Itu pertanyaan yang tiap taun mesti gue dapet dari orang-orang... Padahal tiap taun jawaban gue selalu sama, gak kemana-mana :D... Apa masih musim ya orang merayakan tahun baru? Seumur-umur gue gak pernah secara istimewa merayakan taun baru. Gak konvoi mobil keliling Jakarta, gak buka kamar di hotel berbintang, gak bakar-bakaran di rumah teman (bakar rumah teman?), gak pergi ke puncak, gak pergi ke Anyer, pokoknya gak lah....
Gak gawul banget yah? Gak tau ya, gue cuma ngerasa, what's the point? Kalo cuma cari alasan buat senang2 ramai2, kenapa mesti taun baru? Gue lebih suka ikut jalan2 yang gak perlu alasan khusus, kecuali untuk menikmati jalan2 itu sendiri. Tokh gue gak menganggap taun baru itu istimewa, kecuali cuma ganti tanggalan ajah... Inget umur kayak waktu ulang taun, inget rencana pekerjaan setaun kedepan, inget cita-cita yang belum kesampaian...lho, malah pikiran-pikiran depresif macam itu... Ngapain dirayain coba.
Lagian gue ngerasa agak berkhianat kalo gue hura-hura merayakan 1 januari tapi gak pernah melakukan apa-apa buat merayakan 1 Muharram... Tokh buat gue dua2nya artinya sama, so why bother?
Rabu, 28 Desember 2005
Selasa, 27 Desember 2005
Paused...
Pernah gak kalian sejenak berhenti berpikir. Dan tiba-tiba melihat orang lain
Yang seusia, bahkan yang lebih muda
Yang seprofesi
Yang dulu pernah 'senasib'
dan berpikir dibandingkan mereka hidup kita itu terlalu 'biasa-biasa' saja?
terus berpikir, "Ya oloooohhh, {isi nama sendiri}... kemane ajeee luuuu?"
Pernah?
Sama dong...
Yang seusia, bahkan yang lebih muda
Yang seprofesi
Yang dulu pernah 'senasib'
dan berpikir dibandingkan mereka hidup kita itu terlalu 'biasa-biasa' saja?
terus berpikir, "Ya oloooohhh, {isi nama sendiri}... kemane ajeee luuuu?"
Pernah?
Sama dong...
Senin, 26 Desember 2005
Yin Yang
Kalau pagi tertib di jalur lambat, kalau malam nekat masuk jalur cepat, padahal peraturannya sama...
Kalau pagi lima ribu, kalau malam tujuh ribu, apalagi kalau hujan, bisa lebih.. padahal jaraknya sama....
Kalau tidak hujan lancar, kalau hujan macet tanpa pernah kita tau sebabnya...
NB.
Suatu malam yang hujan, gue pernah menyetir dengan was-was sambil mendengarkan radio Suara Metro 107,8 FM. Selama dua jam perjalanan, acara radio tidak 'diganggu' oleh iklan, musik, apalagi adzan maghrib. Yang ada hanya laporan titik-titik kemacetan jalan raya oleh pak pulisi dari Traffic Management System (namanya keren, apa bener mereka 'memanage', bukannya cuma memantau..), diikuti laporan kemacetan dari pendengar lewat sms, telepon, dan rekues pantauan kemacetan oleh pendengar yang mulai kehilangan arah...
Gimana laporan kemacetan bisa membeli airtime ya? 'Management' radio ini memang harus dipuji.....
Kalau pagi lima ribu, kalau malam tujuh ribu, apalagi kalau hujan, bisa lebih.. padahal jaraknya sama....
Kalau tidak hujan lancar, kalau hujan macet tanpa pernah kita tau sebabnya...
NB.
