Belakangan ini wacana memasang internet di rumah sedang sibuk dibahas oleh gue dan Dewi. (itu dan kapan sebaiknya punya anak lagi :P) Tiba-tiba terasa kalo bisa nginternet di rumah ada untungnya juga. Selain buat penyambung kembali Dewi dengan dunia maya yang sudah putus hubungan sejak bekerja di kantornya sekarang, keperluan bersilaturahmi dengan kawan-kawan yang kebetulan zona waktunya berbeda, keperluan pekerjaan yang kadang-kadang mengharuskan gue mengecek dan mengirim e-mail, dan tentu saja gue pengen mencoba MMORPG biar tau apa sih yang diributkan anak-anak ABG di warnet itu :P
Lalu mulailah gue hunting kira-kira mau pake layanan apa. Karena awam, gue mencari tahu sana-sini mengenai pemasangan internet di rumah. Karena juga gue awam sekaligus sok tau, gue berikrar kalo gak terpaksa banget kalo bisa mudah-mudahan jangan sampe amit-amit pake Telkom Speedy :D
Yang bikin gue agak sebal, ternyata letak rumah gue agak menjadi blank spot bagi layanan internet wireless. Udah dua apa tiga provider yang gue selikidi ternyata layanannya gak sampe rumah gue. Buat mencoba fastnet yang lagi banyak diomongkan pun gagal karena kabelnya belum nyampe rumah gue. Kira-kira tinggal 1,5 km lagi :D Padahal perasaan rumah bapak gue di Cilandak ini gak minggir-minggir amat. Yang bikin sakit hati, sepupu gue yang tinggal di Pondok Pucung dekat setasiun Sudimara (gak tau dimana? exactly) itu lagi asyik nginternet dengan kencengnya pake Fastnet sambil tidur-tiduran. Huhuhuhuhuhuh....
Apakah ini memang petunjuk dari Tuhan untuk supaya gue memakai Speedy? Atau apakah ini petunjuk dari Tuhan untuk justru gue tidak usah memasang internet karena akan menjerumuskan gue pada kebathilan? Entah ya.. ada yang bisa bantu?
Jumat, 29 Februari 2008
Minggu, 24 Februari 2008
Cloverfield

Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Other |
"Mau nonton apa?"
"Cloverfield." jawab gue.
"Film apaan? tentang apa?"
"Udeh, nonton aja..." :D
Eksperimen gue ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk tau apa pendapat penonton film-film standar Hollywood terhadap film yang agak gak biasa ini. Terlebih lagi, kakaknya Dewi ini belum pernah nonton The Blair Witch Project. Lengkap sudah keasyikannya :D
Dan betul saja, begitu melihat film ini, baru jalan sepuluh menit dia udah marah-marah. "Film apaan sih nih?" katanya. Opening credit gak ada, gak tau siapa yang maen. Opening theme gak ada. Film langsung dimulai dengan shot-shot yang kelihatannya diambil dari kamera film rumahan, tentang pesta perpisahan seorang Robert Hawkins yang akan pergi ke Jepang karena dapat pekerjaan di sana.
Ya, inilah kenapa gue membandingkan film ini dengan The Blair Witch Project. Ceritanya kira-kira mirip. Film yang sedang anda tonton ini adalah dari sebuah kaset video yang ditemukan di tempat kejadian. Tapi kali ini tempat kejadian adalah tempat yang 'dulunya disebut' Central Park, dan kali ini kita tidak menyaksikan aksi voodoo dan hantu, tapi... yah, 'sesuatu'.
Dan seperti yang kita sudah liat di trailernya, si 'sesuatu' ini menyebabkan guncangan besar di New York, ledakan besar di kejauhan, dan melontarnya kepala patung Liberty berkilometer jauhnya dari tempat asalnya.
Eniwei, film ini dijamin akan meninggalkan kesan yang berbeda pada tiap penonton. Gak sedikit penonton di bioskop yang keluar sambil ngedumel. Tapi buat gue ini film yang bagus. Memang bukan buat yang mengharapkan film standar Hollywood dimana semua mesti ada konklusi dan seluruh pemain utamanya yang ganteng dan cantik hidup bahagia selamanya menuju matahari terbenam. Daripada naik mobil yang nyaman, film ini seperti membawa kita naik roller coaster. Mungkin pointless kalau kita melihat konsepnya, tapi yang penting adalah pengalamannya dan excitement selama perjalanannya. Dan seperti juga naik roller coaster, film ini berakhir agak 'terlalu cepat'. Sepertinya gue masih ingin melihat lebih, tapi dengan gaya penceritaan ala video amatir yang berputar-putar, bergoyang dan sering gak fokus, mungkin gue akan merasa lebih pusing lagi (Secara gue nonton di baris kedua dari depan juga ^_^).
