Wiken kemarin seperti seperti biasa gagal menjadi wiken leyeh leyeh di rumah. Hari sabtu gue menuntaskan janji buat menyambangi rumah seorang kawan yang udah lama gak gue datangi. Untungnya pulang membawa oleh-oleh pinjaman DVD Neon Genesis Evangelion versi asli Amrik. Dengan tata gambar digital yang diperbarui khusus kualitas DVD dan suara menggelegar, gue pengen meracuni Dewi dengan film sakit jiwa itu *evil grin*
Hari minggunya yang sedianya diisi dengan acara arisan *keluh*, akhirnya dibatalkan dan diisi dengan acara belanja bulanan *double keluh*.. Dan berhubung Dewi pengen sekalian cari baju buat kondangan minggu depan *triple keluh* akhirnya kita pergi ke tempat di mana bisa didapat semua sekaligus yaitu...
jeng! jeng!
AMBASSADOR!
Yak benar, teman-teman... Mal Ambassador (dan ITC Kuningan) adalah tempat yang cukup bersejarah buat gue (dan Dewi). Sebagian masa pacaran kita dihabiskan di tempat ini. Dulu sih karena tempat ini kebetulan berada di antara kantor Dewi di Sudirman Tower dan gue di Kuningan (dulu belum ada Plaza Semanggi lah yau), juga karena di sini kita bisa cari hampir apa aja yang biasa kita pengen.. komik, majalah, dvd, software komputer dan game, baju, makanan, henpon, belanja bulanan di Carrefour, sampe kita beli lemari di tempat ini.
Tapi akhir-akhir ini gue mulai ngerasa kalo Ambassador ini sudah menjadi semacam kutukan buat gue. Betapa tidak (ca'elah kata2nya ^_^).. sekarang bahkan acara jalan2 bersama teman yang bermula di Pasaraya Blok M tiba2 bisa berbelok ke Ambassador... Acara belanja yang harusnya bisa dilakukan di tempat lain, akhirnya harus ke Ambassador karena ada tebengan yang mau cari barang lain. Meskipun gue udah begitu bosannya dengan Mal Ambassador ini, tapi takdir selalu membawa gue kembali ke tempat ini. Kalo udah di sini, suka kepikiran pengen jalan2 ke Taman Anggrek atau Puri Indah yang jauh sekalian, tapi besok2 tetep aja maennya ke sini...
Mungkin, itu karena betapapun gue dah sering ke mal yang menurut gue gak ada seru-serunya sama sekali ini, gue masih suka menemukan tempat2 menarik. Seperti counter barang2 IKEA di sub basement 1, toko maenan2 lama di sub basement 1 juga, toko peralatan bermotor yang barangnya keren2 tapi mahal, sampe sop ikan batam di food court. Hebat lah pokoknya... Kemaren aja gue dapet DVD berisi video klipnya L'arc-en-Ciel (hoo!) dan DVD anime Beck (biyarpun dari Divx). Meskipun setiap kali ke Ambassador gue selalu menggerutu waktu mencari parkir, tapi kayanya gue bakal masih sering ke sono, huhuhuhuhuhu...
Minggu, 26 Februari 2006
Kamis, 23 Februari 2006
Spiderman ngefans sama Batman...

Inilah teaser poster untuk film terbaru Spiderman yang berjudul... Spiderman 3 :D Liat posenya, Batman banget kan?
Apakah ini berarti film ketinganya Spidey akan menjadi bertambah gelap? Apakah ini berarti munculnya 'black costume'-nya Spidey yang terkenal itu? Apakah berarti Venom akan muncul sebagai villain? Kalo ngikutin spekulasi di beberapa majalah dan forum internet, bagian 'siapa musuhnya Spiderman' itu bagian yang paling seru...
Spiderman adalah salah satu film yang buat gue sukses menyeimbangkan kompromi antara cerita komik dan strategi marketing film Hollywood. Hasilnya, dua film yang tidak juga direstui oleh fanboy Spiderman, tapi juga digilai oleh penonton film bukan pengikut cerita komik Spiderman. Gak banyak lho film yang diangkat dari komik bisa seberhasil ini. Film Batman Begins yang menurut gue juga keren, lebih menurut ke komiknya daripada berkompromi ke selera penonton film umum. Fantastic 4? lebih ke Hollywood. Sin City? lebih ke komik. X-Men? lebih ke Hollywood.
So kembali ke Spiderman, kalo ngeliat endingnya Spiderman 2, gak heran banyak spekulasi tentang siapa tokoh penjahat di film berikutnya ini. Eddie si astronot calon penganten-nya Mary Jane menurut gue sangat mungkin menjadi Venom (secara namanya Eddie dan luar angkasa adalah tempat di mana sangat mungkin kita terkena kecelakaan dan menjadi penjahat super :D), atau Harry Osborn yang memang di komiknya bakal menjadi Hobgoblin mengikuti jejak bapaknya. Atau apakah Marvel ingin mengejutkan penonton dengan menampilkan penjahat-penjahat baru? Gue pengen liat Carnage (muncul sama Venom pasti nendang!), Electro, atau Sandman.
