah. Kali ini mencari arah mobil, karena pikir gue, kalo ada mobil lewat berarti ada akses jalan yang cukup besar. Dan gue berhasil karena tak lama kemudian gue mendengar suara jalan raya. Benar saja, setelah itu sampailah gue ke jalan besar yang cukup gue kenal...
....tepat di depan kantor pajak yang gue tinggalkan tadi.
Untung gue sendirian, kalo sama Dewi, dia pasti udah misuh-misuh.
Sabtu, 14 Maret 2009
a week at the hospital...

Setelah long weekend minggu lalu kita bolak-balik ke dokter memeriksakan si Alif yang batuk pilek disertai demam dan muntah-muntah tanpa henti, akhirnya kita menyerah dan hari selasa kemarin mengikuti saran dokter, Alif dirawat. Dia didiagnosis menderita pneumonia, radang paru-paru yang biasanya disebabkan bakteri, tapi dalam kasus Alif ini diakibatkan oleh virus. Virus dari mana tentu saja sulit mengetahuinya secara si Alif ini udah mulai beredar ke mana-mana.
Melihat anak sekecil itu dipasangi infus, dan selang oksigen tentu saja membuat hati miris teriris. Tapi infus mesti ada karena sejak dia batuk dan pilek, si Alif menolak makan dan minum apapun. Sementara oksigen juga dibutuhkan untuk membantu pernafasannya yang sesak. Selain itu pada hari kedua, antibiotik disuntikkan tiap delapan jam, dan penguapan dilakukan tiap enam jam. Alhamdulillah berkat doa dan support semuanya, serta sedikit paksaan dan tipuan supaya si Alif mau makan, pada hari sabtu malam kemarin si Alif sudah dibolehkan pulang. Dengan diiringi selamat para tante suster yang senang dengan pasien rawat inap pertama di rumah sakit itu (sepertinya :D) si Alif merayakan kepulangannya dengan berlari-lari di sepanjang lorong, sambil doyong-doyong tentunya karena sudah lima hari di tempat tidur terus..
Gue, Dewi, dan Aidan mau mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang sudah memberikan dukungan, doa, yang sudah berkunjung, membawakan makanan (jangan heran kalo gue gak kurus ya :D), dan apalagi yang memberikan kado buat si Alif (dah kaya ulang tahun aja, jangan lupa ulang tahun betulannya Juni nanti ya :D). Terima kasih juga buat kantor gue dan Dewi yang sudah membiarkan kita berdua kabur selama seminggu (meskipun Dewi akhirnya dipotong cuti :D). Gue gak tau balasnya gimana, biar Tuhan aja yang balas :D
Rabu, 04 Maret 2009
Top Gear (TV series)

Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Top Gear adalah acara tentang mobil yang mengudara di BBC sejak tahun 1977. Format majalah yang kemudian gagal mengakibatkan acara ini dicancel pada tahun 2001, dan kemudian dilaunching ulang di tahun 2002. Top Gear format baru inilah yang kemudian mencapai sukses luar biasa. Ditonton kira-kira 350 juta orang di seluruh dunia, Top Gear tercatat pernah mendapatkan penghargaan BAFTA, NTA, hingga Emmy Award.
Gue pertama kali menonton acara ini waktu beberapa tahun lalu pernah ditayangkan secara acak di salah satu stasiun televisi swasta. Gue yang memang suka mengamati mobil langsung jatuh cinta dengan acara dengan format yang aneh ini. Dan ternyata gue tidak sendiri. Kalau melihat channelnya di youtube, atau testimoni dari pembeli dvd-nya, banyak sanjungan dialamatkan pada acara ini, yang menurut beberapa orang bisa ditonton seluruh keluarga tanpa memandang minat pada otomotif, karena sifatnya yang menghibur. Padahal, seperti kata pembawa acaranya pada saat menerima Emmy Award untuk 'Best Foreign Factual Television Show', Top Gear ini adalah acara yang tidak pernah menyajikan faktual :D
Bukan itu saja, acara ini memiliki production value yang tinggi. Penonton tidak saja dimanjakan oleh mobil-mobil eksotis dan super, tapi juga pemandangan yang indah. Cara pengambilan gambarnya sangat bagus, terlihat kalo mas tukang kamera piawai mengambil angle-angle yang membuat mobil-mobil itu terlihat keren. Belum lagi shooting selalu dilakukan di lokasi-lokasi menawan di seluruh dunia. Dipadukan dengan editing yang asik dan musik latar yang pas, membuat review tentang mobil terasa tidak pernah membosankan.