Suatu malam yang hujan, gue pernah menyetir dengan was-was sambil mendengarkan radio Suara Metro 107,8 FM. Selama dua jam perjalanan, acara radio tidak 'diganggu' oleh iklan, musik, apalagi adzan maghrib. Yang ada hanya laporan titik-titik kemacetan jalan raya oleh pak pulisi dari Traffic Management System (namanya keren, apa bener mereka 'memanage', bukannya cuma memantau..), diikuti laporan kemacetan dari pendengar lewat sms, telepon, dan rekues pantauan kemacetan oleh pendengar yang mulai kehilangan arah...
Gimana laporan kemacetan bisa membeli airtime ya? 'Management' radio ini memang harus dipuji.....
Pas dan gak pas
Beberapa hari ini suasana di kantor agak santai. Selain beberapa orang masih cuti natalan, klien-klien juga banyak yang lagi gak aktif sampai awal tahun depan (kecuali klien gue, huhuhuh...)
Pas kerjaan lagi gak terlalu chaos, keyboard mac gue tiba2 ngadat. Asalnya spacebarnya gak bisa fungsi, setelah gue bersihin, malah semuanya gak bisa fungsi. Anehnya udah gue ganti pake keyboard pinjeman, tetep aja gitu... Akhirnya sementara petugas IT mencoba membetulkan keyboard itu, gue disuruh pake keyboard PC yang lagi nganggur.... Ow, rasanya...gak pas...
Pas kerjaan lagi gak terlalu chaos, keyboard mac gue tiba2 ngadat. Asalnya spacebarnya gak bisa fungsi, setelah gue bersihin, malah semuanya gak bisa fungsi. Anehnya udah gue ganti pake keyboard pinjeman, tetep aja gitu... Akhirnya sementara petugas IT mencoba membetulkan keyboard itu, gue disuruh pake keyboard PC yang lagi nganggur.... Ow, rasanya...gak pas...
Kamis, 22 Desember 2005
Invincible (Image Comics)

Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Comics & Graphic Novels |
Author: | Robert Kirkman & Cory Walker |
Invincible berkisah di seputar kehidupan Mark Grayson, seorang remaja SMA 16 tahun yang menemukan bahwa ia mempunyai kekuatan super... akhirnya. Dibilang akhirnya karena bapaknya adalah superhero terkuat di bumi, Omni Man. Sejak ia berusia 7 tahun, ia sudah diwanti-wanti bahwa (mungkin) ia akan mewarisi kekuatan bapaknya. Kok bisa Omni Man sejago itu? Yak, karena tak lain dan tak bukan Nolan Grayson (Omni Man) adalah alien yang memutuskan untuk tinggal dan membela bumi. Sounds familiar? Tunggu sampe kalian liat kelompok superhero Guardian of The Globe yang desainnya memparodikan (meskipun dilakukan lebih dengan rasa hormat) kepada jagoan2 ikonik Justice League. Bahkan seluruh dunia dalam cerita ini banyak memparodikan ikon-ikon budaya pop, macam desain pesawat penjelajah ruang angkasa yang mirip USS enterprise sampai ke kru-krunya :P Menemukan parodi2 di komik ini jadi keasikan tersendiri, sambil menikmati cerita yang diisi dengan dialog-dialog cerdas khas Kirkman (coba baca juga Marvel Zombies, kalo bukan Kirkman yang bikin, bisa jadi kebodohan terencana Marvel :D)
Kembali ke cerita... Bagaimana reaksi seorang anak remaja yang tiba2 bisa terbang dan sangat kuat? Tentu saja menjadi superhero! Dari merancang kostum sendiri, Mark diperkenalkan kepada tukang jahit khusus superhero yang menjadi sahabat keluarga (hayo ingat apa). Kirkman dengan ajaibnya membuat cerita superhero dengan sederhana dan membumi (begitu sahabat Mark tahu ia adalah Invincible, yang dilakukannya adalah meminta buat digendong terbang :D), sampai perhatiannya pada detail (beberapa superhero yang tidak pernah terbang mengeluh cara Mark mengangkat mereka kalau lagi terbang). Dan jangan lupa, karena ini komik remaja, tentu saja ada adegan percintaan (yang sangat tidak menye-menye)... Dan kamu pikir komik ini menyenangkan? Kirkman juga dengan halus bisa menyelipkan tragedi yang dalam ke cerita, namun tetap tidak membuat ceritanya menjadi kelam...