Yang gue heran, secara jagoan komik Marvel yang udah difilmkan hampir semua berdomisili di New York, (X-Men, Fantastic 4, Daredevil, Spiderman, Elektra, Punisher iya gak sih?) mosok mereka gak pernah ketemuan sih? Di komiknya aja mereka semua bersahabat.. Ayo dong bikin film crossover! Kelamaan nih nunggu film World's Finest direalisasikan, huhuhuhuhuh...
Rabu, 22 Februari 2006
27 years itch...
Setelah puluhan tahun gue hanya mendengar namanya dari serial TV luar negeri, komik, dan cerita-cerita lainnya... Akhirnya untuk pertama kalinya dalam hidup gue, gue merasakan yang namanya...
...pop tart.
Enak juga. Apalagi kalo dipanasin dulu di microwave.
Menurut sebuah komik yang dulu pernah gue baca (komik kok dipercaya), kalo kebanyakan makan pop tart bisa bikin halusinasi (kayanya karna kandungan gulanya yang gila2an...). Wah, daripada dugem bawa obat2an terlarang atau mirasantika, kan mending makan pop tart banyak-banyak... nyam ^_^
...pop tart.
Enak juga. Apalagi kalo dipanasin dulu di microwave.
Menurut sebuah komik yang dulu pernah gue baca (komik kok dipercaya), kalo kebanyakan makan pop tart bisa bikin halusinasi (kayanya karna kandungan gulanya yang gila2an...). Wah, daripada dugem bawa obat2an terlarang atau mirasantika, kan mending makan pop tart banyak-banyak... nyam ^_^
Senin, 20 Februari 2006
Masuk!
Tombol [Enter] yang sangat akrab dengan kita ini ternyata cucu dari tuas carriage return yang ada di mesin ketik. Tau kan? Yang bikin roll-nya balik lagi dan naik satu spasi buat mulai ngetik di line baru? Pada saat diperkenalkannya mesin ketik elektrik, tuas ini digantikan oleh si tombol [Return] yang sampai sekarang masih ada di komputer bersistem mac. Trus kenapa di komputer bersistem windows namanya diganti jadi [Enter]? Mungkin karena dalam perkembangan awal komputer di mana belum dikenal GUI yang memungkinkan kita memberi perintah dengan tetikus, tombol [Return] ini digunakan untuk memasukkan baris perintah. Masuk=Enter. (Kalau yang waktu kecil pernah les Wordstar dan Dbase pasti inget :P) Lalu para ilmuwan berpikir, buat apa dikasi nama return? Emang mau balik ke mana? Jadilah tombol itu bernama [Enter] hingga sekarang.
Nah adik-adik, demikianlah cerita yang kurang seru ini mengenai sejarah tombol [Enter]...
Nah adik-adik, demikianlah cerita yang kurang seru ini mengenai sejarah tombol [Enter]...
Minggu, 19 Februari 2006
Night And Day

Rating: | ★★★★★ |
Category: | Music |
Genre: | Other |
Artist: | Chicago (Big Band) |
Dan dengan semangat membangkitkan kejayaan musik big band, Chicago merilis album Night and Day ini di taun 1995, jauh sebelum trend membawakan lagu-lagu sejenis yang akhir2 ini ditelurkan oleh penyanyi-penyanyi jaman sekarang macam Robbie Williams, Westlife, ato Michael Buble. Ini album yang agak unik karena lagu2nya bisa jadi gak bakal ditemukan di album kompilasi manapun. Unik, karena di album ini Chicago mengcover lagu-lagu big band klasik seperti lagunya Duke Ellington (Caravan), Frank Sinatra (Chicago), Glen Miller & His Orchestra (Moonlight Serenade, lagu yang enak banget didengar kalo lagi jatuh cinta :D, juga In the Mood). Dengarkan juga mereka bermain warna latin bersama The Gypsy Kings di lagu Sing, Sing, Sing dan juga agak ngejazz bersama Jade di lagu Dream A Little Dream of Me... Sangat inspiring. Gak heran konon media sempat kesulitan mengkategorikan musik Chicago. Pop? Jazz? Rock? atau...? Yang jelas keren!
Seperti biasa, kalo mau denger lagunya, ada dua yang bisa didonlot di [My Music]. Gue dulu gak sengaja menemukan album ini dalam bentuk kaset, dan sekarang sudah dalam keadaan yang agak menyedihkan karena keseringan disetel dan dibawa kemana-mana. Kalo ada yang nemu CD-nya dijual di mana gitu, kasih tau gue dong...
Balada (sekedar) penutup kepala...
Hari minggu kemarin, setelah sempat tertunda beberapa kesempatan, akhirnya gue memberanikan diri mencari perlengkapan bermotor. Gue gak mau kejadian hari Jumat terulang kembali, dimana gue sampe terjebak di kantor jam 11 malam sendirian cuma buat nunggu ujan berhenti, huhuhuhuuhuh...