Tapi tentu saja, daya tarik utama acara ini adalah para pembawa acaranya. Tiga orang setengah tua yang terlihat tidak keren maupun trendy, but they know what they're talking about. Dan meskipun tidak muda, semangat bermain mereka memang kekanak-kanakan. Richard Hammond, pembawa acara termuda dan yang terlihat agak lumayan, adalah juga yang terkecil diantara bertiga. Itu sebabnya dia mendapat panggilan sayang 'The Hamster'. Suka diledek karena sering memakai baju yang trendy, dan diduga memakai pemutih gigi. James May, adalah yang paling terlihat retro. Kesukaannya dan pengetahuannya yang luas terhadap mobil-mobil tua terlihat dari sifatnya yang tidak suka menyetir kencang dan berlari di depan kamera. Karena itu dia dijuluki 'Captain Slow', yang diperparah dengan kebiasaannya yang buta arah hebat. Dan yang terakhir, Jeremy Clarkson, adalah jurnalis otomotif senior yang menjadi otak dari acara ini. Celetukannya yang tajam dan menusuk menjadi gayanya yang khas. Ia gak takut mencela sesuatu yang ia benci, seperti pecinta lingkungan atau mobil Amerika ("The Americans are only good at herding bisons - the end") atau memuji setengah mati sesuatu yang dianggapnya bagus. Pendapat dua temannya tidak dia ambil pusing karena menurutnya, "This is not a democracy, this is dictatorship, and it is true because I said so." Sifatnya yang sok tau itulah malahan yang seringkali mengundang tawa dan membuat teman-temannya merasa amat puas kalau bisa mengalahkannya dalam hal apapun. Meskipun ketiganya terlihat tak meyakinkan, tapi mereka memiliki skill mengemudi yang canggih. Kecuali Captain Slow, tentunya...
Dan tentu saja, presenter keempat mereka, adalah The Stig, pembalap yang dikopi mentah-mentah oleh acara otomotif lokal ini selalu menyembunyikan identitasnya. Selalu tampil dengan jumpsuit putih putih dan helm tertutup. Ia juga tak pernah berbicara, dan satu-satunya sifatnya yang terlihat adalah hobinya mendengarkan CD aneh pada saat mengendarai mobil. Dari lagu jadul, drama percintaan, sampai belajar bahasa. The Stig adalah pembalap serba bisa yang terlihat tak kesulitan menjajal semua mobil yang tampil di Top Gear, dari mobil keluarga sampai supercar. Meskipun akhirnya beberapa media membocorkan identitasnya, sepertinya penggemar acara ini memilih mengenal The Stig sebagai sosok misterius.
Ide-ide gila merekalah yang membuat acara ini menjadi ajaib. Alih-alih melihat stunt motor melompati barisan bis, mereka membuat bis meloncat melewati barisan motor. Karena mereka tidak setuju bahwa orang-orang lanjut usia kurang sigap menyetir mobil, mereka mengajak beberapa nenek untuk melakukan spinning sambil membuat ban belakang berasap, atau parkir sambil berputar dalam kecepatan tinggi. Mereka juga membuat mobil radio kontrol menggunakan mobil betulan, sampai mengadu mobil tercepat di dunia dengan pesawat jet tercanggih di Eropa, Eurofighter.
Tiga presenter ajaib ini memiliki chemistry yang khas. Itu dan sifat kompetitif satu sama lain dimanfaatkan oleh tim produser acara ini untuk membuat tantangan-tantangan aneh tiap episodnya. Mulai dari membuat sendiri mobil amfibi dari mobil bekas dan disuruh menyeberangi selat inggris sampai ke perancis, membuat pesawat ulang alik dari mobil kecil, sepak bola menggunakan mobil, sampai mengendarai mobil bekas yang mereka beli secara asal di Afrika untuk melewati padang garam terluas di dunia Makgadikgadi di Botswana, padahal belum pernah ada mobil yang pernah melintasinya. Dan bisa ditebak, tantangan-tantangan itu banyak yang berakhir dengan kegagalan, maupun kekacauan. Seperti motto mereka, "We're ambitious, but rubbish!"
Selain itu, tiap episodnya mereka selalu mengundang bintang tamu selebritis dalam segmen 'Star in A Reasonably Priced Car'. Selain diwawancarai dengan kocak oleh Clarkson, mereka diharuskan mengendarai mobil berharga wajar (Suzuki Liana/Baleno Next-G dan kemudian diganti oleh Chevrolet Lacetti/Optra) dan berusaha secepat mungkin melintasi track mereka. Setelah itu waktunya akan dijajarkan dalam papan sehingga ini memancing persaingan dari beberapa bintang, sebut saja Jay Kay frontman Jamiroquai dan Simon Cowell yang sampai datang dua kali untuk memperebutkan gelar semu the fastest star in a reasonably priced car. :D
Saking populernya acara ini, mereka sampai mengadakan tur konser seperti layaknya band ngetop. Format acara dipindahkan ke panggung termasuk aksi-aksi anehnya. Terakhir konon kabarnya mereka manggung di Hong Kong. Sayang gak mampir ke Indonesia, kalo iya pasti gue nonton.. Selain itu track milik mereka dijadikan salah satu track di game Gran Turismo, lupa yang keberapa.
Acara ini gue rekomendasikan buat petrol head yang suka acara menghibur. Asik banget dah pokoknya!
Langganan:
Postingan (Atom)