Dan artworknya... Oh artworknya.. Pertama dibuat oleh Cory Walker, dan kemudian diteruskan oleh (lupa namanya), Invincible digambar dengan rapih dan bersih. Warna2nya asik, cerah, agak2 mengingatkan gue sama Mike & Laura Allred meskipun gak se'sakit' itu. Enak banget dilihat dan dicermati desain-desain karakternya....
Tokoh Invincible ini juga pernah tampil di Marvel Team Up bersama Spiderman. Dan mereka sepanjang buku meributkan soal nama masing-masing (Invincible: "Nama Spiderman itu terkesan malas gitu.. Itu sama halnya kayak lu punya kekuatan super dan menamakan diri lu SUPERMAN... Itu kan gak kreatif". Hahahah...)
Recommended!
Lullabies To Paralyze

Rating: | ★★★★ |
Category: | Music |
Genre: | Rock |
Artist: | Queens of The Stone Age |
Album ini juga memuat satu track terakhir yang tersembunyi... Udah lama juga gue gak dengar album yang ada easter eggnya macam ini. Terakhir gue nemu di album Purple-nya Stone Temple Pilots... Nakal!
Everybody Loves Raymond

Rating: | ★★★★ |
Category: | Other |
Gue menyukai kesederhanaan film ini. Gue mengagumi bagaimana karakter Raymond tidak digambarkan sebagai tokoh yang sempurna. Dibesarkan di keluarga yang mengesalkan menjadikan dia orang yang kadang-kadang mengesalkan juga. Sebagai suami, dia sudah mulai 'kurang ajar' terhadap istrinya, yang sering kali dibalas dengan cerdik... Gue sangat mengagumi karakter istrinya, Debra... meskipun sering menahan emosi setiap kali dikritik bagaimana cara mengatur rumah tangga oleh mertuanya, dia selalu bisa mengatasi itu semua... Ah, pokoknya kalo nonton film ini sama Dewi.. gue mesti ketawa geli sendiri membayangkan apa kalo udah lama nikah nanti gue bakal sengeselin itu ya? (jawab: gak mungkin lah! sekarang aja udah sengeselin itu, nanti pasti lebih :D)
Hebatnya lagi, komsit ini dibuat dengan Ray Romano (pemeran Raymond) tidak punya pengalaman berakting, dan udah beberapa kali menghasilkan Emmy...
Rabu, 21 Desember 2005
.....
Kemaren secara mengejutkan gue dipanggil buat review tahunan. Gue bilang mengejutkan soalnya gak ada pengumuman apa-apa hari itu. Gue malah lagi asik makan2 hidangan acara natalan kantor (Insya Allah halal kok, kecuali mereka nekat bikin puding rasa babi :D). Gue yang lagi gak siap langsung sakit perut dan minta mereka nunggu sementara gue ke belakang dulu (menghabiskan macaroni gue, heheheheh)
Dan ini pertama kalinya gue direview oleh bos baru gue. Bukannya apa2, gue gak ngerasa dekat dengan bos gue, dan gue penasaran juga mau tau apa yang dia liat dari gue. Dan benar saja, kebanyakan gue dikritik untuk hal-hal yang gue agak sulit pahami. Lebih sulit lagi karena bos2 gue itu gak bisa ngasi contoh konkrit kapan gue melakukan hal2 yang mereka nilai itu. But anyway, apapun itu gue emang sadar bahwa penilaian, apalagi penilaian secara pribadi, itu subjektif adanya. Cuman yang gue gak bisa terima adalah mereka melihat kualitas gue menurun setelah gue menikah. Apa hubungannya coba? Setelah menikah pun jam kerja gue gak berkurang di sini. Meskipun gue suka mencaci maki brief yang buat gue tolol, pun tetap gue kerjaan sebagai bagian dari tanggung jawab pekerjaan gue. Apa mereka yang gak suka dikritik? Mau menyangkal pun gue malas karena pada akhirnya it's my words against theirs... Bisa debat kusir nantinya...Hasilnya, skor gue taun ini berkurang dari taun lalu, huhuhuhuhuh... Ya gue berharap aja semoga penilaiannya gak berpengaruh buat kenaikan gaji gue heheheheheh...