Berdasarkan rujukan beberapa orang, ada tiga titik tempat mencari peralatan bermotor di Jakarta. Dan akhirnya gue memutuskan buat ke Otista. Sampe sana hujan deras, dan gue ditemani istri tercinta menyusuri beberapa toko buat mencari jas hujan, penutup dada, sepatu hujan dan... helm.
Yak helm. Selama ini gue masih pake helm TRX putih gratisan Honda yang kayanya kalo dijitak aja pecah. Dan gue gak pernah berpikir bahwa nyari helm bakal serumit itu. Ternyata kebanyakan helm buatan lokal dibuat berdasarkan ukuran (kebanyakan?) kepala orang Indonesia yang imut-imut. Gue mencoba helm dengan ukuran paling besar di tiap toko, dan hasilnya sama, selalu kekecilan. Dewi udah melihat gue dengan sebal sambil menggumam, "Heh, kejadian sepatu lagi neh...". Bahkan gue mencoba helm yang agak mahal pun ukuran paling besarnya tetap terlalu sempit. Akhirnya setelah mencari dan mencari, gue mendapatkan helm dengan ukuran lumayan pas (meskipun masi agak sempit, tapi katanya ntar ngepas sendiri kok, dalemnya..) tapi sayangnya harganya agak mahal.... Tapi ya terpaksa gimana dongksz...
Sepulangnya di mobil, Dewi mengelus-elus perutnya sambil berkata, "Nak, nanti ukuranmu jangan terlalu besar ya, nantu susah cari sepatu dan helm kaya Ayahmu..." *_*
Berdasarkan rujukan beberapa orang, ada tiga titik tempat mencari peralatan bermotor di Jakarta. Dan akhirnya gue memutuskan buat ke Otista. Sampe sana hujan deras, dan gue ditemani istri tercinta menyusuri beberapa toko buat mencari jas hujan, penutup dada, sepatu hujan dan... helm.
Yak helm. Selama ini gue masih pake helm TRX putih gratisan Honda yang kayanya kalo dijitak aja pecah. Dan gue gak pernah berpikir bahwa nyari helm bakal serumit itu. Ternyata kebanyakan helm buatan lokal dibuat berdasarkan ukuran (kebanyakan?) kepala orang Indonesia yang imut-imut. Gue mencoba helm dengan ukuran paling besar di tiap toko, dan hasilnya sama, selalu kekecilan. Dewi udah melihat gue dengan sebal sambil menggumam, "Heh, kejadian sepatu lagi neh...". Bahkan gue mencoba helm yang agak mahal pun ukuran paling besarnya tetap terlalu sempit. Akhirnya setelah mencari dan mencari, gue mendapatkan helm dengan ukuran lumayan pas (meskipun masi agak sempit, tapi katanya ntar ngepas sendiri kok, dalemnya..) tapi sayangnya harganya agak mahal.... Tapi ya terpaksa gimana dongksz...
Sepulangnya di mobil, Dewi mengelus-elus perutnya sambil berkata, "Nak, nanti ukuranmu jangan terlalu besar ya, nantu susah cari sepatu dan helm kaya Ayahmu..." *_*
Jumat, 17 Februari 2006
Astaghfirullah...
Jam delapan dua puluh tujuh, tujuh belas februari yang kebetulan hari jumat. Di kantor tinggal bertiga. Itupun gara2 yang satu mau pulang gak jadi...
..karena di luar badai.
Udah sepuluh menitan ada halilintar dan kilat menyambar tak henti-henti. Satu diikuti lainnya. Gue yang di dalam gedung aja bisa dengar suaranya dengan jelas. Seperti medan perang dan rentetan ledakan di luar sana. Suara gemuruh, langit malam bak diterangi lampu disko raksasa. Suara musik yang gue setel gak bisa nutupin getaran gedung kalo petirnya lagi dekat.
Seingat gue gak pernah gue takut sama halilintar. Sampai hari ini.
Astaghfirullah, gue belon shalat Isya...
..karena di luar badai.
Udah sepuluh menitan ada halilintar dan kilat menyambar tak henti-henti. Satu diikuti lainnya. Gue yang di dalam gedung aja bisa dengar suaranya dengan jelas. Seperti medan perang dan rentetan ledakan di luar sana. Suara gemuruh, langit malam bak diterangi lampu disko raksasa. Suara musik yang gue setel gak bisa nutupin getaran gedung kalo petirnya lagi dekat.
Seingat gue gak pernah gue takut sama halilintar. Sampai hari ini.
Astaghfirullah, gue belon shalat Isya...
Minggu, 12 Februari 2006
Sabtu kemarin...