Tapi gaya penceritaan seperti itulah inti film ini. Dan menurut gue itu yang membuat film yang idenya sebenarnya biasa dan sudah sering dilakukan ini jadi efektif menanamkan ketegangan dan emosi. Tenang, masih ada tempat buat cinta dan komedi diselipkan di cerita film ini, jadi kita tidak akan melulu melihat darah dan mendengar jerit ketakutan. Intinya, jangan berharap apa-apa dulu sebelum menonton film ini. Nikmati saja perjalanannya...
Dan buat yang gak mau kena spoiler, silakan berhenti baca di sini karena gue masih mau cerita lagi tapi pasti bakalan spoiler berat :D
-----------------------------------------------------------------------------------
Yah, seperti gue bilang tadi di atas. Film ini efektif.
Efektif karena gerak kamera menjadi karakter tersendiri. Meskipun seringkali memusingkan, kita jadi tau sudut pandang karakter Hud, yang meskipun mukanya paling sedikit kelihatan, tapi sebenarnya karakternya paling kita dalami sepanjang nonton. Kita bisa merasakan kebingungan, ketakutan, dan kadang-kadang kebodohannya yang jadi nilai humor di film ini.
Dan kalau sudah dengar, memang 'sesuatu' di film ini adalah sebuat monster raksasa. Satu lagi poin kenapa gue bilang film ini efektif. Film monster raksasa sudah sering dibuat (ingat Godzilla?). Dan film dengan sudut pandang rakyat biasa korban monster yang bukan akhirnya menjadi hero pun sudah pernah dilakukan (ingat War of The Worlds?). Tapi film ini berhasil tidak menjadi kedua film itu. Ini mengingatkan gue pada saat gue menjadi salah satu korban bom kuningan. Semuanya kacau, penuh tanda tanya, dan semua ketakutan, terutama karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan adalah alami bahwa manusia selalu takut pada apa yang tidak mereka ketahui.
Jadi pada saat film diakhiri tanpa penjelasan asal usul monster tersebut. Buat gue itu akhir yang pantas, karena that's the point of the movie. Godzilla dan War of The Worlds menjadi ca'ur karena mereka terlalu banyak bercerita. Dan tahu lah, di Hollywood, if there is a solution, it should be an american solution. Dan sangat wajar bagi peran yang mungkin di film monster yang 'normal' cuma akan menjadi figuran ini, mereka tidak pernah tahu apa yang terjadi. Apalagi kalau sampai keburu mati tanpa sempat tahu apa yang terjadi, sungguh mengerikan sekali bukan?
Eniwei, film ini memang berefek 'love it or hate it'. Tapi gue jelas termasuk yang suka. Keren!
Bonus: link komik Kadokawa yang konon bercerita tentang asal usul si monster. Khusus buat yang bisa baca kanji karena gambar-gambarnya cuma bakal bikin bingung. Yang bisa baca, cerita ke gue ya :D
http://www.kadokawa.co.jp/tachiyomi/comic/cloverfield/#
(klik tombol biru)
Selasa, 19 Februari 2008
Hal paling ilmiah yang gue pelajari dari majalah yang gue baca akhir-akhir ini...
Apa yang sebaiknya dilakukan bila kita diculik oleh alien?
Kamu sedang menyetir di jalanan yang gelap dan sepi saat tiba-tiba sebuah UFO melayang di depan mobilmu. Kamu berhenti tepat pada saat sebuah cahaya menyinar ke jalan dari pesawat tersebut, dan kamu bisa melihat lima sosok alien berwarna abu-abu muncul dari dalam cahaya. Oh-ow! Para aliens tersebut bergerak cepat menuju ke arahmu, dan kamu berpikir sepertinya kamu akan diculik. Apa yang harus kamu lakukan?
1. Jangan panik
Para makhluk biologis asing (Extraterrestrial Biological Entity/EBE) tersebut mungkin bisa merasakan ketakutanmu dan malah bertindak kasar.
2. Kendalikan pikiranmu
Jangan berpikir tentang hal-hal yang kejam atau memancing emosi-para alien tersebut mungkin bisa membaca pikiranmu. Coba hindari pikiranmu membuat gambaran mental tentang penculikan (naik ke dalam UFO mereka, tubuhmu dioperasi dan dipasangi alat-alat aneh, dsb.). Gambaran mental semacam itu mungkin malah membuat para alien jadi bersemangat untuk menculikmu.
3. Lawan secara verbal
Katakan dengan tegas agar para alien itu meninggalkanmu. Jika kamu putus asa, coba jual polis asuransi pada mereka-itu biasanya ampuh mengusir manusia, dan mungkin berhasil pada alien.
4. Lawan secara mental
Gambarkan dirimu dilindungi oleh cahaya pelindung berwarna putih, atau dirimu berada di tempat aman. Bayangkan para alien itu diborgol dan dipenjara atau diaudit oleh dinas pajak. Alien dengan kemampuan telepati mungkin bisa memahami pesanmu.
5. Lawan secara fisik
Perlawanan fisik semestinya dilakukan sebagai pilihan terakhir. Serang mata para alien tersebut (jika ada). Akan sulit mencari area sensitif mereka lainnya selain itu.