Tapi setelah gue pikir2, jarang2 emang ada orang yang menilai gue secara pribadi. Kalo gak karena kewajiban kantor, mungkin bos2 gue juga malas :D. Sebenernya bagus juga buat introspeksi, mana tau bikin gue tambah bijak (ce'ile....)
1. Gue kurang appreciate terhadap pemikiran orang lain.
Katanya ego gue terlalu tinggi. Gue cenderung bersikap defensif kalo dikasih masukan.
2. Kesadaran teamwork rendah.
Katanya gue kurang memberi kontribusi terhadap pekerjaan kreatif. Haloooo.... selama ini gue kerja dianggap apaaaa...
3. Belum berfikir secara taktis dan sistematis.
Katanya kalo gue dibrief apa, suka malah ngerjain dengan terlalu ngulik2 sehingga menghabiskan waktu (padahal gue juga dipuji karena gak pernah lewat deadline). Gue cuma berusaha 'crafting' pekerjaan2 gue, meskipun gak semua... ternyata itu gak dilihat di sini ya...
4. Kepribadian masih sangat labil.
Iya lah, kalo setiap dikasih kerjaan deadlinenya selalu sehari dua hari. Dikasih jam 3 buat besok pagi siapa yang gak emosi?
5. Kurang perhatian terhadap situasi lingkungan pekerjaan.
Katanya gue suka terlalu asik sama pekerjaan gue sendiri. Emang sih, itu cara gue buat gak peduli sama hal2 yang berbau bullshit. Mending waktunya dipake buat kerja bukan?
6. Sikap defensifnya masih tinggi.
Katanya gue egonya masih gede. Masa sih, padahal gue ngerasa sebagai art director paling toleran se Indonesia bagian barat :D. Kalo gue suka fighting sama client service, itu kan cuma supaya mereka mengerti cara pemikiran gue.. karena gue gak berpikir berhenti di brief klien aja. Gue pengen mereka liat bahwa ide yang sama bisa dieksekusi lebih bagus lagi... Gue dah mulai lagi defensif ya? :D
Teman-temanku yang budiman, ada yang mau nambahin gak? Boleh sejujur-jujurnya dan sepedas-pedasnya loh.. gue penyuka hidangan pedas kok...
Dan ini pertama kalinya gue direview oleh bos baru gue. Bukannya apa2, gue gak ngerasa dekat dengan bos gue, dan gue penasaran juga mau tau apa yang dia liat dari gue. Dan benar saja, kebanyakan gue dikritik untuk hal-hal yang gue agak sulit pahami. Lebih sulit lagi karena bos2 gue itu gak bisa ngasi contoh konkrit kapan gue melakukan hal2 yang mereka nilai itu. But anyway, apapun itu gue emang sadar bahwa penilaian, apalagi penilaian secara pribadi, itu subjektif adanya. Cuman yang gue gak bisa terima adalah mereka melihat kualitas gue menurun setelah gue menikah. Apa hubungannya coba? Setelah menikah pun jam kerja gue gak berkurang di sini. Meskipun gue suka mencaci maki brief yang buat gue tolol, pun tetap gue kerjaan sebagai bagian dari tanggung jawab pekerjaan gue. Apa mereka yang gak suka dikritik? Mau menyangkal pun gue malas karena pada akhirnya it's my words against theirs... Bisa debat kusir nantinya...Hasilnya, skor gue taun ini berkurang dari taun lalu, huhuhuhuhuh... Ya gue berharap aja semoga penilaiannya gak berpengaruh buat kenaikan gaji gue heheheheheh...