...gue dan Dewi kembali kontrol kandungan bulanan. Mulai akhir2 ini kontrol bulanan jadi saat yang sangat ditunggu-tunggu karena kita bisa liat hasil USG-nya. Meskipun rumah sakit tempat gue periksa kayanya peralatan USG-nya hasil pampasan perang Jepang, jadi kayanya gak canggih dan seringkali kita gak bisa ngeliat dengan jelas bahkan di printoutnya sekalipun. Ini beda banget sama waktu kita pertama kali USG di RSB Duren Tiga yang baru dua bulan usia kehamilan dah keliatan idungnya mirip siapa ^_^
Well anyway,
Dokternya memastikan lagi kalo anaknya c*w*k. Dan kelihatannya sehat-sehat aja, Alhamdulillah. Cuman dari hasil tes lab yang kurang menggembirakan, Dewi mesti menjalani terapi obat tambahan. Dia kelihatan kuatir, tapi gue dah bilang kalo semua bakal baik-baik saja (gue bahkan menyanyikannya dengan suara sengau seperti Pingkan Mambo, dan kelihatannya itu gak begitu membantu :D).
Yang ajaib, udah sering banget orang bilang kalo kandungannya Dewi itu besar banget. Mestinya di usia kehamilan kaya sekarang belum kelihatan sebesar itu. Bahkan banyak yang sering nuduh kalo dia udah hamil 7 atau 8 bulan. Lho, emangnya gue dah nabung pas kita nikah dulu, ck ck ck.. Itu masih mending daripada orang-orang yang gak nyangka kalo Dewi udah nikah karena mukanya masih kaya anak SMA. Gue dah bilang kalo ketemu orang kaya gitu, bilang aja dia hamil kecelakaan trus lagi bingung bapaknya ke mana :D. Dan kemarin itu dokter bilang kalo sebenernya bayinya malah kurang beratnya. Mestinya udah mencapai 500 gram dan sekarang baru 400 sekian gram.
Wah, gue mesti lebih giat menemani Dewi makan nih.. heheheheheh
Well anyway,
Dokternya memastikan lagi kalo anaknya c*w*k. Dan kelihatannya sehat-sehat aja, Alhamdulillah. Cuman dari hasil tes lab yang kurang menggembirakan, Dewi mesti menjalani terapi obat tambahan. Dia kelihatan kuatir, tapi gue dah bilang kalo semua bakal baik-baik saja (gue bahkan menyanyikannya dengan suara sengau seperti Pingkan Mambo, dan kelihatannya itu gak begitu membantu :D).
Yang ajaib, udah sering banget orang bilang kalo kandungannya Dewi itu besar banget. Mestinya di usia kehamilan kaya sekarang belum kelihatan sebesar itu. Bahkan banyak yang sering nuduh kalo dia udah hamil 7 atau 8 bulan. Lho, emangnya gue dah nabung pas kita nikah dulu, ck ck ck.. Itu masih mending daripada orang-orang yang gak nyangka kalo Dewi udah nikah karena mukanya masih kaya anak SMA. Gue dah bilang kalo ketemu orang kaya gitu, bilang aja dia hamil kecelakaan trus lagi bingung bapaknya ke mana :D. Dan kemarin itu dokter bilang kalo sebenernya bayinya malah kurang beratnya. Mestinya udah mencapai 500 gram dan sekarang baru 400 sekian gram.
Wah, gue mesti lebih giat menemani Dewi makan nih.. heheheheheh
There's always a first time for everything...
Hari ini bisa dibilang cukup bersejarah buat gue.
Karna apa? Karena hari ini adalah hari pertama kali gue ke kantor naik motor gue (yay!!). Jadi setelah menunggu sekian lama, akhirnya gue memberanikan diri buat mulai bepergian naik motor. Yamaha Nouvo Z merah menyala gue akhirnya kehilangan keperjakaannya dengan menggasak rimba lalu lintas ibukota. Tantangan terberat menghadang bahkan mulai di depan rumah. Jalanan Warung Buncit Raya yang seperti biasanya hari Senin lagi edan-edanan macetnya sempet membuat gue jiper. Tapi berhubung udah niat, ya udah gue jalan terus. Gue berusaha melupakan kalo gue naik motor terakhir itu udah terhitung tahunan. Tepatnya rute Jatinangor Bandung pas jaman kuliah (apa kabar mogil si Rubi ya...)
Ini juga pertama kalinya gue naik motor jauh boncengan bukan sama yang punya motor :P Peserta yang malang kali ini adalah istri dan anak gue sendiri yang pasti amat bersyukur dia tidak di luar untuk menyaksikan semuanya. Berhubung masih masa inreyen, gue berusaha buat gak ngebut, dan juga karena bawa ibu hamil di belakang. Emang dasar macet, mau ngebut pun juga gak bisa. Di sini nyali gue diuji buat menyalip dan menyelip diantara mobil-mobil bis bis dan truk truk yang kayanya sengaja menghalangi gue. Jalanan Buncit Raya kalo pagi hari kerja adalah brutalisme! Dan lebih sadis dirasakan di atas motor...