Dari:
Popular Mechanics edisi Juni 2003, disadur dari buku Worst-Case Scenarios: Travel oleh Joshua Piven dan David Borgenicht
Kamu sedang menyetir di jalanan yang gelap dan sepi saat tiba-tiba sebuah UFO melayang di depan mobilmu. Kamu berhenti tepat pada saat sebuah cahaya menyinar ke jalan dari pesawat tersebut, dan kamu bisa melihat lima sosok alien berwarna abu-abu muncul dari dalam cahaya. Oh-ow! Para aliens tersebut bergerak cepat menuju ke arahmu, dan kamu berpikir sepertinya kamu akan diculik. Apa yang harus kamu lakukan?
1. Jangan panik
Para makhluk biologis asing (Extraterrestrial Biological Entity/EBE) tersebut mungkin bisa merasakan ketakutanmu dan malah bertindak kasar.
2. Kendalikan pikiranmu
Jangan berpikir tentang hal-hal yang kejam atau memancing emosi-para alien tersebut mungkin bisa membaca pikiranmu. Coba hindari pikiranmu membuat gambaran mental tentang penculikan (naik ke dalam UFO mereka, tubuhmu dioperasi dan dipasangi alat-alat aneh, dsb.). Gambaran mental semacam itu mungkin malah membuat para alien jadi bersemangat untuk menculikmu.
3. Lawan secara verbal
Katakan dengan tegas agar para alien itu meninggalkanmu. Jika kamu putus asa, coba jual polis asuransi pada mereka-itu biasanya ampuh mengusir manusia, dan mungkin berhasil pada alien.
4. Lawan secara mental
Gambarkan dirimu dilindungi oleh cahaya pelindung berwarna putih, atau dirimu berada di tempat aman. Bayangkan para alien itu diborgol dan dipenjara atau diaudit oleh dinas pajak. Alien dengan kemampuan telepati mungkin bisa memahami pesanmu.
5. Lawan secara fisik
Perlawanan fisik semestinya dilakukan sebagai pilihan terakhir. Serang mata para alien tersebut (jika ada). Akan sulit mencari area sensitif mereka lainnya selain itu.
Dari:
Popular Mechanics edisi Juni 2003, disadur dari buku Worst-Case Scenarios: Travel oleh Joshua Piven dan David Borgenicht
Senin, 18 Februari 2008
Imlek yang aneh...

Sehari setelah hari raya Imlek kemaren, di kantor diadakan hari berkostum dengan tema oriental. Dari yang niatnya biasa-biasa saja seperti, "Hey, besok pada pake baju batik yaa..", tiba-tiba jadi pertarungan serius mempertaruhkan harga diri. Dan ini tidak lain dan tidak bukan karena ada hadiah yang dilibatkan :D. Pertarungan sengit ini terutama terjadi di kubu laki-laki yang lebih haus hadiah, terlihat dari pemenang semua kategori laki-laki dan perempuan, semua dimenangkan oleh laki-laki :D Gue? Yah, menang hadiah hiburan aja... Lumayan buat pegawai yang masih probation :D
Sungguh hiburan di tengah keruwetan pekerjaan...
Pandai dengan uang...
Kamis, 14 Februari 2008
Error...
Seharian ini gue sudah berpikir keras untuk memperbaharui isi blog ini dengan postingan yang bertemakan cinta. Apa itu cinta, bagaimana memahami cinta, sampai percakapan dengan teman gue beberapa hari yang lalu tentang cinta dan pernikahan.
Tahu-tahu gue tersadar ini sudah enam belas menit lewat tengah malam, dan karena sudah tanggal limabelas jadi secara teknis postingan gue akan berada di luar konteks...
Jadi gak jadi ngomong soal cinta deh.
Mendingan gue mikir kenapa jam segini gue masih di kantor padahal besok pagi jam setengah sembilan udah mesti sampe lagi?
........
........
........
Enggak ding, gue dah gak bisa mikir.
Tahu-tahu gue tersadar ini sudah enam belas menit lewat tengah malam, dan karena sudah tanggal limabelas jadi secara teknis postingan gue akan berada di luar konteks...
Jadi gak jadi ngomong soal cinta deh.
Mendingan gue mikir kenapa jam segini gue masih di kantor padahal besok pagi jam setengah sembilan udah mesti sampe lagi?
........
........
........
Enggak ding, gue dah gak bisa mikir.
Kamis, 07 Februari 2008
8 Februari 2008

Semoga Allah memberimu tempat yang dimuliakanNya,
Semoga Allah memberi ampunan terhadap semua dosa-dosa,
Dan menyayangimu sebagaimana Ibu menyayangi kami semua seumur hidup Ibu...
Semoga Allah memperkenankan Ibu kembali kepadaNya,
Dan memberi kami, yang begitu merindukanmu, kekuatan dan kemampuan untuk meneladani kebaikan Ibu...
Miss you so.
Langganan:
Postingan (Atom)