Tapi setelah gue pikir2, jarang2 emang ada orang yang menilai gue secara pribadi. Kalo gak karena kewajiban kantor, mungkin bos2 gue juga malas :D. Sebenernya bagus juga buat introspeksi, mana tau bikin gue tambah bijak (ce'ile....)
1. Gue kurang appreciate terhadap pemikiran orang lain.
Katanya ego gue terlalu tinggi. Gue cenderung bersikap defensif kalo dikasih masukan.
2. Kesadaran teamwork rendah.
Katanya gue kurang memberi kontribusi terhadap pekerjaan kreatif. Haloooo.... selama ini gue kerja dianggap apaaaa...
3. Belum berfikir secara taktis dan sistematis.
Katanya kalo gue dibrief apa, suka malah ngerjain dengan terlalu ngulik2 sehingga menghabiskan waktu (padahal gue juga dipuji karena gak pernah lewat deadline). Gue cuma berusaha 'crafting' pekerjaan2 gue, meskipun gak semua... ternyata itu gak dilihat di sini ya...
4. Kepribadian masih sangat labil.
Iya lah, kalo setiap dikasih kerjaan deadlinenya selalu sehari dua hari. Dikasih jam 3 buat besok pagi siapa yang gak emosi?
5. Kurang perhatian terhadap situasi lingkungan pekerjaan.
Katanya gue suka terlalu asik sama pekerjaan gue sendiri. Emang sih, itu cara gue buat gak peduli sama hal2 yang berbau bullshit. Mending waktunya dipake buat kerja bukan?
6. Sikap defensifnya masih tinggi.
Katanya gue egonya masih gede. Masa sih, padahal gue ngerasa sebagai art director paling toleran se Indonesia bagian barat :D. Kalo gue suka fighting sama client service, itu kan cuma supaya mereka mengerti cara pemikiran gue.. karena gue gak berpikir berhenti di brief klien aja. Gue pengen mereka liat bahwa ide yang sama bisa dieksekusi lebih bagus lagi... Gue dah mulai lagi defensif ya? :D
Teman-temanku yang budiman, ada yang mau nambahin gak? Boleh sejujur-jujurnya dan sepedas-pedasnya loh.. gue penyuka hidangan pedas kok...
Selasa, 20 Desember 2005
Baru tanggal 20...
...dan uang gue udah habis. Heran, buat dipake apa ya.. perasaan sekarang dah gak pernah belanja aneh2. Mau beli sepatu yang emang perlu aja dari berapa bulan lalu gak kebeli2. Makan juga jarang yang mahal2. Sekalinya iya palingan nurutin kepengennya si Kijang Tiga (buat yang belum tau, itu nama sandi (calon) anak gue :D). Yang paling ngabisin duit ya bayar tagihan telpon, bensin, dan komik...
Mengingat taun depan ada rencana kenaikan harga BBM lagi, kayanya langkah-langkah antisipatif patut dipertimbangkan (ce'ile bahasanya)... Apakah dengan bermotor dapat menyelesaikan masalah? Bisa iya bisa tidak, apalagi kalau mesti memboncengi istri yang sedang hamil muda.. Apakah aman? Apalagi keadaan jalan yang semangkin tak menentu. Setan jalanan dimana-mana, tak peduli besar maupun kecil kendaraan, muka seram jadi sesuatu yang patut dipasang sebelum berangkat setelah sabuk pengaman dan helm. Gunanya tentu saja untuk menggertak pengguna jalan lain yang memotong jalan, menyalip, dan mencoba melakukan gerakan berputar yang mencurigakan... Masa gak mungkin kita sesama pengguna jalan saling bergandengan tangan dalam rukun dan damai? Ya gak mungkin lah, kalo yang naek motor gandengan tangan, jatoh dong...