Untung Dewi duduk di belakang. Kalo gak, dia pasti jeri melihat muka gue yang ngeri setiap kali mesti nyelip di space yang ngepas. Mungkin perasaan gue aja yang ngepas, namanya juga belum jago... Hebatnya lagi, gak sepatah kata pun gue mendengar keluhan dari bangku belakang. Dewi bilang dia gak tegang sama sekali tuh... Berarti percaya dong sama gue.. Awww, aku cinta padamu, istriku..
Sesampainya di kantor, kaos yang gue pake udah penuh keringat, tangan nyut-nyutan, b*** kesemutan. Tapi gue senang. Waktu abis ngedrop Dewi dan menuju arah ke kantor gue, gue sengaja lewat Thamrin, jalan yang gak bisa gue lewatin kalo naik mobil. Dan jam segitu Thamrin lagi kosong, dan gue cruising dengan pelan (iya, masih inreyen..) membelah kemegahan ibukota sambil merasakan udara menerpa muka gue... Ah, asyiknya...
Karna apa? Karena hari ini adalah hari pertama kali gue ke kantor naik motor gue (yay!!). Jadi setelah menunggu sekian lama, akhirnya gue memberanikan diri buat mulai bepergian naik motor. Yamaha Nouvo Z merah menyala gue akhirnya kehilangan keperjakaannya dengan menggasak rimba lalu lintas ibukota. Tantangan terberat menghadang bahkan mulai di depan rumah. Jalanan Warung Buncit Raya yang seperti biasanya hari Senin lagi edan-edanan macetnya sempet membuat gue jiper. Tapi berhubung udah niat, ya udah gue jalan terus. Gue berusaha melupakan kalo gue naik motor terakhir itu udah terhitung tahunan. Tepatnya rute Jatinangor Bandung pas jaman kuliah (apa kabar mogil si Rubi ya...)
Ini juga pertama kalinya gue naik motor jauh boncengan bukan sama yang punya motor :P Peserta yang malang kali ini adalah istri dan anak gue sendiri yang pasti amat bersyukur dia tidak di luar untuk menyaksikan semuanya. Berhubung masih masa inreyen, gue berusaha buat gak ngebut, dan juga karena bawa ibu hamil di belakang. Emang dasar macet, mau ngebut pun juga gak bisa. Di sini nyali gue diuji buat menyalip dan menyelip diantara mobil-mobil bis bis dan truk truk yang kayanya sengaja menghalangi gue. Jalanan Buncit Raya kalo pagi hari kerja adalah brutalisme! Dan lebih sadis dirasakan di atas motor...
Untung Dewi duduk di belakang. Kalo gak, dia pasti jeri melihat muka gue yang ngeri setiap kali mesti nyelip di space yang ngepas. Mungkin perasaan gue aja yang ngepas, namanya juga belum jago... Hebatnya lagi, gak sepatah kata pun gue mendengar keluhan dari bangku belakang. Dewi bilang dia gak tegang sama sekali tuh... Berarti percaya dong sama gue.. Awww, aku cinta padamu, istriku..
Sesampainya di kantor, kaos yang gue pake udah penuh keringat, tangan nyut-nyutan, b*** kesemutan. Tapi gue senang. Waktu abis ngedrop Dewi dan menuju arah ke kantor gue, gue sengaja lewat Thamrin, jalan yang gak bisa gue lewatin kalo naik mobil. Dan jam segitu Thamrin lagi kosong, dan gue cruising dengan pelan (iya, masih inreyen..) membelah kemegahan ibukota sambil merasakan udara menerpa muka gue... Ah, asyiknya...
Kamis, 09 Februari 2006
Dilema hari ini...
Seperti biasa setiap hari Jumat Dewi mesti sampai di kantor sebelum jam setengah delapan. Which is okay, kalo gue gak habis lembur malam sebelumnya, jadi sempat nabung tidur. Tapi tidak hari ini. Semalam gue baru tidur jam setengah satu, dan tadi pagi bangun dengan kepala yang beuraaaatttt banggets...
So sesampainya gue di kantor, gue menjadi zombie yang berjalan meyeret kesana kemari berusaha mengusir kantuk. Kopi udah gak mempan. Mau tidur di meja, malah pegel2. Jadi gue iseng-iseng menyambangi meja teman gue, sebut saja namanya Paul :D
"ULL (setengah berteriak).. lu punya sesuatau yang bisa ngusir ngantuk gak?"
"Wah kalo buat ngusir ngantuk gue adanya film bokep."
Lalu Paul meletakkan sekotak tempat CD berisi belasan DVD bokep dari berbagai negara di depan gue...
.......
Ambil gak ya? ^_^
So sesampainya gue di kantor, gue menjadi zombie yang berjalan meyeret kesana kemari berusaha mengusir kantuk. Kopi udah gak mempan. Mau tidur di meja, malah pegel2. Jadi gue iseng-iseng menyambangi meja teman gue, sebut saja namanya Paul :D
"ULL (setengah berteriak).. lu punya sesuatau yang bisa ngusir ngantuk gak?"
"Wah kalo buat ngusir ngantuk gue adanya film bokep."
Lalu Paul meletakkan sekotak tempat CD berisi belasan DVD bokep dari berbagai negara di depan gue...