Mungkin jatah belanja komik gue yang mesti dikurangi... OH GOD!! NOOOOOO!!!! Komik adalah jendela duniaku, tempat gue belajar tentang kepahlawanan dan cinta, terutama cinta pada kekerasan :P. Kalo gak baca komik dalam 36 jam, sakaw gue... Untung di kantor masi bisa donlot komik2 Amrik (sstt.. jangan bilang-bilang ya...) Tapi kalo masih harus mengurangi jatah komik2 yang harganya naik terus dan judul2 menarik terus bermunculan.. Apakah gue sanggup?
Mungkin nanti Kijang Tiga bisa meyakinkan gue...
Mengingat taun depan ada rencana kenaikan harga BBM lagi, kayanya langkah-langkah antisipatif patut dipertimbangkan (ce'ile bahasanya)... Apakah dengan bermotor dapat menyelesaikan masalah? Bisa iya bisa tidak, apalagi kalau mesti memboncengi istri yang sedang hamil muda.. Apakah aman? Apalagi keadaan jalan yang semangkin tak menentu. Setan jalanan dimana-mana, tak peduli besar maupun kecil kendaraan, muka seram jadi sesuatu yang patut dipasang sebelum berangkat setelah sabuk pengaman dan helm. Gunanya tentu saja untuk menggertak pengguna jalan lain yang memotong jalan, menyalip, dan mencoba melakukan gerakan berputar yang mencurigakan... Masa gak mungkin kita sesama pengguna jalan saling bergandengan tangan dalam rukun dan damai? Ya gak mungkin lah, kalo yang naek motor gandengan tangan, jatoh dong...
Mungkin jatah belanja komik gue yang mesti dikurangi... OH GOD!! NOOOOOO!!!! Komik adalah jendela duniaku, tempat gue belajar tentang kepahlawanan dan cinta, terutama cinta pada kekerasan :P. Kalo gak baca komik dalam 36 jam, sakaw gue... Untung di kantor masi bisa donlot komik2 Amrik (sstt.. jangan bilang-bilang ya...) Tapi kalo masih harus mengurangi jatah komik2 yang harganya naik terus dan judul2 menarik terus bermunculan.. Apakah gue sanggup?
Mungkin nanti Kijang Tiga bisa meyakinkan gue...
Minggu, 18 Desember 2005
Welcome aboard, sir... Have a nice life.
Setelah seminggu dibiarkan kosong, akhirnya gue isi juga jurnal multiply ini. Apakah ini akan menjadi Anakmudalancang v2.0? Mungkin aja, secara gue emang dari dulu kepengen menghidupkan lagi blog itu (meskipun tetep belon kesampaian). Progressnya baru sampe bikin banner yang gambarnya bikin Dewi istri gue shock dan setengah memohon supaya jangan dipakai...
...dan tentu saja membuat gue tambah semangat buat memakai gambar itu :D. Tapi kelihatannya di sini gak bisa terlalu bebas ngerubah layout seperti dulu ya? Ato guenya aja yang masi bego. Maklum anak baru (alasan khas Indonesia). Kalo ada yang mau membantu memberi tau apa aja yang bisa gue lakukan dengan multiply ini, jangan ragu2 kasih tau saya lho.. Entah bagaimana caranya, heheheheh....
...dan tentu saja membuat gue tambah semangat buat memakai gambar itu :D. Tapi kelihatannya di sini gak bisa terlalu bebas ngerubah layout seperti dulu ya? Ato guenya aja yang masi bego. Maklum anak baru (alasan khas Indonesia). Kalo ada yang mau membantu memberi tau apa aja yang bisa gue lakukan dengan multiply ini, jangan ragu2 kasih tau saya lho.. Entah bagaimana caranya, heheheheh....
Langganan:
Postingan (Atom)