.......
Ambil gak ya? ^_^
Pasti sering juga...
..berada dalam situasi harus melakukan sesuatu yang lu udah tau lu gak suka. Kalo gak dikerjain sebenernya gak dosa atau menyebabkan perang dunia ketiga, tapi lu tetap harus melakukannya...
Padahal lu gak suka. Banget.
Jadi taun lalu gue kebagian kerjaan bikin desain packaging pasta gigi. Kliennya sulit banget. Konon sebelum gue, pekerjaan itu udah berumur tiga tahun dan melewati tiga agency gak selesai. Setelah gue kerjain ada kira2 6 bulanan lebih baru klien OK buat produksi. Itupun setelah mereka merevisi dengan gila2an, ganti desain padahal udah proof print, dsb... Sejak saat itu gue agak trauma dengan pekerjaan mendesain packaging pasta gigi karena sudah merenggut masa muda gue.
Eh, ternyata karena kompetitor udah berinovasi, klien gue berpikir kalo desain tersebut harus dibikin ulang. Bayangkan desain yang udah dikerjain dengan ceceran darah keringat dan air mata selama empat taun cuma dipakai beberapa bulan sahaja. Dan gue udah mendapat firasat buruk bahwa pekerjaan itu akan jatuh ke gue. Perut gue berontak, kepala gue pening, mata berkunang-kunang, berat badan bertambah, ah...
Tapi ternyata kantor memutuskan buat cari freelance untuk menangani pekerjaan itu.
Apakah itu tandanya gue bisa bernafas lega? Tidak sodara-sodara. Ternyata kantor gue ikut pitching produk PASTA GIGI lain dari klien yang sama, dan entah kenapa tiba-tiba planet-planet terletak bersejajaran dan tumben-tumbennya gue lagi agak kosong sehingga pekerjaan itu jatuh ke gue...
Nasib...
Padahal lu gak suka. Banget.
Jadi taun lalu gue kebagian kerjaan bikin desain packaging pasta gigi. Kliennya sulit banget. Konon sebelum gue, pekerjaan itu udah berumur tiga tahun dan melewati tiga agency gak selesai. Setelah gue kerjain ada kira2 6 bulanan lebih baru klien OK buat produksi. Itupun setelah mereka merevisi dengan gila2an, ganti desain padahal udah proof print, dsb... Sejak saat itu gue agak trauma dengan pekerjaan mendesain packaging pasta gigi karena sudah merenggut masa muda gue.
Eh, ternyata karena kompetitor udah berinovasi, klien gue berpikir kalo desain tersebut harus dibikin ulang. Bayangkan desain yang udah dikerjain dengan ceceran darah keringat dan air mata selama empat taun cuma dipakai beberapa bulan sahaja. Dan gue udah mendapat firasat buruk bahwa pekerjaan itu akan jatuh ke gue. Perut gue berontak, kepala gue pening, mata berkunang-kunang, berat badan bertambah, ah...
Tapi ternyata kantor memutuskan buat cari freelance untuk menangani pekerjaan itu.
Apakah itu tandanya gue bisa bernafas lega? Tidak sodara-sodara. Ternyata kantor gue ikut pitching produk PASTA GIGI lain dari klien yang sama, dan entah kenapa tiba-tiba planet-planet terletak bersejajaran dan tumben-tumbennya gue lagi agak kosong sehingga pekerjaan itu jatuh ke gue...
Nasib...
Selasa, 07 Februari 2006
Tua di jalan...
..kemarin gue dan Dewi mengikuti konsultasi mengenai ASI eksklusif. Jam 4 sore di RS Medika Gria Sunter. WOOTTT!!?? Sunter? Ya, terpaksa gue ijin cabut dan Dewi cuti setengah hari dari kantornya. Selain emang tertarik sama bahasannya, selain itu Dewi dah pernah ketemu si bu dokternya, dan katanya orangnya asik..
Ternyata Dr.Utami Rusli emang asik. Seorang perempuan yang bentar lagi udah mau punya cucu (dibilang dengan bangga :P) tapi masih keliatan energik dan awet muda. Dia kelihatan menikmati ngasih penyuluhan dalam forum kecil, berkesempatan buat tau nama semua orang dan bikin forumnya jadi akrab. Gue yang gak pernah kepikir bakal tertarik soal ASI bisa gak ngantuk ngikutin sampe selesai.
Pertama-tama diliatin sebuah video penelitan yang dilaksanakan di mana gitu, bukan di Indonesia lah... Ada bayi baru lahir gak diapa2in dulu langsung diletakkan di perut ibunya. Ajaib! Si bayi dengan sendirinya langsung merangkak mencari puting susu ibunya, meletakkan mulutnya dengan posisi yang tepat, dan dan minum, semua tanpa dibantu!
Di situ diterangin cara kerja ASI, komposisinya, kenapa ASI itu penting dan tak tergantikan. Yang gue pikirkan cuma: Allah itu benar2 Maha Besar. Mekanisme yang sedemikian rumit dan kompleks dan heibat diberikanNya gratis buat tiap manusia. Sekarang gue mesti nyari rumah sakit mana yang mau menerapkan rooming in bayi dan ibunya... Katanya masih susah ya...
Abis sampe rumah baru kerasa.. Sunter tu juwawuh ya bo'!
Ternyata Dr.Utami Rusli emang asik. Seorang perempuan yang bentar lagi udah mau punya cucu (dibilang dengan bangga :P) tapi masih keliatan energik dan awet muda. Dia kelihatan menikmati ngasih penyuluhan dalam forum kecil, berkesempatan buat tau nama semua orang dan bikin forumnya jadi akrab. Gue yang gak pernah kepikir bakal tertarik soal ASI bisa gak ngantuk ngikutin sampe selesai.
Pertama-tama diliatin sebuah video penelitan yang dilaksanakan di mana gitu, bukan di Indonesia lah... Ada bayi baru lahir gak diapa2in dulu langsung diletakkan di perut ibunya. Ajaib! Si bayi dengan sendirinya langsung merangkak mencari puting susu ibunya, meletakkan mulutnya dengan posisi yang tepat, dan dan minum, semua tanpa dibantu!
Di situ diterangin cara kerja ASI, komposisinya, kenapa ASI itu penting dan tak tergantikan. Yang gue pikirkan cuma: Allah itu benar2 Maha Besar. Mekanisme yang sedemikian rumit dan kompleks dan heibat diberikanNya gratis buat tiap manusia. Sekarang gue mesti nyari rumah sakit mana yang mau menerapkan rooming in bayi dan ibunya... Katanya masih susah ya...
Abis sampe rumah baru kerasa.. Sunter tu juwawuh ya bo'!
small words to chew on...
Bagaimana membangun kepercayaan orang lain?
Mudah.
Katakan apa yang kau pikirkan.
Lakukan apa yang kau katakan.
(mudah ngomongnya maksutnya, heheheheh...)
Mudah.
Katakan apa yang kau pikirkan.
Lakukan apa yang kau katakan.
(mudah ngomongnya maksutnya, heheheheh...)
Minggu, 05 Februari 2006
Selamat hari Senin...
Hujan turun dari semalam mengguyur segala kegundahan hati supaya bersih menghadapi minggu yang baru...
...dan kegundahan hati yang baru...
Btw, baru aja ngeliat kartun Muhammad yang menghebohkan itu di http://face-of-muhammed.blogspot.com/ Perasaan gue campur aduk. Gue gak setuju kalo kebebasan pers dijadikan alasan buat orang melakukan anarki meskipun itu sebatas penampakan di media massa. Gue percaya adalah hak setiap orang untuk dihormati, dan kewajiban setiap orang untuk menghormati hak orang lain. Setiap orang bebas berpendapat, betul. Tapi kalau pendapatnya mengganggu orang lain, itu abuse terhadap hak. Dan gue pikir orang2 yang menjunjung tinggi demokrasi di belahan bumi sono paham hal itu. Kalau mereka bebas mengolok-olok simbol agama mereka, bukan berarti mereka bebas berbuat serupa kepada agama lain. Masa begitu aja kagak ngarti sih. Ternyata mereka otaknya kerdil juga...
Tapi dilain pihak gue sedih juga melihat tindakan warga muslim di beberapa negara yang membalasnya dengan tindakan anarkis secara fisik. Pembakaran, intimidasi. Ah, pantas saja umat Islam sering disangka teroris. Ayo dinginkan kepala dan cari jalan keluar yang lebih beradab. Perang selalu adalah opsi terakhir. Agama Islam itu cinta damai bukan?
Aahh.. kaya gue bisa berbuat sesuatu ajah..
...dan kegundahan hati yang baru...
Btw, baru aja ngeliat kartun Muhammad yang menghebohkan itu di http://face-of-muhammed.blogspot.com/ Perasaan gue campur aduk. Gue gak setuju kalo kebebasan pers dijadikan alasan buat orang melakukan anarki meskipun itu sebatas penampakan di media massa. Gue percaya adalah hak setiap orang untuk dihormati, dan kewajiban setiap orang untuk menghormati hak orang lain. Setiap orang bebas berpendapat, betul. Tapi kalau pendapatnya mengganggu orang lain, itu abuse terhadap hak. Dan gue pikir orang2 yang menjunjung tinggi demokrasi di belahan bumi sono paham hal itu. Kalau mereka bebas mengolok-olok simbol agama mereka, bukan berarti mereka bebas berbuat serupa kepada agama lain. Masa begitu aja kagak ngarti sih. Ternyata mereka otaknya kerdil juga...
Tapi dilain pihak gue sedih juga melihat tindakan warga muslim di beberapa negara yang membalasnya dengan tindakan anarkis secara fisik. Pembakaran, intimidasi. Ah, pantas saja umat Islam sering disangka teroris. Ayo dinginkan kepala dan cari jalan keluar yang lebih beradab. Perang selalu adalah opsi terakhir. Agama Islam itu cinta damai bukan?
Aahh.. kaya gue bisa berbuat sesuatu ajah..
Kamis, 02 Februari 2006
Lagi lagi...
...Freehand MX gue ngambek. File2 yang udah gue kerjain semalem dan gue save dengan selamat (?) gak mau dibuka pagi ini. Ntah tiba2 Freehandnya quit, atau bilang kalo itu bukan valid Freehand document...
Bah! Mesti ngerjain semuanya dari ulang. Bahkan kita udah gak bisa dapet program bajakan yang bagus lagi, mau jadi apa negara ini....
Bah! Mesti ngerjain semuanya dari ulang. Bahkan kita udah gak bisa dapet program bajakan yang bagus lagi, mau jadi apa negara ini....
Rabu, 01 Februari 2006
Ben Folds Five - The Complete Sessions at West 54th

Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
what a way to start your day...
..seger juga abis cuti senin kemarin. Empat hari bercengkrama bersama istri tercinta. Masuk kerja dengan semangat baru meskipun bangunnya agak terlambat, heheheh...
..begitu datang di kantor, dapat kabar nyaris konfirmasi kalo taun ini gue gak dapet bonus. Anehnya gak rata, ada yang dapat ada yang gak. Dan kita gak pernah tau kenapa. Ironis, kerjaan makin banyak, pendapatan makin sedikit, huhuhuhuhuh....
..begitu datang di kantor, dapat kabar nyaris konfirmasi kalo taun ini gue gak dapet bonus. Anehnya gak rata, ada yang dapat ada yang gak. Dan kita gak pernah tau kenapa. Ironis, kerjaan makin banyak, pendapatan makin sedikit, huhuhuhuhuh....
Kapan entri 'kepuasan konsumen' masuk dalam kamus jualan di Indonesia...
..pernah perhatiin gak kalo nonton bioskop, sering banget mas2 penjaganya membuka pintu keluar padahal film belum selesai. Maksutnya sih siap2, tapi kalo gue yang duduk di bangku deket pintu itu, gue pasti murka tiba2 pandangan gue terganggu cahaya yang masuk dari pintu. Gorden itu dipasang buat apa, hallooooo???
..kamis lalu gue dan Dewi berniat buat beli sepatu. Buat kado, jadinya patungan dan cari yang keren dan masup budget. Tersebutlah Sports Station Pasaraya, memajang sepatu2 keren dan mahal. Yang menarik gue adalah di masing2 sepatu ada tag bertuliskan diskon 20% dan harga yang tertera sesudah diskon. Tag itu ada yang diletakkan terbalik, ada yang diselipkan ke dalam sepatu.
Gue pikir=gimmick jualan, jadi yang bener2 tertarik dan merhatiin sepatu yang ngeh dengan diskon itu. Asik juga neh, beli aja deh... mumpung diskon.
SPG pikir=malas ah gue kalo malem ini mesti berberes nyiapin buat diskon BESOK jadi tagnya ditaroh sekarang aja, mudah2an gak ada yang ngeh.
Kasir pikir=lho ini kok mas2 marah2 karena terlanjur kartunya udah gue gesek dengan harga normal. Emang gak ada yang kasih tau kalo diskonnya baru besok? Lagian darimana dia tau bakal ada diskon besok? Au ah, bukan salah gue ini. Kalo mau batalin transaksi kan dia tinggal tunggu 2 MINGGU biar duitnya balik....
Apa emang gak ada yang udah peduli lagi sama yang namanya kepuasan konsumen atau guenya yang jadi comel ya?
..kamis lalu gue dan Dewi berniat buat beli sepatu. Buat kado, jadinya patungan dan cari yang keren dan masup budget. Tersebutlah Sports Station Pasaraya, memajang sepatu2 keren dan mahal. Yang menarik gue adalah di masing2 sepatu ada tag bertuliskan diskon 20% dan harga yang tertera sesudah diskon. Tag itu ada yang diletakkan terbalik, ada yang diselipkan ke dalam sepatu.
Gue pikir=gimmick jualan, jadi yang bener2 tertarik dan merhatiin sepatu yang ngeh dengan diskon itu. Asik juga neh, beli aja deh... mumpung diskon.
SPG pikir=malas ah gue kalo malem ini mesti berberes nyiapin buat diskon BESOK jadi tagnya ditaroh sekarang aja, mudah2an gak ada yang ngeh.
Kasir pikir=lho ini kok mas2 marah2 karena terlanjur kartunya udah gue gesek dengan harga normal. Emang gak ada yang kasih tau kalo diskonnya baru besok? Lagian darimana dia tau bakal ada diskon besok? Au ah, bukan salah gue ini. Kalo mau batalin transaksi kan dia tinggal tunggu 2 MINGGU biar duitnya balik....
Apa emang gak ada yang udah peduli lagi sama yang namanya kepuasan konsumen atau guenya yang jadi comel ya?
Langganan:
Postingan (Atom)